Runtuhnya kekaisaran Romawi Barat menjadi penanda dimulainya abad pertengahan di Eropa. Para sejarawan mencatat sejarah abad pertengahan di Eropa memunculkan peristiwa-peristiwa penting. Periode ini juga sering disebut sebagai abad kegelapan dan menjadi masa kelam sekaligus titik balik bagi pemikiran filsafat.
Lantas, apa saja yang terjadi saat abad pertengahan Eropa? Simak penjelasan selengkapnya di sini!
Daftar ISI
Latar Belakang Sejarah Abad Pertengahan di Eropa
Dalam sejarah Eropa, abad pertengahan berlangsung selama kurang lebih 900 tahun yang mulai terjadi dari abad ke-5 hingga ke-15. Abad pertengahan bermula sejak runtuhnya kekaisaran Romawi Barat yang masih berlanjut hingga Eropa memasuki abad pembaruan dan abad penjelajahan.
Selama periode abad pertengahan di Eropa, banyak peristiwa yang terjadi seperti peperangan, perebutan kekuasaan, kelaparan, hingga pandemi yang mengakibatkan kematian masal. Oleh karenanya, abad ini disebut sebagai Dark Ages atau abad kegelapan.
Sementara itu, abad pertengahan juga merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa tersebut, agama berkembang dan mendominasi hampir seluruh masyarakat. Hal ini yang membuat kaum intelektual dan para filsuf tidak memiliki kebebasan berpikir karena adanya batasan dari otoritas gereja.
Ciri-ciri Abad Pertengahan
Beberapa ciri-ciri penting pada abad pertengahan di Eropa adalah:
- Jatuhnya populasi penduduk Eropa akibat kelaparan, peperangan, dan wabah penyakit mematikan.
- Lemahnya kekuasaan kerajaan dan hancurnya sistem pemerintahan pada Kekaisaran Romawi.
- Gereja terlalu mendominasi di masyarakat.
- Menurunnya kesejahteraan masyarakat.
- Munculnya berbagai konflik pada pemerintahan maupun antar agama.
- Berkembangnya sistem ekonomi Manorialisme dan Feodalisme.
- Mayoritas bekerja sebagai petani.
Perkembangan Abad Pertengahan
Sejarah mencatat, abad pertengahan terbagi menjadi tiga kurun waktu yaitu awal abad pertengahan, puncak abad pertengahan, dan akhir abad pertengahan. Berikut penjelasannya!
1. Awal Abad Pertengahan
Permulaan abad pertengahan di Eropa terjadi sekitar abad ke-5 sampai abad ke-11. Pada masa ini, tatanan Eropa Barat berubah seiring dengan mundurnya Kekaisaran Romawi. Karya sastra yang sebelumnya sangat maju di Eropa mulai menurun kala itu.
Selain itu, pada awal abad pertengahan terjadi penurunan jumlah penduduk, invasi, dan kontra urbanisasi. Perpindahan suku bangsa ini berlangsung sejak akhir abad kuno dan tetap berlanjut hingga awal abad pertengahan.
Pergerakan-pergerakan ini ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan baru di bekas wilayah Kekaisaran Romawi Barat. Efeknya adalah terjadinya perubahan bahasa yang lambat laun menggantikan Bahasa Latin.
2. Puncak Abad Pertengahan
Abad ke-11 hingga abad ke-13 tercatat mulai memasuki Puncak Abad Pertengahan dengan adanya peningkatan yang signifikan pada populasi di Eropa. Lonjakan populasi terjadi akibat adanya inovasi-inovasi di bidang teknologi dan pertanian, sehingga memungkinkan peningkatan hasil panen dan pengaruh perubahan iklim yang lebih baik.
Puncak Abad Pertengahan memang membawa banyak perubahan di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Puncaknya terlihat pada bangkitnya negara modern di Eropa Barat dan negata kota di Italia.
Selain itu, kehidupan intelektual mulai berkembang semenjak penemuan karya filsafat skolastisisme oleh Thomas Aquinas dan pemikir lainnya. Filsafat skolastisisme merupakan sebuah aliran filsafat yang mengutamakan keselarasan antara iman dan akal budi. Metode analisisnya menggunakan ajaran Gereja Katolik Roma.
Puncak Abad Pertengahan menghasilkan banyak karya seni seperti lukisan-lukisan Giott, puisi-puisi Dante dan Chaucer, hingga perjalanan Marco Polo. Pada periode ini juga bermunculan banyak katedral yang memiliki gaya arsitektur Gotik dengan ciri ruang-ruang besar yang menakjubkan.
3. Akhir Abad Pertengahan
Masa akhir Abad Pertengahan terjadi pada awal abad ke-14 sampai abad ke-15. Peristiwa yang menandai akhir dari abad pertengahan yaitu maraknya kelaparan dan wabah penyakit. Puncaknya terjadi pada tahun 1315 hingga 1317.
Penyebab kelaparan ini terjadi karena adanya krisis pertanian akibat penurunan suhu dan cuaca yang buruk di Eropa. Sedangkan wabah penyakit dikenal dengan sebutan Black Death atau wabah penyakit hitam yang membuat berkurangnya hampir setengah populasi penduduk saat itu
Selain wabah penyakit, berkurangnya populasi penduduk Eropa terjadi karena adanya ketegangan sosial dan peperangan endemik. Peperangan tersebut adalah konflik petani antara petani Inggris dan Perancis.
Tidak berhenti di situ, pada masa ini juga terjadi konflik internal yang menimpa Gereja Katolik akibat guncangan Skisma Barat. Peristiwa tersebut terjadi bersamaan dengan adanya pemberontakan-pemberontakan rakyat jelata dan pertikaian dalam masyarakat Eropa.
