Pengertian Profitabilitas: Tujuan, Indikator, Jenis, dan Contohnya

Dalam menjalankan bisnis, tentu yang diharapkan adalah keuntungan atau laba. Nah, agar bisa mendapatkan hasil yang sebagaimana tujuan serta bisa mengembangkan strategi bisnis. Maka, Anda perlu dilakukan analisis profitabilitas. Mari cari tahu lebih dalam!

Apa itu Profitabilitas?

Apakah istilah tersebut dan profit memiliki arti yang sama? Jawabannya adalah tidak. Meskipun kata awal keduanya sama, tetapi keduanya memiliki pengertian berbeda. Profit merupakan keuntungan bersih bisnis setelah seluruh pendapatan dikurangi biaya pengeluaran. 

Sedangkan profitabilitas (profitability) merupakan matrik yang digunakan untuk menentukan efisiensi perusahaan, matrik ini nantinya akan berguna untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan. 

Istilah mudahnya, profitability merupakan konsep yang relatif sedangkan laba merupakan jumlah yang pasti. Sehingga sekalipun pada laporan laba rugi perusahaan terdapat laba, belum tentu perusahaan tersebut memiliki profitability.

Tujuan dan Manfaat

Profitability mempunyai tujuan dan manfaat tertentu. Apa saja? Berikut ulasannya:

1. Mengetahui Kesehatan Keuangan 

Kesehatan Keuangan 
Kesehatan Keuangan | Image Source: finmapp

Profitability berperan penting bagi perusahaan untuk mengetahui kesehatan keuangan. Matrik ini juga akan mengidentifikasi bagian atau departemen mana yang memerlukan perbaikan dan pengeluaran mana yang seharusnya bisa dipangkas. Sehingga, keputusan terbaik dapat dibuat. 

2. Mengetahui Posisi Keuangan 

Mengetahui Posisi Keuangan 
Mengetahui Posisi Keuangan | Image Source: Pexels

Lewat profitabilitas, Anda dapat memahami posisi keuangan perusahaan. Ini penting Anda ketahui untuk merencanakan masa depan dan perkembangan perusahaan. Agar dapat mengetahui posisi keuangan memerlukan analisis yang tepat dalam berbagai indikator. Seperti arus kas, evaluasi keuntungan, kerugian, dan lain-lain. 

3. Meyakinkan Investor 

Meyakinkan Investor 
Meyakinkan Investor | Image Source: Pexels

Keuangan yang sehat akan membuka kesempatan bagi investor untuk tetap berinvestasi kembali. Tak hanya itu, mungkin saja hal ini akan menarik calon investor maupun mitra-mitra baru.

Sebab, dalam melakukan investasi, investor tentu akan memastikan bahwa perusahaan yang akan mereka beri suntikan dana akan memberikan hasil menguntungkan.

Indikator Profitabilitas

Dalam mencapai tujuan perusahaan, ada beberapa hal yang memengaruhi besaran keuntungan yang akan perusahaan dapatkan. Berikut di antaranya:

1. Permintaan 

Permintaan merupakan jumlah produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen, sehingga permintaan akan memengaruhi jumlah angka produksi. Dalam melakukan produksi penting untuk menyesuaikan dengan apa yang  pasar inginkan. Ini bertujuan agar produk tetap laku di pasaran dan perusahaan dapat keuntungan. 

2. Kompetisi

Indikator profitabilitas ini merupakan indikator eksternal yang mana perusahaan tidak memiliki kendali untuk mengaturnya. Namun, perusahaan tetap bisa waspada dan menyusun strategi agar tetap bisa bersaing. 

Contohnya, perusahaan A mempunyai produk, layanan, dan target pasar yang sama dengan perusahaan Anda. Tentu saja, hal ini akan menimbulkan kompetisi atau persaingan. Jika Anda tidak memenangkan persaingan, tentu saja profitability akan menurun. 

Hal yang bisa Anda lakukan adalah meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda. Merilis produk baru yang menjadi pembeda produk Anda dengan perusahaan A dan lain sebagainya. 

3. Produktivitas

Produktivitas dalam artian ini tidak hanya sebatas kinerja karyawan, melainkan juga alat atau fasilitas yang perusahaan gunakan. Sebagai contoh, perusahaan menggunakan mesin lama yang hanya mampu memproduksi 100 produk per hari. Kemudian, upgrade ke mesin baru dan mampu memproduksi 200 produk per hari. 

Dengan mesin yang baru, waktu dan tenaga yang keluar untuk melakukan produksi pun menurun. Sehingga hal tersebut memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Sebagaimana pengertian profitability pada pemaparan di atas, yaitu matriks yang dinyatakan dalam rasio. Laporan rasio profitability bermanfaat bagi pemangku kepentingan untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam mengelola pendapatan, pengeluaran, dan aset. Berikut beberapa rasionya:

1. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan keuntungan yang perusahaan dapatkan setelah memenuhi seluruh pengeluarannya. Ini termasuk pajak dan bunga.

Net profit margin diperoleh dengan perhitungan total pendapatan dikurangi total pengeluaran, kemudian dibagi total pendapatan. Nah, untuk mendapatkan persentasenya, Anda dapat mengalikannya dengan 100%. 

2. Return of Investment (ROI)

ROI merupakan ukuran keuntungan atas investasi yang didapatkan. Agar bisa mendapatkan perhitungan rasio profitabilitas ini, Anda dapat membagi jumlah laba bersih dengan total investasi. 

