Selamat datang di resensi novel Dear Nathan karya Erisca Febriani. Novel romansa karya Erisca Febriani menjadi salah satu buku terlaris di Indonesia pada tahun 2015. Buku ini menceritakan kisah cinta yang diwarnai dengan kesedihan dan kekecewaan, namun diakhiri dengan kesetiaan dan kebahagiaan.
Dalam artikel resensi novel Dear Nathan ini, kita akan membahas identitas, sinopsis, tokoh dan penokohan, sudut pandang, serta keunggulan dan kelemahan dari novel ini. Mari kita eksplorasi selengkapnya!
Daftar ISI
Identitas Novel Dear Nathan
Judul Buku | Dear Nathan |
Penulis | Erisca Febriani |
Penerbit | PT Gramedia Pustaka Utama |
Tahun Terbit | 2015 |
Jumlah Halaman | 528 |
Genre | Drama, Romance, Coming-of-Age, Fiction |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pada resensi novel Dear Nathan ini, pertama-tama, mari kita mengenal identitas dari novel Dear Nathan. “Dear Nathan” adalah sebuah novel yang ditulis oleh Erisca Febriani dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2015.
Novel ini memiliki 528 halaman dan masuk ke dalam genre Drama, Romance, Coming-of-Age, dan Fiction. Novel ini ditulis dalam Bahasa Indonesia dan menceritakan tentang seorang gadis remaja bernama Salma yang menuliskan surat-surat untuk Nathan.
Nathan adalah seorang cowok populer di sekolahnya yang memiliki kekasih. Sedangkan Salma adalah seorang gadis pendiam yang tidak memiliki teman, dan surat-surat yang ditulisnya untuk Nathan adalah tempat dimana Salma dapat mengekspresikan perasaannya tanpa takut dihakimi oleh orang lain.
Novel Dear Nathan awalnya dibuat oleh Erisca Febriani dalam bentuk Wattpad yang kemudian terkenal dan diadaptasi menjadi film pada tahun 2017. Dalam novel ini, Erisca berhasil menggambarkan konflik batin remaja dengan sangat jelas dan mendalam.
Novel ini menceritakan tentang masa-masa indah yang penuh warna, persahabatan, pelajaran hidup, dan pentingnya menghargai perasaan.
Cerita dimulai dengan keterlambatan Salma Alvira dalam mengikuti upacara pertama di sekolah barunya, dimana ia bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyusup lewat gerbang samping.
Setelah diselidiki, cowok tersebut ternyata bernama Nathan, seorang murid nakal yang sering menjadi bahan gosip di sekolah. Terjadilah beberapa kejadian yang justru membuat Salma semakin dekat dengan Nathan.
Meskipun memiliki kepribadian yang sangat berbeda, seperti langit dan bumi, mereka saling melengkapi satu sama lain.
Novel ini juga berhasil menggambarkan kompleksitas hubungan antara remaja dengan keluarga, teman, dan lingkungan sekitarnya dengan sangat akurat. Novel Dear Nathan telah terjual lebih dari 100.000 eksemplar di Indonesia, menunjukkan betapa besarnya pengaruh dari karya ini bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, terdapat beberapa fakta menarik mengenai novel ini yang patut diperhatikan. Pertama, novel Dear Nathan menjadi debut dari penulisnya, Erisca Febriani. Karyanya ini sukses meraih perhatian masyarakat pecinta sastra di Indonesia dan bahkan diadaptasi menjadi film pada tahun 2017.
Kedua, novel ini memenangkan penghargaan dalam sayembara menulis novel remaja yang diadakan oleh penerbit GagasMedia. Hal ini menunjukkan kualitas dari karya Erisca Febriani yang memang pantas diapresiasi.
Ketiga, tema yang diangkat dalam novel ini cukup relatable bagi para remaja. Dalam novel ini, Erisca Febriani berhasil menangkap perasaan cinta dan rindu yang dialami oleh remaja, serta memberikan pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca dari berbagai kalangan.
Secara keseluruhan, Dear Nathan adalah novel yang memiliki identitas unik dengan tema dan karakter yang kuat. Fakta-fakta menarik tentang novel ini juga menunjukkan kualitas dari karya Erisca Febriani sebagai penulis muda berbakat.
