13 Senjata Tradisional Gorontalo serta Fungsi & Penjelasannya

Indonesia memang terkenal sebagai negara yang memiliki beragam senjata tradisional. Hampir setiap daerah memiliki senjata khas masing-masing, termasuk senjata tradisional Gorontalo.

Umumnya senjata-senjata tersebut digunakan untuk melawan penjajah. Bentuknya pun juga berbeda-beda. Artikel ini akan membahasnya secara lengkap beserta gambarnya.

Kumpulan Senjata Tradisional Gorontalo dan Fungsinya

Senjata tradisional dari Gorontalo mempunyai fungsi yang beragam. Senjata tersebut memiliki peran penting di zaman dahulu. Bahkan, ada yang menggunakannya sebagai senjata perang. Selain itu, senjata tersebut juga banyak dimanfaatkan masyarakat Gorontalo untuk aktivitas sehari-hari. Berikut 13 senjata-senjata tersebut, yaitu:

1. Aliyawo

Aliyawo
Aliyawo | Image Source: Keluyuran

Senjata tradisional yang pertama yaitu aliwayo. Senjata ini biasa dimiliki dan digunakan para prajurit kerajaan. Salah satunya ketika terjadi peristiwa perang Panipi yang memperebutkan kekuasaan kerajaan.

Menurut sejarah, setidaknya empat kerajaan yang pernah memakai senjata aliwayo ini. Keempat kerajaan tersebut yaitu Kerajaan Suwawa, Kerajaan Limboto, Kerajaan Gowa, dan Kerajaan Gorontalo.

2. Banggo

Banggo
Banggo | Image Source: Keluyuran

Banggo adalah senjata dari Gorontalo yang mempunyai bentuk hampir sama seperti golok maupun parang. Di bagian pegangan tangannya mempunyai bentuk agak membengkok ke bawah. Kemudian untuk sarungnya mempunyai warna unik.

Sarung banggo ada yang berwarna putih, hitam, kuning, dan merah. Di zaman penjajahan, masyarakat Gorontalo memakai banggo sebagai senjata utama dalam melakukan perlawanan. Banggo terbuat dari besi tajam dan kuat.

Kemudian ta’upo atau sarungnya terbuat dari bahan kayu kuning dan hitam. Saat ini, senjata khas Gorontalo ini dipakai sebagai alat untuk mengolah pertanian dan perkebunan.

3. Wamilo

Wamilo
Wamilo | Image Source: Keluyuran

Wamilo adalah senjata tradisional Gorontalo yang juga kerap menjadi andalan masyarakat setempat. Mereka memanfaatkan senjata ini untuk membantu dalam aktivitas perkebunan. Walimo juga biasanya dipakai pria dengan cara menyelipkan di sarungnya.

Tujuannya agar lebih mudah saat melakukan pemotongan di kebun. Selain itu, wamilo juga biasa dipakai sebagai senjata untuk perlindungan diri. Sama seperti banggo, wamilo juga merupakan senjata masyarakat Gorontalo untuk melawan para penjajah.

Senjata tersebut memang hampir sama dengan golok. Hanya saja bentuknya sedikit melengkung ke bawah. Senjata ini juga cukup berat sehingga untuk memegangnya perlu terbiasa dan pastikan kamu memegang senjata tersebut dengan kuat agar tidak mudah jatuh.

Wamilo terbuat dari besi kuat serta tajam. Kemudian di bagian pangkal kepalan tangan dapat kamu kreasikan sendiri. Ada yang bentuknya menyerupai hewan, namun ada juga yang membuatnya berbentuk polos. Lalu untuk sarungnya berasal dari kayu kuning dan hitam.

4. Baladu

Baladu
Baladu | Image Source: Keluyuran

Selanjutnya ada senjata tradisional Gorontalo bernama baladu. Jika kamu perhatikan sekilas, bentuknya memang hampir mirip dengan keris. Senjata tersebut mempunyai pegangan yang berbentuk layaknya mahkota dengan sarung bermotif lilitan kain.

Untuk panjang baladu kurang lebih 40 sampai 45 cm. Senjata yang satu ini juga termasuk jenis pedang, namun bentuknya tidak terlalu pendek maupun panjang. Dulu, kawasan Gorontalo dipimpin seorang raja yang bernama Babihoe dan raja tersebut juga terkenal dengan sebutan Raja Panipi.

