Bukan rahasia umum lagi bahwa gadget mempunyai fungsi praktis untuk membantu pekerjaan manusia sehingga kebiasaan ini tentu berpengaruh pada screen time yang mereka alokasikan.
Namun, perlu kamu ketahui, durasi screen time yang berlebih ternyata tidak baik untuk kesehatan seseorang. Bagaimana bisa?
Daripada penasaran, yuk simak pembahasan selengkapnya!
Pengertian
Pertama, mari kita bahas definisi dari screen time itu sendiri. Menurut Cambridge Dictionary, screen time merupakan jumlah waktu yang dihabiskan oleh seseorang saat menatap layar perangkat elektronik seperti komputer atau televisi.
Perangkat elektronik kerap kali seseorang gunakan sembari beraktivitas, entah itu bekerja maupun bersantai, serta berkontribusi besar terhadap jumlah waktu yang mereka habiskan.
Berdasarkan data Statista, Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia pengguna smartphone aktif selama tahun 2022. Fakta tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sangat bergantung dengan yang namanya perangkat elektronik.
Pengaruh
Ketergantungan tersebut selaras dengan tingkat konsumsi screen time mereka, serta dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek negatif pada aspek psikologis dan kesehatan.
Sebuah studi berjudul Adverse physiological and psychological effects of screen time on children and adolescents (2018) menunjukkan bahwa penggunaan screen time yang berlebihan telah terbukti memiliki efek negatif pada anak-anak dan remaja, seperti depresi, obesitas, hingga gangguan tidur.
Bahkan orang dewasa pun tidak luput dari pengaruh buruk kebiasaan tersebut. Oleh sebab itu, pentingnya untuk bertanya pada diri sendiri demi mengurangi aktivitas di depan layar.

Menurut Yalda T. Uhls, seorang asisten profesor psikologi di UCLA, Amerika Serikat, jika kamu merasa aktivitas itu sudah berlebihan, dia merekomendasikan untuk mengajukan self-questioning sebagai berikut:
- Apakah kamu tidur dengan nyenyak?
- Apakah kamu makan dengan teratur?
- Apa kamu keluar rumah dan bersosialisasi?
- Apakah pekerjaan kamu berjalan dengan baik?
- Apakah kamu aktif secara fisik?
Meski tidak terlalu mengkhawatirkan pada orang dewasa, perhatian Uhls justru lebih kepada konten yang mereka konsumsi alih-alih waktu yang dihabiskan ketika melihat layar ponsel.
Jenis
Sebagai orang dewasa, kita tahu bahwa screen time terdiri dari beberapa hal yang berbeda. Misal, tidak sedikit dari kita yang menggunakan komputer di tempat kerja atau untuk belajar, menonton televisi, dan menggunakan smartphone.
Hal tersebut juga berlaku untuk anak-anak, yang mana terdapat jenis paparan layar yang dapat memiliki efek tertentu sebagai berikut:
1. Aktif
Screen time aktif merupakan kegiatan yang melibatkan keaktifan penggunanya, seperti membuat video di YouTube, bermain game, mengedit gambar, dan membuat koding untuk website.
2. Pasif
Screen time pasif tidak melibatkan penggunaan ponsel maupun laptop, tetapi perangkat elektronik lain seperti televisi. Disebut pasif karena mereka hanya duduk diam sembari menonton acara TV, tanpa melakukan aktivitas apapun.
3. Komunikatif
Berkaitan dengan penggunaan gadget sebagai sarana berkomunikasi, seperti video chatting, dan bersosial media. Aktivitas ini bagus untuk anak karena dapat mengasah kemampuan komunikasi mereka, terutama komunikasi jarak jauh.
4. Interaktif
Berkaitan dengan kegiatan yang interaktif seperti bermain video game dan browsing di internet
5. Kreatif
Berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan hal-hal yang berkaitan dengan kreativitas seperti membuat film, situs web, atau karya seni di perangkat mereka.
Waktu yang Ideal
Kenapa orang betah melihat layar setiap saat? Alasannya sangat beragam, entah mulai dari bermain game, belanja online, atau hanya sekedar mencari informasi saja.
Meski begitu, kita juga harus memperhatikan waktu yang ideal agar kesehatan tetap terjaga. Para ahli merekomendasikan durasi tertentu berdasarkan usia seseorang supaya tidak berdampak buruk di kemudian hari. Adapun berikut penjabarannya:
1. 0-18 Bulan
Pada usia ini, aktivitas membaca dan bonding dengan orang tua seharusnya lebih dominan sehingga tidak dianjurkan terpapar layar elektronik sama sekali, kecuali memang untuk melakukan panggilan video bersama keluarga.
2. 18-24 Bulan
Boleh terpapar, namun waktunya sangat terbatas. Selain itu, orang tua harus mendampingi ketika anak usia tersebut menonton suatu konten.
3. 2-5 Tahun
Anak boleh menatap layar namun dengan durasi terbatas, yaitu tidak lebih dari 1 jam Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), tujuan dari ketentuan tersebut supaya anak-anak dapat melakukan aktivitas yang lebih sehat, serta membiasakan berolahraga sekaligus menjaga kualitas tidur mereka.
