Sejarah Pramuka di Indonesia dan Perkembangannya, Lengkap!

Dari sekian banyak ekstrakurikuler yang ada di sekolah, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan ekstrakurikler pramuka. Yap, kegiatan-kegiatan pramuka sangat berkaitan erat dengan kedisiplinan dan kekompakan. Selain itu, sejarah pramuka di Indonesia merupakan perjalanan panjang yang menarik untuk kamu ketahui.

Penasaran bagaimana sejarah pramuka di Indonesia dan perkembangannya hingga pada akhirnya tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka oleh pemuda-pemudi Indonesia? Yuk, ketahui selengkapnya dengan menyimak artikel di bawah ini!

Asal-Usul Pramuka

Robert Baden Powell
Robert Baden Powell | Sumber gambar: Wikimedia.com

Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana adalah organisasi kepanduan yang dikembangkan oleh Robert Baden Powell, seorang pensiunan letnan jenderal Angkatan Darat Inggris. Pada awalnya, gerakan ini ditujukan sebagai bentuk pembinaan pemuda di Inggris yang terlibat kekerasan dan kejahatan.

Jauh sebelum sejarah pramuka di Indonesia dimulai, Baden Powell menerapkan kepanduan secara intensif kepada 21 pemuda yang berkemah di Pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman sukses di Brownsea itulah yang membuat beliau menulis kisahnya pada sebuah buku berjudul “Scouting for Boy“. 

Isi dari buku tersebut adalah pedoman untuk melatih keterampilan dan ketangkasan, kelangsungan hidup, dan pengembangan moral. Buku tersebut kemudian menjadi buku panduan yang digunakan di seluruh dunia dan gerakan pramuka semakin berkembang termasuk di Indonesia.

Perjalanan Sejarah Pramuka di Indonesia

Sejarah Pramuka di Indonesia
Sejarah Pramuka di Indonesia | Sumber gambar: cnnindonesia.com

Dalam perjalanannya, sejarah pramuka di Indonesia terbagi ke dalam beberapa era yang menjadikan gerakan pramuka Indonesia masih tetap ada sampai saat ini. Berikut ini penjelasan sejarahnya:

1. Era Hinda Belanda

Organisasi kepanduan pramuka di Indonesia pertama kali muncul pada masa kolonial Belanda pada tahun 1912. Saat itu, organisasi ini memiliki nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). 

Pada tahun 1916, NPO berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV) atau Gerakan Pramuka Hindia Belanda. Masih di tahun yang sama, Mangkunegara VII turut membentuk organisasi kepanduan pertama di Indonesia, yaitu Javaansche Padvinders Organisatie (JPO). 

JPO yang dibentuk oleh Mangkunegara VII memunculkan gerakan nasional lain untuk membentuk organisasi yang sama. Mulai dari kepanduan Hizbul Wathon (1918), Jong Java Padvinderij (1923), Nationale Padvinders, Pandoe Pamoeda Sumatra (PPS), dan Nationale Indonesische Padvinderij (NATIPIJ).

Setelah lahirnya banyak gerakan kepramukaan di Indonesia, pemerintah memutuskan untuk menggabungkan semua organisasi tersebut pada tahun 1926. Penggabungan organisasi dipelopori dengan lahirnya Indonesische Padvinderij Organisatie (INPO) yang merupakan perpaduan organisasi NPO dan JPO. 

Karena banyak organisasi milik Indonesia lahir, Belanda juga melarang organisasi di luar Belanda menggunakan nama Padvinder. Maka setelah itu, KH Agus Salim memperkenalkan istilah “Pramuka” sebagai ciri khas organisasi kepanduan Indonesia.

Setelah memiliki nama sendiri, sejarah pramuka di Indonesia tidaklah berhenti. Muncul Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI) pada 23 Mei 1928. PAPI memiliki anggota yang terbagi menjadi INPO, NATIPIJ, SIAP, dan PPS. Namun, federasi ini tidak bertahan lama.

Selanjutnya pada tahun 1930, berdirilah Nation Scouts Indonesia yang dipelopori oleh tokoh-tokoh dari Jong Java Padvinders atau Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO, dan PPS.

Satu dekade kemudian, PAPI mengalami peleburan dan kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Sehingga, pada tahun 1928 hingga 1935, terlihat ada banyak gerakan kepanduan muncul di Indonesia, baik nasionalis maupun religius.

Sebagai upaya menyatukan persatuan dan kesatuan gerakan pramuka, BPPKI merencanakan kegiatan jambore se-Indonesia (All Indonesian Jamboree). Rencana ini mengalami perubahan nama menjadi Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO) yang terlaksana pada 19 hingga 23 Juli 1941 di Yogyakarta.

2. Era Penjajahan Jepang (Dai Nippon)

Dai Nippon adalah penyebutan istilah untuk negara Jepang pada saat itu. Saat Perang Dunia II, tentara Jepang melakukan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Seluruh partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk organisasi kepanduan, tidak boleh berdiri tanpa seizin pemerintah Jepang. 

