Islam menjadi agama mayoritas dengan pengikut terbanyak di Indonesia. Menurut data Kementerian Agama, jumlah pemeluk agama Islam ini mencapai 229,62 juta jiwa atau sekitar 87% dari total populasi. Lalu, bagaimana sejarah masuknya Islam di Indonesia hingga menjadi agama dengan jumlah pengikut terbanyak?
Ada beberapa teori yang menjelaskan kedatangan Islam ke Indonesia. Masing-masing teori tersebut menjelaskan bahwa Islam bisa masuk berkat para pendatang yang berdagang sekaligus menyebar agama. Bagaimana lanjutan kisahnya? Simak sampai habis!
Daftar ISI
Kondisi Indonesia Sebelum Islam Datang
Saat ini, Islam memang menjadi agama dengan penganut terbanyak di Indonesia. Tapi apakah dari dulu mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam? Jawabannya tidak.
Jauh sebelum Islam datang, masyarakat Indonesia memiliki keyakinannya sendiri-sendiri dan terkenal sebagai masyarakat majemuk. Menurut sejarah, dulu masyarakat Indonesia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme yang turun temurun berasal dari nenek moyang mereka.
Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh leluhur. Sementara tu, dinamisme merupakan kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dipercaya memiliki kekuatan gaib sehingga banyak penduduk yang mengeramatkannya.
Setelah itu, sekitar abad ke-3, masuklah periode Hindu-Budha. Dulu masyarakat Indonesia menganut agama Hindu-Budha yang dibuktikan dengan adanya kerajaan bercorak Hindu-Budha serta peninggalan-peninggalannya berupa candi, prasasti, dan lain-lain.
Persebaran Hindu-Budha sebelum sejarah masuknya Islam di Indonesia ini pengaruh terbesarnya ada di Jawa. Ini bisa dibuktikan dengan adanya kerajaan bercorak Hindu yakni Tarumanegara, sementara yang bercorak Budha adalah Sriwijaya, Majapahit, dan lain-lain.
Kedua agama tersebut sama-sama dibawa oleh pendatang asing. Pendatang asing itu mengenalkan masyarakat Indonesia tentang ajaran Hindu-Budha sehingga menjadi agama mayoritas pada saat itu.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Raja-raja, dan Masa Kejayaan
Teori dan Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Proses masuknya Islam ke Indonesia tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan, tidak berasal dari satu tempat, dan peran kelompok tunggal.
Ini terjadi karena saat itu setiap tempat memiliki situasi berbeda-beda. Dari sinilah mengapa terdapat keragaman teori yang menjelaskan kedatangan Islam ke Indonesia.
Selain teori, ada juga perbedaan bukti-bukti yang ditemukan sehingga menghasilkan kesimpulan berbeda dari setiap teori yang ada. Berikut beberapa teori yang menjelaskan sejarah masuknya Islam di Indonesia:
1. Teori Gujarat (India)
Penganut teori ini percaya bahwa pedagang India dari Gujarat yang pertama kali membawa Islam ke Indonesia. Seorang orientalis bernama Snouck Horgroenje juga berpendapat serupa, orang Gujaratlah yang pertama kali membawa Islam ke Indonesia sekitar akhir abad 13 Masehi.
Pedagang Gujarat dulu sangat aktif dalam berdagang dan menyebarkan agama serta kebudayaan Islam kepada rakyat Indonesia. Terlebih pada masyarakat pesisir pantai yang mereka jumpai pada saat itu.
Selama mereka menetap di Indonesia untuk berdagang, mereka banyak berinteraksi dengan penduduk lokal. Dari situlah terjadi percampuran budaya sekaligus jalan untuk menyebarkan agama Islam melalui interaksi dan perkawinan yang semakin membuat Islam berkembang luas.
Profesor asal Belanda, Van Bonkel, mendukung pendapat ini. Ia membuktikan adanya pengaruh bahasa Tamil dalam bahasa Indonesia, seperti pada istilah “lebai” yang berasal dari kata “labbai” atau “lappai” yang berarti pedagang dalam bahasa Tamil.
G.E Marrison juga mendukung teori ini. Namun bedanya, ia yakin bukan orang Gujarat yang menyebarkan Islam pertama kali ke Indonesia, melainkan orang India Selatan, yakni Pantai Koromandel.
Alasannya ada temuan Ibnu Batutah yang mengatakan Indonesia menganut madzhab Syafi’i, sementara orang Gujarat menganut Sunni atau Syiah.
Selain itu, kata Marrison, Islam sudah ada di Indonesia sebelum Malik Saleh, pendiri kerajaan Samudera Pasai, mangkat tahun 1297. Apabila Islam sudah ada di Gujarat tahun 1297, maka ini bertentangan dengan temuan Marcopolo yang menyebut tahun itu penduduk Cambay, Gujarat masih kafir.
