Private Placement: Pengertian, Tugas, Keuntungan, & Contohnya

Pada dasarnya, private placement merupakan salah satu metode pengumpulan dana yang bisa Anda lakukan dengan menawarkan sekuritas kepada investor secara langsung. Walaupun cukup efektif, namun banyak startup bisnis yang belum mengenal metode satu ini.

Agar dapat memperluas wawasan dan menambah tabungan metode pengumpulan dana yang bisa Anda jalankan, mempelajari artikel ini penting untuk Anda lakukan. Yuk, kenali metode ini untuk tahu tugas, keuntungan, dan contoh yang dapat memudahkan pengaplikasian metode dalam bisnis Anda!

Apa itu Private Placement?

Pada dasarnya, metode ini merupakan salah satu cara pengumpulan dana, di mana sebuah perusahaan atau entitas bisnis menawarkan dan menjual sekuritas kepada investor terpilih. Hanya saja, penawaran sekuritas ini tidak melalui penawaran umum, melainkan secara langsung pada investor tersebut. 

Dalam metode ini, sekuritas seperti saham, obligasi, atau instrumen keuangan lain menjadi produk yang akan Anda tawarkan kepada investor institusional, perusahaan terpilih. Ada kalanya penawaran juga terjadi pada individu atau entitas tertentu yang telah diundang secara khusus untuk berpartisipasi dalam penawaran tersebut.

Perbedaan utama metode private placement dan penawaran umum adalah tidak terlibatnya proses pendaftaran atau penawaran publik yang luas kepada banyak investor. Namun, sebagai gantinya, perusahaan yang melakukan metode ini secara langsung berinteraksi dengan investor potensial yang telah dipilih sebelumnya.

Umumnya, metode ini sering muncul pada berbagai perusahaan yang sedang berkembang atau perusahaan swasta. Di mana mereka ingin melakukan ekspansi atau proyek tertentu. Namun, metode ini cukup berisiko, ini sangat tergantung pada pemilihan investor potensial yang Anda lakukan.

Tugas yang Harus Anda Siapkan

Dalam menjalankan metode private placement ini, Anda perlu menjalankan beberapa tugas seperti halnya:

1. Mempersiapkan Kebutuhan Penawaran

Dalam tahapan penawaran, perusahaan harus menyiapkan berbagai dokumen penawaran yang lengkap, akurat dan menarik. Umumnya, dokumen ini berisi berbagai informasi mengenai profil perusahaan, tujuan penggunaan dana, skema perjalanan bisnis, risiko yang mungkin terjadi, dan berbagai informasi penting lainnya.

Selain itu, dalam beberapa kasus, perusahaan juga harus meminta penilaian independen mengenai nilai perusahaan atau sekuritas yang ditawarkan. Hal tersebut akan memberikan keyakinan kepada investor mengenai nilai investasi yang mereka pertimbangkan, serta untuk evaluasi persiapan di kemudian hari.

2. Mengumpulkan Data dan Memilih Investor Potensial

Hal yang paling penting dalam menjalankan private placement adalah pemilihan investor potensial. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan penelitian dan analisis mendalam. Tujuannya untuk mengidentifikasi investor potensial dengan minat dan kapasitas untuk berinvestasi dalam penawaran yang Anda baut.

Analisis sendri akan melibatkan penilaian profil keuangan, strategi investasi, portofolio investasi, dan preferensi perusahaan. Setelah menemukan investor yang cocok, tugas selanjutnya tinggal menghubungi dan mengundang investor secara private untuk menawarkan transaksi sekuritas keuangan yang Anda ingin jual.

3. Negosiasi 

Setelah Anda berhasil mengundang calon investor, langkah selanjutnya adalah proses negosiasi. Ini berguna untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Hal tersebut melibatkan penyesuaian harga, jumlah sekuritas, dan klausul lain sesuai kepentingan masing-masing pihak.

4. Pembuatan Kontrak

Jika mufakat telah tercapai, kemudian Anda akan masuk pada tahapan penyusunan kontrak jual beli sesuai kesepakatan yang sudah terjadi. Tak hanya untuk menghindari kesalahpahaman masa depan, namun juga untuk bukti atau pengikat pada kesepakatan bersama investor.

Penyusunan kontrak ini harus Anda perhatikan dan susun dengan detail dan terperinci. Ini akan mencakup informasi transaksi, harga, jumlah sekuritas yang ditawarkan, ketentuan penawaran, hak dan kewajiban investor, serta klausul lain yang berlaku.

5. Penyelesaian Transaksi

Proses private placement akan berakhir setelah adanya penandatanganan kontrak antara kedua belah pihak, setelah kesepakatan tercapai. Hingga nantinya akan ada serah terima kepemilikan sekuritas bisnis serta dana dari investor, berdasarkan kesepakatan bersama.

Perusahaan akan mengeluarkan dan menyerahkan sekuritas kepada investor sesuai dengan kontrak, berdasarkan waktu dan metode yang telah disepakati. Begitu pula investor akan menyerahkan dana dengan metode atau cara yang sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani.

6. Pemeriksaaan Validitas Hukum dan Regulasi

Selain tugas yang berhubungan dengan investor, Anda juga masih harus melakukan beberapa pekerjaan terkait kelengkapan persyaratan hukum dan bukti kepatuhan.  Setidaknya perusahaan harus memastikan bahwa seluruh proses pengumpulan dana sesuai dengan persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.

