Radang Kelenjar Susu: Penyebab, Gejala & Cara Mengobatinya

Masa menyusui menjadi momen yang berharga sekaligus menantang bagi setiap ibu. Yang membuatnya menjadi tantangan adalah ketika radang kelenjar susu atau mastitis menyerang. Ini adalah gangguan medis yang ditandai dengan pembengkakan pada bagian payudara, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. 

Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasan lengkapnya melalui artikel berikut!

Apa Itu Radang Kelenjar Susu?

Radang kelenjar susu, juga dikenal sebagai mastitis, adalah kondisi medis yang umum terjadi pada wanita, terutama pada ibu menyusui. Mastitis terjadi ketika kelenjar susu di payudara mengalami peradangan akibat infeksi bakteri atau sumbatan pada saluran susu. 

Kondisi ini tentu menyebabkan proses pemberian ASI pada sang buah hati jadi terganggu. Melansir dari Mayo Clinic, ibu yang menderita mastitis bisa mengalami demam, lesu, hingga menggigil, karena disertai dengan infeksi.

Selain itu, menurut data dari Cleveland Clinic, gangguan medis ini dapat mempengaruhi setidaknya 30% ibu menyusui di seluruh dunia dan paling umum terjadi pada 3 bulan pertama masa menyusui.

Contohnya bisa kamu lihat pada kasusnya Citra Kirana dan Shireen Sungkar yang pernah sampai dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami radang kelenjar susu saat memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya. 

Seperti yang kamu ketahui, jika ibu menyusui, kerap mengalami masalah dengan posisi dan teknik menyusui. Kondisi inilah yang sering membuat payudara atau kulit di sekitar puting mengalami luka yang pada akhirnya menyebabkan bengkak, kemerahan, dan nyeri. 

Selain itu, ibu yang jarang mengosongkan ASI sepenuhnya saat menyusui, juga berisiko lebih tinggi terkena mastitis. Itu karena terjadi penumpukan ASI pada payudara. 

Tak hanya ibu yang baru saja melahirkan dan mulai menyusui, mastitis juga bisa terjadi pada wanita non-laktasi atau yang tidak menyusui, meskipun jarang terjadi. 

Penyebab Radang Kelenjar Susu

Penyebab Radang Kelenjar Susu
Sumber: Freepik

Mastitis laktasi atau radang kelenjar susu yang dialami ibu menyusui biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Posisi menyusui yang salah.
  • Teknik pelekatan (posisi mulut) bayi yang kurang tepat saat memberikan ASI.
  • Produksi ASI terlalu banyak.
  • Frekuensi menyusui yang jarang atau waktu menyusui pendek, sehingga menyebabkan pengosongan payudara jadi tidak sempurna.
  • Terlalu dini menyapih bayi.
  • Penggunaan pompa ASI yang kurang tepat atau kurang steril.
  • Ibu mengalami kelelahan atau stres berlebihan, sehingga menyebabkan kondisi kesehatannya melemah.
  • Kekurangan nutrisi.
  • Terlalu sering mengosongkan payudara (memompa atau menyusui), hal tersebut justru hanya akan menyebabkan produksi ASI jadi lebih banyak dan semakin memperparah peradangan.
  • Terlalu memaksakan anggota tubuh bagian atas untuk melakukan pekerjaan berat.
  • Memiliki riwayat mastitis saat menyusui anak sebelumnya.
  • Penggunaan bra yang terlalu ketat, sehingga menyebabkan sumbatan pada kelenjar susu.
  • Terlalu banyak menyusui hanya dengan satu payudara.
  • Penggunaan krim putting yang berlebihan, yang justru memicu pertumbuhan bakteri pada mulut bayi.
  • Kebiasaan merokok yang dapat membuat kelenjar susu lebih rentan terkena infeksi.

Sebagaimana yang tadi sudah disinggung, bahwasannya radang kelenjar susu juga bisa dialami oleh ibu yang tidak menyusui. Kondisi medis ini dinamakan mastitis non-laktasi yang bisa terjadi karena:

  • Imunitas tubuh ibu yang rendah, misalnya sedang menjalani prosedur pengobatan atau terapi tertentu.
  • Luka atau lecet pada puting atau sekitar payudara.
  • Terlalu sering mencabut atau mencukur bulu di area puting.
  • Kecapekan atau stres yang berlebihan.
  • Pola makan yang tidak sehat dan kurang dijaga.
  • Memasang implan pada payudara.

Gejala Radang Kelenjar Susu yang Sering Terjadi

Gejala Radang Kelenjar Susu yang Sering Terjadi
Sumber: Freepik

Lantas, bagaimana kita bisa tahu bahwa seorang ibu menyusui terkena mastitis? Berikut ini beberapa gejala yang sering muncul:

  • Payudara terasa keras dan panas ketika disentuh.
  • Sensasi terbakar secara terus menerus, terutama saat bayi menyusu.
  • Payudara terasa nyeri (mastalgia).
  • Payudara tampak memerah.
  • Ibu mengalami gejala yang mirip flu, di antaranya merasa menggigil, badan terasa pegal semua, sakit kepala, dan demam lebih dari 38,5 derajat Celcius.
  • Bengkak pada kelenjar getah bening di sekitar ketiak atau leher.
  • Kadar natrium dalam ASI meningkat, sehingga membuat buah hati menolak untuk menyusu, karena ASI terasa agak asin.
  • Muncul garis-garis kemerahan yang mengarah ke ketiak.

Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera hubungi dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Cara Ampuh Mengobati Radang Kelenjar Susu

Cara Ampuh Mengobati Radang Kelenjar Susu
Sumber: Freepik

Radang kelenjar susu tentu membuat masa-masa pemberian ASI eksklusif jadi terganggu, bahkan terhambat. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, mastitis dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, termasuk abses di dalam kelenjar susu yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut. Ini 7 cara efektif mengobatinya:

1. Konsumsi Antibiotik 

Jika kamu didiagnosis mengalami mastitis, jangan khawatir, karena mastitis bisa diobati dengan langkah-langkah yang sederhana, salah satunya adalah mengonsumsi antibiotik. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang menyebabkan radang serta mengurangi rasa nyeri. 

Jenis antibiotik yang biasanya disarankan untuk mengobati radang kelenjar susu adalah flukloksasilin atau dikloksasilin. Dosisnya adalah 500 gram dan diminum setiap 6 jam. Akan tetapi, kembali lagi, dosisnya bisa berbeda, tergantung pada jenis antibiotik yang digunakan.

Pemberian antibiotik ini biasanya berdurasi 10 – 14 hari. Jadi, pastikan untuk mengonsumsi antibiotik sesuai petunjuk dokter dan selesaikan seluruh resepnya, bahkan jika gejalanya sudah mereda. Hindari menghentikan penggunaan antibiotik sebelum waktunya, karena bisa menyebabkan infeksi kembali muncul.

Sebagaimana hasil penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi antibiotik yang diiringi dengan metode pengosongan payudara yang teratur, ternyata dapat mempercepat penyembuhan radang kelenjar susu. 

2. Istirahat yang Cukup

Selain itu, pastikan untuk banyak beristirahat dan berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh kamu. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga atau teman dalam merawat buah hati, agar kamu bisa lebih fokus pada pemulihan.

3. Kompres dengan Air Hangat

Cara lainnya yang juga efektif untuk mengobati radang kelenjar susu yang terlanjur membengkak adalah mengompres payudara dengan air hangat. Kompres air hangat selama sekitar 15 menit, dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan aliran ASI, sehingga membantu dalam proses penyembuhan.

4. Kenakan Bra dan Pakaian yang Nyaman

Pastikan juga untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar, terutama penggunaan bra. Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat atau terlalu mengikat payudara, karena bisa menyebabkan tekanan berlebih pada kelenjar susu.

5. Pijat Payudara

Percepat penyembuhan radang kelenjar susu dengan melakukan teknik pemijatan payudara. Pijat payudara dengan gerakan lembut dan memutar. Mulailah dari pangkal payudara dan pijat ke arah puting susu.

Untuk memudahkan pemijatan, gunakan minyak atsiri yang memiliki sifat anti inflamasi dan antibakteri. Jika tidak punya minyak atsiri, kamu juga bisa gunakan minyak zaitun yang memiliki khasiat untuk melembabkan kulit. 

Akan tetapi, setelah selesai melakukan pemijatan, pastikan untuk membilas area payudara, supaya tetap aman jika disusu oleh si buah hati.

6. Perbanyak Asupan Cairan

Air putih adalah sumber hidrasi yang sangat penting bagi tubuh, termasuk dalam proses menyusui. Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, dapat membantu mengatasi masalah pada kelenjar susu dan mempercepat proses penyembuhan radang kelenjar susu.

Bagi kamu yang belum  tahu, dehidrasi dapat mempengaruhi produksi ASI dan menyebabkan saluran susu tersumbat, yang merupakan salah satu penyebab mastitis. 

Jadi, dengan memperbanyak minum air putih, kamu dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi, menjaga aliran ASI menjadi lancar, dan mencegah saluran susu tersumbat.

7. Konsumsi Vitamin C

Sebagaimana yang kamu tahu, bahwa salah satu penyebab radang kelenjar susu adalah daya tahan tubuh ibu yang lemah. Maka dari itu, memperbanyak asupan vitamin C bagi ibu menyusui sangat penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu dan berperan dalam proses penyembuhan mastitis.

Vitamin C merupakan antioksidan yang kuat, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan imunitas tubuh yang kuat, tubuh lebih mampu melawan infeksi yang menyebabkan mastitis. 

Selain itu, vitamin C juga membantu tubuh untuk meningkatkan produksi kolagen yang dapat membantu menjaga kesehatan jaringan payudara. 

Tak heran, jika banyak penelitian yang berhasil membuktikan bahwa mengkonsumsi sayur dan buah kaya vitamin C (seperti tomat, jeruk, dan kiwi) dapat membantu mengobati infeksi mastitis.

Kini, Kamu Sudah Tahu Mengenai Radang Kelenjar Susu!

Jadi, radang kelenjar susu merupakan kondisi dimana kelenjar susu kamu meradang akibat aliran ASI yang tersumbat karena cara menyusui yang salah atau adanya infeksi bakteri di sekitar kelenjar susu. Kamu bisa mengatasinya dengan mengonsumsi antibiotik hingga memijat payudara.

Namun, jika kamu sudah menerapkan cara-cara di atas, tapi tak kunjung membaik juga, alangkah baiknya segera konsultasikan dengan dokter, ya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page