20 Contoh Puisi tentang Alam yang Menyentuh dan Penuh Makna

Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa kagum terhadap alam adalah dengan membuat puisi. Mulai dari rasa kagum saat melihat persawahan hingga daerah pegunungan bisa dituangkan dalam bentuk puisi. Pada artikel berikut akan dibahas 20 contoh puisi tentang alam yang menyentuh dan penuh makna. 

Contoh Puisi tentang Alam 

Adapun contoh puisi tentang kekaguman hingga kekecewaan terhadap alam yang merangkum dan memodifikasi karya dari berbagai sumber.

1. Keindahan Alam

Puisi pertama yaitu berjudul “Keindahan Alam”. Adapun syair puisinya yaitu:

Betapa indahnya alam ini

Laut yang berombak

Lereng yang bertingkat

Angin berhembus sepoi-sepoi

Berdiri aku di tepi pantai

Di bawah langit yang membentang

Merasakan keindahan alam yang ku sayang

Alam yang harus aku jaga

Sebagai bentuk rasa syukur

Pemberian dari Tuhan Yang Esa

Agar hidup terus makmur

2. Keramahan Alam

Contoh puisi tentang alam selanjutnya yaitu berjudul “keramahan alam” dengan syair sebagai berikut.

Bila datang ke negeriku

Kan disambut dengan alam yang indah

Gunung yang menjulang

Dan ombak yang beriringan di lautan

Burung-burung bernyanyi

Bersautan sepanjang pagi

Riangnya tiada pernah berhenti

Memuji rabbul izzati

Bila datang ke negeriku

Kan lihat sungai mengalir

Angin-angin bersemilir

Bunga mekar beribu-ribu

3. Pesona Alam Hijau

Puisi berikutnya berjudul “Pesona alam hijau” dengan syair sebagai berikut:

Terperosok pada hamparan hijau

Menggantung pada nuansa ilalang

Perlahan ku hirup aroma rumput ini

Inilah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri

Jauh di ufuk kehijauan

Dengan dasar coklat yang menyatu

Berbasis kesuburan yang terikat 

Terikat pada keindahan tanaman liar


Sebut saja bunga

Dengan kuncup kecil bemekaran

Menarik untuk disentuh

Karena indahnya ciptaan Tuhan

4. Senja yang Indah

Contoh puisi tentang alam selanjutnya berjudul “Senja yang indah”. Isinya adalah sebagai berikut.

Keemasan cahaya di cakrawala

Terlihat saat hari mulai senja

Terbelalak mata saat memandangnya

Keindahan dari Sang Maha Pencipta

Sang surya bersiap untuk tenggelam

Menjemput mesra ketenangan malam

Meneguk cahaya dalam-dalam

Menyempurnakan keindahan malam

Lembayung indah tampak kekuningan

Gradasi warna bagai sebuah lukisan

Di sudut langit yang tipis berawan

Hiasan terindah sepanjang zaman

5. Keindahan yang Tak Terganti

Puisi berikutnya berjudul “Keindahan yang Tak Terganti” dengan syair sebagai berikut.

Siang mulai berganti

Warna langit berubah jingga

Burung terbang melebur di langit jingga

Siapapun yang melihat, takjub dibuatnya


Waktu terus berlari

Warna jingga pun terkikis perlahan

Pertanda malam akan datang

Namun indahnya senja tak terganti

6. Bulan Bersamaku

Contoh puisi tentang alam berikutnya yaitu tentang bulan. Adapun syairnya sebagai berikut.

Senyum manismu menyapa malamku

Memancarkan cahaya penyejuk jiwa

Sejenak diriku termangu 

Memandangmu yang penuh kharisma

Bulan bersamaku

Cahaya indah nan penuh pesona

Sinarmu terpancar mengusir sunyinya malamku

Memberikan ketenangan di dalam jiwa

Memberikan semangat yang berkobar 

Merangkai mimpi untuk diperjuangkan 

Terima kasih bulan

Kau masih setia bersamaku

7. Bisikan Angin Pantai

Contoh puisi selanjutnya yaitu tentang pantai dengan syair sebagai berikut.

