Resensi Adalah? Pengertian, Unsur, Jenis, Struktur, Tujuan, & Contohnya

Resensi adalah suatu penilaian terhadap karya, sehingga isi karya dapat memiliki ulasan. Dengan demikian, pembaca atau penonton dapat mempertimbangkan untuk menikmati karya tersebut atau tidak. Resensi sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, apa sajakah itu? Simak selengkapnya di sini!

Apa Itu Resensi?

Jika Anda memiliki hobi membaca buku, menonton film, menonton drama, dan sejenisnya. Sebelum melihat sebuah karya, terkadang Anda akan mencari ulasannya terlebih dahulu. Nah, ulasan tersebutlah yang dinamakan sebagai resensi. Mudahnya, resensi merupakan penilaian terhadap sebuah karya.

Lewat adanya ulasan, Anda dapat mempertimbangkan kembali saat akan melihat sebuah karya. Secara umum, Anda dapat menemukan ulasan tersebut di surat kabar, media sosial, blog, majalah, dan lain sebagainya.

Meskipun berupa ulasan, namun penulisan resensi tidak boleh sembarangan. Oleh sebab itu, untuk penulis ulasan ini harus memahami gaya bahasa yang baik. Selain itu, penulis juga harus memiliki banyak pengetahuan tentang karya serupa. Sehingga, penulis dapat menjadikannya sebagai perbandingan.

Bukan hanya itu saja, penulis harus memahami tentang pengertian, tujuan, jenis, struktur, hingga unsur resensi dalam penulisannya. Jika ingin mencoba menjadi penulis novel atau buku, maka Anda bisa memulainya dengan menulis ulasan terlebih dahulu.

Secara sederhana, resensi adalah kegiatan membahas, mengkritik, memberikan ungkapan, dan menilai kembali isi yang ada di dalam karya. Dalam pembuatan resensi, Anda dapat memaparkannya dengan membuat data, sinopsis, dan kritikan untuk sebuah karya.

Sementara itu, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi ialah pembicaraan mengenai pertimbangan isi buku atau karya lainnya. Secara bahasa, resensi berasal dari kata Belanda “resentie” dan kata Latin “recensio” atau “revidere”. Ketiga kata tersebut memiliki arti mengulas atau melihat kembali.

Lalu, di dalam bahasa Inggris, ulasan ini lebih dikenal sebagai “review”. Kata tersebut seringkali digunakan untuk menilai sebuah hal, baik itu karya, peralatan, maupun mata pelajaran. Namun, review biasanya lebih fokus terhadap penilaian sebuah karya.

Ketika menulis sebuah ulasan, Anda juga harus mencantumkan kelebihan, kekurangan, dan informasi lainnya yang ada di dalam karya tersebut. Sekarang ini, sudah banyak tulisan ulasan yang berhasil terbit di media massa. Baik itu majalah, koran, maupun media lainnya.

Unsur Penulisan Teks Resensi

Dalam menulis teks resensi, Anda harus memperhatikan unsurnya dengan teliti. Hal tersebut penting karena dapat mempengaruhi kualitas ulasan yang ditulis. Oleh sebab itu, ketahui beberapa unsurnya berikut ini:

1. Judul

Agar mudah dikenali, maka sertakan judul ulasan. Namun, masih banyak pemula yang membuat kesalahan saat menulis judul ulasan. Secara umum, pemula sering melakukan kesalahan menulis judul ulasan sama seperti judul buku. Padahal, ulasan dirancang oleh peresensi, jadi tidak wajib menggunakan judul buku.

Ketika akan meresensi buku, Anda harus mencantumkan dua judul. Bagian pertama adalah judul ulasan yang dibuat oleh peresensi. Pada judul ini, peresensi dapat mengaturnya sesuka hati.

Penggunaan judul ulasan yang baik adalah judul yang tidak sama dengan judul utama buku. Ini penting karena harus ada pembeda antara judul utama dan judul resensinya. 

