Setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi ini saling bergantung satu dengan yang lainnya. Sebab, mereka terhubung dalam rantai makanan untuk mempertahankan eksistensinya. Jaringan makanan juga turut memegang peranan krusial dalam menjaga ekosistem lingkungan yang seimbang.
Jaringan makanan merupakan materi yang dipelajari ketika kamu duduk di bangku sekolah dasar. Namun, jika kamu ingin mempelajarinya lebih lanjut, maka pastikan untuk menginguti pembahasan artikel ini sampai tuntas.
Daftar ISI
Apa itu Rantai Makanan?
Pengertian rantai atau jaringan makanan adalah sebuah urutan peristiwa makan dan dimakan pada makhluk hidup. Setiap urusan juga mempunyai peran masing-masing, seperti peran produsen, konsumen, dan pengurai atau dekomposer. Tujuan utama dari serangkaian peristiwa ini yaitu untuk kelangsungan hidup.
Rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, namun jaring-jaring makanan lebih kompleks. Sebab, jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang berkaitan dan tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
Apa Saja Jenis-jenis Rantai Makanan?
Tak hanya perlu mengetahui pengertiannya, kamu pun juga perlu mengetahui jenis-jenis jaringan makanan. Di bawah ini merupakan keempat jenis dan ulasannya:
1. Perumput
Jenis yang pertama yaitu perumput yang mana jenis ini paling banyak ditemui. Dalam hal ini, tumbuhan memegang peran tingkat trofik pertama sebagai produsen. Rumput juga mempunyai peran yang sama, yaitu sebagai produsen namun bersifat autotrof.
Rumput akan menjadi makanan belalang, belalang menjadi sumber makanan makanan katak, selanjutnya katak dimakan ular. Terakhir, ular akan dimakan oleh burung elang.
Siklus pada jaringan ini pun akan terus berjalan sesuai dengan urutannya. Apabila salah satu elemen mengalami kelangkaan atau kepunahan, maka akan memengaruhi kelangsungan ekosistem.
2. Detritus
Detritus merupakan jenis jaringan makanan yang tidak diawali oleh tumbuhan, melainkan organisme pemakan bahan organik. Organisme akan menguraikan sisa-sisa makanan, kotoran hewan, ranting, dan dedaunan yang gugur. Pengurai tersebut akan memperoleh banyak energi dari sisa makhluk hidup tadi.
Detritivor merupakan sebutan dari detritus atau pemakan sisa makhluk hidup. Contoh nyata detritivor antara lain cacing, rayap, dan banyak lagi hewan sejenisnya.
3. Parasit
Parasit juga termasuk ke dalam jenis rantai makanan. Mikroorganisme kecil ini hidup dengan merugikan organisme yang lain. Sebab, parasit yang berasal dari organisme kecil akan memangsa organisme yang lebih besar.
Adapun contoh jenis jaringan makanan parasit yaitu kutu dan kerbau. Kutu merupakan organisme kecil yang menjadi parasit sebab menghisap darah kerbau. Selanjutnya, burung jalak akan memakan kutu-kutu pada kerbau. Kehidupan burung jalak pun akan berakhir dimakan elang.
4. Saprofit
Jenis rantai makanan yang terakhir adalah saprofit, sedikit mirip dengan parasit. Saprofit adalah organisme yang hidup dengan cara memakan bahan organik yang mati atau membusuk untuk mendapatkan nutrisi. Berbeda dengan parasit, karena mendapatkan nutrisi dari bahan organik yang masih hidup.
Jenis organisme yang termasuk ke dalam saprofit antara lain jamur, lumut kerak, dan bakteri. Meskipun sama-sama mengurai sisa-sisa organisme yang sudah mati, namun saprofit berbeda dengan detritivor.
Guna memperjelas tentang jenis jaringan makanan saprofit, maka kamu bisa mengamati contoh kayu lapuk dan jamur. Biasanya, pada kayu yang sudah lapuk akan banyak ditumbuhi jamur. Selanjutnya, jamur tersebut akan dimakan ayam dan ayam tersebut akan berakhir dimakan rubah atau musang.
Apa Saja Ekosistem Rantai Makanan?
Setiap jenis ekosistem, tentu mempunyai jaringan makanan yang berbeda. Lantas, apa saja ekosistem yang ada pada rantai makanan? Kamu bisa simak pembahasannya di bawah ini:
1. Ekosistem Sawah
Sawah adalah lahan basah buatan yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan. Selain itu, sawah juga menjadi tempat tinggal beberapa hewan dan tumbuhan sehingga memiliki keragaman yang sangat tinggi.
Ekosistem sawah mempunyai konsumen primer berupa hewan herbivora seperti serangga, tikus sawah, dan burung. Jenis hewan pemakan rumput tersebut selanjutnya akan dimangsa hewan pemakan daging seperti ular dan elang.
Adapun simulasi contoh sederhana di bawah ini untuk memudahkan kamu memahaminya:
- Energi sinar matahari > padi > burung pemakan biji > ular sawah > elang > pengurai.
- Energi sinar matahari > rumput > serangga > tikus > ular sawah > pengurai.