Tokoh dan Penokohan dalam Novel Dear Nathan
Dalam novel Dear Nathan, terdapat beberapa karakter utama yang sangat menarik untuk dianalisis. Beberapa tokoh utama dalam novel ini antara lain:
1. Nathan
Nathan adalah karakter utama dalam novel ini. Meskipun ia terkenal sebagai murid SMA Garuda yang terkenal badung, Nathan memiliki hati yang baik dan sering menolong teman-temannya.
Ia suka merokok dan sering melanggar aturan, tetapi ia tidak playboy dan penyayang. Nathan juga terkenal ganteng dan mudah tersenyum, membuat banyak perempuan tertarik padanya.
2. Salma Alvira
Salma adalah murid baru yang pindah dari SMA Bandung. Ia dikenal sebagai murid yang baik, pintar, dan sederhana, tetapi mudah tertipu oleh anak-anak lainnya.
Meskipun demikian, Salma memiliki hati yang baik dan sering membantu teman-temannya. Ia dekat dengan Orlin, sahabatnya yang tomboy, dan Afifah, yang memiliki hobi makan.
3. Orlin
Orlin adalah sahabat terdekat Salma yang tomboy dan sering membantu Salma menyelesaikan masalahnya. Ia memiliki kepribadian yang kuat dan tidak takut mengambil resiko. Orlin juga dikenal sebagai murid yang cerdas dan jujur.
4. Ucup
Ucup adalah murid paling lugu dan pintar di kelas X2 yang hobi membaca buku Biologi. Meskipun ia sering diolok-olok oleh teman-temannya karena sifatnya yang lugu, Ucup memiliki semangat belajar yang tinggi dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.
5. Jaya
Jaya adalah murid yang hampir sama dengan Nathan. Namun, ia suka genit dengan perempuan dan sering pemalas. Jaya juga dikenal sebagai biang keributan di kelas X2. Namun, ia memiliki hati yang baik dan sering membantu teman-temannya ketika mereka dalam masalah.
6. Afifah
Afifah adalah teman dekat Salma yang memiliki hobi makan. Ia merupakan karakter yang baik dan selalu siap membantu teman-temannya. Meskipun ia tidak terlalu cerdas, Afifah memiliki hati yang besar dan tidak pernah menghakimi orang lain.
7. Rahma
Rahma adalah murid yang blak-blakan atas kondisi seseorang dan juga berteman baik dengan Salma dan Orlin. Meskipun ia terkenal sebagai murid yang cerewet, Rahma memiliki hati yang baik dan selalu membela teman-temannya ketika mereka dihakimi oleh orang lain.
8. Meysha
Meysha adalah murid yang perhatian terhadap kondisi teman-temannya, tetapi sifat nyinyirnya terkadang membuat muak oleh teman-temannya. Meskipun demikian, Meysha memiliki hati yang baik dan selalu siap membantu teman-temannya ketika mereka dalam masalah.
9. Melody
Melody adalah seorang gadis yang sangat ambisius dan memperlihatkan sikap egois dalam persahabatan.
10. Robi
Robi adalah sahabat dekat Nathan yang memiliki watak agak gemulai dan tubuh yang gemuk. Kendati demikian, Robi memiliki hati yang baik dan selalu siap membantu teman-temannya ketika mereka membutuhkannya, terutama Nathan.
Karakter-karakter di atas merupakan tokoh-tokoh penting yang ada dalam novel Dear Nathan. Masing-masing karakter memiliki peran dan pengaruh yang berbeda dalam cerita. Dengan perpaduan karakter-karakter yang beragam ini, membuat cerita menjadi semakin menarik untuk diikuti.
Sinopsis Novel Dear Nathan
Sinopsis adalah bagian utama dari resensi novel Dear Nathan. Novel ini merupakan karya adaptasi dari cerita di Wattpad yang dibuat oleh Erisca Febriani. Setelah berhasil dengan lebih dari 30 juta kali pembacaan di Wattpad, kisah ini diadaptasi menjadi film dengan fokus pada plot kisah cinta Nathan dan Salma.