Di sisi lain, ada juga bukti yang menguatkan teori ini. Seperti temuan makam Malik As-Saleh pendiri kerajaan Samudera Pasai yang corak batu nisannya mirip dengan batu nisan di Gujarat.
2. Teori Arab
Ada juga teori yang menyebut sejarah masuknya Islam di Indonesia datang langsung dari Arab pada abad 7-8 Masehi. Pedagang Arab datang ke Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya untuk melakukan perdagangan dengan bangsa Indonesia.
Mereka saat itu menguasai jalur pelayaran perdagangan di Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka. Dari situlah terjalin hubungan pedagang Arab dengan kerajaan Sriwijaya hingga membuat mereka bisa menyebarkan agama Islam.
Teori ini didukung oleh tokoh besar Islam Indonesia, HAMKA atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah, yang menyatakan dengan tegas bahwa pedagang Arablah yang membawa Islam pertama kali ke Indonesia tahun 674 Masehi.
Buya Hamka membuktikan teori ini menggunakan sumber naskah kuno Cina. Dalam naskah tersebut disebutkan ada sekelompok bangsa Arab pernah bermukim di pesisir barat Sumatera tahun 625 Masehi.
Dulunya kawasan itu masih masuk kekuasaan Sriwijaya. Kawasan itu juga ditemukan batu nisan Syekh Rukunuddin yang meninggal tahun 672 Masehi.
Teori sejarah masuknya Islam di Indonesia ini mendapat dukungan dari TW. Arnold. Ia menyebut bahwa bangsa Arab pada saat itu memang dominan dalam perdagangan di wilayah Indonesia, sehingga tak heran jika banyak dari mereka menikah dengan warga lokal dan berdakwah.
3. Teori Persia
Teori ini hadir karena adanya bukti pengaruh Persia pada masyarakat abad ke-11. Bukti ini mengarah pada bahasa yang digunakan oleh masyarakat Indonesia saat itu.
Orang Indonesia saat itu menggunakan bahasa Arab mirip dengan bahasa Persia. Dengan kata lain, bahasanya bukan asli dari Arab, melainkan Arab Persia. Contohnya pada penggunaan “ta” pada “marbuthah” yang dibaca “h” ketika berhenti.
Selain itu, dari segi kebudayaannya pun ada kesamaan dengan kebudayaan Islam Persia. Contohnya kaligrafi pada batu nisan dan tradisi ritual keagamaannya. Meski begitu, banyak yang menyebut teori ini kurang relevan mengingat orang Indonesia beraliran Sunni, sementara Persia adalah Syiah.
4. Teori Cina
Sejarah masuknya Islam di Indonesia selanjutnya ada pada teori Cina. Teori ini menjelaskan pedagang Muslim Cinalah yang menyebarkan Islam ke Indonesia pada abad 7-8 Masehi.
Pedagang muslim ini selain berdagang juga menyebarkan agama Islam lewat jalur perdagangan. Konon katanya, tempat pertama kali yang menjadi lokasi penyebaran Islam pertama adalah Sumatera Selatan.
Ada bukti yang menguatkan teori ini. Contohnya banyak pendakwah keturunan Cina yang berpengaruh besar pada masa Kerajaan Demak. Namun teori ini dianggap lemah karena sebenarnya hanya membahas kedatangan dan peranan komunitas muslim Cina dalam mengembangkan Islam di Indonesia abad 15 atau 16 Masehi.
Persebaran Islam di Indonesia
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia membuktikan awalnya Islam menyebar melalui jalur perdagangan. Jalur perdagangan ini meliputi wilayah Selat Malaka, Palembang, Demak, Cirebon, Gresik, Makassar, Tuban, dan Indonesia Timur.
Dari aktivitas perdagangan inilah menjadi jalan bagi pedagang asing untuk menyebarkan agama. Baik melalui perkawinan dengan warga lokal, pendidikan, akulturasi budaya, dan lain-lain.
Ini merupakan sejarah panjang hingga membuat Islam menjadi agama dengan mayoritas pengikut terbanyak di Indonesia. Sebagian besar pemeluknya tersebar di wilayah Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, pesisir Kalimantan, dan Maluku Utara.
Ini menandakan kedatangan pedagang asing tersebut sangat berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia yang dulunya menganut kepercayaan nenek moyang, kemudian mayoritas menganut Hindu-Budha, dan sekarang penganut terbanyaknya adalah Islam.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera dan Raja-Raja Pertamanya
Sudah Paham Sejarah Masuknya Islam di Indonesia?
Sejarah masuknya Islam Indonesia bermula ketika pedagang asing mulai datang. Mereka tidak hanya berdagang saja, namun juga menyebarkan agama Islam. Dari proses panjang inilah membuat banyak rakyat Indonesia menganut Islam sehingga saat ini Islam menjadi agama mayoritas.