Kemudian judul yang kedua adalah judul buku yang telah diresensi. Umumnya, judul buku diletakkan pada bagian identitas. Sebab judul buku menjadi identitas utama dari buku yang akan diresensi. Penulisan judul ini tidak boleh diubah, sebab memiliki sifat sebagai pengenal buku.

2. Identitas dan Data Buku

Unsur resensi selanjutnya adalah identitas dan data buku. Jika membahas tentang identitas buku, maka membutuhkan beberapa poin yang harus diinput. Antara lain seperti judul buku, nama penulis buku, tahun terbit buku, lokasi penerbitan, ketebalan buku, hingga harga buku.

Setiap unsur data buku tersebut harus dicantumkan dalam ulasan. Ini berfungsi untuk memudahkan pembaca mengetahui tentang informasi buku yang diresensi tersebut. Jadi, jika pembaca merasa tertarik untuk membeli buku yang sudah Anda ulas, mereka bisa mencatat data buku yang sudah dituliskan.

Selain itu, identitas buku juga berguna untuk mendatangkan honor. Ketika Anda mengirimkan ulasan buku ke majalah, surat kabar, atau media lainnya. Baik itu tingkat regional maupun nasional, maka ulasan milik Anda otomatis akan dimuat dan Anda bisa menjadikannya sebagai bukti publish.

Jika ulasan yang Anda tulis berhasil dimuat, maka Anda bisa menghubungi penerbit buku resensi tersebut. Karena Anda bisa mendapatkan honor dari pihak penerbit. Namun, tidak selalu berbentuk honor, karena ada juga yang memberikan doorprize. Tergantung kebijakan dari masing-masing penerbit.

3. Pendahuluan

Ketika menulis pendahuluan ulasan buku, maka Anda harus memperhatikannya secara detail. Oleh sebab itu, pastikan pendahuluan mudah dipahami dan menarik perhatian. Sehingga, pembaca akan merasa terkesan saat membacanya.

Selain itu, gunakan juga pemilihan diksi berbobot, namun tetap sederhana. Menariknya, sebuah pendahuluan akan tergantung pada wawasan Anda dalam menulis. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh melakukan ulasan, meskipun belum terampil.

Jika mengalami kesulitan dalam menulis pendahuluan, Anda bisa membaca seluruh isi buku terlebih dahulu. Karena sudah pasti buku memiliki informasi dan data-data menarik yang bisa Anda angkat sebagai bahan penulisan.

Dalam menulis pendahuluan ulasan, pastikan tidak membuatnya terlalu panjang. Mungkin cukup satu sampai dua paragraf saja. Karena secara umum, penulisan ulasan memang dibatasi. Apalagi jika Anda akan mengirimnya ke surat kabar, pasti ada pembatasan kata. Jadi, itu tergantung kebijakan media massanya.

Pada bagian pendahuluan ulasan, Anda juga harus mencantumkan nama penulis buku. Buatlah perkenalan singkat tentang pengarang buku yang sudah tertulis. 

Meskipun bagian tersebut sudah ada di identitas buku, namun lebih baik cantumkan juga di pendahuluan. Selain itu, berikan juga pemaparan tentang proses karya dan tema buku resensi.

4. Isi Resensi

Bagian isi resensi adalah bagian yang paling mendasar, karena dijadikan sebagai tubuh atau inti ulasan. Pada bagian ini, Anda wajib mencantumkan inti pesan dari resensi. Dalam penulisannya, harus to the point dan tidak basa basi. Jika terlalu basa basi, maka pembaca bisa bosan.

Kebanyakan orang lebih sering membaca bacaan yang jelas, singkat, dan padat. Apalagi kini sudah bermunculan teknologi canggih yang menjadi pengaruhnya. Oleh sebab itu, buatlah isi ulasan yang praktis dibaca, sehingga tingkat keterbacaannya akan tinggi.