Raja Babihoe dipercaya masyarakat untuk melawan para penjajah yang berusaha menguasai kawasan Gorontalo. Pada akhirnya, raja bersama dengan pasukannya berhasil mengalahkan dan mengusir penjajah.

Hebatnya lagi, Raja Babihoe menggunakan baladu untuk melakukan perlawanan dan pertahanan diri. Hingga sekarang senjata tersebut juga masih dijadikan sebagai senjata perlindungan diri.

5. Totobu’o Yilambua

Totobu'o Yilambua
Totobu’o Yilambua | Image Source: Keluyuran

Senjata tradisional yang keempat bernama tolobu’o yilambua. Berbeda dengan senjata-senjata sebelumnya, untuk jenis kali ini tergolong tombak dan memiliki bentuk yang mirip dengan bambu runcing. Tentunya senjata tersebut dipakai masyarakat Gorontalo untuk melawan para penjajah.

Badan tombak totobu’o sangat ramping serta bahannya dari bambu kuning. Senjata ini mempunyai tinggi sekitar 205 cm. Menurut informasi, totobu’o yilambua mempunyai tujuh jenis.

Salah satu jenisnya yaitu kanjai pumbungo. Setiap jenis tombak tersebut mempunyai ukuran berbeda-beda. Akan tetapi, untuk modelnya secara keseluruhan masih sama dengan ciri khas rambut pada ujung tombak tersebut.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat memanfaatkan senjata ini untuk menangkap ikan. Ada juga yang sekadar menjadikannya sebagai koleksi, terutama ketika totobu’o memiliki sejarah atau usia yang sangat tua.

6. Bitu’o

Bitu'o
Bitu’o | Image Source: Keluyuran

Di zaman dulu, ternyata tidak semua masyarakat Gorontalo memiliki senjata tersebut. Padahal ini merupakan salah satu senjata khas yang sekarang menjadi barang koleksi dan tidak sedikit yang menawarnya dengan harga tinggi.

Dulu, hanya keturunan raja serta kerabatnya yang berhak menggunakan senjata bitu’o ini. Untuk bentuknya sendiri tak jauh berbeda dibandingkan keris, namun terdapat banyak lekukan. Bitu’o mempunyai 2 ukuran berbeda, yakni 20 cm serta 45 cm.

Di masa penjajahan, masyarakat menggunakannya sebagai senjata untuk melakukan perlawanan. Seiring berjalannya waktu, sekarang bituó menjadi senjata yang siapa saja bisa memilikinya. Hanya saja memang sudah menjadi barang langka sehingga cukup sulit menemukan senjata tradisional Gorontalo tersebut.

7. Huwannga

Huwannga
Huwannga | Image Source: Keluyuran

Senjata khas lainnya dari Gorontalo yaitu huwangga. Senjata ini berbentuk pedang samurai yang mempunyai panjang kurang lebih 95 cm. Untuk bentuknya memang bisa dikatakan sangat mirip dengan senjata khas Jepang.

Huwangga berbahan besi kuat serta tajam. Senjata tersebut mampu menebas apa saja dengan mudah. Untuk besinya sendiri berwarna putih bersih sehingga pemiliknya pun bisa bercermin pada bagian besinya tersebut.

Kemudian sarung huwangga berbahan kayu hitam pilihan. Di zaman sekarang, huwangga menjadi senjata tradisional yang sangat langka. Meskipun begitu, biasanya pemilik huwangga masih menggunakan senjata tersebut untuk perlindungan diri serta ada yang sekadar menjadikannya sebagai barang koleksi.

8. Badik

Badik
Badik | Image Source: Keluyuran

Senjata tradisional Gorontalo yang kedelapan bernama badik. Senjata ini juga menjadi andalan, terutama di masa kerajaan. Namun pada waktu itu yang boleh memegang dan memiliki senjata tersebut yaitu para penjaga serta pasukan berkuda.

Mereka memakai badik sebagai senjata perang dan alat untuk melindungi diri. Bahkan sampai sekarang pun banyak masyarakat Gorontalo yang masih menggunakan senjata ini.

