Quality Assurance: Pengertian, Tujuan, Prinsip, Skill, dan Gajinya

Semua perusahaan tentu memiliki tujuan untuk menciptakan produk dengan memiliki kualitas tinggi untuk kebutuhan konsumennya. Namun, semua hasil produksi tidak selalu menjadi sempurna. Oleh sebab itu, diperlukan quality assurance atau QA sebagai pengecekan dan pengujian sebelum dipasarkan.

Gali informasi lengkapnya dalam artikel ini yang membahas tentang pengertian QA, tujuan, prinsip, keterampilan yang dibutuhkan serta berapa gaji pekerjaan di bidang ini!

Arti Quality Assurance 

Quality assurance adalah proses pada perusahaan yang menentukan apakah suatu produk yang memiliki kualitas yang baik dan sudah memenuhi standar yang sesuai. Menurut Tech Target, arti QA adalah kumpulan proses yang menetapkan apakah produk atau jasa sudah sesuai dan memenuhi persyaratan.

QA controller atau orang yang bekerja di bidang QA wajib melihat beberapa aspek seperti manajemen kualitas, perencanaan, aktualisasi serta penilaian. Selain itu, staf QA akan melakukan pengujian dan monitoring secara berkala yang memastikan produk memiliki jaminan kualitas untuk konsumen.

Faktanya, produsen atau perusahaan yang membuat barang tidak dapat menentukan kualitas produk atau jasa. Oleh sebab itu, QA hadir membantu perusahaan agar standar tersebut sesuai dengan standar internasional atau ISO 9001. Hasilnya, staf QA akan menciptakan kerja yang lebih efisien dan efektif.

Tujuan Adanya QA dalam Perusahaan

Faktor utama setiap perusahaan dalam meningkatkan kualitas produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Faktanya, setiap perusahaan memiliki kualitas masing-masing. Oleh sebab itu, perlu adanya quality assurance yang bertugas untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produksi.

Namun, selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi yang sesuai dengan standar, ada beberapa tujuan dari QA yang penting bagi setiap perusahaan, seperti:

  • Merencanakan pengujian produk atau jasa secara detil, terstruktur dan komprehensif
  • Memastikan standar mutu yang wajib dipenuhi oleh perusahaan
  • Membuktikan kesesuaian berkelanjutan berdasarkan persyaratan peraturan mutu dan industri yang perusahaan tetapkan
  • Memantau proses produksi atau jasa agar berjalan sesuai standar yang berlaku
  • Bertanggung jawab untuk semua sistem pengaturan dokumen
  • Menata dan menerapkan sistem manajemen kualitas sesuai standar
  • Menyarankan perbaikan apabila kualitas produk telah teruji
  • Menganalisis keluhan pelanggan dan masalah yang tidak sesuai dengan standar
  • Membuat laporan hasil komunikasi serta aktivitas kualitas
  • Menilai penemuan audit yang tidak sesuai dan memperbaikinya
  • Membantu untuk menyusun dan memperbarui dokumen manajemen mutu yang sesuai
  • Mencegah kerusakan image brand perusahaan
  • Melindungi kepatuhan ISO
  • Menghasilkan produk lebih tinggi
  • Perencanaan menjadi lebih efektif dan efisien
  • Memiliki tim yang lebih berkualitas
  • Memahami apa yang diinginkan pelanggan

Prinsip-prinsip Quality Assurance

Dalam melakukan suatu pekerjaan, setiap profesi pasti akan memiliki beberapa prinsip dalam mengerjakannya. Begitu pula pada quality assurance yang memiliki prinsip-prinsip dalam meningkatkan kualitas pada suatu perusahaan. Berikut prinsip QA yang penting bagi setiap pegawainya:

1. Fokus pada Mutu Produk atau Jasa

Tujuan utama QA adalah untuk menjamin kualitas agar sesuai standar. Oleh karena itu, prinsip utamanya adalah memusatkan fokus pada kualitas yang diberikan. Sebab, kualitas merupakan faktor utama dalam mengembangkan suatu produk atau sistem layanan. 

2. Pengukuran dan Analisa

Perusahaan akan melakukan pengukuran dan analisa terhadap produk atau layanan yang mereka hasilkan secara berkala. Hal tersebut berguna untuk mengidentifikasi masalah yang muncul dan meningkatkan kualitas produk atau layanan. 

Contohnya dalam manajemen mutu pelayanan kesehatan yang disebutkan oleh Shaw (2003). Ia menyatakan bahwa melakukan pengukuran berfungsi untuk mengetahui gambaran tentang sarana pelayanan kesehatan. 

Kemudian, membandingkan gambaran tersebut dengan target dengan melihat kesempatan untuk meningkatkan mutu.

3. Pencegahan Lebih Baik daripada Perbaikan

Istilah mencegah lebih baik daripada memperbaiki bertujuan untuk meningkatkan pola manajemen organisasi. Perbedaan dalam pencegahan dan perbaikan terlihat pada saat mengamati lebih dekat pada arti dari kedua kata tersebut.

Misalnya, tindakan pencegahan berarti meniadakan penyebab-penyebab ketidaksesuaian yang mungkin terjadi atau situasi yang tidak ingin terjadi lainnya. Kemudian, tindakan perbaikan memiliki arti menghilangkan penyebab yang sudah pasti tidak sesuai dengan standar atau situasi yang tidak diinginkan.

Perbedaan keduanya adalah tindakan perbaikan yaitu memperbaiki hal yang tidak sesuai. Sedangkan tindak pencegahan memperbaiki hal yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Jadi, pencegahan dilakukan untuk menghindari hal yang tidak sesuai agar tidak terjadi lagi.

