12 Puisi Rindu Romantis, Melelehkan Hati Orang Tersayang!

Mungkin tidak ada perasaan yang lebih menyakitkan daripada merindukan seseorang yang jauh dari jangkauan. Namun, rindu juga bisa menunjukkan bahwa kita sangat mencintai seseorang dan merindukan kehadirannya. Tak jarang, dalam keadaan seperti itu, ungkapan kata dari puisi rindu bisa menjadi pelipur lara.

Selain itu, rindu juga bisa menjadi suatu hal yang indah. Merasakan rindu kepada orang tersayang juga kadang membuat hati berbunga-bunga. Terlebih lagi ketika rindu ini diungkapkan melalui kata-kata yang indah dan romantis dalam sebuah puisi. 

Puisi yang indah dapat menjadi cara yang sangat baik untuk mengekspresikan perasaan kita. Dan pada saat yang sama, memberikan kenyamanan dan kekuatan pada diri kita. Tak hanya untuk hati si pengirim, puisi rindu juga dapat membangkitkan perasaan yang sama pada si penerima.

Dalam artikel ini, kami akan berbagi dengan kamu dengan 12 puisi romantis tentang rindu yang dapat membangkitkan perasaan. Bahkan bisa membuat hati siapapun yang kamu sayangi meleleh. Kumpulan ini berisi puisi yang sederhana dan manis, hingga penuh gairah dan intens. 

Puisi Rindu untuk Orang Tersayang

Jadi, sudah siapkah kamu untuk merasakan getaran dari setiap kata yang dipilih dengan cantik dari puisi-puisi di bawah ini? Selamat membaca!

1. Contoh 1

“Kamu dan Semua Perumpamaannya”

Layaknya sebatang lilin yang kunyalakan di tengah malam yang padam

Ia menyediakan cahaya untuk meniadakan kegelapan

Seperti matahari yang datang saat saat pagi masih buta

Ia menghantarkan sinar yang hangatnya mengusir kebekuan

Laksana bintang yang membuat kelamnya malam jadi gemerlapan

Ia tak pernah sekali saja membiarkan bulan sendiri di angkasa tanpa teman

Ia setia dan membawa ceria 

Kamu dan semua benda indah yang mengingatkanku padamu,

Benakku seperti tak lagi waras sebab penuh namamu.

Rindu ini telah masuk ke dada

membawaku kepada angan dan bayanganmu

Dalam detak jantung yang terasa terhenti sedetik atau sepersekiannya

Sekarang aku sedang rindu

Aku tidak ingin rindu sendirian

Cinta ini telah mengikatku kepadamu

Seperti benang merah yang tak terputuskan

Aku rasa ini waktunya untuk aku bilang, bahwa

“Dari pagi hingga malam menjelang, 

kamu yang senantiasa ada di dalam dada”

2. Contoh 2

“Bulan, Ia Sedang Apa?”

Aku melihat bulan di malam itu

Indah sekali

Cahayanya begitu terang

Membuatku teringat akan tawamu dan candamu

Saat-saat ketika kamu tersenyum dan berbinar

Ketika kamu menyampaikan kata-kata yang lembut di telinga

Kata-kata yang sering kudengar setiap hari

Kalimat-kalimat yang tak henti-hentinya kau ucapkan

Aku merindukan semuanya

Aku merindukan dirimu

Bulan, apa yang sedang dilakukannya?

Mungkinkah ia juga merindukan aku?

Apakah ia merasa baik-baik saja?

Kita sedang berjauhan, sangat jauh

Mungkin saja aku tak bisa lagi menemuinya

Namun, apakah dia mengizinkan aku untuk merindukannya?

Untuk malam ini dan malam selanjutnya membayangkan tentangnya?

Selamat malam, Sayang

Sampai bertemu dalam mimpi yang mempesona

3. Contoh 3

“Hujan Bulan Juni”

Karya : Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan Bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan Bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan Bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

Disekap akar pohon bunga itu

4. Contoh 4

“Rindu Bukan Milikmu Saja” 

Aku hantarkan rinduku lewat angin dingin yang berhembus 

Perlahan ia menyusuri malam yang sepi nan syahdu 

Dan aku berharap kamu juga merasakan yang sama, soal rindu

Lihatlah ada yang lesat dari mataku 

Hampir-hampir yang kurasa ini kehilangan arti

Mencerabut denyut nadi dan detak jantung hati tanpa permisi 

Menarik kata-kata yang cantik dari tubuh puisi 

Aku berada dalam ketidakrelaan atas ketiadaanmu 

Menghitung tik-tik waktu yang kian berdebu kurasa 

Aku membilang detik-detik yang rasanya hanya hampa

Iya, aku masih dengan rindu yang sama, untuk orang yang sama 

Setiap yang kulihat, mereka merupa dirimu 

Aku melihatmu di setiap sudut kota dan di mana-mana

Impianku utuh entah sampai kapan memanggil dari jauh 

Melambai meski aku tahu tanpa angin labuh 

5. Contoh 5

“Rindu Ibu”

