Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang terjadi ketika sebagian atau secara keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Fenomena ini sangat mudah terlihat karena tidak membutuhkan teleskop atau alat khusus untuk melihatnya. Lantas, bagaimana proses terjadinya gerhana bulan?
Daftar ISI
Apa Itu Gerhana Bulan?
Gerhana bulan merupakan sebuah peristiwa alam. Hal tersebut terjadi ketika Bumi berada diantara Matahari dan Bulan. Sehingga, cahaya Matahari pun akan terhalang oleh Bumi dan tidak bisa mencapai permukaan Bulan.
Proses terjadinya gerhana bulan ini sendirilah yang menyebabkan penampakan Bulan meredup. Gerhana Bulan ini terjadi ketika konfigurasi Bumi, Matahari, dan Bulan membentuk garis lurus (syzygy). Terdapat tiga jenis gerhana bulan, mulai dari gerhana bulan sebagian, gerhana bulan total, dan gerhana bulan penumbra.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan fenomena yang terjadi ketika posisi Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Jika melansir dari NASA, ketika Bulan mengitari Bumi di saat yang sama Bumi pun sedang mengitari Matahari. Jadi, jika ditarik garis lurus, Bumi akan menutupi sinar Matahari yang mengarah ke Bulan.
Seperti yang sudah di ketahui bersama, bahwa Bulan memantulkan sinar Matahari. Hal inilah yang membuat Bulan bersinar di malam hari karena memantulkan sinar Matahari.
Namun, ketika proses terjadinya gerhana bulan yang jatuh ke permukaan Bulan bukanlah sinar Matahari, melainkan bayangan dari Bumi. Jadi, gerhana bulan terjadi ketika Bulan berada di fase purnama. Peristiwa ini juga bisa dilihat dari Bumi ketika malam hari.
Jenis-Jenis Gerhana Bulan
Seperti yang Anda ketahui, gerhana Bulan umumnya terbagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis gerhana bulan:
1. Gerhana Bulan Total
Fenomena gerhana bulan total terjadi ketika Bulan tertutup oleh bayangan umbranya Bumi. Dengan begitu, Matahari, Bumi, dan Bulan tepat berada di satu garis lurus.
Bulan pun akan bergerak dalam orbit mengelilingi Bumi. Jadi, pada saat yang sama, Bumi juga akan bergerak dalam orbitnya untuk mengelilingi Matahari. Bumi pun akan menghalangi sinar Matahari yang memantul dari Bulan ketika posisinya berada diantara Bulan dan Matahari.
Menurut NASA, proses terjadinya gerhana bulan total ini adalah ketika Bulan dan Matahari berada pada sisi yang berlawanan dengan Bumi. Jadi, meskipun permukaan bulan tertutup oleh Bumi, namun sebagian sinar mataharinya tetap bisa menyinari permukaan Bulan.
Gerhana bulan total terjadi ketika Bulan dan Matahari berada pada sisi yang berlawanan dari Bumi. Meskipun permukaan Bulan tertutup oleh Bumi, namun sebagian dari sinar matahari tetap bisa menyentuh permukaan Bulan.
Sinar matahari yang melewati atmosfer Bumi pun akan tersaring untuk sebagian besar cahaya birunya. Akibatnya, saat terjadi gerhana bulan total, Bulan pun akan terlihat berwarna merah. Hal tersebut akan terlihat jelas dari Bumi.
Perlu Anda ketahui bahwa, gerhana bulan biasanya berlangsung selama beberapa jam. Selain itu, gerhana bulan total juga jarang terjadi.
Ilmuwan NASA juga pernah mengemukakan bahwa warna dari Bulan ini akan bergantung pada jumlah debu dan atmosfernya. Jadi, Bulan akan terlihat lebih gelap (berwarna merah) jika terdapat partikel berlebih, seperti halnya partikel dari letusan gunung berapi yang ada di atmosfer.
2. Gerhana Bulan Sebagian
Proses terjadinya gerhana bulan sebagian adalah ketika sebagian wilayah Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi. Warna Bulan ketika gerhana terjadi akan sangat bergantung pada jaraknya dengan Bumi. Jadi, semakin dekat Bulan dengan Bumi, maka Bulan pun akan berwarna merah hati.
Namun, terkadang Bulan juga terlihat seperti berwarna karat tembaga atau abu-abu yang mungkin akan muncul di area gelap pada permukaan Bulan. Hal tersebut terjadi karena bayangan yang jatuh di area kontras.
