Sistem Hormon: Definisi, Struktur, Cara Kerja, dan Gangguannya

Sistem hormon adalah salah satu sistem regulasi utama dalam tubuh manusia dan organisme lainnya. Melalui pengaturan dan koordinasi aktivitas dengan berbagai organ dan jaringan, hormon memainkan peran penting dalam mempertahankan keseimbangan internal yang disebut homeostasis. 

Artikel ini akan menjelaskan pengertian, fungsi, cara kerja, jenis, dan gangguan yang terkait dengannya. Yuk, simak selengkapnya!

Definisi Sistem Hormon

Sistem hormon adalah suatu sistem kompleks dalam tubuh manusia yang terdiri dari kelenjar endokrin beserta hormon-hormon. Umumnya, hormon-hormon tersebut berfungsi sebagai zat pengatur yang mengirimkan sinyal dan pesan kimia antar sel dan organ.

Sistem ini bekerja sama dengan sistem saraf untuk mengontrol dan mengatur berbagai fungsi tubuh yang penting. Selain itu, setiap komposisi hormon yang ada akan berperan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, keseimbangan air dan elektrolit, reproduksi, dan proses dalam tubuh lainnya. 

Perlu Anda ketahui bahwa kelenjar endokrin merupakan bagian penting dari sistem ini. Kelenjar endokrin menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon ke dalam aliran darah, yang kemudian akan dibawa ke seluruh tubuh untuk mengatur aktivitas sel dan organ. 

Fungsi utama sistem hormon adalah mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas berbagai organ dan jaringan dalam tubuh. Selain itu, fungsi lain hormon yang perlu Anda pahami adalah:

  • Mengatur pertumbuhan dan perkembangan fungsi tubuh, seperti hormon pertumbuhan fisik (growth hormone) dan hormon seks untuk aktivitas seksual.
  • Mengatur metabolisme dalam tubuh, contohnya hormon tiroid yang mengatur laju metabolisme basal atau jumlah energi yang tubuh butuhkan dalam keadaan istirahat. Selain itu, juga ada hormon insulin dan glukagon yang mengatur metabolisme glukosa dan regulasi gula darah.
  • Mendukung regulasi hormon-hormon reproduksi. Misalnya, hormon estrogen dan progesteron pada wanita untuk mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Kemudian, hormon testosteron pada pria untuk pembentukan sperma dan fungsi organ reproduksi lainnya.
  • Mengatur dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, umumnya dengan bantuan hormon antidiuretik (ADH) dan hormon aldosteron.
  • Mempengaruhi respons tubuh terhadap stres dan pengaturan respon imun, umumnya dengan bantuan hormon kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Struktur dalam Sistem Hormon dan Perannya

unnamed 5 2
Endocrine

Sistem hormon terdiri dari kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon dan organ-organ yang merespons hormon-hormon tersebut. Beberapa contoh kelenjar endokrin yang terlibat dalam sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotalamus

Hipotalamus adalah sebuah bagian kecil di otak yang berperan sebagai pusat pengatur sistem hormon. Bagian ini mengendalikan kelenjar pituitari (hipofisis) dengan menghasilkan hormon pengatur (releasing hormone).

Homon tersebut merangsang atau menghambat pelepasan hormon-hormon tertentu oleh kelenjar pituitari. Sehingga, hipotalamus akan terlibat dalam pengaturan suhu tubuh, rasa lapar dan kenyang, siklus tidur, dan berbagai fungsi lainnya.

2. Kelenjar Pituitari

Kemudian, kelenjar pituitari atau hipofisis adalah kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh manusia. Kelenjar ini terletak di bagian bawah otak dan berfungsi sebagai pengatur utama sistem hormon. 

Kelenjar pituitari menghasilkan dan mengontrol pelepasan berbagai hormon yang mengatur pertumbuhan, reproduksi, fungsi tiroid, produksi susu, tekanan darah, keseimbangan elektrolit, dan berbagai fungsi tubuh lainnya.

3. Kelenjar Tiroid 

Kelenjar tiroid terletak di leher dan menghasilkan hormon tiroid, terutama tiroksin (T4) dan triiodotironina (T3). Utamanya, hormon tiroid berperan dalam mengatur tingkat metabolisme basal tubuh.

Kelenjar pada sistem hormon ini dapat mengatur suhu tubuh, pertumbuhan dan perkembangan sel, fungsi sistem saraf, dan berbagai proses lainnya. Bahkan, kelenjar tiroid juga menghasilkan hormon kalsitonin yang berperan dalam pengaturan kadar kalsium dalam darah.

4. Kelenjar Adrenal 

Kemudian, terdapat kelenjar adrenal yang memiliki bagian korteks adrenal dan bagian medula adrenal. Korteks adrenal menghasilkan hormon kortikosteroid, seperti kortisol. 

Hormon kortisol sendiri berperan dalam mengatur respon terhadap stres, metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, serta tekanan darah. Sementara itu, medula adrenal menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin yang berperan dalam respon tubuh terhadap situasi darurat atau stres.

5. Pankreas 

Sementara itu, pankreas memiliki fungsi ganda sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Serta sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon. 

Hormon insulin berperan dalam mengatur kadar glukosa darah dengan membantu penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Sedangkan hormon glukagon berperan dalam meningkatkan kadar glukosa darah dengan merangsang pelepasan glukosa dari hati.

6. Kelenjar Timus

Selanjutnya, terdapat kelenjar timus yang terletak di bagian atas dada dan di belakang tulang dada. Kelenjar dalam sistem hormon ini memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. 