Pada malam yang gelap, ada satu nama yang selalu terucap, yaitu Ibu

Pada siang yang cerah, hati terasa gelap jika belum menyampaikan salam untuk Ibu

Jarak menjadi penghalang bagi rinduku dan rindu Ibu untuk bertemu

Waktu yang terus berjalan membuat rindu ini semakin menumpuk

Ibu, sedang apa Ibu hari ini?

aku berharap kau selalu tersenyum

aku berharap semua yang tanganmu goreskan hari ini

Dapat membuat Sang Pencipta merasa bangga

Jangan tanya aku sedang apa

yang pasti sedang berjuang untuk membuatmu bahagia

Meski kegelapan selalu menghampiri

aku tahu doa Ibu menerangi setiap langkah ynag kutorehkan

Ibu…

Biarlah rindu ini jadi bara seperti kayu karena api

Bara yang yang membuat kobaran niat dan harapan

Aku yakin sujudmu selalu menjadi pelita di dada

Yang menuntunku melewati gelap 

Ibu,

Biarlah rindu ini aku pupuk sendiri terlebih dahulu

Hingga waktunya nanti Sang Pencipta telah mengizinkan

Kita pasti akan bertemu

Doakan aku Ibu

Dan aku akan persembahkan kebahagiaan jadi mahkotamu

6. Contoh 6

“Rindu Ayah”

Di atas pusaramu, kutaburkan mahkota-mahkota bunga

Kusalami ruhmu lewat doa

Ada pohon randu yang sepertinya akan berbuah

Daun-daun diterbangkan angin ke atas nisanmu

Ayah, wajahmu tergambar dalam setiap kata doa yang kubaca

Gemetar bibirku dalam degup ynag merindu

Aku lantunkan doa, pujian pada Ilahi

Semoga hadirku jadi terang dalam alam ruh yang kamu tinggali

Saat menyentuh batu nisanmu

Degup rinduku padamu semakin kencang, Ayah

Ikatan batin kita kian kuat lewat setiap nadiku

Aku ingat kekar kaki punyamu yang paling puisi

Tetes keringatmu yang paling cantik jadi diksi

Lalu biru ototmu merupa metafor paling indah

Yang hari ini jadi gelora dalam jiwa kami anak-anakmu semua

7. Contoh 7

“Biarkan Hati yang Bicara”

Hatiku terasa sepi kala kamu tak ada di sini

Hanya suara dari hatiku sendiri dan iringan lagu punya Arctic Monkeys yg mengiringi

Setiap alunan-alunan lagu itu, aku teringat soal kamu

Aku ingat kita sama-sama suka Arctic Monkeys, iya ‘kan?

Hari-hariku saat ini penuh dengan banyak hal

Sibuk ini dan sibuk itu.

Tapi tak tahu bagaimana pikiranku selalu mengarah padamu

Lelah aku memendam rasa ini terlalu lama

Aku ingin meluapkan semuanya, yang ada di dada

Tapi nanti dulu

Aku ingin menunggu, sampai Tuhan mengizinkan

Aku akan bertemu lagi denganmu, pada saat itu

Meskipun tak dapat aku percepat wajtu

Meskipun bisa jadi nanti adalah terlalu lambat

meskipun mungkin nanti kamu sudah berpunya, 

dan ruang di hatimu itu sudah ada yang mengisi

Tak apa, Tuhanlah yang sudah mengatur semuanya

Aku tahu Tuhan bersamaku

Jadi meski kamu tak bersamaku,

Meski tak ada waktu kamu akan menjagaku,

Tuhan yang akan selalu menjaga hatiku

8. Contoh 8

“Rindu dan Cemas Membayang di Kepala” 

Malam hening dan kian larut kian membisu 

Ia diam seribu bahasa entah apa di pikirannya 

Sepertinya ia juga sedang menikmati lagu-lagu syahdu 

Sebagai penghibur, 

Sama seperti aku yang sedang lara hati dan jiwa, 

mengadu pada peraduan

Telah hanyut dalam cerita di kepala yang melenakan 

Dan malamku kian larut 

Dengan sepi di sini, hanya ia yang kupanggil teman 

Terselip cemasku di dadaku dan semakin mendalam 

Terselip rindu yang kian gusar kurasa 

Aku cemas, kamu tak ada, dan tak kunjung ada 

aku teraman rindu dan gelisah menanti kamu di sini 

Bayanganmu di kepalaku seperti sedang menyiksaku dalam bingkai pigura foto itu

Aku punya bayangan-bayangan di kepala

Soal kamu yang tak akan datang

dan soal kamu yang mungkin sedang menjatuhkan bibirmu di atas bibirnya,

Aku tak tahu ia itu siapa

Dan aku hanya mengharap, semua itu hanya di kepala 

semua itu hanyalah prasangka belaka. 

Kamu tahu yang kini kurasakan ini seperti apa?

Jadi cepatlah datang ke pangkuan sekarang juga

9. Contoh 9

“Pertanyaan Tentang Rindu”

Karya: Aan Mansyur

Untuk menghibur diri, aku sering berjalan

sendiri menyusuri malam—dengan kedua

tangan selalu di saku celana. 

Kubayangkan kau bertanya. 

Apakah kau takut kehilangan

atau sedang mencari sesuatu?

