Public relation atau humas merupakan bagian komunikasi bisnis yang dimiliki perusahaan. Orang-orang yang berperan sebagai humas tersebut memiliki tugas untuk membangun citra positif perusahaan atau organisasi terhadap masyarakat luas.
Perusahaan atau organisasi memerlukan karyawan atau staf humas yang berperan sebagai penghubung antara perusahaan/organisasi dengan target sasaran. Untuk mengetahui secara lebih detail terkait posisi ini, berikut pembahasan selengkapnya.
Daftar ISI
Pengertian
Apa itu public relation (PR) atau humas (hubungan masyarakat)? Humas merupakan proses maupun posisi yang berperan untuk menanamkan citra positif perusahaan terhadap publik. Mereka yang bertanggung jawab sebagai humas akan melakukan beberapa aktivitas, seperti:
- Menanamkan pengertian secara tepat tentang profil perusahaan.
- Menumbuhkan motivasi.
- Menciptakan opini serta partisipasi publik.
Tujuan
Tujuan dari humas atau public relation yaitu meningkatkan citra yang baik atau favourable image serta mampu mengikis atau mengurangi citra buruk alias unfavourable image perusahaan atau organisasi.
Menciptakan opini publik tersebut harus melalui penerapan program dari PR. Dengan begitu, diharapkan akan banyak tanggapan positif dari publik baik secara khusus terkait program yang telah diterapkan maupun secara keseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut, setidaknya terdapat empat prinsip berdasarkan tujuan public relation, di antaranya:
- Menghadirkan citra yang baik.
- Memelihara citra atau reputasi yang baik.
- Meningkatkan citra baik.
- Memperbaiki citra jika menurun atau bahkan rusak.
Fungsi
Beberapa fungsi humas antara lain:
1. Public Affairs
Fungsi humas yang pertama yaitu berkaitan dengan bagaimana cara membangun keterlibatan secara aktif dengan pemerintahan. Hal ini berkaitan dengan kebijakan umum.
Sederhananya, kegiatan ini dinamakan juga melobi. Proses lobi yang dilakukan bisa berbentuk promosi maupun penolakan terhadap peraturan pemerintah atau undang-undang.
2. Publicity
Berikutnya ada fungsi publicity yaitu melakukan publisitas maupun menanggapi ketertarikan publik pada perusahaan. Tanggapan yang dilakukan bisa lewat media massa yang telah menjadi mitra. Melalui fungsinya, humas dapat menyampaikan pesan secara terencana sehingga publik semakin tertarik dengan perusahaan.
3. Media Relations
Dalam menjalankan tugasnya, humas memang memerlukan media baik media elektronik, media massa, maupun media sosial. Maka dari itu, humas harus melakukan kerja sama dengan berbagai media untuk kepentingan perusahaan.
4. Marketing Communication
Fungsi yang keempat ini yaitu memadukan aktivitas perkembangan citra dengan aktivitas marketing. Harapannya bukan sekadar untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap perusahaan, melainkan mampu meningkatkan penjualan produk.
5. Financial Relations
Investor menjadi pihak yang sangat penting karena mereka yang akan menanamkan modal dan memberikan suntikan dana pada perusahaan. Peran public relation yaitu bisa merencanakan dan menjaga kepercayaan para penanam modal sehingga mereka dapat terus berinvestasi di perusahaan.
Peran
Beberapa peran penting humas adalah seperti berikut:
- Menyusun program komunikasi korporat, terutama yang memiliki persepsi atau citra.
- Menjalankan fungsi komunikasi dari korporat secara terencana dan berkesinambungan.
- Melakukan evaluasi serta pemantauan program maupun aktivitas komunikasi yang tengah berlangsung.
- Menyediakan beragam informasi seputar langkah-langkah yang harus perusahaan lakukan agar tujuannya tercapai, termasuk bagaimana langkah-langkah problem solving saat perusahaan mengalami masalah.
- Memperoleh informasi dengan atas nama perusahaan maupun organisasi dari publik atau pihak eksternal.
- Public relation juga berperan terkait manajemen media komunikasi (internal) perusahaan.
- Memberikan jawaban terhadap pertanyaan, keluhan, maupun masukan yang memengaruhi perusahaan.
- Melakukan fungsi audit komunikasi internal.
- Membuat saluran komunikasi baik vertikal maupun horizontal.
- Memotivasi karyawan.
- Menghindari serta menyelesaikan konflik.
Tantangan
Setiap pekerjaan pastinya memiliki tantangan tersendiri. Sama halnya dengan orang-orang yang bekerja sebagai public relation. Adapun yang menjadi tantangan PR yaitu:
1. Komunikasi
Komunikasi menjadi keterampilan yang sifatnya esensial dan humas wajib memiliki keterampilan tersebut. Maka dari itu, Anda harus merupakan orang-orang hebat di dalam berkomunikasi secara verbal termasuk interview, presentasi, maupun public speaking.
Bukan hanya itu, Anda juga harus lincah di dalam berkomunikasi secara non verbal. Misalnya ketika membuat tulisan pada website perusahaan, press release, editing, serta memiliki kemampuan tata bahasa yang baik.
2. Riset
Public relation akan bekerja dengan berbagai klien untuk berbagai keperluan. Hal ini membuat Anda selalu melakukan riset mengenai kebutuhan klien secara cepat dan tepat. Misalnya berkaitan dengan bagaimana cara berpikir deduktif, induktif, wawancara, dan lain-lain.
3. Berbahasa Asing
Globalisasi telah memaksa PR agar mampu menguasai banyak bahasa, terutama bahasa Inggris. Mengapa bahasa asing harus dipelajari?
Hal ini karena para kliennya bukan hanya berasal dari negara yang sama, melainkan banyak klien dari luar negeri maupun karyawan yang bekerja pada perusahaan multinasional dengan berbagai keberagaman bahasa dan budaya di dalamnya.
Maka dari itu, agar strategi bisnis perusahaan mampu dibuat serta diterapkan secara baik, pemegang posisi humas harus paham cara berkomunikasi dengan klien-klien tersebut. Belum lagi dengan bahan-bahan riset yang kebanyakan bersumber dari luar negeri. Jadi, keterampilan berbahasa asing benar-benar sangat penting.
4. Mengerti Media Sosial dan Perkembangannya
Kemampuan berikutnya yang menjadi nilai tambah bagi PR yaitu kemampuan menguasai dan terbiasa terhadap berbagai platform social media, khususnya yang paling banyak digunakan sekarang. Jika perlu juga perlu memiliki pemahaman analitik media sosial tersebut.
Saat ini berbagai media sosial yang umum digunakan yaitu Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan sebagainya. PR juga harus paham setiap berita terbaru yang beredar lewat media sosial tersebut, khususnya yang berkenaan dengan bisnis.
Teknik yang Harus Dikuasai
Beberapa teknik penting yang harus dikuasai oleh pemegang jabatan public relation yaitu:
1. Jurnalistik
Untuk mendukung pekerjaannya, PR harus membekali dirinya dengan pendidikan serta pelatihan di bidang jurnalistik. Setidaknya PR perlu menguasai seperti apa teknis penulisan laporan dan berita.
PR juga harus menguasai teknik wawancara, teknik penulisan artikel, bahasa jurnalistik, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia jurnalistik serta keterampilan menulis. Dengan kemampuan ini, maka akan mampu mendukung aktivitas institusional seperti menulis siaran pers, profil perusahaan, buletin, serta majalah internal.
2. Komunikasi Visual
Selain menguasai kemampuan menulis, PR juga harus bisa dan paham bagaimana cara menyajikan informasi secara meyakinkan dan akurat, entah itu informasi yang akan disampaikan pada anggota internal perusahaan maupun publik.
3. Menjalin Relasi
Media sosial mampu menggiring opini publik sehingga dapat menghadirkan sentimen positif dan negatif mengenai organisasi atau perusahaan tempat PR tersebut bekerja. Maka dari itu, public relation harus mampu menjalin relasi yang baik dengan para awak media.
4. Manajemen Publik
Publik menjadi pihak yang dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan serta daya saing perusahaan. Kemampuan manajemen publik ini sangat diperlukan sehingga memudahkan penetrasi bisnis ke dalam berbagai segmen.
5. Interpersonal
Kemampuan berikutnya yang harus dimiliki yaitu kemampuan interpersonal. Mengapa ini sangat penting? Kemampuan tersebut memungkinkan PR untuk menjaga agar tidak terjadi gesekan antara pihak internal perusahaan dengan pihak luar.
6. Fungsi Research
Humas juga berfungsi melakukan riset terhadap perilaku publik. Data-data yang diperolehnya akan menjadi dasar untuk menyusun strategi sehingga mampu meningkatkan keyakinan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Contoh Public Relation
Berikut beberapa contoh dari PR yang perlu Anda ketahui.
1. Ikea: #StayHome
Ketika masa pandemi, Ikea ingin agar konsumennya mengamati rumahnya melalui perspektif yang bagus. Pada akhirnya, Ikea membuat kampanye dengan tagar #StayHome.
Kampanye ini bertujuan untuk menyampaikan bahwa rumah merupakan tempat terbaik untuk memperoleh perlindungan dan kehangatan. Melalui pesan tersebut, harapannya mampu memberikan kesan berarti terhadap para pelanggannya.
2. Dove: #TheSelfieTalk
Jika membahas brand yang berfokus pada perawatan tubuh serta kecantikan, Dove merupakan salah satu yang terbaik. Namanya pun juga tidak asing karena sudah lama beredar di tengah-tengah masyarakat.
Dove menghadirkan kampanye public relation dengan tagar #TheSelfieTalk. Kampanye tersebut berfokus pada tekanan yang dialami perempuan muda yang menuntut mereka untuk tampil sempurna serta seberapa lama mereka mempertahankan penampilannya secara online.
Kampanye ini merupakan satu di antara banyak kampanye yang sudah dilakukan Dove. Melalui kampanye ini, brand tersebut kerap dihubungkan dengan hal-hal positif, cinta, serta kepercayaan diri.
Kesimpulan
Sekian pembahasan seputar public relation. Jadi, posisi ini memiliki tanggung jawab sangat penting dan bahkan perannya bisa dibilang sebagai jantung perusahaan. Berbagai program dan aktivitas humas harus berjalan tepat sehingga bisnis dapat berjalan dengan lancar.