Kutatap indahnya garis cakrawala itu

Alunan pohon kelapa melambai-lambai

Hembusan angin yang berbisik mesra

Membuatku ingin singgah lebih lama

Biru warnamu menyejukkan mata

Panas terikmu membuatku rindu

Bisikan anginmu membuatku terlena

Terlena dengan keindahan ciptaan Tuhan 

Tak henti-henti aku bersyukur

Bersyukur atas kehadiranmu

Membuatku tenang dan semangat

Semangat untuk melanjutkan hidup lagi

8. Damainya Desaku

Berikut ini syair puisi tentang pedesaan yang menggambarkan bagaimana indahnya kehidupan di desa. 

Embun pagi baru saja sirna

Pertanda pagi hari telah tiba

Berarti saatnya mulai bekerja

Di desa yang tampak berbeda

Banyak orang berkelana

Bahkan sebelum sang surya datang

Mencari nafkah di semilirnya persawahan

Melawan dingin yang menusuk hingga tulang

Damainya desaku

Meskipun jauh dari hingar bingar kota

Namun disini tetaplah bahagia

Karena desaku sangat mempesona

Damainya desaku

Tak ada keributan antar tetangga

Tak ada gosip yang merajalela

Karena tahu bahwa semuanya keluarga

9. Sang Bulan Mengusap Lukaku

Adapun contoh puisi tentang alam selanjutnya berjudul “Sang Bulan Mengusap Lukaku” dengan syair sebagai berikut.

Senyuman manis sang bulan menyapaku

Begitu indah mekarkan suasana hatiku

Sejenak ku terdiam termangu

Memandang indahnya tak pernah jemu

Sinarmu terpancar mengusir gelap

Menembus malam hadirkan terang

Kunikmati cahayamu hangatkan malam

Bahagiakan rongga hati yang tersinari

Bulan, belailah jiwaku ini

Yang begitu tegang menjalani hari

Usaplah sesaknya asmara di dada ini

Keringkanlah luka menganga di hati ini

Memandangmu membuatku mengerti

Bahwa keindahan tak harus selalu didekati

Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki

Namun hanya untuk sekedar dikagumi

10. Sawah

Bagi yang sedang mencari puisi tentang sawah, maka puisi ini cocok untukmu. Adapun syairnya sebagai berikut.

Padi melambai, melalai terkulai

Naik suara salung serunai

Sejuk didengar, mendamaikan kalbu

Indah dipandang memanjakan mata

Sungai bersinar, menyilaukan mata

Menyemburkan buih warna pelangi

Anak mandi bersuka hati

Berkejar-kejaran berseru gempita


Burung elang melayang-layang

Sebatang kara dalam udara

Desik berdesir daun buluh

Di buai angin dengan sayang

11. Kemana Perginya Alam Lestari

Contoh puisi tentang alam berikutnya sedikit berbeda karena tentang kerusakan, adapun syairnya sebagai berikut.

Hamparan hijau sawah beratapkan langit

Kiri kanan sawah, tengahnya sungai

Di antara gunung, matahari terbit malu

Namun sekarang entah kemana?


Lapisan tanah berwarna coklat

Kini berubah menjadi abu

Lama kucari tanah coklat itu

Tapi sekarang tak nampak


Cemara kehidupan tinggi menjulang

Menjadi rumah bagi makhluk Tuhan

Sekarang cemaranya tidak hijau lagi

Tetap tinggi tapi berganti jendela dan lampu

Sering banjir, sering longsor

Ada asap membuat marah tetangga

Padahal dahulu tidak begitu

Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu

Sayang sekali ibu pertiwi kini bersedih

Menanggung pilu sambil tertatih

Anak-anaknya nakal semua

Biar dimarahi tapi tak pernah jera

12. Namaku Alam

Contoh puisi selanjutnya berjudul “Namaku Alam” dengan syair sebagai berikut.