Novel ini mengisahkan kehidupan anak-anak SMA Garuda di Jakarta yang berbeda dari kehidupan anak SMA di sekolah lainnya. Karakter-karakter utama dalam cerita ini meliputi Salma, Nathan, Jaya, Olin, Ucup, Afifah, Rahma, Meysha, dan beberapa anak lainnya.
Penulis menceritakan dari sudut pandang orang ketiga, dengan fokus pada kisah cinta Nathan dan Salma.
Salma adalah murid baru di SMA Garuda. Pada hari pertamanya, Salma yang selalu dikenal sebagai siswa yang disiplin justru terlambat masuk sekolah. Kejadian tersebut memperkenalkannya pada Nathan, seorang murid yang dikenal sebagai berandalan nakal dengan hobi berkelahi.
Mereka terjebak dalam kisah cinta manis yang sering terjadi di antara siswa SMA. Setiap tokoh dalam cerita ini memiliki karakter yang kuat dan mencerminkan kenakalan remaja SMA yang bebas.
Salma, yang tenang dan rajin namun bisa bersosialisasi dengan baik dengan teman-temannya yang berandalan, memiliki sahabat terdekat bernama Olin yang selalu membantunya dalam menangani berbagai macam masalah.
Suatu hari, Salma, seorang murid pindahan dari SMA Bandung, mengalami keterlambatan saat tiba di sekolah. Pada saat itu, ia bertemu dengan Nathan, seorang cowok bad boy yang dikenal suka datang terlambat ke sekolah. Meskipun demikian, mereka tidak terlalu memperhatikan satu sama lain pada saat itu.
Namun, pada kesempatan-kesempatan berikutnya, Salma dan Nathan sering dipertemukan. Ketika mereka semakin sering berinteraksi, benih-benih asmara mulai tumbuh di hati Salma dan Nathan. Namun, Salma tidak ingin terburu-buru dalam menjalin hubungan asmara dan memilih untuk menepis perasaannya tersebut.
Nathan tiba-tiba memiliki nomor ponsel Salma dan ternyata memiliki rasa yang sama terhadap Salma. Meskipun pada awalnya Salma menunjukkan sikap selektif dan memilih untuk menjauhi Nathan, Nathan justru terus berusaha mendekatinya dengan berbagai cara.
Dengan melihat kerja keras dan kebaikan hati Nathan, Salma akhirnya mulai memandangnya dengan mata yang berbeda dan membuka hatinya untuk Nathan.
Meskipun Salma sebelumnya dikenal sebagai murid yang rajin dan aktif di organisasi sekolah, dirinya bisa jatuh cinta pada Nathan yang memiliki sifat yang sangat berbeda dengannya. Namun, keberanian Salma dalam membuka hatinya untuk Nathan tidak selalu berbuah manis.
Dia sering mendapat tekanan dari siswi-siswi SMA Garuda, khususnya dari para siswi kelas sebelas dan dua belas yang diam-diam menyukai Nathan. Perbincangan tidak sedap dari mereka membuat Salma menjadi malas dan merasa terbebani.
Namun, setelah Salma dan Nathan semakin dekat, Nathan tiba-tiba pergi ke perpustakaan demi perintah guru kelasnya. Karena Nathan mengalami kesulitan mencari buku yang ia butuhkan, Salma yang kebetulan hobi membaca di perpustakaan, tentu saja membantunya dengan sukarela.
Dari situ, hubungan Salma dan Nathan semakin erat, dan kisah asmara mereka pun berlanjut dengan penuh kehangatan dan keindahan. Meskipun tidak selalu mulus, mereka tetap berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka dan menjadi pasangan yang bahagia.
Salma mulai mencoba untuk membantu Nathan mengubah perilakunya yang buruk. Nathan, demi Salma, berjanji untuk berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka menjalani masa-masa pacaran seperti remaja SMA pada umumnya.
Namun, hubungan Salma dan Nathan tidak selalu mulus. Ada banyak masalah yang menghadang mereka, mulai dari mantan pacar Nathan yang masih mencintainya, hingga masalah masa lalu Nathan dengan keluarganya.