Namun, berdasarkan sejarah pramuka di Indonesia yang ada,  penyelenggaraan PERKINO II masih tetap diupayakan. Tidak hanya itu, bahkan semangat kepramukan para anggotanya pun masih tetap membara. Hebat sekali, bukan?

3. Era Republik Indonesia

Satu bulan setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta. Para tokoh-tokoh ini bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepandungan Indonesia sebagai panitia kerja untuk mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres kemudian terlaksana pada 27 sampai 29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, perjalanan organisasi Pandu Rakyat Indonesia tidaklah mudah karena masih adanya serbuan tentara penjajah Belanda. 

Selain itu, terjadi larangan berdirinya Pandu Rakyat Indonesia di daerah yang menjadi tempat singgah Belanda. Keadaan ini mendorong berdirinya organisasi lain seperti Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Putera Indonesia (KPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Kemudian, pada tanggal 16 September 1951, berdirilah organisasi lain yaitu Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO). IPINDO merupakan federasi bagi kepramukaan putra, sedangkan bagi putri terdapat dua federasi, yaitu Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI) dan Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO).

4. Era Lahirnya Gerakan Pramuka

Sejarah pramuka di Indonesia selanjutnya adalah masa menjelang lahirnya gerakan pramuka. Berdasarkan perjalanan sejarah panjang di atas, perkumpulan kepramukaan di Indonesia sebelum tahun 1960 sangatlah banyak. 

Lantaran hal tersebut, Soekarno menyatakan bahwa semua organisasi kepanduan harus melakukan pembaharuan dan peleburan menjadi satu. Atas saran Sri Sultan Hamengkubuwana IX, peleburan gerakan kepanduan Indonesia menjadi satu dengan nama Pramuka yang mulai berlaku pada 14 Agustus 1961. 

Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus selalu menjadi tanggal peringatan Hari Pramuka oleh masyarakat Indonesia. Apakah kamu pernah mengikuti acara simbolik ini saat masih di bangku sekolah?

Apa Arti Tunas Kelapa pada Lambang Pramuka?

Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka | Sumber gambar: Wikimedia.com

Setelah membahas sejarah pramuka di Indonesia, sepertinya kurang lengkap jika kita tidak mengetahui arti dari lambang pramuka. Simbol gerakan pramuka sangatlah identik, yaitu tunas kelapa yang terlihat seperti bayangan. Tunas kelapa memiliki makna yang dalam, meliputi:

1. Nama Lain dari Tunas Kelapa yaitu Cikal

Ketika buah kelapa sedang tumbuh, buah ini memiliki nama lain yaitu cikal bakal kelapa. Dalam bahasa Indonesia, cikal memiliki arti sebagai pribumi pertama dan mewariskan generasi baru. 

Oleh karena itu, gerakan pramuka memilih tunas kelapa sebagai simbolnya karena gerakan Pramuka akan selalu memiliki generasi baru yang akan melanjutkan tujuan dan cita-cita Pramuka.

2. Memiliki Daya Tahan yang Kuat

Kelapa terbukti memiliki daya tahan yang kuat karena bisa hidup lebih lama dalam kondisi apa pun. Makna dari kuat menjelaskan bahwa anggota pramuka adalah seseorang yang kuat jasmani dan rohani, ulet, serta memiliki tekad yang besar untuk menghadapi berbagai tantangan dan ujian.

3. Bisa Tumbuh Dimana Saja

Karena daya tahan kelapa begitu kuat, kelapa bisa tumbuh di mana saja. Dari sifat kuat inilah yang pada akhirnya menjadi harapan bahwa pemuda pramuka dapat melanjutkan hidup di mana pun ia berada.

4. Bisa Tumbuh Tinggi dan Kuat

Penentuan tunas kelapa sebagai lambang pramuka memiliki makna yang mendalam bahwa anggota pramuka wajib memiliki cita-cita yang lurus dan tinggi berdasarkan hal-hal yang baik, benar, kuat dan nyata. Sama halnya dengan ciri-ciri pohon kelapa yang dapat tumbuh kuat dan menjulang tinggi ke atas langit.

5. Tanaman Serbaguna

Seperti yang kamu ketahui bahwa dari bagian akar hingga buahnya, pohon kelapa sangat berguna untuk kehidupan manusia. Sehubungan dengan filosofi tersebut, diharapkan bahwa setiap anggota pramuka menjadi manusia yang berguna dan handal, mampu membuktikan diri untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. 

Baca Juga: Sandi Angka Pramuka: Pengertian, Manfaat & Cara Membacanya

Sudah Tahu Bagaimana Sejarah Pramuka di Indonesia?

Pada intinya, sejarah pramuka di Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan selama bertahun-tahun. Dari awalnya yang merupakan bagian dari gerakan pramuka dunia hingga menjadi gerakan pramuka nasional yang mendukung pembentukan karakter pemuda-pemudi Indonesia.

Sejarah gerakan pramuka di Indonesia yang panjang merupakan cerminan semangat nasionalisme untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas pada generasi pemuda. Melalui pendidikan karakter, kepemimpinan, dan keterlibatannya dengan sosial, pramuka akan terus menjadi organisasi penting bagi masyarakat Indonesia.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page