Kelenjar timus berfungsi untuk menghasilkan dan mematangkan sel-sel T yang merupakan jenis sel kekebalan yang penting dalam melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, kelenjar timus juga berperan dalam mengatur respon imun tubuh dan membantu melindungi tubuh dari penyakit dan patogen.

7. Kelenjar Seks 

Macam kelenjar terakhir adalah kelenjar seks yang mencakup ovarium pada wanita dan testis pada pria. Kelenjar ini berperan dalam produksi hormon-hormon seks, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron. 

Hormon-hormon tersebut akan membantu dalam pengaturan siklus menstruasi, perkembangan seksual, karakteristik seksual sekunder, produksi sel telur dan sperma, serta keseimbangan hormon dalam tubuh.

Cara Kerja Sistem Hormon

Secara garis besar, sistem hormon merupakan sistem pengaturan yang kompleks dalam tubuh manusia. Hormon-hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi dan proses tubuh. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai cara kerjanya dalam tubuh:

1. Pengaturan Sinyal Hormonal

Proses pengaturan dalam sistem ini dimulai dengan pengiriman sinyal hormonal dari kelenjar endokrin ke organ atau jaringan target. Kelenjar endokrin melepaskan hormon ke dalam aliran darah, yang kemudian diangkut ke seluruh tubuh. 

Lalu, hormon akan mencapai organ atau jaringan target melalui peredaran darah dan berinteraksi dengan reseptor hormon yang ada di permukaan atau di dalam sel target.

2. Pengenalan Hormon oleh Sel Target 

Setiap sel dalam tubuh memiliki reseptor hormon khusus untuk jenis hormon tertentu. Reseptor hormon ini terletak di permukaan sel atau di dalam sel, tergantung pada jenis hormon dan mekanisme kerjanya. 

Ketika hormon mencapai sel target, ia akan berikatan dengan reseptor hormon yang sesuai. Kemudian, proses ini akan memicu serangkaian reaksi kimia di dalam sel target yang menghasilkan respons biologis.

3. Transduksi Sinyal

Setelah hormon berikatan dengan reseptor hormon, terjadilah transduksi sinyal di dalam sel target. Proses ini melibatkan perubahan molekuler dan jalur-sinyal yang kompleks.

Sehingga, pada akhirnya akan mengaktifkan atau menonaktifkan berbagai jalur biokimia dan faktor transkripsi dalam sel target. Aktivasi ini mengubah aktivitas genetik sel dan mengarah pada perubahan fungsional dan respons biologis dari sistem hormon.

4. Pengaturan Fungsi Tubuh 

Melalui pengaturan jalur biokimia dan faktor transkripsi, hormon berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh yang beragam. Misalnya, hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas berperan dalam mengatur kadar glukosa darah dengan mengatur penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. 

Selain itu, hormon tiroid mengatur metabolisme basal tubuh, sementara hormon pertumbuhan mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel. Sedangkan berbagai hormon seks, seperti estrogen dan testosteron, berperan dalam pengaturan perkembangan seksual, reproduksi, dan karakteristik seksual sekunder.

5. Umpan Balik Negatif

Selain itu, terdapat pula mekanisme umpan balik negatif yang penting dalam menjaga keseimbangan hormonal. Proses ini penting untuk menjaga homeostasis dan menghindari ketidakseimbangan hormonal.

Umpan balik negatif terjadi ketika produksi hormon mencapai tingkat yang cukup dalam tubuh. Kemudian, sinyal penghambat diberikan kepada kelenjar endokrin untuk menghentikan atau mengurangi produksi hormon tersebut. 

Jenis-jenis Gangguan pada Sistem Hormon Manusia

Seperti jenis sistem tubuh lainnya, sistem hormonal dapat mengalami gangguan yang akan memengaruhi produksi, sekresi, atau respons terhadap hormon. Berikut adalah beberapa contoh gangguannnya: 

  • Disfungsi kelenjar tiroid: Terjadinya produksi hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau kurang (hipotiroidisme). Kondisi ini dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, energi, suhu tubuh, berat badan, dan suasana hati.
  • Diabetes: Gangguan produksi atau penggunaan hormon insulin. Tubuh penderita diabetes tipe 1 tidak mampu memproduksi insulin yang cukup. Sementara tubuh penderita diabetes tipe 2 tidak merespons insulin dengan baik. 
  • Gangguan pada kelenjar hipofisis: Adanya kelainan tumor atau disfungsi hormonal yang menyebabkan masalah kesehatan seperti pertumbuhan yang terhambat, gangguan reproduksi, dan gangguan hormonal lainnya.
  • Penyakit Addison atau sindrom Cushing: Gangguan sistem produksi kelenjar hormon adrenal, sehingga tubuh mengalami kelebihan produksi hormon kortisol.
  • Gangguan pada kelenjar seks: Contohnya disfungsi ovarium pada wanita atau disfungsi testis pada pria yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks seperti estrogen dan testosteron. 
  • Gangguan pada kelenjar hipotalamus: Mempengaruhi produksi hormon dan mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh.
  • Sindrom Metabolik: Merupakan gangguan kombinasi dari faktor di atas. Sehingga, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, resistensi insulin, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme.

Sudah Paham Kerja Sistem Hormon pada Manusia?

Pada intinya, sistem hormon penting dalam tubuh manusia untuk mengatur berbagai fungsi dan menjaga keseimbangan internal. Melalui kerja sama kelenjar endokrin, hormon-hormon yang dihasilkan, dan organ-target, sistem ini memainkan peran vital dalam menjaga homeostasis tubuh. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page