Risiko Finansial: Pengertian, Jenis, Analisis, dan Contohnya

Hidup ini penuh dengan risiko, tidak terkecuali risiko finansial. Hal ini dampak berdampak sangat besar bagi kehidupan seseorang yang tidak siap menghadapinya. Kira-kira, bagaimanakah seseorang harus mengatasi hal ini? Adakah cara mencegahnya? Simak artikel ini untuk mengetahuinya. 

Apa itu Risiko Finansial?

Risiko finansial adalah kerugian seseorang dalam hal materi. Contoh dari kerugian ini antara lain adalah hilangnya aset, gangguan pada arus kas, kerugian finansial dalam jumlah besar, dan lain-lain. 

Risiko finansial itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistematis dan non sistematis. Sistematis berarti kerugian adalah dampak dari sesuatu yang tidak dapat diprediksi. Contohnya adalah inflasi, pandemi, kenaikan suku bunga.

Sedangkan non sistematis adalah kerugian finansial pada seorang individu ataupun organisasi yang terjadi karena kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat menyebabkan kebangkrutan. 

Jenis-jenis Risiko Finansial

Jenis dari risiko finansial terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu berdasarkan jangka waktu, sumber, dan dampaknya. Apakah perbedaannya? Mari kita bahas satu persatu.

1. Berdasarkan Jangka Waktu

Jika berdasarkan jangka waktu, risiko ini terbagi menjadi dua, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Berikut penjelasannya:

a. Jangka Panjang

Suatu kejadian yang tidak bisa diprediksi sebelumnya yang dapat menyebabkan kerugian besar secara finansial adalah pengertian dari risiko finansial jangka panjang. Contohnya adalah kematian pencari nafkah di suatu keluarga. Keluarga yang sedang berduka akan kebingungan bagaimana membiayai hidup mereka.

Kematian ini berdampak panjang dan tidak hanya sementara. Mau tidak mau, keluarga yang masih hidup harus mencari cara untuk menggantikan mediang untuk mencari nafkah dan membiayai hidup.

b. Jangka Pendek

Hal ini terjadi apabila ada suatu kejadian mendadak yang memaksa kita untuk mengeluarkan dana darurat. Misalnya, terjadi sebuah kecelakaan yang mengakibatkan kita untuk memperbaiki kendaraan yang rusak ataupun dana untuk pengobatan. 

Selain itu, jatuh sakit sehingga tidak dapat bekerja juga merupakan contoh lainnya. Alih-alih mendapatkan uang, justru kita harus mengeluarkan uang untuk berobat. Pengeluaran tanpa persiapan seperti inilah yang disebut risiko finansial jangka pendek.

2. Berdasarkan Sumber

Risiko yang berdampak kepada perorangan memiliki 4 sumber, yaitu:

a. Risiko Hutang

Berhutang dapat menjadi sesuatu hal yang mengerikan dan berisiko tinggi, hingga menyebabkan kebangkrutan apabila tidak berhati-hati. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum berhutang adalah kemampuan membayar hutang, seberapa besar bunga yang harus dibayarkan, dan ketepatan membayar.

b. Risiko Pendapatan

Ketidakmampuan dalam mendapatkan penghasilan adalah contoh risiko pendapatan. Hal ini disebabkan faktor seperti pemecatan, cacat fisik, dan kematian tulang punggung keluarga.

c. Risiko Pengeluaran

Ketika pengeluaran mengalami pembengkakan sehingga melebihi pendapatan yang ada, maka akan terjadi risiko pengeluaran. Pengeluaran ini dapat berbentuk secara mendadak seperti kecelakaan, memperbaiki barang elektronik di rumah, membayar biaya rumah sakit, dan masih banyak lagi.

d. Risiko Aset

Aset adalah harta benda kepemilikan seseorang. Rumah, perhiasan, investasi adalah contoh aset. Kerugian aset berarti terjadinya kerugian terhadap harta benda pribadi. Contohnya adalah kehilangan benda, pencurian, dan investasi tidak memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Berdasarkan Dampaknya

Selain risiko berdasarkan jangka waktu dan sumber, risiko finansial juga dapat terbagi berdasarkan dampaknya. Berikut penjelasannya:

a. Risiko Dinamis dan Statis

Risiko finansial dinamis adalah kerugian yang dialami seseorang sebagai akibat dari kondisi ekonomi nasional. Beberapa contohnya adalah penurunan nilai mata uang dan inflasi.

Sedangkan risiko statis adalah kerugian karena rusaknya atau hilangnya harta benda seseorang dalam insiden seperti kecelakaan atau bencana alam.

b. Risiko Murni dan Spekulatif

Risiko yang ditimbulkan oleh risiko murni dapat dirasakan secara langsung. Contohnya adalah pemotongan gaji karena terlambat atau tidak hadir saat bekerja. 

Sementara itu, risiko spekulatif adalah kerugian akibat kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang. Salah satu contohnya adalah kurang memahami investasi dan asal-asalan saja, hingga tidak memperoleh hasil maksimal.

c. Risiko Khusus dan Fundamental

Yang dimaksud risiko khusus adalah kerugian yang dirasakan oleh seorang individu dan orang lain di sekitar individu tersebut. Bahkan, kerugian bagi satu lingkungan adalah risiko khusus. Contohnya adalah kebakaran yang dialami satu kompleks.

Sedangkan risiko fundamental adalah suatu kerugian yang bisa dirasakan masyarakat seperti bencana alam.