Khususnya mendaftarkan pengajuan dokumen dari transaksi yang sah, hingga pelaporan dan pengurusan hukum lainnya. Hal tersebut juga berkaitan dengan pengumpulan data-data yang dibutuhkan selama pengurusan validitas hukum.

Keuntungan Menggunakan Private Placement

Ada beberapa keuntungan yang sulit Anda tolak walaupun sudah tahu metode ini punya risiko yang cukup besar, contohnya seperti:

1. Waktu Pelaksanaan yang Cepat

Proses ini biasanya lebih cepat daripada penawaran umum, karena akan memangkas berbagasi proses. Seperti tidak melibatkan proses pendaftaran dan persetujuan yang rumit dari otoritas pengatur. Dalam kondisi di mana perusahaan membutuhkan dana dengan segera, metode ini dapat menjadi solusi yang lebih efisien.

Dengan waktu yang lebih cepat, tingkat likuiditas dana modal juga akan jauh lebih baik. Sehingga perusahaan bisa lebih cepat menjalankan tujuan bisnisnya, baik untuk ekspansi atau keperluan lainnya.

2. Transaksi yang Lebih Fleksibel 

Dalam metode private placement, perusahaan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menentukan harga, jumlah sekuritas yang ditawarkan, dan ketentuan lainnya. Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan bisnis, serta memaksimalkan keuntungan dari kedua belah pihak.

3. Efisiensi Biaya dapat Tercapai

Metode ini cenderung memiliki biaya yang lebih rendah jika Anda bandingkan dengan penawaran umum yang bisa memakan budget lebih besar dengan banyak pihak terlibat. Proses yang lebih intim membuat perusahaan lebih dimudahkan dalam keterlibatan hingga persiapan dokumen yang rumit.

Bahkan beberapa poin rumit seperti prospektus dalam penawaran umum juga tidak perlu, sehingga mengurangi biaya administrasi dan biaya pendaftaran di bursa efek. Hal tersebut akan melibatkan pihak dan kegiatan yang lebih kecil, sehingga budget lebih efisien.

4. Tercapainya Kerahasiaan dan Kontrol Penuh Pihak Terkait

Melalui metode ini, perusahaan dapat menjaga kerahasiaan terkait dengan rencana bisnis, strategi, atau nilai perusahaan yang mungkin tidak ingin diungkapkan secara publik. Perusahaan juga dapat menjaga kontrol lebih besar terhadap kepemilikan dan manajemen dengan mengundang investor terpilih yang potensial.

Secara tidak langsung, hal ini akan membuat perusahaan selangkah lebih maju, serta dapat membuat gebrakan pasar tanpa terdeteksi oleh kompetitor. Sehingga halangan pada tujuan transaksi bisa lebih ditekan dan meningkatkan peluang keberhasilan.

Contoh Private Placement

Ada beberapa contoh metode serupa yang pernah bisnis besar lakukan, seperti beberapa kasus berikut ini:

1. Facebook, Pertumbuhan dan Perkembangan Platform

Pada tahun 2011 silam, Facebook pernah melakukan metode serupa yang mengundang Goldman Sachs dan Digital Sky Technologies (sekarang DST Global). Dalam penawaran yang telah disepakati, Goldman Sachs dan DST Global akhirnya berinvestasi dengan total dana $1,5 miliar dalam bentuk saham preferen tidak terdaftar. 

2. Uber, Pengembangan Layanan Teknologi Transportasi

Uber juga melakukan private placement dengan beberapa investor, termasuk SoftBank Group Corp pada tahun 2018 silam. Dalam kesepakatan yang terjadi, SoftBank dan beberapa investor lainnya menginvestasikan sekitar $9,3 miliar dalam pembelian saham pegembangan layanan teknologi transportasi. 

3. Airbnb, Ekspansi Platform Pemesanan Penginapan

Pada tahun 2017, Airbnb juga melakukan metode ini dengan sejumlah investor, termasuk Google Capital dan TPG Capital. Hingga menghasilkan mengumpulkan dana sebesar $1 miliar dalam bentuk saham preferen tak terdaftar untuk ekspansi platform pemesanan penginapan.

4. Palantir Technologies, Pembukaan Initial Public Offering 

Palantir selaku perusahaan perangkat lunak analitik juga melakukan private placement sebelum melakukan IPO atau Initial Public Offering (penawaran umum perdana). Perusahaan ini berhasil menjual saham preferen kepada sejumlah investor, termasuk Silver Lake, Founders Fund, dan KKR & Co. 

5. SpaceX, Pengembangan Teknologi Roket Antariksa

Tahun 2021, SpaceX melakukan metode yang sama dengan sejumlah investor,  seperti Google Ventures, Fidelity Investments, dan Valor Equity Partners. Akhirnya terkumpul dana sekitar $850 juta untuk mendukung pengembangan teknologi roket dan program penerbangan antariksa mereka.

Tertarik Menggunakan Metode Private Placement?

Itulah beberapa informasi penting terkait salah satu metode pengumpulan dana yang terbilang lebih efisien dari IPO, namun memiliki risiko lebih besar. Menurut Anda, apakah metode ini menarik dan cocok untuk Anda aplikasikan pada bisnis?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page