Apa Itu Produsen: Pengertian, Tujuan, dan Contoh Bidang Usahanya

Mengenal apa itu produsen adalah salah satu hal penting sebelum kita melakukan suatu kegiatan, baik itu kegiatan ekonomi maupun kegiatan lainnya. 

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari kegiatan ekonomi. Kemudian, dalam dunia perekonomian, tentu saja kata “produsen” memiliki makna besar karena menjadi bagian penting didalamnya. Oleh karena itu, melalui artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentangnya. 

Apa Itu Produsen?

Untuk mengetahui tentang detail produsen, hal penting pertama yang harus Anda ketahui tentu saja tentang penjelasan umumnya.

Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan produktif yang mana tujuannya untuk menambah nilai suatu barang melalui penjualan dan penggunaan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Selain itu, produsen adalah pihak yang memasok kebutuhan berupa barang mentah yang akan diolah menjadi barang jadi. Lantaran umumnya jumlah orang yang membutuhkan barang tersebut sangat banyak, maka mereka akan memproduksi produk secara masal.

Mereka juga berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi dengan cara meningkatkan produktivitas serta menambah dan menggabungkan faktor produksi agar proses produksi dapat mencapai titik optimum.

Bagaimanapun juga, pihak produksi ini memainkan peran sentral dalam kegiatan ekonomi karena mereka berkewajiban untuk memproduksi dan menawarkan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan pasar. 

Contoh barang yang biasa mereka produksi adalah makanan, perabotan rumah tangga, hingga pakaian. Pihak produksi ini juga bisa menyediakan jasa seperti transportasi dan penata rambut. 

Tujuan Keberadaan Produsen

Setelah mengetahui dengan detail definisinya, langkah selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah apa tujuan produsen di dalam kegiatan ekonomi. Berikut ini beberapa tujuannya di sektor perekonomian:

1. Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen

Tujuan paling krusial produsen adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selanjutnya, pihak produksi maupun konsumen bisa sama-sama mendapatkan keuntungan. 

Pihak produksi ini menerima uang, tetapi sebagai imbalannya, mereka harus terlebih dahulu memproduksi barang untuk kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, hubungan antara pihak produksi dan konsumen biasanya bersifat simbiosis mutualisme.

Bagaimanapun juga, pihak produksi akan gulung tikar jika tidak ada konsumen yang membeli produknya. Kemudian, konsumen akan kesulitan untuk berjuang memenuhi kebutuhannya jika tidak ada pihak produksi yang menyediakan barang kebutuhan mereka.

2. Meningkatkan Income Negara dan Taraf Kehidupan   

Mendapatkan keuntungan uang dengan nilai tinggi merupakan salah satu alasan para pihak produksi ini bekerja keras untuk memproduksi ribuan barang setiap harinya. Bagaimanapun juga, produsen adalah pihak yang berpengaruh untuk memproduksi barang kebutuhan dalam jumlah banyak.

Dengan mendapatkan uang dengan nilai tinggi, maka akan lebih mudah untuk mereka menaikkan taraf kehidupan dan kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga mereka. Selain meningkatkan taraf hidup pribadi, adanya pihak produksi ini juga menguntungkan pemasukan negara. 

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, suatu negara dianggap makmur jika dapat memproduksi banyak produk lokal. Dengan banyaknya pihak produksi yang mampu membuat produk lokal yang berkualitas, maka semakin besar kesempatan untuk mengekspor produk tersebut. 

Selain itu, semakin tinggi angka produksi, maka semakin tinggi pula pendapatan yang negara terima. Setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Sehingga, negara juga menerima pendapatan dari pajak ini. Pendapatan tersebut kemudian akan didistribusikan kembali. 

3. Meningkatkan Nilai Sebuah Produk

Tujuan selanjutnya dari adanya produsen adalah dapat meningkatkan nilai sebuah produk. Sebelum bahan baku menjadi sebuah komoditas, bahan baku tersebut memiliki harga yang lebih rendah. 

Namun, setelah melalui berbagai proses, bahan baku tersebut akan menjadi sebuah komoditas yang memiliki nilai. Tentu saja, perubahan ini juga dapat meningkatkan nilai bahan baku yang sudah menjadi sebuah barang tersebut. Semakin kreatif inovasinya, maka akan semakin tinggi harga jualnya.

Sebagai contoh untuk kegiatan ini adalah getah karet. Sebelum menjadi sebuah barang yang bermanfaat, nilai jual getah karet rendah. Namun, setelah melalui proses produksi, getah karet tersebut bisa menjadi ban transportasi, karet, dan semua barang yang memiliki sifat elastis.

4. Menginovasi Barang yang Rusak atau Habis

Selain hal-hal diatas, tujuan produsen adalah menginovasi barang yang rusak atau habis. Dengan kata lain, pihak produksi ini berperan penting dalam produksi untuk mengembangkan produk baru menggantikan barang lama, bekas atau rusak. 

Sebagai contoh, pihak produksi alat elektronik selalu memproduksi barang-barang alat-alat elektronik yang nantinya dapat konsumen gunakan untuk menggantikan barang-barang yang tidak dapat digunakan. 