Bagaimana Cara Mengatasi Risiko Finansial?

Setelah mengetahui jenis-jenis risiko finansial, saatnya mempelajari bagaimanakah cara mengatasi hal ini? Cara mengatasi risiko finansial pun terbagi menjadi 4, yaitu berdasarkan tips manajemen untuk risiko hutang, pendapatan, pengeluaran, dan aset.

1. Tips Manajemen Risiko Hutang

Seorang individu yang sedang tersedak mungkin berpikir untuk berhutang, tapi ada beberapa hal yang harus dicermati sebelum melakukannya. Cari tahu penjelasannya di bawah ini:

a. Hindari Berhutang

Pikirkan terlebih dahulu sebelum memilih untuk berhutang. Sanggupkah jika harus membayar tagihan dan apakah dana tersebut sangat dibutuhkan? Jika memang dananya tidak terlalu penting, maka sebaiknya jangan berhutang. Sebab, bisa jadi Anda akan mengalami kerugian besar jika tak sanggup membayar hutang.

b. Pelajari Tentang Hutang

Pada kasus dana sangat dibutuhkan dan ingin berhutang, maka pastikan untuk mempelajari semua tentang hutang yang ingin diajukan. Apakah tempat Anda akan berhutang telah diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan)? Hindari berhutang pada rentenir karena mereka sering mematok harga bunga sangat tinggi. 

Pelajari dengan jelas tempat Anda ingin berhutang, bunga yang harus dibayarkan, dan segala persyaratannya. Selain itu, pastikan juga Anda sanggup membayar biaya hutang tersebut.

2. Tips Manajemen Risiko Pendapatan

Mengelola pendapatan dengan baik adalah sebuah kunci untuk terhindar dari risiko pendapatan. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kerugian pendapatan.

a. Membuat Rencana Finansial

Pendapatan adalah sumber utama dana kita. Akan lebih baik jika kita mengatur dengan baik uang pendapatan maupun pengeluaran kita. Perencanaan ini dapat dimulai dari hal kecil seperti mencatat pengeluaran dan pemasukan, menabung untuk masa depan, dan memilih gaya hidup sesuai kemampuan. 

b. Mencari Sumber Pendapatan Lain

Untuk mengatasi dana darurat keluar akibat terjadinya hal yang tak dapat diprediksi, penting bagi Anda untuk mencari alternatif pendapatan. Hal ini dapat berupa pekerjaan freelance, usaha kecil-kecilan, dan kerja sambilan.

Jadi jika suatu saat nanti Anda mengalami hal yang tak diinginkan, Anda masih tetap dapat membayar biayanya menggunakan uang cadangan.

C. Mendaftar Asuransi

Asuransi jiwa dapat membantu keluarga yang berduka setelah tulang punggung keluarga meninggal. Dengan asuransi jiwa, kehidupan keluarga pun bisa berjalan dengan baik walaupun sudah tidak ada tulang punggung keluarga. 

3. Tips Manajemen Risiko Pengeluaran

Terkadang, kita tak sadar menggunakan uang untuk berbagai kepentingan bahkan mungkin yang kurang penting. Oleh karena itu, simak penjelasan di bawah ini agar tahu cara mengatasinya.

a. Membuat Anggaran Dana

Catat segala jenis pemasukan dan pengeluaran. Selain itu, catat kebutuhan apa saja yang harus dibeli. Ini dapat membantu Anda untuk mengurangi belanja barang yang kurang penting.

b. Meyiapkan Dana Cadangan

Guna mempersiapkan pengeluaran yang belum termasuk di anggaran dana, alangkah baiknya jika kita memiliki dana cadangan untuk keadaan darurat. Dengan begini, tidak akan terjadi kerugian pada kondisi finansial.

4. Tips Manajemen Risiko Aset

Orang terkadang sibuk berinvestasi dan memperbanyak aset tanpa mempelajarinya terlebih dahulu sehingga menimbulkan kerugian. Simak tips berikut dan sebisa mungkin hindari risiko kerugian.

a. Mempelajari Aset atau Investasi Tujuan

Jangan asal dalam memilih tempat untuk berinvestasi. Pelajari dengan lengkap segala risiko dan kemungkinan yang ada. Lakukan riset mendalam sebelum memilih investasi yang bagus bagi masa depan.

Pastikan untuk selalu berhati-hati. Sebab. kesalahan dalam berinvestasi dapat menyebabkan kebangkrutan, terutama bagi yang sudah menginvestasikan uang dalam nominal besar.

b. Cek Tujuan Finansial Secara Berkala

Tetap pantau apakah rencana finansial Anda sejalan dengan tujuan finansial Anda selama ini. Jangan membeli aset yang tidak terlalu penting dan bukan bagian dari tujuan Anda.

Sudahkah Anda Mengerti Apa itu Risiko Finansial?

Setelah mempelajari jenis-jenis risiko finansial berdasarkan jangka waktu, sumber, dan dampaknya, apakah Anda sudah memahaminya dengan jelas?

Berbagai tips untuk mencegah terjadinya kerugian pun sudah dijelaskan secara singkat. Kiranya hal ini dapat membantu Anda kedepannya dalam mengelola keuangan sehingga tidak terjadi kerugian. Asal selalu menyiapkan dana darurat dan gemar menabung, maka setidaknya Anda tidak akan terlalu kesusahan nantinya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page