Badik merupakan senjata khas yang mempunyai bentuk serta corak yang unik. Untuk ukurannya terbilang kecil jadi mudah membawanya ke mana-mana. Selain untuk senjata, sekarang senjata badik ini juga ada yang memilikinya hanya sebatas barang koleksi.

9. Eluto

Eluto
Eluto | Image Source: Keluyuran

Eluto menjadi senjata khas di daerah Gorontalo yang mempunyai derajat tinggi. Di masa kerajaan, eluto merupakan senjata yang hanya boleh dimiliki serta digunakan raja maupun panglima kerajaan. Ukuran senjata tersebut cukup besar serta mempunyai ciri khas berupa mahkota di bagian atasnya.

Hingga sekarang, eluto merupakan senjata yang digunakan sebagai alat pertahanan diri. Eluto terbuat dari besi tajam serta kuat sehingga mampu menebas benda apa saja.

Untuk sarungnya sendiri berasal dari kayu hitam sehingga sangat kuat dan awet. Adapun nama lain eluto yaitu talenge. Saat ini, senjata tersebut bukan sekadar untuk perlindungan diri melainkan sebagai barang koleksi karena memiliki keunikan serta nilai sejarah yang tinggi.

10. Kalumbi

Kalumbi
Kalumbi | Image Source: Keluyuran

Senjata tradisional Gorontalo yang satu ini hampir sama seperti alat pemukul bola kasati. Akan tetapi, bentuk kalumbi cenderung lebih besar serta pada bagian badannya cenderung bulat. Memang senjata ini merupakan benda tumpul, namun jangan meremehkan kemampuannya dalam melumpuhkan lawan.

Hanya sekali pukul saja sudah mampu membuat lawanmu kesakitan dan bahkan pisang. Untuk panjang kalumbi kurang lebih 50 cm dengan berat yang mencapai kurang lebih 4 kg. Di masa kerajaan, kalumbi merupakan salah satu senjata wajib para prajurit penjaga istana.

Tak sembarang orang berhak memegang apalagi menggunakan senjata tersebut. Hanya mereka yang berbadan besar saja yang boleh memiliki dan menggunakan kalumbi. Ini karena memang dari segi bobot, senjata ini cukup berat sehingga tak sembarang orang bisa menggunakannya dengan baik.

11. Bito Palape

Bito Palape
Bito Palape | Image Source: Bogornews.id

Gorontalo memang terkenal dengan ragam senjata tradisionalnya. Selain yang sudah dibahas, masih ada senjata khas lain yang bernama bito palape. Senjata ini memiliki bentuk seperti keris yang berbahan kayu hitam.

Ukuran pangkal bito palape sekitar 20 cm. Kemudian untuk ukuran kayu runcinginya kurang lebih 25 cm. Biasanya orang-orang yang berhak memiliki bito palape adalah dari keluarga kerajaan maupun anak raja.

12. Sabele

Sabele
Sabele | Image Source: Romadecade

Senjata khas Gorontalo berjenis pedang panjang ini umumnya dipakai sebagai alat bertani. Banyak para petani yang menggunakan sabele untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari mereka.

Sabel merupakan senjata khas berupa pedang namun tidak memiliki tau’ipo atau sarung. Jadi memang hanya sebilah pedang tanpa ada sarung dan ini memberikan keunikan tersendiri pada senjata sabele.

13. Sumala

Sumala
Sumala | Image Source: Romadecade

Lalu ada senjata dari Gorontalo bernama sumalala yang juga berjenis pedang. Untuk ukurannya cukup panjang dan dipakai oleh pasukan kerajaan pada zaman dulu.

Bisa dikatakan hampir semua pihak kerajaan mempunyai senjata ini. Tujuannya tidak lain sebagai alat perlindungan diri, terutama ketika berperang.

Sudah Paham Tentang Senjata Tradisional Khas Gorontalo?

Sekian pembahasan tentang 13 senjata tradisional khas dari Gorontalo. Dapat disimpulkan bahwa wilayah Gorontalo memiliki banyak sekali senjata khas dan tak sedikit yang masih ada hingga sekarang.

Sebagai generasi muda, tentunya perlu menjaga warisan buda tersebut dan jangan melupakannya. Dengan demikian, keanekaragaman senjata tradisional di seluruh wilayah Indonesia tetap lestari.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page