Arti Quarter Life Crisis, Beserta Cara Menghadapinya

Istilah quarter life crisis merujuk pada sebuah masa ketika seseorang merasa gugup atau cemas saat memikirkan masa depannya. Kondisi ini banyak dialami oleh orang-orang di usia dewasa muda. Simak cara mengatasi gejala ini melalui membaca penjelasan rinci berikut!

Pengertian Quarter Life Crisis

Merasa tertinggal dalam aspek karir juga merupakan quarter life crisis
Merasa tertinggal dalam aspek karir juga merupakan quarter life crisis | Image Source: Freepik.com

Apabila kamu mengartikannya secara literal dalam bahasa Indonesia, maka kamu bisa mengatakan bahwa ini merupakan kondisi krisis seperempat abad. Jadi, kondisi ini umumnya menyerang kaum muda yang berumur sekitar 18 sampai dengan 30 tahun.

Ada beberapa gejala psikis yang menjadi penanda hadirnya kondisi ini. Antara lain adalah perasaan khawatir, cemas, dan merasa tidak memiliki arah dalam melanjutkan karir. 

Akan tetapi, kecemasan ini tidak hanya terkotak pada bidang karir saja. Bisa jadi kekhawatiran tersebut juga merembet ke masalah percintaan, ekonomi, dan sosial.

Penyebab Kamu Mengalami Krisis Seperempat Abad

Penelitian bagaimana seseorang dapat mengalami quarter life crisis sudah banyak dilakukan. Contohnya, menurut sebuah penelitian yang mahasiswa Universitas Gadjah Mada lakukan, kondisi krisis seperempat abad terjadi karena munculnya tuntutan dari diri sendiri maupun lingkungan.

Tuntutan tersebut-lah yang menjadikan perilaku, seperti perbandingan diri, ketidakpercayaan diri, keraguan, dan ketidakpuasan akan pencapaian, muncul dan mendominasi jiwa seseorang. Perilaku itulah juga yang akhirnya menimbulkan dampak serius pada emosional, fungsi diri, dan juga fisiologis.

Fase ini juga sangat berkaitan dengan kawruh jiwa. Teori ini tercetus dari pemikiran Ki Ageng Suryomentaram. Beliau menjelaskan bahwa kawruh jiwa merupakan keinginan individu yang terus berkembang, tetapi juga bisa menciut. Apabila ia tidak mampu mengelolanya dengan baik, maka akan memicu kecemasan.

Apa Tanda Kamu Mengalami Krisis Seperempat Abad?

Tak jarang seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami quarter life crisis, termasuk kamu. Oleh sebab itu, sebelum kamu mencari tahu cara mengatasi kondisi seperti ini, pastikan kamu telah mencoba untuk menyadari gejalanya berikut ini.

1. Merasa terjebak, dan merasa kamu butuh suatu perubahan yang dimulai dari dirimu sendiri.

2. Mengalami stres, tidak termotivasi, ragu akan diri sendiri serta kondisi emosi yang kerap meluap atau tidak stabil.

3. Tidak mampu untuk fokus, dan merasa diri tidak seperti biasanya.

4. Gejalanya telah terasa selama setahun lebih, dan merasa bahwa kamu tidak akan sembuh dari perasaan tersebut.

5. Selalu berpikiran negatif sepanjang waktu. Mencoba mencari cara mengatasi, tapi merasa buntu.

6. Sering mempertanyakan arah jalan kehidupan, dan bertanya-tanya apa sebenarnya makna dari hidup itu sendiri

Dari sejumlah tanda-tanda tersebut, apabila memang kamu merasa beberapa gejala itu terjadi padamu, bisa saja berarti kamu sedang mengalami quarter life crisis. Tetapi, jangan khawatir berlebihan! Semuanya itu merupakan perasaan yang wajar, dan orang-orang muda di  umur 20-an kerap mengalami kondisi tersebut.

Untuk itu, kamu perlu mengenali sejumlah fase dari quarter life crisis, dengan rincian lengkap bagaimana cara menanggulanginya. Cukup perhatikan penjelasan rincinya melalui tulisan berikut ini.

Kenali 4 Fase Quarter Life Crisis Ini!

Journaling untuk mengurangi stres
Journaling untuk mengurangi stres | Image Source: Freepik.com

Bagaimana seseorang bisa mengetahui bahwa dia mengalami kondisi krisis seperempat abad, dan bagaimana dia mampu keluar dari keterpurukan ini? Nah, untuk mengetahuinya, kamu bisa mempelajari empat fase tersebut berikut ini.

1. Merasa Terjebak

Fase awal dari quarter life crisis adalah perasaan bahwa kamu sedang terjebak dalam suatu aspek kehidupan, entah itu pada aspek pekerjaan, hubungan, atau lokasi. Akan tetapi, kamu dapat melakukan tiga langkah untuk segera keluar dari kondisi tersebut, seperti yang dijelaskan berikut ini.

a. Mencoba untuk merefleksikan masa lalu

Gali nilai dan kepercayaan apa yang berasal dari orang tua dan lingkungan sekitar, dan memengaruhi sikapmu? Darimana asalnya harapan yang mempengaruhi cara kamu mengambil keputusan? Siapakah yang membuatmu bertahan sampai saat ini?

b. Merefleksikan masa sekarang 

Salah satu contoh langkah ini adalah mencari asal rasa ragu dalam diri kamu. Aspek kehidupan apa yang membuat energimu terasa cepat habis, dan apa saja hal yang menyenangkanmu? Siapakah pribadi yang bisa memotivasimu?

c. Pikirkan tentang masa depan

Coba pikirkan apa nilai-nilai yang ingin selalu kamu terapkan dalam hidup? Apa yang harus kamu lakukan apabila kamu mendapat kesempatan untuk memulai segalanya dari awal? Seperti siapakah kamu jika kamu berani berjalan selangkah kedepan?

Dengan menjawab sejumlah pertanyaan tersebut, kamu pun bisa pelan-pelan melihat, apa yang membuatmu terjebak dalam krisis seperempat abad. Dari situlah, kamu akan dapat perlahan berubah meninggalkan cara lama untuk melangkah maju.

2. Menyadari Bahwa Kamu Bisa Berubah

Cobalah untuk terus berpikir positif untuk masa depan kamu. Sebab, terus-menerus diam dalam pikiran negatif bisa membuatmu takut melangkah. Cara untuk perlahan keluar dari krisis ini adalah terus melatih diri menjawab segala pertanyaan dari keinginan untuk berubah.

Kamu bisa bertanya pada diri sendiri tentang apa yang harus kamu ubah supaya kamu bisa terus berkembang? Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari kehidupanmu? Kalau  kamu memulai sesuatu, apa yang akan terjadi? Apa yang akan terjadi apabila kamu berhenti? Apa yang terjadi apabila kamu meneruskannya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang terkesan berat, tapi justru dapat membantu kamu keluar pelan-pelan dari krisis yang kamu alami. 

3. Menata Kehidupan dari Awal

Jangan lupa bahwa pertanyaan di atas perlu kamu jawab untuk bisa melakukan perubahan dan perbaikan diri. Akan tetapi, setelah menjawab pertanyaan tersebut, tugas kamu belum selesai. Dari jawaban yang telah kamu tentukan, cobalah untuk melakukan dua hal berikut.

a. Tentukan aspek apa saja yang sudah ada di kehidupanmu, namun sudah cukup bermakna, sehingga kamu tak perlu mengubahnya. Memang, kamu membutuhkan sebuah perubahan dalam hidup, namun tidak semuanya harus kamu ubah.

b. Kamu harus berani untuk mencoba berbagai pengalaman baru. Cicipilah berbagai kesempatan yang datang, cobalah untuk memperluas pengetahuan guna mengenal segala hal yang belum kamu jamah. Bersikaplah berani, mencoba untuk terus mencari tahu, dan ikutilah kata hatimu untuk menemukan jati dirimu.

