10 Sanksi Norma Kesusilaan yang Ada di Masyarakat

Sebagai makhluk sosial, kita hidup di dalam lingkungan masyarakat yang memiliki banyak sekali peraturan. Baik itu tertulis maupun tidak tertulis. Salah satu peraturan tidak tertulis adalah norma kesusilaan. Lalu, apa sanksi norma kesusilaan jika seseorang melanggarnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Norma Kesusilaan? 

Norma sendiri memiliki arti sebuah aturan maupun ketentuan yang bersifat mengikat pada sekelompok orang atau warga. Adanya norma digunakan untuk acuan dalam melakukan tingkah laku dan tatanan yang sesuai dengan masyarakat agar terciptanya masyarakat yang hidup rukun dan damai.

Janu Murdiyatmoko, seorang penulis dengan buku berjudul Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, menyebutkan bahwa norma kesusilaan adalah sebuah aturan yang dilandasi oleh budi pekerti serta hati nurani dalam bentuk menjalani kewajiban sebagai makhluk sosial. 

Dari sini, Anda dapat menyimpulkan bahwa norma kesusilaan berasal dari dalam diri setiap individu itu sendiri.

Contoh Norma Kesusilaan dalam Masyarakat 

Sebelum mengetahui sanksi norma kesusilaan, Anda sebaiknya mengetahui apa saja contoh norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Tidak melakukan tindakan asusila.
  • Membantu orang lain yang sedang membutuhkan bantuan.
  • Mengucapkan salam ketika bertemu orang.
  • Berbicara dengan nada yang sopan.
  • Sopan santun dan saling menghargai kepada yang lebih tua, begitupun sebaliknya. Orang yang lebih tua juga harus menghargai yang lebih muda.
  • Tidak mencuri hak milik orang lain.
  • Mengucapkan kata emas, yaitu permisi, tolong, maaf, dan terimakasih setiap berinteraksi dengan orang.
  • Mengenakan pakaian yang sopan ketika sedang berada di sebuah keramaian.
  • Saling menghargai ketika melakukan ibadah dengan cara tidak mengganggunya.
  • Mau mengakui kesalahan dan meminta maaf apabila berbuat salah.
  • Tidak memamerkan harta atau kemampuan pribadi secara berlebihan.

10 Sanksi Norma Kesusilaan dalam Masyarakat  

Setiap aturan yang berlaku, pasti memiliki sanksi apabila seseorang melanggarnya. Begitu juga yang berlaku pada norma kesusilaan. Meskipun aturan ini tidak tertulis, setiap orang yang melanggar tetap akan dikenakan sanksi. Berikut ini adalah beberapa contoh sanksi dari pelanggaran norma kesusilaan: 

1. Penyesalan

Bagi orang yang melanggar norma kesusilaan, hukuman yang diterima kebanyakan adalah hukuman secara psikis. Salah satunya adalah rasa penyesalan yang besar. Hal tersebut terjadi karena setelah melanggar norma kesusilaan akan ada banyak hal negatif yang diterimanya.

Sehingga, orang tersebut cenderung akan menyesal dan menyalahkan diri sendiri mengapa tidak berbuat lebih baik di masa lalu. Apalagi, hal yang telah berlalu tidak dapat diulang kembali, menimbulkan rasa penyesalan mendalam yang sulit terobati.

2. Dijauhi oleh Banyak Orang

Dijauhi banyak orang adalah hal yang tidak mengenakkan. Mengingat kita sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Hukuman sosial ini akan individu dapat ketika seseorang melanggar norma kesusilaan yang ada. 

Hal tersebut terjadi karena orang lain akan merasa enggan memiliki lingkungan negatif yang timbul akibat adanya pelanggaran norma kesusilaan oleh seseorang.

3. Rasa Malu

Sanksi norma kesusilaan ketiga adalah munculnya rasa malu. Secara harfiah, setiap individu akan merasa malu ketika berbuat keburukan. Adanya rasa malu ini akan berdampak pada tingkat kepercayaan diri seseorang yang semakin menurun.

Melanggar norma kesusilaan berarti berbuat keburukan. Sehingga, ketika sudah sadar, rasa malu pada diri seseorang akan muncul dan menyebabkan turunnya kepercayaan diri.

4. Kegelisahan

Ketika seseorang melakukan pelanggaran norma ini, maka sanksi yang timbul adalah gelisah dan tidak tenang. Hal tersebut didasari oleh perasaan bersalah yang mendalam terhadap seseorang atau sekelompok orang. Sehingga, si pelanggar merasa tidak tenang karenanya. 

Selain itu, perasaan gelisah juga muncul karena ekspektasi ke depan setelah pelanggaran norma tersebut. Apakah nanti dirinya akan masyarakat jauhi, kucilkan, bully, dan lain sebagainya.

5. Tidak Mendapatkan Kesempatan Berbicara

Orang yang melanggar norma kesusilaan cenderung akan tidak disukai oleh sekelompok golongan tertentu. Sehingga, ketika mereka berpendapat, orang lain cenderung tidak akan menggubris. Sekelompok orang pasti akan menghiraukan opininya. Sanksi tidak tertulis ini sering sekali terjadi di tengah masyarakat.

6. Diusir dari Tempat Tinggal 

Pelanggar norma kesusilaan tingkat berat tentu akan memiliki sanksi yang lebih kejam. Salah satunya adalah terusir dari lingkungan tempat tinggal. Hal tersebut kerap terjadi di tengah masyarakat. 

Contoh pelanggaran norma kesusilaan ini adalah perzinaan, penggunaan narkoba, mengundang perkumpulan negatif, dan lain sebagainya.

Hal tersebut terjadi karena masyarakat sekitar sudah merasa sangat risih akan keberadaan si pelanggar. Sehingga mereka sudah tidak tahan dan merasa terganggu. Umumnya, hal ini akan ditangani bersama dengan warga sekitar dengan dukungan pejabat setempat seperti ketua RT atau ketua RW.

7. Hukuman Secara Agama

Selain hukuman secara psikis, ternyata agama juga mengatur hukuman bagi pelanggar norma kesusilaan. Selain mendapatkan dosa, pelanggar norma kesusilaan juga akan mendapatkan hukuman secara fisik apabila tergolong dalam pelanggaran berat. 

Sebagai contoh, dalam agama islam orang yang berzina harus mendapat cambuk. Hukuman lainnya adalah mendapat rajam (dilempari batu kerikil hingga mati) dan ditonton oleh banyak pasang mata. Bahkan, pada zaman peradaban kuno, orang yang mencuri harus dipotong tangannya. Cukup seram, bukan?

8. Di Penjara

Selain agama, nyatanya negara juga mengatur sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan. Hukuman yang pelanggar terima bisa juga cukup kejam layaknya pelanggar kejahatan berat lainnya. Seperti kurungan penjara dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut akan menimbulkan efek jera bagi siapapun yang melanggar. 

Beberapa kasus pelanggaran norma kesusilaan yang mendapat hukum sesuai peraturan negara antara lain adalah pencemaran nama baik, pengganggu ketertiban, pencurian, dan masih banyak lagi. Batas waktu penjara juga sangat bervariasi, tergantung besar dakwaan yang dijatuhkan.

9. Menjadi Bahan Cemoohan

Kembali ke sanki psikis, apabila seseorang melanggar norma kesusilaan, mereka bisa menjadi bahan cemoohan banyak orang. Pelanggar norma kesusilaan akan banyak orang benci, sehingga secara otomatis mereka akan menjadi bahan cemoohan. 

Hal tersebut terjadi karena masyarakat menganggap cemoohan adalah bentuk hukuman yang dapat memberikan efek jera pada pelanggar norma.

Cemoohan ini sebenarnya tidak bisa Anda benarkan. Karena bersifat sepihak dan menyakiti orang secara verbal. Namun, nyatanya hal ini sangat umum dan kerap terjadi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, jangan sampai Anda melanggar norma kesusilaan jika tidak ingin mendapat hukuman ini.

10. Sulit Memiliki Rekan

Sanksi terakhir adalah sulit memiliki rekan. Ini terjadi karena orang yang sering melanggar norma kesusilaan akan mendapat cap buruk di tengah masyarakat. Secara harfiah, setiap individu akan menghindari keburukan. Sehingga bagi mereka yang melanggar norma akan dijauhi dan sulit memiliki teman bahkan rekan kerja.

Sudah Memahami Apa Saja Sanksi Norma Kesusilaan? 

Berikut tadi adalah beberapa penjelasan mengenai pengertian, contoh, hingga sanksi norma kesusilaan bagi yang melanggar. Mengingat sanksi yang ada cukup banyak dan mengganggu kehidupan, sebaiknya Anda selalu berhati-hati dalam bersikap. Jangan sampai sanksi-sanksi di atas muncul dalam hidup Anda!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page