Perkenalkan, namaku alam

Aku adalah tempat tinggal bagi semua makhluk

Bagi hewan-hewan aku adalah rumah

Tempat berkembangbiak dan bertumbuh


Bukan hanya hewan, 

Tumbuhan pun merasakannya

Tumbuhan adalah perhiasanku

Hewan adalah peliharaanku

Aku selalu memberi kesejukan 

Aku memberikan oksigen bagi manusia

Aku memberikan sumber daya 

Memberikan mereka energi dan kekuatan


Tapi kini…

Manusia hanya memikirkan kepentingan sendiri

Mereka tak pernah memikirkan aku

Mereka selalu ingin lebih

Ketamakan, kerakusan, dan pemborosan

Telah membawaku kepada kerusakan

Lihat apa yang mereka perbuat

Mereka merusakku


Menebang pohon-pohonku

Memberikan polusi padaku

Memburu hewan hewanku

Dan merusak ozonku 

Sungguh perih hati ini rasanya

Apakah tak ada kesadaran sedikitpun?

Apakah tak ada rasa iba sedikitpun?

Sungguh sangat miris hati ini

13. Bumi Bersabda

Puisi selanjutnya berjudul “Bumi Bersabda”. Adapun untuk syairnya sebagai berikut.

Mendung ini belum menutupi langit

Seberkas haru berbaur rasa takut 

Terpaku menatap jiwa penuh rindu

Sejukkan dahaga dan jiwa sendu

Bulan tak ingin membawakan tawa 

Kala waktu tak ingin berkawan lagi 

Saat bintang bersembunyi berharap sunyi

Terhapus awan gelap menutupi langit

Bulan tampil dengan cantik

Hitam akan menang menutupi terang

Namun sang fajar bersama dengan mentari

Bersama bersenandung di alam pagi

Duniaku kini terasa indah

Sama halnya dengan hidupku 

Menantikan indahnya alam yang bersambut

Untuk dunia yang cerah tanpa kabut

14. Indonesiaku

Judul puisi tentang alam berikutnya yaitu “Indonesiaku”. Adapun untuk syairnya sebagai berikut.

Kau tumpahkan jiwa dan ragamu 

Menangis sendirian tiada yang menemani

Menatap surya yang mewarnai dunia

Memberikan harapan untuk bangsa 

Indonesiaku

Terdiri dari ribuan pulau berjajar rapi

Penuh dengan keindahan alam surgawi

Penuh dengan keanekaragaman hayati

Penuh dengan budaya dan tradisi

Indonesiaku

Kau begitu indah

Kau begitu berarti

Beruntungnya diriku menjadi bagianmu

Negara yang seperti surga

Penuh kekayaan alam walau belum tertata rapi

Indonesiaku

Teruslah menjadi negara yang maju

Sejahterakan rakyatmu selalu nanti

Agar ibu pertiwi bisa tersenyum kembali

15. Alam Tepian Pantai

Contoh puisi tentang alam berikutnya berjudul “Alam Tepian Pantai” dengan syair sebagai berikut.

Gelombang air menari-nari

Menyapa pasir di tepian pantai

Gerombolan camar berterbangan

Berharap ikan segar tersambar

Gelombang ombak mengusap kedua kaki

Terasa dingin hingga ke relung dada

Hewan kecil genit menggigit telapak kaki

Menambah perasaan suka di tempat ini

Kupandangi jauh ke ufuk kemerahan

Terasa indah dipandang mata

Kurasa sinar mentari indah inilah

Yang menyatukan langit biru dengan hamparan laut

Ya Tuhan

Perkenankan kami menikmati alam-Mu

Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu

Agar lestari hingga ke akhir masa

16. Lautan Bumi Pertiwi

Contoh syair puisi tentang alam dengan judul “Lautan Bumi Pertiwi” adalah sebagai berikut.

Terbentang luas alam negeriku

Sangat luas hingga tak tahu ujungnya

Namun keindahannya memanjakan mata

Puisi ini kuberikan hanya untukmu


Semilir angin di pesisir laut

Menyadarkan arti sebuah keanekaragaman

Ragam keindahan alam

Tak tertandingi apapun


Rimpuh… kisahmu kini

Nestapa yang kian membuncah

Sadar bahwa usiamu kini sudah menua

Tapi hasrat… kau selalu digenggam


Pohon, danau, laut 

mengobarkan industri alam yang baru

Mengisi cinta pada perolehan 

Perolehan yang kelak tidak menjadi kekal


Nabastala berkata

Bumi ini akan menjadi bumi 

Bumi yang kekal dan abadi

Dengan pancaran indah pesona sang Ilahi

17. Alamku Sahabatku

Adapun syair untuk contoh puisi tentang alam ini sebagai berikut.

Alamku adalah sahabatku

Tempat aku berdiam dan tinggal

Dia telah banyak memberikan

Apa yang aku butuhkan

Dengan hujannya dia memancarkan

Segenap air yang kami butuhkan

Dengan pepohonan yang dia tumbuhkan

Kami bernafas penuh kesegaran

Dengan lautan yang dihamparkan

Kami berlayar mencari ikan

Dengan gunung-gunung menjulang

Kami buat persawahan

Dengan alam Tuhan memberikan

Segalanya yang manusia butuhkan

Agar mereka bersyukur

Jangan sampai manusia kufur

Kepada-Nya kita bersujud

Merendahkan diri ini

Menjadi hamba yang mengerti

Keagungan Ilahi Robbi

18. Alam Dilembah Semesta

Contoh puisi berikutnya berjudul “Alam Dilembah Semesta” dengan syair sebagai berikut.

Angin dingin kelam berderik

Kabut putih menghapus mentari

Tegak cahayanya menusuk citra

Pahatan Gunung memecah langit


Tinggi… Tajam…

Berselimut awan beralas zamrud

Sejak waktu tidak beranjak

Di sanalah sanubari berdetak


Sunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danau

Menikung pohon yang melambai warna

Di celah kaki-kaki menjejak karya-Nya

Di manakah aku berada?

Di mana jiwa tak mengingat rumah

Di saat hidup terasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini


Tebarkan pesona di atas cakrawala

Tak berujung dipandang lamanya

Serasa bertualang 

Berpetualang di negeri tak bertuan alam

19. Derai Cemara Udang

Berikut ini contoh syair puisi berjudul “Derai Cemara Udang”. 

Angin pantai di sela gerimis 

Gerimis yang mendera pelan

Sejenak berteduh di bawah pohon

Sebuah pohon cemara udang


Kemudian lenyap ke arah gubuk

Sebuah gubuk bambu yang reot

Tanpa atap di tepian jalanan pantai

Namun tetap layak untuk berdiri

Senja ini, tiada yang romantis 

Namun mampu membiuskan angan 

Masuk ke dalam khayal yang beku

Dan ratusan hari terkubur diam

Pantai ini telah sepi

Hanya derai cemara udang

Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda

Tidak juga menjadi hujan deras

Ada yang berubah!

Pantai ini berubah menjadi teduh

Berubah hijau di beberapa sudut 

Ini adalah pantai kenangan

20. Global Warming

Contoh puisi tentang alam terakhir berjudul “Global Warming” dengan syair sebagai berikut.

Panas dan membara

Gambaran untuk alamku sekarang

Global warming namanya

Polusi adalah penyebabnya

Makin canggih peradaban teknologi

Makin banyak terdapat polusi

Kini pemanasan global terjadi

Di seluruh bagian Bumi ini

Manusia tak sadar perbuatannya

Yang merusak lingkungannya

Hewan dan tumbuhan juga merasa

Lingkungannya dirusak manusia

Panas menusuk kulit manusia

Bencana terjadi dimana-mana

Semoga saja semua manusia

Takkan lagi merusak lingkungannya

Sudah Tahu Contoh Puisi Tentang Alam?

Nah setelah kamu mengetahui 20 contoh puisi tersebut, tinggal tentukan pilihan lebih suka puisi yang mana. Kamu juga bisa membuat puisi versimu sendiri dengan berlandaskan pada 20 contoh puisi tersebut. Buat sekreatif dan seorisinil mungkin, ya. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page