Namun di sisi lain, pada periode ini juga mengalami perkembangan besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni rupa. Perkembangan tersebut ditandai dengan pembaharuan teks-teks Romawi dan Yunani Kuno yang menjadi awal mulainya zaman Renaisans.
Peristiwa Penting pada Abad Pertengahan
Sepanjang abad pertengahan berlangsung, banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting dalam tatanan masyarakat Eropa. Berikut adalah pertistiwa penting pada abad pertengahan:
1. Gereja Menggantikan Kekaisaran Romawi
Salah satu peristiwa penting pada abad pertengahan yaitu pengaruh dominasi gereja setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Gereja Katolik menjadi institusi paling kuat dan mendominasi kekuasaan raja dan ratu. Pada masa itu, sebagian besar kekuasaan raja dan ratu diperoleh dari aliansi dan perlindungan mereka dengan Gereja.
Misalnya, Paus Leo III menobatkan Raja Franka Charlemagne sebagai Kaisar Romawi pada tahun 800 M. Akibatnya wilayah Charlemagne menjadi Kekaisaran Romawi suci yang cenderung menganut paham Gereja.
2. Perang Salib
Perang Salib merupakan salah satu pertempuran paling besar dalam abad pertengahan yang berlangsung sejak abad ke-11 sampai abad ke-17. Kronologinya terbagi ke dalam 9 periode, sehingga tidak terjadi secara terus-menerus.
Pertempuran ini disebut dengan Perang Salib karena para tentara Eropa menggunakan tanda salib pada lencana, bahu, atau panji-panji saat pertempuran berlangsung. Simbol tersebut menunjukkan bahwa Perang Salib merupakan perang suci. Pada hakekatnya, perang ini bukan perang agama melainkan perang merebut kekuasaan.
Perang ini terjadi karena Gereja Katolik ingin merebut Yerusalem dan Tanah Suci dari tangan umat Islam. Dengan demikian, peristiwa penting ini sebagai tanda kuatnya organisasi gereja pada Abad Pertengahan.Â
Baca Juga: Latar Belakang dan Definisi Perang Salib – Sejarah Lengkap
3. Perang Seratun Tahun
Pada awal tahun 1337 hingga 1453, terjadi sebuah serangkaian konflik bersenjata antara Wangsa Valois (Perancis) dan Wangsa Plantagenet (Inggris). Perang tersebut terjadi sepanjang 116 tahun dan kemudian dikenal sebagai Perang Seratus Tahun.
Akar penyebab konflik perang ini adalah sengketa wilayah dan perebutan pengaruh setelah bencana demografi yang melanda pada abad ke-14. Pecahnya perang dipicu oleh meningkatnya ketegangan antara para raja Inggris dan Perancis.
Perang Seratus Tahun menjadi salah satu konflik terpenting yang menjadi pertanda peralihan dari abad pertengahan menuju abad penjelajahan dan Renaisans.
4. Magna Carta
Magna Carta merupakan dokumen yang menjamin kebebasan politik Inggris yang dirancang di Runnymede. Raja John menandatangani dokumen tersebut pada tanggal 15 Juni 1215. Adanya dokumen Magna Carta membatasi kekuasan raja dan penegak hukum daam setiap menjalankan kekuasaannya.
Sementara itu, pengaruh Magna Carta dalam abad pertengahan yaitu menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan supremasi hukum di tengah kuatnya sistem Feodalisme.
5. Wabah Black Death
Peristiwa Black Death atau Maut Hitam menjadi peristwa pandemi paling mematikan yang melanda Eropa sekitar tahun 1347-1353. Wabah ini mengakibatkan penderita mengalami kulit menghitam mulai bagian jari tangan dan kaki hingga ujung hidung.
Penyebab wabah ini yaitu infeksi bakteri bernama Yersinia pestis yang hidup di sejumlah binatang, umumnya tikus dan kutu. Akibatnya, lebih dari 20 juta jiwa meninggal bahkan nyaris memusnahkan populasi Eropa pada saat itu.
Wabah mematikan ini menyebar pada abad pertengahan sekaligus menjadi fenomena besar. Populasi manusia bahkan binatang-binatang ternak menurun dan mengakibatkan guncangan terhadap ekonomi. Sehingga menimbukan krisis dan instabilitas politik ekonomi.
6. Great Famine
Selain wabah mematikan black death, abad pertengahan di Eropa juga mengalami wabah kelaparan besar atau great famine. Penyebab peristiwa ini yaitu akibat gagalnya panen kentang yang menjadi sumber nutrisi banyak orang.
Bencana kelaparan ini melanda sebagian besar Eropa pada tahun 1315 hingga 1317. Tentunya, akibat dari kelaparan ini yaitu banyak terjadi kematian dan menurunnya stabilitas ekonomi. Hal ini juga mengganggu perkembangan Eropa untuk mencapai taraf kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Sejarah Abad Pertengahan di Eropa Menjadi Awal Mula Peradaban Modern
Berakhirnya abad pertengahan yang panjang menandakan munculnya periode modern yang mana perkembangan budaya, seni, politik, ekonomi mengalami kemajuan pesat.
Kehidupan Eropa berangsur-angsur mulai maju baik untuk pemerintahan maupun masyarakatnya. Oleh sebab itu, sejarah abad pertengahan di Eropa adalah awal yang perlu dipelajari dengan benar. Sejarah ini menjadi saksi bagaimana masyarakat di Eropa bertahan dari segala macam bencana hingga menjadi lebih kuat bersama.