Salah satu bagian penting penyusun tubuh manusia adalah enzim. Sebab, enzim berperan sebagai katalisator untuk beberapa reaksi kimia dalam sel yang ada pada tubuh. Untuk lebih jelasnya, pada artikel berikut kami akan menguraikan pengertian, fungsi, struktur, cara kerja, dan sifat enzim secara keseluruhan.
Daftar ISI
- Pengertian Enzim
- Fungsi Enzim
- Struktur Enzim
- Cara Kerja Enzim
- Sifat Enzim
- 1. Sifat Enzim Sebagai Biokatalisator
- 2. Enzim Bekerja Secara Selektif dan Spesifik
- 3. Sifat Enzim Dapat Menurunkan Energi Aktivasi
- 4. Tidak Menentukan Arah Reaksi
- 5. Enzim Memiliki Sifat Bolak-balik
- 6. Sifat Enzim Seperti Protein
- 7. Sifat Enzim Adalah Termolabil
- 8. Hanya Dibutuhkan dalam Jumlah Sedikit
- 9. Merupakan Koloid
- Sudah Paham dengan Sifat Enzim?
Pengertian Enzim
Pada dasarnya, enzim merupakan molekul protein yang dapat berperan penting sekaligus memiliki karakteristik sebagai katalis untuk mempercepat berbagai reaksi kimia yang ada pada tubuh setiap makhluk hidup.
Enzim dalam tubuh bekerja dengan mengikat molekul reaktan dan menjaganya agar proses pemutusan dan pembentukan ikatan pada reaksi kimia bisa berlangsung dengan baik. Adanya reaksi kimia dengan bantuan enzim ini membuat makhluk hidup tetap hidup.
Fungsi Enzim
Untuk lebih jelasnya mengenai penjelasan enzim di atas, berikut ini beberapa fungsi enzim yang ada pada tubuh makhluk hidup.
1. Mempercepat Reaksi Kimia
Berhubung sifat dasar enzim adalah sebagai katalis, fungsi utama dari enzim yang pertama adalah mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup. Meliputi reaksi kimia untuk sistem respirasi atau sistem pernapasan, mencerna makanan, dan lain sebagainya.
Pasalnya, enzim bisa mengikat suatu molekul kemudian mengubah molekul tersebut menjadi suatu zat dengan cara tertentu.
2. Fasilitator Kehidupan
Enzim juga bisa berfungsi sebagai fasilitator kehidupan. Maksudnya, enzim berfungsi agar bisa menciptakan suatu kondisi yang dibutuhkan agar reaksi biokimia dalam tubuh bisa terjadi.
Struktur Enzim
Secara umum, enzim terbagi menjadi dua bagian penting yang saling berpasangan satu dengan yang lainnya, yaitu:
1. Apoenzim
Bagian enzim ini merupakan senyawa protein yang memiliki sifat tidak tahan panas. Adapun struktur ini terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
a. Sisi Aktif
Sisi aktif merupakan bagian yang berikatan dengan substrat atau zat yang bisa dijadikan sebagai produk. Selain itu, bagian ini juga tidak bisa diganggu oleh inhibitor (penghambat) kompetitif yang berstruktur sama dengan substratnya.
b. Sisi Alosterik
Sedangkan sisi alosterik merupakan bagian yang bisa berikatan dengan kofaktor enzim. Hanya saja, bagian ini dapat diganggu oleh kehadiran dari inhibitor (penghambat) non-kompetitif yang memiliki struktur sama dengan kofaktornya.
2. Kofaktor/Aktivator Enzim
Bagian lainnya dari enzim adalah kofaktor. Singkatnya, kofaktor merupakan bagian enzim yang memiliki sifat tahan panas dan umumnya berupa senyawa non-protein. Adapun kofaktor enzim terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Koenzim
Bagian kofaktor koenzim berupa senyawa organik seperti vitamin yang berikatan secara non-kovalen dengan enzim. Contohnya koenzim NAD+.
b. Gugus Prostetik
Sedangkan gugus prostetik merupakan kofaktor yang berupa senyawa anorganik seperti mineral yang berikatan dengan enzim secara kovalen. Contohnya Cl- dan Ca2+ pada enzim amilase.
Cara Kerja Enzim
Secara umum, terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja dari enzim, yaitu teori gembok dan kunci serta teori ketepatan industri. Adapun penjelasan selengkapnya mengenai kedua teori tersebut adalah sebagai berikut.
1. Teori Gembok dan Kunci
Teori yang pertama ini disampaikan oleh Emil Fischer pada tahun 1894. Dalam teori ini, enzim akan berhubungan pada substrat dengan bentuk yang sama atau lebih spesifik pada sisi aktifnya.
Oleh karena itu, enzim dianggap sebagai sebuah kunci yang bisa membuka substrat yang dianalogikan sebagai gemboknya.
Gembok dan kunci pada kenyataannya spesifik dan berpasangan. Begitu juga dengan enzim yang membutuhkan substrat spesifik untuk bisa bekerja dengan baik.
Namun, kekurangan dari teori ini adalah Emil Fischer tidak bisa menjelaskan tentang kestabilan enzim pada saat terjadi peralihan dengan titik reaksi enzim.