Kelak datang satu pagi membawa jawaban kepadamu. 

Ketika mandi, kau tiba-tiba menyadari

sungguh sudah lama jari-jariku tidak menyentuh tubuhmu.

10. Contoh 10

“Deskripsi Sebuah Kerinduan”

Apakah kau tahu, kasih?

Aku terjebak dalam kesunyian

Dalam kerinduan yang tak terucapkan

Hanya bayanganmu yang terus menghantuiku

Di malam yang gelap nan temaram

Ketika langkahku terhenti sejenak

Aku tahu bahwa hatimu tak pernah menginginkanku

Namun, aku tetap merindukannya, dan air mata mengalir

Aku tahu ini bukan awal dari kasih kita

Dan bukanlah akhirnya juga

Namun, kehadiranmu pada sepiku,

malah membuatku semakin merasa sepi

Ketika jarak memisahkan kita

Seakan mencari harapan di tengah kegelapan, tanpamu.

11. Contoh 11

“Salam Rinduku Untukmu dari Sudut Kota”

Malam ini dingin sekali

Angin terasa menusuk tulang

Seperti diriku yang sepi sendirian

Di sudut kota yang sepi

Menunggu jawaban

Menanti kepastian

Menahan rindu yang teramat sangat dalam

Rindu yang tak terungkapkan

Rindu yang tak seorang pun mengerti

Rindu ini hanya untukmu, kasihku

Kamu yang tak akan lagi pernah kembali 

Kamu yang jauh di sana bersama bintang-bintang

Aku tahu mungkin rinduku ini berlebihan

Namun, bolehkah aku tetap merindu?

Karena kehadiranmu tak dapat tergantikan, tak akan pernah

Biarkan sudut kota yang jadi saksi bisunya

Saksi bisu cintaku padamu

Saksi bisu rinduku padamu

Yang takkan pernah sirna, walau satu di antara kita telah termakan maut

Selamat tinggal, oh kekasihku

Tenanglah kamu di sana

Damai selalu, ya, kamu di sana

Dan di sini, biarkan jadi tugasku untuk merindumu

Izinkan aku untuk terus merindumu

Semoga suatu saat nanti

Kita dapat bersatu di depan perapian, di tempat yang bernama keabadian.

12. Contoh 12

“Untuk Sahabatku, yang Kurindu”

Sebagaimana lilin di tengah kegelapan

Menerangi sekelilingnya dan memberikan harapan

Sinar mentari pagi yang hadir

Mengusir kegelapan dan memberikan kehangatan

Kamu adalah sahabatku…

Jika kamu dihadapkan pada kesulitan,

Aku akan mendoakanmu dengan kasih

Jika kamu merasa sedih,

Aku akan mendoakanmu dengan harapan

Jika hari-harimu ceria,

Aku akan mendoakanmu dengan damai

Selama matahari terus terbit dan terbenam,

Cuaca tetap berganti,

Bulan dan bintang masih bersinar di langit,

Aku adalah sahabatmu…

Meskipun kita mungkin tak selalu bersama

Aku akan menciptakan kisah sendiri

Aku akan menuliskan cerita sendiri

Berjalan terus mencapai cita-cita

Dalam satu tekad dan doa

Semoga kamu selalu bahagia.

Seperti bintang yang berkelap-kelip di malam hari

Tak membiarkan bulan merintih sendiri

Memberikan keceriaan dan kesetiaan

Bersamamu…

Melewati hari yang penuh rintangan

Bersama-sama melawan kesedihan dan kesulitan

Berbagi kisah…

Tentang cita-cita dan tujuan yang jelas

Bukan hanya sekadar angan-angan yang tak pasti

Tentang harapan yang ingin dicapai di masa depan

Tentang kegagalan yang menguji keyakinan.

Terima kasih atas semuanya

Biarkan kisah kita terus berlanjut

Hari ini, besok, dan masa depan

Aku bangga memiliki dirimu apa adanya

Kupikir, kamu pantas menjadi temanku

Aku merasa bahagia, sungguh ingin mengungkapkan perasaanku

Mana Puisi Rindu yang Paling Membuatmu Terharu?

15 puisi rindu di atas memang penuh dengan keindahan dan romantisme yang bisa membuat hati siapa saja yang membacanya meleleh atau penuh dengan emosi. Bagi kamu yang merindukan orang tersayang, tak ada salahnya mencoba untuk mengungkapkan perasaan tersebut melalui puisi berisi kata rindu. 

Selain itu, puisi rindu juga dapat menjadi sarana untuk menjalin kembali hubungan yang mungkin pernah terputus, meredakan perasaan cemburu, ataupun sakit hati pada pasangan. Dengan mengungkapkan rindu melalui puisi, diharapkan dapat mempererat hubungan antara dua hati yang saling mencintai.

Siapa tahu, perasaan yang sama juga dirasakan oleh si dia dan kalian bisa saling menyatukan rindu dan cinta dalam sebuah hubungan yang lebih erat. Jadi, jangan lupa untuk membagikan puisi-puisi ini kepada orang yang kamu rindukan agar perasaan mereka tahu perasaanmu! 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page