Mereka seringkali mengalami perpisahan dan kembali bersama, hingga akhirnya suatu hari Salma merasa cukup dan memutuskan untuk meninggalkan Nathan setelah menemukannya bersama mantan pacarnya di rumah.
Tidak hanya itu, Nathan juga memiliki masalah keluarga yang cukup pelik. Ibunya mengalami gangguan jiwa sejak saudara kembar Nathan, Daniel, meninggal beberapa tahun yang lalu dalam sebuah perkelahian yang melibatkan Nathan.
Padahal, Daniel adalah anak kesayangan ibu mereka karena ia selalu menjadi anak yang baik dan patuh. Akibatnya, sang ibu harus dirawat di rumah sakit jiwa. Setiap kali Nathan menjenguk ibunya, sang ibu selalu mengira bahwa Nathan adalah Daniel.
Meskipun menyedihkan, Nathan tetap berpura-pura menjadi Daniel agar ia bisa tetap menemui ibunya, karena ibunya sangat membenci Nathan yang dianggapnya sebagai penyebab Daniel meninggal.
Ditambah lagi, ayahnya memutuskan untuk meninggalkan keluarga dan menikah lagi dengan wanita lain. Dengan adanya banyak sekali masalah yang terjadi dan membuatnya terpuruk, Nathan memilih untuk pergi dari rumah dan bolos sekolah selama berhari-hari.
Namun, di tengah semua masalah yang dihadapi, Nathan mendapatkan dukungan dari Salma yang masih mencintainya. Salma berusaha untuk memahami kondisi Nathan dan membantunya mengatasi semua permasalahan yang sedang dihadapinya.
Dengan dukungan Salma, Nathan mulai berusaha untuk merubah sifat buruknya dan memperbaiki hubungannya dengan keluarganya. Nathan menyadari bahwa ia harus menghadapi masa lalunya dan berdamai dengan perasaan bersalahnya pada ibu dan saudara kembarnya.
Ia juga berusaha untuk berdamai dengan mantan pacarnya dan mencari jalan keluar dari semua masalah yang sedang dihadapinya. Meskipun sulit, Nathan tidak menyerah dan terus berjuang.
Akhirnya, setelah melewati berbagai rintangan, Nathan dan Salma mencoba untuk kembali bersama dan saling menerima satu sama lain. Hubungan mereka diwarnai dengan banyak masalah.
Namun, dengan dukungan dan kepercayaan satu sama lain, mereka berhasil melewati masa-masa sulit tersebut dan menemukan kebahagiaan bersama.
Sudut Pandang dalam Novel Dear Nathan
Sudut pandang dalam sebuah novel adalah cara penulis menghadirkan cerita yang ingin disampaikan ke pembaca.
Erisca Febriani menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu, sudut pandang yang menceritakan cerita dari sudut pandang narator yang bukan karakter dalam cerita. Sudut pandang ini juga mengetahui segala hal yang terjadi pada semua karakter dalam cerita.
Dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu, Erisca Febriani dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai perasaan dan pikiran dari semua karakter dalam novel Dear Nathan.
Pembaca dapat merasakan emosi dan pemikiran dari karakter-karakter tersebut dengan lebih jelas, karena narator mampu memberikan pandangan dari berbagai sudut pandang.
Namun, kekurangan dari penggunaan sudut pandang orang ketiga serba tahu adalah kurangnya pendalaman dalam karakterisasi. Pembaca mungkin tidak dapat memahami karakter dengan begitu detail, karena penggambarannya masih cenderung umum.
Selain itu, karena narator tidak berada di dalam cerita, terkadang ada informasi yang terlewatkan atau tidak diungkapkan dengan jelas, yang membuat pembaca harus mengisinya dengan interpretasi mereka sendiri.
Meskipun demikian, penggunaan sudut pandang orang ketiga serba tahu dalam novel Dear Nathan cukup berhasil. Faktanya, Erisca Febriani mampu memberikan kesan bahwa pembaca dapat mengetahui semua hal yang terjadi dalam cerita.
Keunggulan tersebut dapat membuat pembaca lebih terlibat dalam cerita dan dapat memahami setiap peristiwa dalam novel secara lebih utuh.