- Energi sinar matahari > padi > serangga > katak > ular sawah > elang > pengurai.
Pengurai pada ekosistem sawah antara lain cacing, bakteri, dan jamur. Pengurai tersebut merupakan konsumen terakhir yang akan menguraikan organisme yang mati.
2. Ekosistem Laut
Ekosistem laut mempunyai jaringan makanan yang berbeda, lantaran flora dan fauna yang di hidup di laut berbeda dengan ekosistem sawah. Selain terdiri dari ikan dengan ukuran yang beragam, ekosistem laut juga mempunyai hewan mikroskopis.
Contoh hewan mikroskopis tersebut antara lain larva, ubur-ubur, dan zooplankton. Fitoplankton merupakan produsen utama dalam ekosistem laut. Sedangkan zooplankton merupakan konsumen primer.
Dalam rantai makanan laut, zooplankton merupakan makanan ikan-ikan kecil. Selanjutnya, ikan-ikan kecil tersebut akan dimakan ikan yang lebih besar. Ikan besar yang mati lalu akan diurai oleh pengurai laut, yaitu bentos.
Bentos itu sendiri bisa terdiri dari cacing laut, bintang laut, bacterioplankton, dan belut laut. Ikan besar yang sudah mati dan terurai oleh bentos akan berubah menjadi komponen yang lebih kecil. Nah, komponen-komponen kecil tersebut nantinya akan menjadi sumber nutrisi bagi fitoplankton.
Di bawah ini adalah bagan sederhana untuk memahami jaringan makanan pada ekosistem laut:
- Fitoplankton > zooplankton > ikan kecil > hiu > pengurai.
- Fitoplankton > zooplankton > ikan kecil > paus pembunuh > pengurai.
3. Ekosistem Hutan
Hutan merupakan jenis ekosistem rantai makanan yang mempunyai banyak flora dan fauna. Energi makanan yang menjadi tumpuan ekosistem hutan adalah rumput dan tumbuhan liar.
Contoh sederhananya yaitu rusa akan makan rumput liar yang ada hutan. Selanjutnya, harimau akan memangsa rusa sebagai predator. Hewan predator yang mati pun akan diurai oleh bakteri pengurai.
Penguraian terhadap organisme yang mati oleh mikroba tersebut merupakan proses mengembalikan energi ke tanah. Hasil penguraian tersebut akan menjadi nutrisi bagi tanah sehingga tanaman dapat kembali tumbuh subur.
Jenis mikroba yang akan menguraikan organisme yang telah mati yaitu jamur, semua jenis cacing, dan bakteri.
Simulasi sederhana rantai makanan ekosistem hutan adalah sebagai berikut:
- Sinar matahari > rumput > kelinci > serigala > pengurai.
- Sinar matahari > buah > monyet > ular > bakteri pengurai.
- Sinar matahari > tumbuhan > tikus > ular > burung elang > pengurai.
- Rumput > belalang > katak > elang > pengurai.
- Matahari > rumput > rusa > harimau > pengurai.
4. Ekosistem Gurun
Gurun merupakan hamparan padang pasir yang sangat luas dan mempunyai cuaca sangat panas. Selain itu, gurun termasuk dalam jenis ekosistem darat yang terbentuk secara alami. Berbeda dengan ekosistem darat lainnya, gurun memiliki biotik yang lebih sedikit karena kondisinya yang gersang dan panas.
Hanya sebagian kecil flora dan fauna saja yang mampu bertahan hidup dengan cuaca gurun. Adapun ciri umum dari ekosistem gurun yakni sebagai berikut:
- Mempunyai curah hujan yang relatif lebih rendah.
- Masih bagian dari ekosistem darat.
- Suhu gurun sangat ekstrim.
Contoh rantai makanan pada ekosistem gurun adalah:
- Sinar matahari > rumput > rusa > heina > pengurai.
- Sinar matahari > rumput > kelinci > ular gurun > elang > pengurai.
5. Ekosistem Danau
Danau juga disebut sebagai ekosistem akuatik karena flora dan fauna hidup di dalam air. Hal yang membedakan danau dengan laut dan sungai adalah kondisi airnya yang tenang karena tidak mempunyai arus. Sedangkan laut dan sungai, airnya akan cenderung terus bergerak atau mengalir.
Berikut merupakan beberapa ciri-ciri yang dapat kamu gunakan untuk mengenali ekosistem danau:
- Variasi suhu pada danau tidak mencolok.
- Intensitas cahaya pada danau sangat sedikit.
- Mempunyai flora khas.
- Menjadi tempat tinggal yang baik bagi filum hewan. Filum merupakan jenis hewan yang mempunyai banyak sel. Contohnya mollusca, vermes, porifera, Echinodermata, chordata, protozoa, coelenterate, dan arthropoda.
Di bawah ini merupakan sejumlah contoh jaringan makanan pada ekosistem danau:
- Sinar matahari > fitoplankton > zooplankton > larva capung atau nyamuk > ikan > buaya > pengurai.
