Redaktur: Pengertian, Tugas, Wewenang, Gaji, dan Cara Kerjanya

Berita koran yang terbit baik versi cetak maupun digital telah melalui serangkaian proses peliputan hingga publikasi yang melibatkan berbagai divisi, termasuk redaksi. Salah satu posisi di redaksi yang memiliki peran penting untuk penyuntingan naskah berita sebelum publikasi adalah editor atau redaktur. 

Editor bertugas untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terdapat pada naskah berita sebelum naik terbit. Kualitas berita tergantung pada isi koran yang disunting editor. Jika terjadi kesalahan pada penyuntingan berita, maka hal tersebut bisa mempengaruhi respon pembaca. 

Apa Itu Redaktur?

Redaktur adalah satu jabatan di divisi redaksi media massa yang bertugas menyunting naskah berita. Istilah ini berasal dari bahasa Belanda “redacteur” yang memiliki arti sebagai seseorang yang memiliki tanggung jawab dalam menyunting naskah berita.

Banyak orang kerap menyebut jabatan tersebut sebagai editor dalam jurnalisme elektronik. Secara spesifik, editor bertugas melakukan pembenahan dengan memperbaiki ejaan yang masih salah, mengoreksi tanda baca, memberi judul, menjaga keterpaduan antar paragraf naskah berita, dan lain sebagainya. 

Namun, untuk beberapa bidang seperti ekonomi, editor membutuhkan kemampuan khusus untuk mengolah data statistik mentah menjadi data yang mudah dipahami oleh pembaca. Pada dasarnya, editor berfungsi untuk menjaga keaslian dan kebenaran dari informasi yang tertulis. 

Sebab, bila terdapat bagian yang tidak benar atau rumpang, maka bisa berakibat fatal pada pembaca yang merasa kecewa dengan kualitas artikel berita. Sudah menjadi tanggung jawab seorang editor untuk menyajikan berita kepada pembaca dalam kondisi baik. 

Tugas dan Wewenang Redaktur

Kemajuan teknologi saat ini mendorong perubahan versi cetak majalah atau berita yang sebelumnya berbentuk fisik menjadi versi digital. Umumnya, setiap penerbitan pers memiliki rubrik-rubrik tertentu yang dijaga oleh banyak redaktur. Lantas, apa saja tugas dan wewenang dari seorang editor?

1. Menerima Bahan Berita

Pertama, editor pastinya bertugas untuk melakukan penyuntingan pada naskah berita. Oleh sebab itu, tugas dan wewenangnya adalah menerima bahan berita yang berasal dari kantor, responden, press release, dan wartawan. 

Bahan-bahan berita tersebut akan melalui seleksi untuk memilah mana yang layak tayang dan tidak. Ketika ada isu hangat beredar, maka mayoritas jurnalis akan berlomba-lomba untuk meliput berita tentangnya. 

Setelah memiliki bahan berita, editor akan bertanggung jawab untuk menyuguhkan berita tersebut kepada pembaca setelah melalui proses edit naskah. Para editor bisa membawahi bidang sesuai kemampuannya, misalnya bidang ekonomi, hukum, olahraga, politik, dan lain sebagainya. 

2. Mengusulkan atau Menulis Berita 

Penerbit press harus selalu rutin memperbarui informasi berita terkini supaya tidak kehilangan pembaca yang lari ke platform lain. Walaupun media berita versi cetak memang masih ada, tetapi sebagian besar pembaca lebih menyukai versi berita secara online karena aksesnya yang sangat mudah dan tidak terikat waktu.

Sehingga, salah satu tugas dari redaktur adalah mengusulkan atau menulis berita serta mencantumkan foto yang nantinya akan dipublikasikan pada edisi mendatang. 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, editor menangani isi rubrik yang sesuai dengan keahliannya. Editor yang menangani suatu rubrik dikenal dengan sebutan “jabrik” atau penanggung jawab rubrik. Editor menulis berita dan foto yang berguna untuk mengisi rubrik pada surat kabar. 

3. Mengecek Tata Bahasa

Sebagai pembaca, Anda tentu tidak akan suka apabila membaca isi berita yang memiliki banyak salah ejaan, tanda baca, atau tata bahasa lainnya. Nah, di sinilah peran editor sangat penting untuk mengecek dan menyunting tata bahasa pada teks berita agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. 

Pengecekan dan penyuntingan tersebut meliputi ejaan, mengoreksi penggunaan tanda baca, penggunaan istilah ilmiah atau asing, membuat variasi kata supaya tidak monoton. dan logika bahasa. Selain itu, kebanyakan berita menggunakan ragam bahasa baku yang membuat penulisannya perlu ketelitian. 

4. Mengecek Struktur Pelaporan

Berikutnya, redaktur juga bertugas untuk mengecek struktur pelaporan dari reporter sebelum diserahkan ke pihak administrator untuk proses publikasi. Editor perlu memastikan bahwa penulisan pelaporan sudah mempunyai struktur yang jelas dan tidak membingungkan pembaca. 

Misalnya dengan menggunakan struktur piramida terbalik atau jenis pelaporan lainnya yang memuat bagian informasi penting untuk disampaikan kepada pembaca berita. Setelah struktur pelaporan selesai lolos pengecekan dan sesuai, maka pihak administrator bisa mempublikasikannya. 