Tips menulis bagian tubuh ulasan, Anda bisa memasukkan pernyataan tentang buku. Misalnya seperti bagian dari buku yang paling menarik perhatian. Pastikan untuk menulisnya dalam bahasa sederhana atau buatlah sinopsis secara singkat.

Peresensi bisa meringkas sinopsis buku dan menulisnya sebagai ulasan. Bukan hanya sekedar mengcopy sinopsi asli yang ditulis oleh pihak penerbit buku. Jika mampu membuat sinopsis ulasan yang menarik, maka sudah dipastikan bahwa keterampilan Anda dalam mengulas bagus.

Nah, dengan demikian, teks ulasan buatan Anda akan memenuhi standar. Oleh sebab itu, pastikan Anda menulis sinopsis resensi yang dapat membuat orang-orang terkesan. Pada bagian ini, jangan lupa untuk mencantumkan kelebihan dan kelemahan buku.

Meski harus menyertakan kelemahan buku, namun bukan berarti Anda harus menjelekkan buku tersebut. Sebab peresensi memiliki sifat seperti marketing dengan tujuan sebagai pemasar buku melalui tulisan review.

Anda cukup memaparkan sedikit kelemahannya saja. Sementara itu, Anda bisa menuliskan banyak kelebihan dari buku. Sehingga, buku dapat menarik perhatian orang-orang untuk membacanya.

Jika Anda berhasil memasarkan buku melalui ulasan, maka kemungkinan besar pihak penerbit akan memberikan hadiah. Selain hal-hal tersebut, adapun hal lain yang perlu Anda tuliskan pada bagian isi ulasan. Contohnya rumusan kerangka dan tinjauan bahasa buku. Ini bertujuan untuk menghindari kesalahan cetak.

5. Penutup

Bagian penutup dibuat untuk memberikan kesimpulan dari ulasan. Oleh sebab itu, penulisan penutup ulasan tidak perlu panjang. Lakukan secara singkat, mungkin cukup dengan satu paragraf saja. Jadi, pembaca dapat memahaminya dengan lebih mudah.

Seperti penjelasan di atas bahwa, ulasan memiliki sifat marketing. Jadi, buatlah penutup yang mengajak orang-orang untuk membeli dan membaca karya tersebut. Ini adalah semacam rekomendasi. 

Sebagai contoh, seperti kalimat mengajak membaca buku tersebut. Jika memang direkomendasikan, maka beritahu siapa saja yang dapat membaca bukunya. Misalnya, lebih cocok dibaca oleh mahasiswa, remaja, dosen, dan lain sebagainya.

Selain itu, berikan juga alasan Anda tentang mengapa buku tersebut wajib untuk dibaca. Berikan penjelasan yang logis dan objektif, sehingga ulasan bisa tersampaikan ke pembaca.

Jenis-Jenis Resensi

Ada beberapa jenis ulasan yang bisa Anda buat. Berikut adalah jenis-jenis resensi sesuai klasifikasi dan tujuannya:

1. Resensi Evaluatif

Ketika menulis ulasan evaluatif, maka pembahasan atau evaluasinya tentang karya harus lebih mendalam. Ulasan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kualitas dan nilai dari karya yang sedang dibahas.

Dikenal sebagai ulasan sistem peringkat, ulasan evaluatif sering menggunakan rating atau skor dalam skala angka. Hal tersebut bertujuan untuk membuat pembaca lebih cepat memahami nilai dari karya tersebut secara keseluruhan.

2. Resensi Kritis

Resensi kritis akan memberikan pembahasan yang lebih menyeluruh terhadap karya yang diresensi. Meskipun hampir mirip dengan ulasan evaluatif, yakni sama-sama memberikan analisis yang lebih mendalam. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Di mana ulasan kritis adalah resensi yang berisi tentang pandangan peresensi terhadap karya. Sehingga, pembaca dapat mempertimbangkannya kembali. Selain itu, ulasan ini juga sering digunakan dalam karya kontroversial.

3. Resensi Deskriptif 

Ulasan ini akan memberikan deskripsi secara sederhana tentang buku yang sedang ditinjau. Resensi deskriptif tidak perlu ada evaluasi atau penilaian tentang karyanya. Hal tersebut terjadi karena jenis ulasan ini hanya akan memberikan informasi saja. Misalnya seperti visual buku, ukuran buku, dan ketebalan buku.

4. Resensi Informatif

Lewat ulasan informatif, pembaca dapat mengetahui informasi tentang buku yang ingin dibelinya. Informasi dalam ulasan ini harus diberikan secara rinci dan memiliki evaluasi singkat.

Ulasan Informatif bertujuan untuk menggambarkan kelebihan dan kekurangan suatu karya dengan menyeluruh. Terutama pada karya baru atau yang asing bagi para pembaca.

Struktur Resensi

Resensi adalah peninjauan yang dilakukan dengan terstruktur. Oleh sebab itu, pastikan resensi Anda memiliki beberapa struktur berikut ini:

1. Identitas

Pada bagian ini, ulasan harus memiliki identifikasi tentang karya yang ditinjau. Identitas yang dimaksud adalah mencakup judul, nama penulis, nama penerbit, dan deskripsi singkat.

2. Orientasi

Bagian orientasi harus berisi tentang informasi latar belakang karya. Tentu saja, hal ini harus mencakup konteks yang relevan, misalnya seperti sejarah dan budaya. Selain itu, bagian ini juga terdapat informasi yang masih berhubungan dengan pencipta karyanya.

3. Sinopsis

Secara umum, sinopsis adalah ringkasan singkat tentang suatu hal. Dalam konteks resensi, sinopsis adalah bagian yang akan memberikan rangkuman tentang sebuah karya. Pada bagian ini, Anda perlu memasukkan poin utama dari karya. Selain itu, jangan memberikan sinopsis dalam jumlah kata yang terlalu banyak.

4. Analisis

Dalam melakukan ulasan tentang karya, maka analisis juga harus diperhatikan. Penggunaan analisis dalam teks ulasan mencakup diskusi, mulai dari gaya penulisan, karakter, tema, dan aspek lainnya.

5. Evaluasi

Struktur pada bagian evaluasi akan memberikan ulasan yang memiliki nilai secara keseluruh terhadap karyanya. Pada bagian ini, mencakup tentang kelebihan, kekurangan, dan rekomendasi untuk para pembaca.

Tujuan Pembuatan Resensi

Resensi adalah tulisan yang bertujuan untuk menguntungkan semua pihak. Berikut adalah tujuan pembuatannya:

  • Memberikan pemahaman tentang karya berdasarkan ulasan peresensi secara komprehensif.
  • Mendorong pembaca untuk merenung, berpikir, dan berdiskusi tentang substansi sebuah karya.
  • Memberitahu kelebihan dan kekurangan buku ke para pembaca. Sehingga pembaca dapat mempertimbangkan kembali.
  • Memberikan informasi tentang karya secara detail dan terperinci. Mulai dari nama penulis, tahun terbit, proses karya, latar belakang penulis, dan hubungannya dengan karya yang sejenis.

Kumpulan Contoh Resensi

Resensi adalah media untuk memberikan ulasan dan kritikan tentang sebuah karya. Sehingga, audiens dapat mengetahui informasi penting di dalam karya tersebut. Nah, berikut ini kumpulan contoh ulasan yang bisa Anda jadikan referensi:

1. Contoh 1

Berikut adalah ulasan mengenai novel “Sang Pemimpi”:

  • Identitas

Judul: Sang Pemimpi

Penulis: Andrea Hirata

Tebal Buku: 292 halaman

Penerbit Buku: PT Bentang Pustaka

Tahun Terbit: 2008

  • Sinopsis

Sang Pemimpi adalah novel karya penulis Andrea Hirata. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan tiga anak keturunan Melayu Belitong. Mereka bernama Ikal,  Jimbron, dan Arai. Kehidupan yang mereka lalui penuh dengan perjuangan, lika liku, dan tantangan. Namun, mereka selalu percaya terhadap kekuatan cinta, mimpi, dan Tuhan. Meskipun mereka masih SMA, namun mereka sudah bekerja menjadi kuli ikan untuk menyambung hidup.