- Fitoplankton > zooplankton > ikan kecil > burung pemakan ikan > pengurai.
- Pengurai fitoplankton > zooplankton > ikan kecil > ikan besar > burung pemakan ikan > pengurai.
- Tumbuhan hydrilla > siput > burung pemakan ikan > pengurai.
- Eceng gondok > siput > burung pemakan ikan > pengurai.
- Eceng gondok > ulat > burung pemakan ikan > pengurai.
6. Ekosistem Savana
Savana merupakan jenis ekosistem darat yang mirip dengan gurun karena terbentuk secara alami. Namun demikian, savana terdiri dari dua macam, yakni sabana murni dan campuran. Hal yang membedakan savana murni yaitu hanya terdiri dari satu jenis pohon saja, sedangkan savana campuran jenis pohonnya lebih beragam.
Guna mengenali ekosistem savana, kamu bisa memperhatikan ciri-cirinya sebagai berikut:
- Pada rumput luas namun diselingi dengan pepohonan.
- Eucalyptus, rumput, corypha utan, dan Acacia adalah jenis flora yang banyak tumbuh di savana.
- Savana lebih banyak terdapat pada daerah tropis.
- Zebra, singa, gajah, macan, kuda, rusa, serangga, dan rayap merupakan jenis bioma yang banyak terdapat di savana.
Adapun contoh siklus rantai makanan pada ekosistem savana, yakni sebagai berikut:
- Sinar matahari > rumput > rusa > singa > pengurai.
- Sinar matahari > rumput > zebra > cheetah > pengurai.
7. Ekosistem Sungai
Jenis ekosistem yang terakhir yaitu sungai atau ekosistem lotik karena airnya mengalir. Kamu bisa mengenali ekosistem ini dengan melihat beberapa ciri di bawah ini:
- Aliran sungai yaitu mengalir dari hulu ke hilir.
- Ekosistem sungai mengalami perubahan fisik dan kimia secara terus menerus.
- Sungai mempunyai kondisi fisik kimia yang sangat tinggi.
- Flora dan fauna yang hidup di ekosistem sungai akan menyesuaikan diri dengan kondisi sungai.
Lumut atau alga merupakan produsen sehingga menjadi tumpuan sumber energi pada ekosistem sungai. Silakan lihat contoh jaringan makanan pada ekosistem sungai di bawah ini:
- Sinar matahari > lumut atau alga > ikan > beruang > pengurai.
- Sinar matahari > lumut atau alga > udang > ikan > ular sungai > pengurai.
Apa Saja Fungsi Rantai Makanan?
Dalam rantai makanan terdapat istilah trofik yang mempunyai arti tingkat kedudukan organisme dalam jaringan makanan. Energi yang mengalir pada suatu ekosistem sangat dipengaruhi oleh trofik tersebut.
Para ilmuwan telah mengelompokkan trofik supaya lebih memudahkan kita untuk mempelajari dan memahami hubungan antar spesies. Di bawah ini merupakan sejumlah fungsi penting jaringan makanan.
1. Interaksi Langsung Spesies dengan Ekosistem
Fungsi jaringan makanan yang pertama yaitu sebagai gambaran interaksi langsung antara spesies dengan ekosistem. Dengan demikian, kita akan lebih mudah dalam membedakan spesies peralihan, spesies basal, dan spesies yang menjadi predator puncak.
2. Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Setiap elemen yang terdapat pada jaringan makanan akan berhubungan satu sama lain. Produsen merupakan tumpuan utama bagi spesies berikutnya, sehingga apabila produsen habis, maka konsumen bisa mengalami kepunahan.
Selain itu, pengurai juga memegang pernan penting dalam menjaga kesimbangan ekosistem. Hal ini lantaran pengurai akan mengembalikan nutrisi yang diperlukan oleh produsen. Apabila salah satu elemen dalam jaringan makanan terputus atau mengalami kepunahan, maka hal tersebut akan mengganggu kestabilan ekosistem.
3. Memudahkan untuk Memahami antar Spesies
Fungsi jaringan makanan tidak hanya untuk menjaga keseimbangan ekosistem flora dan fauna saja karena juga memengaruhi kehidupan manusia. Dengan adanya jaringan makanan, kita dapat mempelajari hubungan antar spesies lebih mudah karena lebih sederhana.
Alhasil, kita bisa memahami struktur suatu komunitas tentang kontrol atas ke bawah dan kontrol bawah ke atas.
Sudah Jelas dengan Pembahasan Rantai Makanan?
Rantai makanan merupakan sebuah proses yang akan terjadi secara terus menerus dan sudah mempunyai struktur atau siklus. Dalam prosesnya, terdapat tiga peran elemen penting yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
Produsen merupakan organisme hidup yang dapat menghasilkan makanannya sendiri. Selanjutnya, produsen akan dimakan konsumen dan konsumen yang mati akan diurai oleh pengurai. Siklus tersebut akan terus berjalan untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam.
Terputusnya salah satu jaringan makanan dapat memengaruhi kelangsungan kehidupan konsumen. Kondisi tersebut pun juga dapat membahayakan kestabilan ekosistem.