Antara area terang yang tidak terkena bayangan sinar matahari secara langsung dengan area yang terkena bayangan dari Bumi. Selain itu, jenis gerhana bulan ini setidaknya akan muncul 2 kali dalam satu tahun.
3. Gerhana Bulan Penumbra
Proses terjadinya gerhana bulan penumbra adalah ketika penumbra tertutup seluruh bagian Bulan. Hal inilah yang membuat Bulan masih bisa terlihat dengan warna yang cenderung samar. Tidak seperti gerhana bulan lainnya, gerhana bulan penumbra kemungkinan terlihatnya sangatlah kecil.
Fakta Gerhana Bulan
Perlu Anda ketahui bahwa, ada beberapa fakta menarik tentang proses terjadinya gerhana bulan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Fenomena Astronomi
Proses terjadinya gerhana bulan adalah saat Bulan melewati bayangan Bumi. Hal tersebut hanya bisa terjadi ketika bulan purnama saja. Gerhana bulan sendiri terjadi sekitar dua kali dalam satu tahun.
Fenomena ini bisa berlangsung selama beberapa jam. Berbeda hal dengan gerhana matahari yang hanya bisa terjadi selama beberapa menit saja.
2. Bayangan Bumi
Fakta lain dari proses terjadinya gerhana bulan adalah bayangan Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yakni umbra dan penumbra. Bumi akan benar-benar menutupi radiasi matahari yang langsung berada dalam umbra.
Namun, karena diameter dari Matahari hanya seperempat dari bumi. Maka, Bumi hanya akan menghalangi sebagian sinar matahari secara langsung dalam penumbra yang merupakan bagian terluar dari bayangan.
3. Bulan Terlihat Coklat atau Merah
Pastinya banyak sekali orang yang beranggapan bahwa bayangan Bumi yang menutupi Bulan akan membuatnya benar-benar berwarna hitam gelap. Padahal, dalam proses terjadinya gerhana bulan, warna dari Gerhana Bulan ini sendiri adalah coklat kemerahan.
Hal tersebut terjadi karena sebagian cahaya matahari telah dibelokkan melalui atmosfer Bumi yang mendapatkan pantulan dari Bulan.
4. Jarak dan Waktu
Jarak relatif antara Bulan dengan Bumi pada saat terjadinya gerhana ternyata juga bisa mempengaruhi durasi dari gerhana bulan itu sendiri. Khususnya ketika Bulan sudah berada di dekat apogee.
Apogee merupakan titik terjauh dari Bumi dalam orbit. Di mana untuk kecepatan orbitnya sendiri paling lambat. Diameter umbra Bumi dalam hal ini tidak akan berkurang terlalu banyak. Jadi, proses terjadinya Gerhana Bulan total dengan jarak apogee yang dekat jelas akan memperpanjang durasi dari gerhana itu sendiri.
Seperti yang Anda tahu, proses terjadinya gerhana bulan juga biasanya akan berlangsung selama beberapa jam. Setidaknya, dua gerhana bulan parsial akan terjadi setiap tahunnya. Namun, untuk gerhana bulan total cukup sangat jarang terjadi.
5. Gerhana Bulan Menyebabkan Pasang Surut Air Laut
Ketika terjadi gerhana bulan, maka pasang surut air laut pun akan menjadi lebih besar daripada biasanya. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ketinggian airnya pun masih dalam batas yang aman.
Selain itu, gerhana bulan juga tidak akan berdampak pada perubahan iklim yang ada. Salah satu contohnya adalah udara dingin. Sebab, perubahan iklim ini hanya akan terjadi pada saat fenomena gerhana matahari saja.
Sudah Tahu Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan?
Itulah penjelasan mengenai bagaimana proses terjadinya gerhana bulan serta fakta-faktanya. Diklaim sebagai fenomena alam yang aman untuk dilihat dengan mata telanjang, gerhana bulan juga bisa dinikmati oleh semua orang, termasuk anak-anak.
Jadi, jangan ragu untuk membawa serta anak-anak menikmati keindahan dan keajaiban gerhana bulan. Selain itu, Anda tidak perlu khawatir jika gerhana bulan memberikan efek negatif pada fisik dan mental. Karena hal tersebut tidak akan hubungannya sama sekali.