4. Lebih dari 5 Tahun
Tidak ada aturan baku terkait screen time yang dibolehkan pada anak di atas usia 5 tahun. Namun yang terpenting hal itu tidak boleh mengganggu pembelajaran, interaksi dengan teman dan keluarga, aktivitas fisik, tidur, atau kesehatan mental mereka.
5. Orang Dewasa
Pada orang dewasa juga sebenarnya tidak ada panduan baku terkait screen time yang diperlukan dan cenderung subjektif. Hal yang terpenting adalah mereka dapat menyeimbangkan antara menatap layar dengan kegiatan lain seperti berolahraga, demi menjaga kesehatan.
Studi pada 2021 menunjukkan bahwa orang Amerika berusia 20-an memiliki screen time di ponsel selama 28,5 jam per minggu, naik dari 25,9 jam per minggu pada tahun sebelumnya.
Cara Membatasi Screen Time
Meskipun menjadi suatu kebutuhan, waktu menatap layar pun perlu kamu perhatikan. Berikut adalah beberapa cara untuk membatasinya, yaitu:
1. Batasi Waktu dengan Gadget
Dewasa ini, ponsel seperti smartphone mempunyai fungsi screen time yang memungkinkan untuk memeriksa penggunaan harian dan mingguan kamu, serta melakukan penyesuaian, seperti menetapkan batas penggunaan untuk aplikasi media sosial. Jadi, kamu bisa memanfaatkan fungsi tersebut.
Jika kamu menetapkan batas, nantinya kamu akan mendapatkan notifikasi di layar yang menyatakan bahwa waktu sudah habis.
2. Senyapkan Notifikasi
Jika kamu merasa sulit untuk melepaskan diri dari layar ponsel kamu, cobalah untuk mengatur alarm yang mengingatkan kamu untuk beristirahat.
Senyapkan notifikasi dari pesan atau platform media sosial untuk mengurangi gangguan. Dengan begitu, kamu dapat mengabaikan ponsel kamu dan siap melakukan aktivitas lainnya.
3. Lakukan Peregangan secara Teratur
Jika kamu bekerja di depan layar, pastikan untuk mengalihkan pandangan setidaknya setiap 30 menit sekali. Lakukan peregangan dan bergeraklah. Bahkan, saat kamu duduk di kursi pun, peregangan punggung dan leher dapat membantu menjaga otot agar tidak kaku.
4. Jangan Makan Sambil Menatap Layar
Kebiasaan makan atau ngemil sambil menonton TV atau bermain game memang agak sulit untuk kita ubah. Untuk mengatasi kecenderungan semacam itu, tentukan waktu makan secara terpisah, serta singkirkan makanan ringan dari zona hiburan kamu.
5. Jauhkan Perangkat Elektronik dari Kamar Tidur
Hindari menatap layar ketika memasuki jam-jam sebelum tidur. Sebab, cahaya pada layar justru dapat mengganggu kualitas tidur kamu. Jika memungkinkan, kamu perlu menjauhkan perangkat elektronik, termasuk TV dari area kamar tidur kamu.
6. Usahakan Baca Buku Ketimbang Ponsel
Membaca melalui layar ponsel dapat berpengaruh pada penglihatan mata kamu, lho! Saat menatap layar, orang cenderung lebih jarang berkedip. Apalagi layar juga memancarkan cahaya biru, yang dapat membuat mata kamu menjadi tegang dan mempengaruhi jam tidur.
Sebaiknya istirahatkan mata kamu dengan cara memilih bacaan. buku cetak lantaran tidak menyebabkan sindrom penglihatan akibat menatap layar monitor.
7. Hapus Aplikasi yang Tidak Perlu
Cara yang baik untuk membatasi screen time adalah dengan menghapus aplikasi yang membuat kamu kecanduan memainkan ponsel setiap waktu.
Menghapus aplikasi tidak hanya membebaskan waktu kamu, tetapi juga dapat merapikan folder dalam perangkat. Selain itu, menghapus aplikasi tertentu dapat meningkatkan privasi kamu secara signifikan.
8. Cari Hobi Baru
Mulailah mencari hobi baru yang dapat membuat kamu terhibur selama berjam-jam, contohnya bermain sepak bola atau berenang..
Idealnya, hobi yang kamu pilih tidak berwujud dalam format daring karena akan mengalahkan tujuannya. Sebaiknya hobi tersebut tidak memerlukan komputer atau layar jika memungkinkan.
9. Pakai Fitur Grayscale
Baik iOS maupun Android memungkinkan kamu untuk mengubah tampilan ponsel menjadi grayscale, yang terlihat kurang menarik untuk dilihat sehingga membantu kamu untuk tidak menggunakannya.
Caranya mudah, pada perangkat iOS, buka Pengaturan > Aksesibilitas > Tampilan & Ukuran Teks > Filter Warna. Sedangkan pada perangkat Android juga dapat mengaktifkan fitur grayscale dengan masuk ke aplikasi Digital Wellbeing dan mengaktifkan Wind Down.
Saatnya Kelola Waktu Kamu!
Dampak perangkat elektronik memang begitu luar biasa dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, manusia tidak bisa lepas dari penggunaannya.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui durasi screen time agar dapat terhindar dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan ketika menatap layar gadget favorit kamu.