4. Komitmen Organisasi

Dalam mencapai kualitas produk atau layanan yang baik dan berkualitas, perusahaan perlu menerapkan komitmen penuh kepada semua organisasi. Memberikan komitmen kepada organisasi maupun pelanggan akan memberikan kualitas secara konsisten.

5. Peningkatan Secara Terus Menerus

Salah satu proses mengembangkan suatu produk adalah dengan cara meningkatkan kualitasnya. Meningkatkan suatu produk atau layanan dapat menyaingi perusahaan kompetitor. Kualitas yang menjadi faktor utama yaitu kualitas internal maupun eksternal. Akibatnya, perusahaan akan mencapai kesuksesan.

Prinsip dalam quality assurance berguna untuk membuat landasan dalam melakukan peningkatan atau menerapkan kinerja yang efektif. Suatu perusahaan dapat mendapatkan keberhasilan, menaikkan kepuasan pelanggan, dan mencapai target bisnis apabila menggunakan prinsip-prinsip tersebut.

Skill yang Perlu dalam Quality Assurance 

Faktanya, melakukan pekerjaan di bidang QA tidaklah mudah. Perlu keterampilan khusus oleh seseorang dengan profesi QA yang harus kuasai. Selain itu, tanggung jawab dalam menerapkan keterampilan QA sangatlah besar. Oleh sebab itu, sangat penting bagi profesi QA untuk menjadi andal. 

Beberapa skill seorang QA yang wajib dimiliki antara lain:

1. Berkomunikasi dengan Baik

Melakukan komunikasi yang baik merupakan keterampilan utama bagi setiap profesi pekerjaan. Salah satunya QA yang wajib mampu berkomunikasi secara efektif dengan anggota tim, vendor, dan organisasi atau hal lain yang berhubungan. 

Memiliki skill komunikasi dapat mempermudah seorang QA dalam menyampaikan kekurangan atau kesalahan pada kualitas produk atau layanan secara detil. Selain itu, seorang QA wajib mampu memberikan saran dan rekomendasi kepada anggota tim lainnya agar dapat mencapai tujuan yang sama.

2. Mampu Mengelola Dokumen

Laporan hasil pengujian dan hasil-hasil sebelumnya merupakan hal penting karena menyimpan informasi tentang mutu produk atau layanan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, seorang QA harus dapat mengelola dokumen penting. Contohnya, seorang QA harus secara cepat dan efektif dalam mengakses data-data penting.

Selain itu, mengelola dokumen berarti seorang QA wajib mampu menyimpan, menata, dan mengakses semua dokumen dengan cepat dan mudah.

3. Dapat Menganalisis Data

Data yang terkumpulkan setelah pengujian setiap waktu akan semakin terus bertambah. Oleh sebab itu, memahami dan mampu mengolah data sangatlah penting bagi seorang quality assurance. Kemampuan ini bertujuan untuk memudahkan dalam peningkatan kualitas produk atau jasa.

Secara detil, seorang QA wajib mampu mengumpulkan data dari banyak sumber seperti laporan masalah dari konsumen, hasil pemeriksaan internal, maupun tes pada produk atau layanan.

4. Memiliki Pengetahuan Tentang Kualitas

Pekerjaan utama seorang QA berkaitan dengan kualitas atau mutu suatu produk atau jasa. Oleh sebab itu, sangat penting bagi mereka untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kualitas. Misalnya, mengetahui cara mengukur produk atau layanan sudah memenuhi standar yang berlaku. 

Namun, standar mutu yang ada memiliki berbagai macam jenis tergantung bidang industrinya. Akibatnya, seorang QA harus memahami standar yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode pengujian yang sesuai. Contohnya pengujian dalam laboratorium dan pengujian contoh sampel.

5. Selalu Tepat Waktu

Setiap pekerjaan memiliki batas waktu yang ditentukan, terutama quality assurance. Seorang QA harus bisa mengelola manajemen waktu yang baik dalam pengujian dan pengawasan. Selain itu, seorang QA juga wajib untuk memprioritaskan pekerjaan dan mengalokasikan waktu yang tepat untuk tugas-tugasnya.

Salah satu contoh yang dapat diterapkan adalah membuat jadwal secara efektif agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

Gaji Bekerja sebagai Quality Assurance 

Ada berbagai nominal pendapatan quality assurance, tergantung dengan jabatannya. Beberapa faktor seperti pengalaman bekerja, skill serta penempatan kerja juga menjadi hal penting untuk menentukan gaji yang didapatkan. Estimasi gaji yang seorang QA akan peroleh adalah:

  • QA junior untuk perbulannya mendapat sekitar Rp3 juta sampai Rp5 juta
  • Gaji QA senior berkisaran sekitar Rp5 juta sampai dengan Rp10 juta perbulannya
  • QA manajer mendapat sekitar Rp10 juta sampai Rp15 juta perbulan

Namun, gaji yang tertera tergantung dengan perusahaan tersebut pada bidang apa. Selain itu, gaji di atas merupakan gaji dasar yang sering perusahaan gunakan, bukan gaji yang pasti. 

Faktanya, beberapa faktor lainnya seperti daya tingkat saing, tatanan perusahaan, dan kebijakan juga dapat menentukan besaran gaji bagi seorang QA.

Apakah Anda Tertaik Bekerja sebagai Staf Quality Assurance?

Setelah mengetahui penjelasan mengenai pekerjaan di bidang quality assurance, apakah Anda tertarik untuk bekerja pada bidang tersebut? Anda dapat mengikuti pelatihan-pelatihan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang QA. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan skill yang wajib Anda miliki sebelum switch career atau akan mulai bekerja pada bidang QA. Semoga Anda berhasil!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page