Kedua cara di atas merupakan salah satu strategi untuk mengenal diri kamu lebih baik. Pendekatan tersebut juga membantu kamu menyadari  potensi yang ada pada dirimu, sehingga dapat mengasahnya dan memberikan perasaan serta pandangan yang lebih positif pada diri kamu sendiri. 

4. Memperkuat Niat

Fase terakhir dalam pengalaman quarter life crisis ini adalah memperkuat niat untuk menjalani kehidupan barumu. Perbarui niat kamu untuk bangkit dengan perenungan yang terarah setiap kali terasa ingin menyerah. Salah satunya adalah dengan bertanya dan menjawab sejumlah pertanyaan berikut. 

  • Bagaimana kamu menghadapi perubahan yang kamu ciptakan untuk dirimu sendiri?
  • Apa yang sudah kamu pelajari hingga saat ini?
  • Aspek apa yang terasa lebih baik daripada sebelumnya?
  • Hal apa yang masih terasa bisa lebih diperbaiki kedepannya?
  • Bagaimana kamu membandingkan dirimu sekarang dengan dirimu yang dulu?
  • Perubahan lain apa yang harus kamu lakukan?

Nah, apabila kamu bisa menjelaskan dengan rinci jawaban atas sejumlah pertanyaan tersebut, kamu bisa dengan cepat mengevaluasi kehidupan barumu itu. Melalui evaluasi tersebut, kamu juga bisa menentukan, hal baru apa yang bisa kamu lanjutkan, dan hal lama apa yang sebenarnya masih baik untuk kamu lakukan.

Bagaimana Metode untuk Mengatasi Quarter Life Crisis?

Melakukan hobi untuk meninggalkan keterpurukan
Melakukan hobi untuk meninggalkan keterpurukan | Image Source: Freepik.com

Selain dengan melontarkan pertanyaan bagi diri sendiri dan menjawabnya seiring kamu berusaha mengubah diri, ada pula tiga metode untuk bisa keluar dari krisis seperempat abad yang kamu alami. 

1. Cari Kegemaran atau Hobi Baru

Jika kamu bisa menyibukkan diri dengan berbagai hobi baru, pelan-pelan kamu akan lupa dengan krisis diri yang melanda. Cobalah untuk fokus dengan pengembangan diri dan menyenangkan diri sendiri dengan kegiatan positif. Kondisi yang positif akan membantu kamu keluar dari pergumulan kegalauan, lo

Jangan lupa untuk rutin berolahraga, sebab olahraga kardio  bisa mengurangi perasaan stres.

2. Hindari Orang Negatif

Ingatlah juga untuk terus menghindari orang yang selalu berpikiran negatif untuk mengatasi quarter life crisis kamu. Sebab, sikap pesimis atau cenderung berpikiran negatif dapat menular kalau kamu terus-menerus terpapar. 

3. Bersabar dengan Proses

Mencoba bersabar dengan proses kehidupan sembari terus berjalan merupakan kunci tepat untuk menghadapi krisis seperempat abad. Perlu kamu ketahui, setiap orang memiliki lini masa atau timeline yang berbeda. Fokuslah pada pencapaian dan prosesmu dalam menggapainya, dan kamu tidak akan merasa tertinggal.

Siap Hadapi Quarter Life Crisis?

Setelah membaca serangkaian penyebab dan cara mengatasi quarter life crisis, apakah sekarang kamu mulai bisa memahami dirimu? Cara terbaik untuk bisa menghadapi keterpurukan di usia seperempat abad ini adalah dengan mengenali dirimu sendiri terlebih dahulu, dan cari tahu potensi diri.

Sesudah kamu menemukan jawabannya, kamu bisa mulai menetapkan tujuan hidup yang lebih solid serta lebih fokus pada pengembangan diri. Dengan begitu, perlahan kamu bisa keluar dari krisis.

Share: