Kenali 5 Proses Pembuatan Gerabah! Fungsi, Teknik, dan Sejarahnya

Banyak ditemukan, perkakas dapur rumah tangga masih menggunakan kendi sebagai tempat air minum, kuali sebagai panci, dan juga celengan yang berasal dari gerabah. Mau tau bagaimana proses pembuatan gerabah? Yuk simak artikel berikut ini!

Apa Itu Gerabah?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerabah merupakan alat-alat dapur (untuk memasak dan sebagainya) yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. 

Istilah gerabah memang terlihat kuno, sebab, kerajinan ini sudah ada sejak zaman prasejarah. Manusia di zaman dahulu selalu menggunakan gerabah untuk kehidupan bercocok tanam.

Gerabah memiliki istilah lain, yaitu tembikar atau keramik. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia, keramik berasal dari kata ‘keramikos’ yang berarti suatu bentuk dari tanah liat setelah melewati proses pembakaran.

Menurut mereka, istilah gerabah lebih cocok dengan tembikar, sebab memiliki rupa dan karakter yang sama. Pendapat ini berbeda dengan asumsi kebanyak masyarakat. 

Meskipun demikian, proses pembuatan gerabah dengan keramik dan tembikar tergolong sama. Pembuatan ketiga kerajinan tersebut pun menggunakan tangan dan teknik pembakaran. 

Teknik pembakaran sederhana untuk pembuatannya memanfaatkan lubang dangkal yang beralaskan tanah liat dengan rerumputan untuk tempat api.

Asal Usul Gerabah Masuk Ke Indonesia

Para ahli mengatakan gerabah merupakan suatu kebudayaan yang universal, artinya keberadaan gerabah ini ada di seluruh dunia. 

Menurut sejarah, pada zaman neolitik sekitar 10.000 tahun sebelum masehi (SM), bangsa Eropa telah menggunakan gerabah. Sementara itu, di daerah timur, gerabah muncul perkiraan pada 25.000 SM.

Mulanya, gerabah berfungsi pada masa food gathering (mengumpulkan makanan). Saat itu, masyarakat hidup nomaden, berpindah satu tempat ke tempat yang lain. Mereka membutuhkan suatu tempat untuk perbekalan. 

Nah, gerabah sangat efektif untuk kebutuhan tersebut karena memiliki bentuk seperti wadah, kuat, dan tahan bocor.

Ada teori lain yang berkaitan dengan kehidupan kala itu, yaitu teori keranjang. Masyarakat kerap menggunakan tas keranjang anyaman yang berfungsi sebagai penyimpanan makanan. Namun, keranjang anyaman tidak kokoh karena memiliki lubang-lubang sehingga makanan rawan bocor.

Kemudian, masyarakat melapisi sela-sela anyaman dengan tanah liat.Ternyata, lapisan tanah liat dalam keranjang anyaman tersebut cenderung berkarakter keras dan membentuk seperti wadah yang cocok untuk menjadi tempat makanan. 

Akhirnya, mereka melakukan modifikasi tanah liat tersebut dengan berbagai hiasan agar tampak cantik.

Selain Eropa dan daerah Timur, ternyata gerabah itu juga berasal dari Cina (tahun 450 SM). Pada saat itu, masyarakat membuat gerabah sebagai perkakas rumah tangga. Akan tetapi,  seiring perkebangan zaman, gerabah banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

Adanya perkembangan zaman dan pengaruh kehidupan yang modern membawa perubahan bagi pengrajin asal Kasongan-Yogyakarta. Pasalnya, kawasan tersebut terkenal dengan aneka bentuk dan motif keramiknya.

Sapto Hudoyo adalah seseorang yang pertama kali memperkenalkan kawasan ini sebagai desa wisata keramik, tepatnya sekitar tahun 1971-1972. Di sana, terdapat keramik yang sangat variatif, mulai dari souvenir, hiasan, pot tanaman, dan lainnya.