Tema dan Alur Novel Dear Nathan
Berikut adalah penjelasan tentang tema dan alur novel karya ini.
Tema
Tema utama yang diangkat dalam novel ini adalah tentang cinta dan perjuangan. Tentang bagaimana seseorang bisa bertahan dan memperjuangkan cinta sejatinya, dan bertahan dalam hidupnya meskipun dihadapkan pada berbagai masalah dan rintangan.
Alur
Jenis alur dalam novel Dear Nathan adalah alur gabungan atau biasa disebut juga sebagai alur maju mundur atau alur campuran. Alur gabungan ini menggabungkan alur maju dan mundur dalam satu cerita.
Dimana bagian awal cerita menceritakan kisah cinta antara Nathan dan Salma di masa sekarang yang disajikan dengan alur maju. Sedangkan bagian selanjutnya menceritakan kisah cinta Nathan dan Salma di masa lalu dengan alur mundur.
Dalam bagian cerita yang disajikan dengan alur maju, pembaca disuguhkan dengan kisah cinta Nathan dan Salma yang sudah terjalin. Keduanya berpacaran dengan segala keunikan dan keunikan masing-masing, baik itu dalam sisi karakter maupun latar belakang kehidupan mereka.
Sedangkan dalam bagian cerita yang disajikan dengan alur mundur, pembaca dihadapkan dengan kisah cinta Nathan dan Salma yang berawal dari pertemuan mereka yang tidak sengaja di sekolah dan saat di perpustakaan.
Kisah cinta ini dimulai dengan perkenalan Nathan dan Salma, perjalanan cinta mereka hingga masalah-masalah yang mereka hadapi. Dengan adanya alur gabungan ini, pembaca akan dibawa ke dalam cerita dengan cara yang lebih dinamis dan menarik.
Selain itu, alur gabungan juga memungkinkan pembaca untuk lebih memahami karakter-karakter dalam cerita dengan lebih baik. Sebab, pembaca dapat melihat kejadian yang terjadi di masa lalu yang mempengaruhi kondisi dan tindakan karakter-karakter dalam masa sekarang.
Keunggulan Novel Dear Nathan
Bagian selanjutnya dari resensi novel Dear Nathan ini adalah bagian yang membahas mengenai keunggulan novel ini. Novel ini memiliki kelebihan yang patut diapresiasi, antara lain:
1. Diangkat dari Kisah Nyata
Cerita dalam novel ini 70% dari bagiannya diangkat dari kisah nyata, sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas dan autentik tentang kehidupan remaja masa kini.
2. Ringan dan Mudah Dipahami
Novel ini juga menawarkan cerita yang ringan dan mudah dipahami, sehingga bisa dinikmati oleh pembaca dari berbagai kalangan.
3. Tokohnya Terkesan Hidup dan Kompleks
Selain itu, tokoh-tokoh dalam novel Dear Nathan terasa sangat hidup dan kompleks. Penokohan yang kuat dan mendalam sera karakter-karakter yang muncul dalam cerita dipaparkan dengan jelas, membuat pembaca merasakan emosi dan perasaan yang sama dengan tokoh-tokoh tersebut.
Perkembangan beberapa karakter, termasuk Nathan pun juga dipaparkan dengan baik sehingga pembaca dapat melihat perkembangan karakternya dari awal hingga akhir cerita.
Tokoh-tokoh pendukung seperti orang tua Nathan, guru-guru, dan teman-teman sekolah juga memiliki peran penting dalam cerita dan dibuat dengan karakter yang unik dan kompleks.
4. Terdapat Karakter yang Kontras dan Menambah Konflik
Dengan latar belakang yang berbeda-beda, setiap tokoh memiliki karakteristik yang kuat dan mampu menghadirkan dinamika yang menarik dalam cerita.
Selain itu, Erisca Febriani juga menghadirkan karakter yang kontras seperti Melody, seorang gadis yang sangat ambisius dan memperlihatkan sikap egois dalam persahabatan, sehingga memunculkan konflik dalam cerita.
5. Penggunaan Sudut Pandang yang Menarik
Sudut pandang narasi yang digunakan dalam novel ini juga menarik. Erisca Febriani memilih sudut pandang orang pertama untuk menceritakan kisah Dear Nathan sehingga membuat pembaca lebih terlibat dalam cerita.