Di SMA Negeri Bukan Main, terdapat kepala sekolah bernama Pak Balia. Beliau memiliki sifat yang baik dan bijaksana. Ada juga tokoh antagonis bernama Pak Mustar, banyak siswa yang takut padanya. Hal ini karena beliau bersikap galak, sebab anaknya tidak diterima oleh SMA Negeri Bukan Main.

Arai, Jimbron, dan Arai pernah melanggar peraturan yang ada di sekolah. Mereka bolos sekolah dan memilih menonton film di bioskop. Pak Mustar mengetahuinya dan menghukum mereka bertiga. Hukumannya adalah mereka bertiga harus berakting membersihkan WC di lapangan sekolah.

Ikal dan Arai memiliki hubungan darah. Saat Arai masih duduk di kelas 1 SD, ibunya meninggal dunia. Lalu disusul oleh ayahnya yang meninggal saat ia kelas 3 SD. Sehingga, kampung Melayu dikenal sebagai Simpai Keramat.

  • Kelebihan Novel

Novel ini mengandung nilai sosialisme dan moralitas yang kental. Menyuguhkan alur cerita yang tidak pasaran, sehingga menarik untuk dibaca. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan pun mudah dipahami dan dapat dijadikan inspirasi bagi pembaca.

  • Kekurangan Novel

Penulis seolah enggan untuk memberikan kejelasan waktu, sehingga membuat pembaca merasa penasaran. Khususnya pada tahun berapa Indonesia mengalami kejadian tersebut.

Selain itu, novel ini juga seolah menutupi kesalahan yang diperbuat oleh pemerintah. Sehingga, pembaca harus lebih berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin di masa depan.

2. Contoh 2

Selanjutnya adalah resensi mengenai buku “Seni untuk Bersikap Bodo Amat”:

  • Identitas

Judul: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Penulis: Mark Manson

Penerbit: Gramedia Indonesia

Terbit: 20 Februari 2005

ISBN: 9786024526986

Tebal buku: 256 halaman

Lebar buku: 14.0 cm

Panjang buku: 21.0 cm

  • Sinopsis

Apapun masalahnya, konsepnya harus tetap sama. Yakni selesaikan masalah dan kembali berbahagia. Namun, sayangnya masih banyak orang yang merasa hidupnya tak sesederhana itu. Hal tersebut timbul karena mereka menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara. Kedua cara tersebut adalah penyangkalan dan mentalitas korban.

  • Resensi

Berkisah tentang seorang Charles Bukowski, yakni seseorang yang kecanduan alkohol, penjudi kronis kelas atas, senang bermain dengan perempuan, sifatnya kasar, hingga suka berhutang. 

Namun, ia memiliki banyak karya Bukowski yang ditolak oleh majalah. Akan tetapi penolakan tersebut tidak membuatnya mudah menyerah. Oleh sebab itu, ia tetap semangat dalam menulis puisi. Melihat pengalamannya tersebut, ia memiliki sifat yang cenderung bodo amat.

Dalam buku ini berisi tentang sikap cuek yang bukan berarti tak peduli terhadap apapun. Charles Bukowski digambarkan sebagai alat untuk mendorong ekspektasi hidup yang baik, yakni dengan memilih inti hidup yang lebih benar. Sehingga dapat terhindar dari rentetan masalah.

  • Kelebihan Buku

Charles Bukowski memiliki karakter yang kuat dan gigih, sehingga dapat memberikan motivasi hidup kepada pembaca. Di mana bersikap bodo amat dapat membuat hidup lebih bahagia.