Proses Pembuatan Gerabah, Sangat mudah!

Bagaimana sih para pengrajin mengolah tanah liat menjadi kerajinan gerabah ini? Berikut ini adalah lima tahapan yang perlu mereka lakukan. 

1. Proses Pencarian Tanah Liat

Tanah liat yang kualitasnya baik untuk pembuatan gerabah adalah yang bersih atau minim dari campuran batu kerikil di dalamnya. Pada dasarnya, pengrajin butuh kesabaran dan ketelitian untuk mencari jenis tanah liat seperti itu. 

Ada beberapa pengrajin yang melakukan pencampuran antara tanah liat dengan pasir. Jika menggunakan campuran pasir, hendaknya mencari pasir yang halus dan membuat komposisi campuran yang sesuai.

Prosesnya, mencampurkan tanah dan pasir, kemudian menambahkan air, lalu menggilingnya menggunakan tumbukan hingga tercampur jadi satu. Konon, pencampuran ini berfungsi untuk memperkuat badan gerabah saat pembentukan dan pembakarannya.

Pencarian Tanah Liat
Pencarian Tanah Liat | Image Source: Unsplash

2.   Proses Pembuatan Gerabah

Setelah proses pencarian, tahap selanjutnya adalah memotong tanah liat berbentuk kubus kemudian dikeringkan. Lalu, Anda  perlu membentuk badan gerabah. Dalam proses ini, para pengrajin murni menggunakan kreasi tangannya di atas meja putar tanpa bantuan alat-alat modern.

Sembari memutar meja, pengrajin memasukkan adonan tanah liat terus menerus sambil membentuknya hingga mendapatkan rangka atau tampilan geraba yang mereka ingingkan. Lama pembuatan tergantung dengan desainnya. 

Jika ingin membuat yang besar dengan tingkat kesulitan yang tinggi maka, pembuatan pun membutuhkan waktu yang lama.

Pembuatan Gerabah
Pembuatan Gerabah | Image Source: Pixabay

3. Tahap Pengeringan Gerabah

Setelah badan gerabah mulai terbentuk, tahap selanjutnya adalah pengeringan. Sebelumnya, pengrajin mhaluskan gerabah yang agak keras dengan kain, kemudian membatik menggunakan batu api. Selanjutnya, mereka meletakkan gerabah di bawah sinar matahari untuk proses penjemuran hingga kering.

Pengeringan Gerabah
Pengeringan Gerabah | Image Source: Pexels

4. Proses Pembakaran Gerabah

Setelah proses pembakaran, gerabah siap untuk dibakar. Para pengrajin biasanya membuat kompor sendiri untuk pembakaran gerabah. Kompor memiliki bentuk terbuka dan ditutupi oleh jerami padi. Dalam tahap ini, proses pembakaran berlangsung selama kurang lebih 4 jam, dengan suhu 400-800oC.

Pembakaran Gerabah
Pembakaran Gerabah | Image Source: Pixabay

5. Proses Pewarnaan Gerabah

Inilah tahapan akhir dari seluruh rangkaian proses pembuatan gerabah. Memberikan hiasan atau pewarnaan pada gerabah dapat menambahkan estetika dan daya tarik pembeli. Anda dapat menggunakan cat tembok untuk mewarnai gerabah sesuai selera. Cukup mudah, bukan?

Pewarnaan Gerabah
Pewarnaan Gerabah | Image Source: Pixabay

Catat 5+ Macam Teknik Pembuatan Gerabah Berikut Ini!

Setelah mengetahui proses pembuatan gerabah, kenali pula berbagai teknik pembuatan gerabah. Ragam teknik pembuatan merupakan cara para pengrain untuk membuath gerabah dengan berbagai variasi. Yuk cermati, ada apa aja sih teknik dalam pembuatan gerabah itu?

1. Teknik lempeng (slabbing)

Teknik lempeng berfungsi untuk membentuk kubistis atau persegi pada permukaan yang rata. Kayu penggilas adalah alat yang Anda perlukan untuk membantu membentuk lempengan pada penerapan teknik slabbing.

