Bagi sebagian orang, istilah remunerasi mungkin belum begitu familiar. Padahal, ini merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam aktivitas pekerjaan, terutama untuk mereka yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta.
Remunerasi sendiri akan sangat berkaitan dengan hak yang akan pegawai terima karena perusahaan wajib untuk membayarkannya. Oleh sebab itu, ini merupakan hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan tanda tangan kontrak kerja tertentu.
Daftar ISI
Pengertian Remunerasi
Secara keseluruhan, remunerasi adalah pemberian penggantian atau penghargaan kepada individu yang telah bekerja dan memberikan kontribusi secara teratur di tempat kerjanya. Bentuk imbalan kerja ini berkaitan dengan sistem gaji pegawai.
Seseorang, termasuk Anda, bisa mendapatkan imbalan tersebut dalam bentuk uang ataupun bentuk lainnya yang merupakan bentuk pujian atas pencapaian yang telah pegawai dapatkan. Pada prakteknya, setiap perusahaan akan memberikan remunerasi dengan besaran yang berbeda.
Ada beberapa faktor yang membuat perbedaan itu, mulai dari kemampuan finansial perusahaan, durasi dan masa kerja. Kemudian, juga karena kebijakan internal perusahaan, peraturan dan kebijakan pemerintah, serta permintaan dan penawaran dari sisi pegawai.
Jenis Remunerasi
Setelah memahami pengertiannya, selanjutnya Anda juga perlu memahami jika dalam penerapannya bentuk imbalan tersebut terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
1. Gaji
Singkatnya, gaji merupakan jenis imbalan yang akan pegawai terima secara tetap. Pembayaran gaji sendiri akan terbayarkan secara periodik, bisa setiap bulan, minggu, atau bahkan setiap hari.
Perhitungan dari gaji yang akan setiap pegawai dapatkan juga berbeda-beda, misalnya gaji terhitung per jam atau per hari. Selain itu, besaran gaji tiap pegawai juga akan menyesuaikan dengan gaji pegawai lain di wilayah dan sektor yang sama.
Besaran gaji juga akan mendapat pengaruh dari beberapa hal lain, misalnya rentang waktu pegawai tersebut bekerja, kemampuan yang pegawai miliki, permintaan dan penawaran, dan beberapa faktor lainnya
2. Komisi
Selain gaji, bentuk imbalan lainnya yang juga bisa pegawai peroleh adalah komisi. Jika gaji sifatnya tetap, baik waktu pembayaran dan juga nominalnya, maka hal tersebut berbeda dengan komisi.
Komisi merupakan bayaran yang pemberi kerja berikan kepada pegawainya setelah selesai mengerjakan tugas tertentu. Oleh karena itu, nilai komisi akan tergantung dari berapa banyak pekerjaan yang bisa pegawai tersebut selesaikan.
Contoh pemberian komisi adalah ketika sales berhasil menjual satu produk, maka ia akan mendapatkan komisi dari penjualan tersebut. Nilai komisi sendiri biasanya sudah perusahaan tentukan pada kebijakan yang ada.
3. Bonus
Jenis remunerasi lainnya yang juga bisa pegawai terima adalah bonus. Bonus sendiri merupakan bentuk imbalan yang jumlahnya tidak tetap dan waktu pemberiannya juga tidak menentu.
Bonus merupakan bentuk apresiasi setelah pegawai menyelesaikan satu pekerjaan. Contoh bonus yang umum Anda temukan adalah bonus tahunan, yang biasanya terbayarkan satu tahun sekali dengan jumlah yang tidak menentu.
Perlu Anda ingat bahwa bonus berbeda dari komisi. Jika komisi memiliki perhitungan yang tetap, maka besaran bonus biasanya akan bergantung pada kebijakan perusahaan. Beberapa perusahaan menerapkan pemberian bonus sebagai tambahan gaji.
4. Insentif
Jenis lainnya adalah insentif. Sederhananya, insentif merupakan sejumlah uang yang perusahaan berikan kepada pegawainya dengan tujuan untuk mendukung maupun meningkatkan kinerja dari pegawai itu sendiri.
Pemberian insentif ini mirip dengan tunjangan. Artinya, pegawai berhak mendapatkan uang di luar gaji yang bisa mereka gunakan untuk mendukung tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
Contoh insentif adalah seperti uang komunikasi, uang kesehatan, dan lainnya. Sistem pemberian dan nominal dari insentif tentu saja akan berbeda pada tiap perusahaan, tergantung kebijakan perusahaan tersebut.
5. Upah
Sebenarnya, bentuk imbalan upah mirip dengan gaji, di mana pemberi kerja membayarkan hak dari pegawainya setelah mereka menyelesaikan pekerjaanya. Hanya saja, jika gaji terbayarkan secara periodik, maka pemberian upah terlaksana secara tidak periodik.
Hitungan upah biasanya per jam atau per hari dan akan terbayarkan ketika pegawai telah menyelesaikan kewajiban mereka. Contoh dari pembayaran upah adalah freelancer yang akan menerima bayarannya setiap kali mereka menyelesaikan pekerjaanya.
Dalam beberapa kasus, pembayaran upah juga bisa menyesuaikan dengan kesepakatan antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Selain lima jenis yang sudah kami sebutkan di atas, masih ada beberapa jenis remunerasi lainnya. Jenis-jenis ini biasanya bersifat tidak umum dan akan sangat bergantung pada kebijakan perusahaan.