  • Kekurangan Buku

Meskipun  memiliki judul yang berisi tentang kesan untuk bersikap cuek, namun ternyata buku ini lebih fokus untuk menggambarkan seseorang yang mengejar impian bukan kiat-kiat bodo amat

3. Contoh 3

Berikut adalah ulasan mengenai novel “Surat Kecil untuk Tuhan”:

  • Identitas

Judul: Surat Kecil Untuk Tuhan

Penulis: Agnes Davonar

Tebal Buku: 239 halaman

Penerbit: Inandra Published

Tahun Terbit: 2008

  • Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang kisah seorang gadis yang berjuang dalam melawan kanker. Nama gadis tersebut adalah Gita Sesa Wanda Cantika atau kerap dipanggil Keke. Ia divonis mengidap penyakit kanker yang ganas dan hidupnya hanya tinggal lima hari saja.

Kemudian penyakit  kanker itu menyerang bagian wajahnya, sehingga membuat penampilan Keke seperti monster. Meskipun begitu, Keke tetap optimis dalam berjuang untuk hidupnya. Ia bahkan tetap bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak. 

Orang tua Keke tidak memberitahukan penyakit kanker tersebut kepada Keke. Hal ini karena mereka tidak tega saat melihat anaknya kehilangan sebagian wajahnya akibat operasi. Seiring berjalannya waktu, rahasia itu terbongkar dan Keke mengetahui penyakit yang dideritanya.

Terlepas dari penyakitnya, Keke adalah pribadi yang mudah tersenyum. Sehingga ia tetap berjuang untuk hidup normal dengan mengejar banyak prestasi seperti manusia normal pada umumnya. Ayahnya pun selalu berada disampingnya dan membantu kesembuhan Keke. 

Sang ayah mengupayakan segala cara untuk mencari alternatif pengobatan hingga seluruh Indonesia. Namun, sangat disayangkan tidak membuahkan hasil. Pada akhirnya, Keke menggunakan cara kemoterapi atas saran dokter.

Atas keajaiban yang diberikan Tuhan, Keke dapat menghabiskan waktu lebih lama dengan keluarga dan teman-temannya. Penyakit karakter yang diderita oleh Keke adalah penyakit pertama di Indonesia, sehingga menjadi viral. Inilah mengapa banyak perdebatan yang muncul di kalangan dokter.

Setelah tiga tahun, penyakit kanker tersebut kembali tumbuh pada bagian tubuh Keke lainnya. Ayah Keke memutuskan untuk membawanya berobat ke Singapura. Lalu dokter menyarankan untuk melakukan operasi. 

Pada akhirnya, Keke dan keluarga kembali ke Indonesia. Hal ini karena kondisi Keke semakin parah. Kanker yang dideritanya telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti organ jantung dan paru-paru.

Meskipun Keke tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya, namun ia tetap bersemangat dalam belajar. Ia mengalami koma dan harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang semakin parah. 

Dalam kondisi mengenaskan tersebut, ada kabar gembira bahwa Keke mendapatkan juara tiga di ujian akhir sekolah. Setelah itu, Keke menyerah dan menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum meninggal dunia, Keke sempat menuliskan sebuah surat yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan.

  • Kelebihan Novel

Novel ini mengangkat kisah nyata, sehingga setiap adegan di dalam cerita terasa lebih hidup dan dapat menyentuh hati. Ditambah lagi dengan kemampuan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis, sehingga mampu membawa pembaca berimajinasi.

  • Kekurangan Novel

Meskipun gaya bahasanya bagus, namun masih banyak pembaca yang belum mengerti kiasan-kiasan di dalamnya. Sehingga, pembaca kurang bisa memahami makna yang sesungguhnya.

4. Contoh 4

Terakhir adalah resensi mengenai novel “Wingit”:

  • Identitas

Judul: Wingit

Penulis: Sara Wijayanto

Penerbit: Elex Media Komputindo

Terbit: 16 Desember 2020

ISBN: 9786230021831

Tebal buku: 256.0 halaman

Lebar buku: 12.5 cm

Panjang buku: 10.5 cm

Berat buku: 0.15 kg

  • Sinopsis

Bercerita tentang kegiatan penelusuran sebuah kompleks perumahan tua yang terbengkalai di Jakarta Timur. Pada suatu malam, awalnya semua berjalan dengan menyenangkan. Sebelum memasuki area kompleks, Sara dan timnya membuat vlog terlebih dahulu. Pastinya dengan gimmick seru yang dapat mencairkan suasana.

Akan tetapi, ketika tiba di lokasi rumah tingkat dengan pepohonan dan semak di sekelilingnya, Sara melihat banyak makhluk tidak kasat mata. Sehingga ia merasa terkejut. Selain itu, ia juga merasakan kehadiran sosok hantu yang ingin berkomunikasi dengannya. Sosok tersebut berwujud anak kecil laki-laki, kemudian Sara berkomunikasi dengan hantu tersebut yang disebutnya sebagai Adik.

Adik memiliki kebiasaan mengangkat kaki kanan, lalu tulang keringnya ia gesekkan ke betis kaki kiri. Hal tersebut karena ia merasa gagal. Lebih mengejutkannya lagi, ternyata Adik tidak sendirian. Ia bersama kuntilanak bernama Tante. Bahkan Adik mengajak Sara untuk menunjukkan lokasi keberadaan Tante.

  • Resensi

Novel ini memiliki tema horor yang menceritakan tentang pengalaman asli Sara Wijayanto. Ia melakukan penelusuran pada tempat yang sudah lama tidak dihuni dan memiliki kisah-kisah misteri. Sehingga tempat tersebut dianggap sebagai hunian angker makhluk tidak kasat mata.

Kisah yang tertuang dalam novel Wingit berisi tentang perjalanan hidup sosok-sosok yang menghuni bangunan kosong. Bangunan tersebut sudah lama tidak ditinggali oleh pemiliknya. Salah satu sosok yang dikisahkan adalah Siti.

Di mana ia mencoba bercerita melalui Sara. Tentang kehidupannya sebelum meninggal, ia bercerita ingin menjadi wanita berprofesi. Bahkan ia tidak pernah bermimpi menjadi wanita penghibur. Akhirnya Siti tidak bisa menjalani karir impiannya, karena lingkungan membawanya ke kehidupan gelap.

  • Kelebihan Novel

Novel yang mengangkat cerita sungguhan, yakni tentang makhluk tak kasat mata di setiap bangunan kosong, akan membuat pembaca merasa merinding. Sara menuliskan novel ini dengan tujuan untuk memperkenalkan sosok-sosok tersebut dan kisah manis pahit hidup mereka. 

Dengan demikian, Sara berharap manusia yang masih hidup dapat menjalankan kehidupannya dengan baik, sehingga pembaca tidak menyesal.

  • Kekurangan Novel

Mengangkat cerita dengan tema horor, tentu akan membuat pembaca merasa takut saat membacanya. Ini karena ada gambar sosok-sosok tak kasat mata di dalam bukunya. Namun, pastinya ada juga beberapa makhluk astral yang tidak suka jahil kepada manusia.

Selain itu, novel ini bercerita tentang kisah hidup seseorang yang sudah meninggal dan sosoknya menyerupai jin, di mana jin memiliki sifat takhayul. Oleh sebab itu, tidak semua orang akan percaya terhadap sosok tak kasat mata tersebut.

Sudah Tahu Tentang Apa itu Resensi?

Secara singkat, resensi adalah ulasan yang berupa penilaian sebuah karya, sehingga orang-orang dapat tertarik melihat karya tersebut. Sudah pernahkah Anda membuat resensi untuk buku favorit?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page