Setelah itu, potonglah tanah liat sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Lalu, masing-masing lempengan dibentuk menjadi kubus atau balok. Langkah terakhir, tambahkan nilai estetikanya menggunakan pewarna atau hiasan lainnya agar gerabah tampak lebih cantik.

Teknik lempeng (slabbing)
Teknik lempeng (slabbing) | Image Source: Pexels

2. Teknik Pijat (Pitching)

Teknik yang kedua ini memberikan pijatan pada tanah liat. Tujuannya, agar tanah lebih padat dan kuat, sehingga lebih tahan lama. Proses pemijatan dilakukan menggunakan ibu jari dengan memijat, memilin, dan mengulet tanah liat. Setelah itu, pengrajin menghaluskan tanah liat dengan kain atau kuas.

Teknik Pijat (Pitching)
Teknik Pijat (Pitching) | Image Source: Pexels

3. Teknik pilin (Coiling)

Cara ketiga ini menggunakan metode memilin tanah liat sampai terbentuk seperti tali. Teknik pilin atau coiling ini dapat dilakukan dengan cara ambil segumpal tanah liat, lalu dipilin menggunakan kedua telapak tangan. Kemudian, susun melingkar hingga berbentuk seperti yang Anda inginkan.

Saat menyusun pilinan, hendaknya tambahkan air pada adonan tanah liat agar bisa menempel. Ukuran panjang dan jumlah pilinan menyesuaikan bentuk gerabah.

Teknik pilin (Coiling)
Teknik pilin (Coiling) | Image Source: Pexels

4. Teknik Putar (Throwing)

Proses pembuatan gerabah dengan teknik putar membutuhkan alat bantu berupa subang atau alat putar elektrik. Penerapan teknik ini adalah dengan meletakkan segumpal tanah liat di tengah-tengah meja putar, kemudian tekan adonan tanah liat menggunakan kedua tangan sambil diputar.

Teknik Putar (Throwing)
Teknik Putar (Throwing) | Image Source: Pexels

5. Teknik Cetak Tekan (Press)

Teknik ini merupakan cara yang paling cepat, karena hanya membutuhkan alat cetakan untuk membuat gerabah. Hasilnya pun bervariasi karena bentuk gerabah sesuai dengan cetakan yang ada.

Teknik Cetak Tekan (Press)
Teknik Cetak Tekan (Press) | Image Source: Pexels

6. Teknik Cor atau Tuang

Nah, teknik yang terakhir ini paling beda sendiri karena tidak membutuhkan tanah liat padat, melainkan tanah liat cair. Cairan tersebut dituang ke dalam cetakan yang terbuat dari gips, sebab gips dapat menyerap air sehingga tanah liat cepat kering.

Teknik Cor atau Tuang
Teknik Cor atau Tuang | Image Source: Presideninformasi.com

Apa Fungsi Gerabah?

Semenjak dulu, gerabah  banyak dimanfaatkan untuk perkakas rumah tangga atau bahan bangunan. Tetapi, di samping itu masih ada beberapa fungsi umum lainnya, antara lain:

  • perangkat dalam upacara keagamaan dan upacara pernikahan,
  • alat rumah tangga dan mainan anak-anak,
  • Hiasan sekaligus penanda status, dan
  • suvenir atau cinderamata.

Apakah Perlu Keahlian Khusus untuk Membuat Gerabah?

Proses pembuatan gerabah terbilang tidak mudah, meskipun menggunakan alat-alat tradisional, seorang pengrajin membutuhkan keterampilan khusus dalam membentuk badan gerabah. Selain itu, seorang pengrajin harus sabar dan telaten agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Gerabah termasuk dalam karya seni yang masih dilestarikan hingga saat ini. Meskipun memiliki harga yang relatif tinggi, banyak orang yang ingin mengoleksi kerajinan ini dengan variasi bentuk tertentu.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page