5. Menentukan Gaya Bahasa Penulisan

Seperti yang Anda ketahui, bahwa media massa di Indonesia saling bersaing untuk menjadi platform berita terkini dengan jumlah pelanggan melimpah. Supaya masyarakat bisa mengenali platform berita milik Anda, maka gaya bahasa tulisan termasuk faktor yang dapat menjadi pembeda antara satu media dengan lainnya.

Tugas editor adalah menentukan gaya bahasa penulisan pada berita dengan kesan santai atau baku sesuai dengan keunikan yang ingin editor bangun. Tujuan pemberian gaya bahasa pada berita adalah sebagai variasi dari media massa lainnya. 

Sehingga, ketika masyarakat membaca berita yang tayang bisa langsung mengenalinya.

6. Menyeleksi Berita yang Tayang

Sebelum melakukan proses publikasi, berita-berita yang ada akan editor seleksi terlebih dahulu. Dari proses seleksi itulah editor akan memilah mana berita yang layak tayang hari ini dan berita yang terbitnya dapat tertunda hingga waktu tertentu. Editor memiliki kekuasaan untuk menyetujui atau tidak berita yang akan tayang. 

7. Berkoordinasi dengan Fotografer

Salah satu sumber bahan berita adalah foto yang fotografer ambil langsung di lokasi kejadian. Nah, redaktur perlu berkoordinasi dengan fotografer untuk menyesuaikan foto yang diambil agar sesuai dengan tema tulisan. 

8. Membina Reporter

Selain bertugas menyunting naskah, seorang editor berperan untuk membina dan memberikan pengarahan kepada reporter saat mereka meliput berita di tempat tertentu. 

Editor mengarahkan reporter untuk mencari berita yang sedang ramai orang-orang perbincangkan akhir-akhir ini sekaligus mengejar sumber berita sampai dapat. 

Berapa Gaji Redaktur?

Setiap perusahaan memiliki tolak ukur yang berbeda dalam memberi upah karyawannya. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gaji bisa dari pengalaman kerja, skill, dan kebijakan perusahaan. Berikut adalah penjelasannya:

  • Pengalaman kerja. Semakin tinggi jam terbang seorang editor, maka gajinya juga makin besar. Namun, bila pengalaman editor tersebut masih hijau atau baru lulus, maka gajinya tidak sebesar editor senior.
  • Skill. Jika perusahaan tertentu menyediakan sistem bonus bagi karyawan yang mencapai target, maka jurnalis dengan skill mumpuni yang akan berpeluang mendapatkan tambahan gaji lebih banyak. 
  • Kemampuan finansial perusahaan. Umumnya, satu perusahaan akan mematok gaji yang berbeda dari perusahaan lainnya. Hal itu mendapat pengaruh dari faktir kemampuan finansial masing-masing perusahaan dalam memberikan upah. 

Jenjang karir jurnalis sendiri meliputi reporter, pimpinan redaksi, wartawan, redaktur, dan lain sebagainya. Untuk gaji editor sendiri memiliki rata-rata mulai dari Rp2.500.000,00. 

Nominal tersebut bisa berubah tergantung domisili yang Anda tempati saat ini. Sebab, sebagian perusahaan menetapkan gaji editor sesuai dengan upah minimum regional (UMR). 

Selain itu, upah jurnalis yang baru masuk atau junior besarannya sekitar Rp1.700.000,00 hingga Rp2.000.000,00. Namun, secara bertahap, gaji jurnalis termasuk redaktur berita bisa naik hingga Rp4.000.000,00 hingga Rp8.000.000,00 tergantung kebijakan perusahaan. 

Cara Kerja Redaktur

Mekanisme kerja editor bermula saat editor menerima bahan berita dari wartawan, press release, atau responden. Selanjutnya, bahan berita tersebut akan melalui proses penyeleksian untuk menentukan berita mana yang layak tayang dan tidak layak tayang. 

Selagi mengecek, editor akan melakukan penyuntingan bahasa seperti mengoreksi ejaan, tanda baca, penggunaan istilah, keterpaduan dan keserasian antar paragraf, serta menyamakan gaya penulisan berita. Tujuannya adalah agar kumpulan berita yang tayang memiliki gaya bahasa yang mana bisa menjadi branding perusahaan. 

Berikutnya, setelah proses kurasi selesai, editor yang telah memilah berita atau foto akan menyerahkannya kepada pihak administrator untuk melakukan publikasi. 

Apakah Anda Tertarik Menjadi Redaktur?

Demikianlah pembahasan mengenai posisi redaktur atau editor dalam redaksi surat kabar yang harus Anda pahami. Jika berkeinginan bekerja di bidang jurnalistik, Anda harus mengembangkan sikap teliti, telaten, dan sabar terutama ketika meliput berita, menyunting, atau mencari isu hangat untuk Anda suguhkan kepada masyarakat. 

Kemampuan dasar yang perlu Anda latih dan kuasai sebelum menjadi editor antara lain hobi membaca, memahami tata ejaan yang disempurnakan (EYD), peka terhadap isu hangat, dan lain sebagainya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page