Selain itu, mereka juga berinovasi untuk menciptakan model, ataupun barang yang lebih fungsional untuk menjadi daya tarik konsumen. Bagaimanapun juga, pihak produksi ini harus memiliki inventaris perangkat lunak untuk informasi produk dan mendukung inovasi nilai produk kedepannya.

5. Memberikan Pelayanan Terbaik

Konsumen dan produsen saling membutuhkan. Untuk bertahan dalam bisnis, pihak produksi ini harus memiliki hubungan sebaik mungkin dengan konsumen. Menghasilkan barang yang berkualitas tidak cukup untuk menjaga hubungan baik, tetapi juga harus memberikan pelayanan yang sebaik mungkin. 

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, selain memperdagangkan barang, pihak produksi ini juga memperdagangkan jasa. Pihak produksi jasa seperti jasa transportasi umum, salon rambut, penjahit dan sejenisnya harus menawarkan dan memberikan pelayanan yang terbaik agar konsumen tidak berpaling ke yang lain. 

Apa Saja Bidang Usaha Produsen?

Pihak produksi ini memiliki beberapa bidang usaha tergantung pada aktivitas produksi yang dia lakukan. Adapun bidang-bidang usaha produsen di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Bidang Perdagangan

Dalam jenis usaha ini, pihak produksi melakukan jual beli barang dalam usaha daerah, usaha nasional, atau bahkan usaha internasional. Perdagangan adalah tentang mendistribusikan produk dari pihak produksi ke konsumen. 

Dengan kata lain, perdagangan adalah jual beli barang, sehingga mengalihkan kepemilikan barang tersebut. Pendistribusian-pendistribusian barang dari pihak produksi ke konsumen tersebut dapat dilakukan dengan cara:

  • Tidak langsung: Pendistribusian yang memerlukan beberapa perantara. Contoh dari pendistribusian tidak langsung adalah penyaluran barang dari produsen → grosir → pedagang eceran → konsumen. 
  • Semi langsung: Pendistribusian yang memerlukan perantara. Contoh dari pendistribusian semi langsung adalah dari produsen → pedagang eceran → konsumen.
  • Langsung: Pendistribusian yang tidak memerlukan perantara. Jadi, penyaluran hanya dari pihak produksi langsung ke konsumen. Contohnya adalah penjual nasi goreng atau penjual kaki lima yang menjual nasi goreng atau dagangannya langsung untuk konsumen.

2. Bidang Jasa

Bagi para pihak produksi jasa, untuk memperoleh keuntungan, usaha ini menawarkan jasa sebagai bentuk pelayanan kepada konsumennya. Meskipun penyampaian layanan tidak berwujud, namun manfaat yang diperoleh nyata adanya. 

Berikut adalah beberapa contoh dari macam-macam jasa dan perusahaan yang bergerak di bidang jasa tersebut:

  • Jasa infrastruktur: jasa transportasi dan komunikasi.
  • Jasa bisnis: lembaga keuangan, bank, konsultan.
  • Administrasi publik: pemerintahan dan pendidikan
  • Jasa perdagangan: usaha perbaikan dan perawatan, supermarket, warung, toko kelontong.
  • Jasa sosial/ Pribadi: Kesehatan dan Restoran.

3. Bidang Industri

Sektor industri adalah usaha manufaktur yang menjual produk jadi yang terbuat dari bahan baku melalui proses produksi. Selain memproses bahan baku, industri juga memproses barang setengah jadi untuk menjadi barang jadi. 

Pada intinya, produksi dilakukan dengan tujuan meningkatkan manfaat dan nilai dari suatu barang agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Contoh dari bidang ini adalah industri mobil, industri sepeda motor, industri pakan ayam, industri bahan masakan, industri pesawat terbang, dan lain-lain.

4. Bidang Ekstraktif

Industri penghasil berikutnya adalah industri yang bergerak di bidang ekstraktif (sumber daya). Industri ini mengelola dan mengambil hasil alam secara langsung  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa mengubah bentuk atau sifat barang tersebut.

Contoh dari produsen yang bergerak di bidang ekstraktif adalah perusahaan penangkapan ikan, perusahaan penambangan.

5. Bidang Agraris

Pada bidang ini, pihak produksi mengolah dan mengelola hasil alam atau sumber daya yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Contoh dari bidang agraris adalah menciptakan perkebunan kelapa sawit, pertambakan ikan bandeng, dan pengolahan tanah pertanian. 

Dengan kata lain, pihak produksi yang bergerak di bidang agraris tidak hanya mencakup pertanian, tapi juga peternakan atau pertambakan. 

Produsen Adalah Peran Penting Bagi Perekonomian

Memahami tentang apa itu produsen memang sangat penting. Bagaimanapun juga, produsen adalah komponen atau struktur penting dalam kegiatan ekonomi. Apalagi manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari kegiatan ekonomi. 

Karena dengan berkegiatan ekonomi mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Tidak hanya untuk individu, pihak produksi dan kegiatannya juga memberikan pengaruh yang signifikan untuk negara dan individu lainnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page