3. Earning Before Interest Tax, Depreciation, and Amortization (EBITDA)

Berdasarkan kepanjangannya, EBITDA merupakan keuntungan yang perusahaan dapatkan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. EBITDA memiliki tujuan untuk membandingkan perusahaan yang bergelut dalam perusahaan yang sama.

4. Gross Profit

Gross profit atau margin laba kotor dapat Anda hitung dengan mengurangi total pendapatan dengan harga produk yang terjual. Kemudian, kalikan dengan 100% untuk mendapatkan hasil dalam bentuk persentase. 

5. Return of Assets (ROA)

ROA menyatakan profitabilitas perusahaan ketimbang dengan total aset. Perhitungan ROA akan Anda dapatkan dari pembagian laba bersih perusahaan dengan total aset. 

6. Return of Equity (ROE)

Rasio profitability terakhir ini menyatakan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROE akan Anda dapatkan dari pembagian laba bersih dengan ekuitas pembagian saham.

4 Faktor Kunci dalam Mencapai Profitabilitas

Demi memastikan bisnis Anda tetap berjalan di masa depan, penting untuk selalu mengupayakan cara mencapai profitability. Mencapai profitability tidak dapat Anda lakukan tanpa strategi dan perencanaan. Berikut merupakan 4 faktor kuncinya yang penting untuk Anda pertimbangkan:

1. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan

Faktor pertama, yaitu perencanaan dan penganggaran keuangan. Mengetahui berapa alokasi dana yang harus Anda keluarkan dan untuk kegunaan apa sangatlah penting untuk dilakukan dengan teliti. Jangan sampai melakukan pengeluaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan. 

Penganggaran di luar kebutuhan akan membuang-buang uang dan tak menutup kemungkinan memengaruhi besaran anggaran lain yang lebih penting.

2. Mengetahui Target Pasar

Agar dapat mencapai profitability, Anda harus mengetahui target pasar. Anda harus memahami apa yang mereka butuhkan, demografi calon konsumen, cara memberikan pelayanan terbaik, dan lain-lain. 

Umumnya, Anda dapat mengetahui hal tersebut melalui riset pasar. Lewat riset pasar juga Anda bisa mengetahui pesaing, apa yang menjadi pembeda produk pesaing dengan produk Anda, dan lain sebagainya.

3. Membangun Tim yang Solid

Tim yang solid dan saling support berperan penting untuk turut mendukung perusahaan dalam mencapai profitabilitas. Maka dari itu, tidak mengherankan jika perusahaan seringkali mengadakan acara untuk meningkatkan solidaritas. Sebab, hal ini memiliki pengaruh yang signifikan. 

Tak hanya solid, tim yang berisi orang-orang berdedikasi tinggi, berpengalaman, dan memiliki pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya akan sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.

4. Menciptakan Strategi Penjualan

Setelah membangun tim yang solid, faktor kunci selanjutnya adalah menciptakan strategi penjualan yang efektif. Anda perlu mengetahui bagaimana cara memasarkan produk. Serta harus menggunakan media apa, menjangkau konsumen maupun calon konsumen dengan cara apa, dan lain sebagainya. 

Lewat strategi yang terstruktur dan jelas tentu akan memaksimalkan keuntungan yang akan perusahaan dapatkan. 

Contoh Perhitungan Profitabilitas

Perusahaan Abadi memiliki laporan laba rugi bulan September 2023 sebagai berikut. Perusahaan mendapatkan laba sebesar Rp15.000.000,00, namun tidak tertera sebagai profitability perusahaan. 

Tabel Perhitungan Profitabilitas
Tabel Perhitungan Profitabilitas

Agar dapat menghitung profitabilitas, Anda bisa menggunakan salah satu rasio. Pada contoh ini akan menggunakan net profit margin. Berdasarkan laporan laba rugi di atas, dapat Anda lakukan perhitungan rasio net profit margin sebagai berikut:

Net Profit Margin = Total pendapatan bersih/Penjualan x 100%

Total pendapatan diperoleh dari pendapatan dikurangi total pengeluaran, sehingga menjadi sebagai berikut:

Total pendapatan = Rp15.000.000,00 – Rp8.000.000,00 = Rp7.000,000,00. 

Setelah mengetahui total pendapatan bersih, Anda dapat menghitung net profit margin dengan rumus di atas, yaitu:

Net Profit Margin: (Rp7.000.000,00/Rp15.000.000,00) x 100% = 46,6%.

Net profit margin menunjukkan angka 46,6%. Artinya, sebesar 46,6% penjualan berubah menjadi keuntungan. Perhitungan profitability juga bisa Anda lakukan untuk membandingkan bulan ini dengan bulan sebelumnya, apakah mengalami peningkatan atau bahkan mengalami penurunan. 

Sudah Memahami Apa itu Profitabilitas?

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, jenis, dan cara perhitungannya, Anda dapat mempraktikkan agar mencapai tujuan yang diharapkan  Tak hanya dapat diterapkan pada perusahaan besar, profitability juga dapat diterapkan pada usaha kecil dan menengah.

Profitability akan membantu Anda mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Aspek ini juga akan menjadi bahan evaluasi efektivitas bisnis ketika menghasilkan laba. Karena itu, perbandingan profitability dari masa ke masa perlu Anda lakukan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page