Hal ini juga memungkinkan pembaca untuk merasakan emosi dan pengalaman tokoh utama dengan lebih intens.
6. Bahasa yang Lugas dan Menarik
Tidak hanya itu, penggunaan bahasa dalam novel Dear Nathan juga cukup menarik. Erisca Febriani menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan lugas sehingga memudahkan pembaca untuk memahami cerita tanpa perlu terbebani oleh bahasa yang rumit dan berat.
7. Menyajikan Pesan Moral yang Penting dengan Cara yang Baik
Terakhir, novel Dear Nathan juga berhasil menyajikan pesan moral yang penting. Contohnya, tentang pentingnya komunikasi dalam sebuah hubungan dan pentingnya menerima diri sendiri adalah beberapa dari pesan moral yang dihadirkan dalam novel ini.
Pesan-pesan moral ini disampaikan dengan cara yang tidak memaksa dan membiarkan pembaca mengambil kesimpulan sendiri.
Secara keseluruhan, novel Dear Nathan memiliki kelebihan yang cukup menarik dan mampu membuat pembaca terlibat dalam cerita. Walau memiliki beberapa kelemahan yang akan dikupas di bawah ini, tetapi kelebihannya mampu mengimbanginya sehingga novel ini tetap patut untuk dibaca.
Kekurangan Novel Dear Nathan
Setiap karya sastra pasti memiliki kekurangan yang harus diakui. Begitu pula dengan novel Dear Nathan karya Erisca Febriani ini. Berikut beberapa kekurangan yang mungkin dapat ditemukan oleh pembaca:
1. Narasi yang Berbelit-belit
Pembaca mungkin akan merasa kebingungan saat membaca beberapa bagian cerita karena narasi yang berbelit-belit dan sulit dipahami.
2. Keterlaluan dalam Membuat Drama
Beberapa bagian cerita mungkin terlalu berlebihan dalam menciptakan drama, sehingga terkesan dipaksakan dan tidak alami.
3. Beberapa Karakter Kurang Terdefinisi
Meskipun banyak karakter yang ada dalam novel Dear Nathan, tetapi karakterisasi mereka tidak begitu kuat dan terasa dangkal. Beberapa karakter mungkin tidak terdefinisi dengan baik sehingga sulit untuk memahami sisi-sisi mereka yang lebih dalam.
Selain itu, beberapa karakter tidak dikembangkan dengan baik, sehingga sulit untuk merasa terhubung atau terlibat emosional dengan mereka.
4. Terlalu Banyak Konflik yang Dibahas
Terdapat terlalu banyak konflik yang dibahas dalam cerita ini, seperti hubungan antara Nathan dan Salma, konflik keluarga, dan konflik di antara teman-teman mereka. Terkadang, terlalu banyak konflik dapat membuat cerita menjadi terpecah-pecah dan sulit diikuti.
5. Plot yang Terkadang Bisa Diprediksi
Plot dalam novel Dear Nathan terkadang bisa diprediksi oleh pembaca yang berpengalaman. Hal ini mungkin dikarenakan alur cerita yang agak klise, sehingga bagi pembaca yang sering membaca novel dengan plot serupa, mungkin bisa menebak jalan ceritanya sejak awal.
Meskipun demikian, kekurangan-kekurangan ini tidaklah signifikan jika dibandingkan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh novel Dear Nathan. Secara keseluruhan, novel ini tetap menjadi karya sastra yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca.
Sudah Paham Resensi Novel Dear Nathan?
Demikianlah kupasan tuntas resensi novel Dear Nathan karya Erisca Febriani yang lengkap dan mudah dipahami. Secara keseluruhan, novel karya Erisca Febriani ini adalah karya sastra yang layak untuk dibaca.
Cerita yang ringan, tokoh yang menarik, serta bahasa yang mudah dipahami membuat novel ini sangat cocok untuk dijadikan teman di waktu santai. Oleh karena itu, bagi pembaca yang sedang mencari novel yang dapat memberikan hiburan dan pelajaran, novel Dear Nathan dapat dipertimbangkan.