Contoh lainnya seperti uang dinas ketika melakukan perjalanan luar kota. Besaran uang tersebut tentunya akan menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan tersebut, tanpa akan terpengaruh dengan kebijakan perusahaan lain.
Manfaat Remunerasi
Pada prakteknya, imbalan sendiri memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau SDM merupakan aset penting yang perusahaan miliki. Semakin baik kualitas SDM yang perusahaan miliki, maka semakin baik juga imbasnya untuk perusahaan.
Pemberian imbalan merupakan salah satu cara yang bisa perusahaan lakukan untuk bisa mendapatkan kualitas SDM yang mereka butuhkan. Semakin banyak imbalan yang bisa mereka berikan, maka semakin banyak pilihan yang bisa perusahaan dapatkan.
2. Menjaga Produktivitas
Hal lainnya yang juga menjadi manfaat dari imbalan adalah bisa menjaga produktivitas. Kondisi tersebut berkaitan dengan pemanfaatan imbalan itu sendiri oleh pegawai yang menerimanya.
Salah satu contohnya adalah pemberian tunjangan transportasi yang membuat sales bisa menjangkau banyak klien tanpa harus pusing memikirkan ongkos.
3. Menciptakan Persaingan yang Positif
Beberapa jenis remunerasi akan perusahaan berikan sesuai dengan kinerja dari pegawai tersebut. Artinya, semakin baik kinerjanya, maka semakin banyak juga uang yang mereka dapat.
Hal ini sendiri tidak hanya baik untuk perusahaan, namun juga baik untuk pegawai. Mereka bisa memiliki alasan untuk bersaing secara sehat satu sama lain guna menunjukan performa terbaik mereka. Tentu saja hal ini akan sangat baik untuk performa perusahaan secara umum.
4. Peningkatan Kesejahteraan
Salah satu tujuan utama dari pemberian imbalan adalah agar bisa meningkatkan kesejahteraan pegawai. Tentu saja masalah kesejahteraan ini juga akan sangat berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan kualitas dari pegawai itu sendiri.
5. Menciptakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Pemberian imbalan juga bisa menjadi salah satu hal yang menunjukkan jika perusahaan tersebut memiliki tata kelola keuangan yang baik. Kemudian di lain sisi, pengeluaran untuk imbalan merupakan salah satu bentuk modal untuk bisa mendapatkan pegawai yang kompeten dan berkualitas.
Keuntungan Remunerasi
Pada prakteknya, ada juga yang disebut dengan keuntungan remunerasi. Ini merupakan bentuk imbalan, baik secara langsung ataupun tidak, bisa berupa uang maupun bentuk non uang yang perusahaan berikan kepada para pegawainya. Berikut adalah beberapa contoh keuntungan pemberian imbalan:
1. Tunjangan Hari Raya
Salah satu keuntungan yang umum diberikan di Indonesia adalah Tunjangan Hari Raya (THR). THR merupakan tunjangan yang perusahaan berikan kepada pegawainya menjelang hari raya, biasanya 14 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Besar THR ini sendiri umumnya adalah 1 kali gaji.
2. Lembur
Uang lembur merupakan bentuk imbalan lain yang juga bisa pegawai terima dari perusahaan. Tunjangan lembur merupakan salah satu contoh keuntungan remunerasi yang perhitungannya perlu dilakukan dengan sangat cermat.
Perhitungan lembur sendiri diatur menurut Undang-Undang dan memiliki standar dan batasan tertentu. Perusahaan tidak bisa menginstruksikan pegawainya untuk lembur melebihi batas waktu tersebut dan melanggar prosedur yang ada.
3. Tunjangan Kesehatan
Bentuk lainnya dari keuntungan imbalan adalah tunjangan kesehatan. Ini merupakan salah satu antisipasi dari pihak perusahaan terhadap risiko kecelakaan atau kesehatan pegawainya selama bekerja.
4. Cuti Kerja
Contoh lain dari bentuk imbalan non uang adalah cuti kerja. Ini merupakan hak yang bisa pegawai peroleh dan perusahaan wajib memberikan hak ini. Aturan tentang cuti ini juga sudah diatur oleh Undang-Undang.
5. Pesangon
Contoh terakhir dari keuntungan imbalan adalah penerimaan pesangon untuk mereka yang mengakhiri masa kerja atau resign. Besaran dari pemberian pesangon akan tergantung dari kebijakan perusahaan. Sementara itu di sisi pegawai, pemberian pesangon juga akan tergantung dari lama mereka bekerja.
Sudah Tahu Pentingnya Remunerasi untuk Kualitas Kerja Pegawai?
Bagi perusahaan, pemberian remunerasi merupakan upaya untuk mendapatkan pegawai dengan kompetensi yang mereka butuhkan. Tentu saja, dengan semakin banyak imbalan yang mereka berikan, semakin banyak juga orang yang ingin menjadi pegawai di perusahaan tersebut.
Hal ini membuat perusahaan juga bisa memilih pegawai sesuai dengan yang mereka butuhkan. Selain itu, imbalan juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga pegawai berkualitas yang sudah perusahaan miliki agar tidak keluar dari perusahaan tersebut.