2. Teori Ketepatan Induksi
Pada teori ketepatan induksi, enzim memiliki sifat fleksibel. Maksudnya adalah enzim bisa berubah bentuk atau menyesuaikan diri dengan substrat yang ada. Teori ini sangat berbeda dengan teori sebelumnya bahwa enzim harus menempel pada substrat yang berpasangan dengannya.
Adapun proses enzim pada teori ketepatan induksi yaitu saat substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Bentuk dari sisi aktif enzim akan termodifikasi mengikuti bentuk dari substrat tersebut sehingga bisa terjadi reaksi.
Namun saat enzim dihasilkan oleh suatu produk, enzim akan lepas dengan substrat dan kembali ke bentuknya yang semula.
Sifat Enzim
Ada 9 sifat dari enzim yang perlu Anda ketahui, antara lain:
1. Sifat Enzim Sebagai Biokatalisator
Sifat pertama dari enzim adalah sebagai biokatalisator yang bisa merubah kecepatan reaksi kimia tanpa ikut bereaksi.
Tanpa adanya enzim ini, sebuah reaksi kimia akan sangat sulit terjadi. Namun, jika enzim ini ada, maka kecepatan reaksi kimia bisa meningkat hingga beribu-ribu kali lipat.
2. Enzim Bekerja Secara Selektif dan Spesifik
Arti dari karakteristik enzim yang bekerja secara lebih spesifik ini merujuk pada keberadaan suatu jenis enzim yang hanya bisa mengubah zat tertentu.
Dalam hal ini, enzim hanya bisa mempengaruhi suatu reaksi tanpa bisa mempengaruhi reaksi lainnya dalam tubuh makhluk hidup. Seperti enzim katalase yang hanya bisa mengubah H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen).
3. Sifat Enzim Dapat Menurunkan Energi Aktivasi
Sifat dari enzim berikutnya adalah enzim bisa menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi merujuk pada jumlah energi dalam kalori yang diperlukan untuk membawa semua molekul pada 1 mol senyawa yang ada di suhu tertentu ke suatu tingkat tertentu pada batas energinya.
Nah, jika enzim diberikan, maka energi aktivasi bisa dikurangi. Sehingga, reaksi dalam tubuh pun bisa berjalan lebih cepat.
4. Tidak Menentukan Arah Reaksi
Enzim pada tubuh manusia tidak bisa menentukan arah reaksi tersebut. Sebab, arah reaksi biasanya tergantung dari senyawa yang dibutuhkan dalam reaksi tersebut. Sebagai contoh, tubuh yang kekurangan glukosa akan memecah gula cadangan atau glikogen, begitupun sebaliknya.
5. Enzim Memiliki Sifat Bolak-balik
Sifat enzim selanjutnya yaitu enzim bisa bekerja bolak balik tanpa mempengaruhi hasil akhirnya. Adapun saat bereaksi, struktur kimia enzim memang mengalami perubahan. Namun, stuktur kimia enzim tersebut akan berubah kembali seperti semula nantinya.
Sebagai contoh, enzim lipase bisa mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Begitu juga sebaliknya di mana enzim tersebut juga menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak.
Tidak hanya itu, enzim ini tidak hanya bisa menguraikan molekul yang kompleks, tetapi juga bisa membentuk molekul kompleks tersebut. Pada reaksi inilah yang dinamakan reaksi bolak balik.
6. Sifat Enzim Seperti Protein
Enzim pada tubuh makhluk hidup juga seperti protein. Bahkan, sebagian besar sifatnya seperti protein yang bisa dipengaruhi oleh suhu dan pH. Kondisi ini bisa disebabkan karena memang penyusun enzim juga merupakan protein.
7. Sifat Enzim Adalah Termolabil
Pada sifat enzim yang satu ini, maksudnya adalah enzim umumnya bisa dipengaruhi oleh suhu.
Pada saat suhu rendah, proses kerja enzim akan melambat, begitu sebaliknya. Saat berada pada suhu tinggi, proses reaksi kimia oleh enzim juga akan semakin cepat. Walau begitu, ketika suhu terlalu tinggi, maka enzim bisa mengalami kerusakan.
8. Hanya Dibutuhkan dalam Jumlah Sedikit
Enzim memang sangat manusia butuhkan. Namun, karena perannya sebagai katalisator saja, maka enzim tidak akan dibutuhkan dalam jumlah banyak. Pasalnya, satu molekul enzim saja bisa bekerja berkali-kali lantaran molekul tersebut tidak mengalami kerusakan.
Misalnya, dalam satu reaksi pada sistem pencernaan, Anda hanya membutuhkan satu molekul enzim tertentu saja. Kelebihan enzim dalam tubuh akan tidak baik untuk keberlangsungan hidup manusia.
9. Merupakan Koloid
Koloid sendiri berarti suatu campuran zat yang heterogen (terdiri dari dua fase). Enzim bersifat sebagai koloid karena enzim umumnya tersusun atas protein di mana protein itu sendiri memiliki sifat koloid. Oleh karena itu, enzim juga akan memiliki sifat seperti protein.
Sudah Paham dengan Sifat Enzim?
Memang, sifat enzim cukup banyak. Namun, pada intinya enzim berfungsi sebagai katalisator yang bisa mempercepat reaksi dalam sel. Misalnya untuk bernapas, proses metabolisme tubuh, hingga untuk proses reproduksi.
Tak heran jika kita katakan bahwa enzim sangat penting untuk tubuh dan wajib kita jaga dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat!