Pengertian Sistematika Proposal: Fungsi, Struktur, dan Contohnya

Proposal adalah salah satu hal yang sering seseorang butuhkan sebelum melakukan penelitian atau kegiatan. Walau cukup banyak dibutuhkan, namun ternyata banyak orang yang belum tahu sistematika penulisannya. Artikel berikut ini akan menguraikan pengertian hingga contoh sistematika proposal.

Pengertian Sistematika Proposal

Sistematika proposal merupakan gabungan dari kata sistematika dan proposal. Adapun sistematika berarti tata cara urutan, sedangkan proposal adalah sesuatu yang diajukan. Untuk itu, sistematika proposal adalah tata cara urutan dari sebuah proposal. 

Lebih lanjut, proposal terbagi menjadi dua jenis, yaitu proposal penelitian dan kegiatan. Sistematika penulisan dari keduanya hampir sama, namun biasanya proposal penelitian akan lebih kompleks daripada proposal kegiatan. 

Fungsi Proposal

Pada dasarnya, fungsi pembuatan proposal antara lain:

1. Meyakinkan Pembaca

Fungsi dari sebuah proposal adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa kegiatan atau penelitian yang akan Anda lakukan tersebut menarik. Selain itu, proposal berperan sebagai bukti bahwa kegiatan yang akan Anda lakukan bersifat original atau tidak pernah dilakukan sebelumnya. 

2. Sistematika Proposal Menunjukkan Pemahaman Peneliti

Sistematika proposal juga memiliki fungsi untuk menunjukkan seberapa besar pemahaman peneliti atau penyelenggara acara terkait proyek yang akan mereka kerjakan. 

Pasalnya, pada proposal juga akan menjelaskan latar belakang hingga metode dari penelitian atau aktivitas yang akan dilakukan. Melalui semua inilah, nantinya pembaca bisa menilai pemahaman dari peneliti. 

3. Meyakinkan Pembaca

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya bahwa pada proposal akan ada metodologi runtut tentang apa yang peneliti kerjakan. Semakin jelas metodologi yang Anda buat, maka pembaca akan semakin mengerti dan yakin terhadap penelitian atau kegiatan yang akan peneliti lakukan. 

Selain itu, proposal juga akan sangat membantu pembaca untuk yakin bahwa peneliti akan sanggup untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu. Tanpa adanya proposal yang dibuat dengan sistematika tertentu, maka pembaca mungkin tidak akan pernah yakin untuk memberikan tanggung jawab kepada peneliti. 

Tujuan Proposal

Ada beberapa tujuan dari pembuatan proposal dengan sistematika yang tepat, antara lain:

1. Mendapatkan Izin

Tujuan pertama dari pembuatan proposal yaitu mendapatkan izin atau persetujuan pelaksanaan suatu kegiatan atau penelitian. Untuk itulah, biasanya proposal ini akan diberikan kepada pihak terkait, terutama atasan atau orang penting sebagai bentuk permohonan izin. 

2. Mendapatkan Donatur

Setiap melakukan kegiatan atau penelitian, dana itu mutlak dibutuhkan. Oleh sebab itu, tujuan lain dari pembuatan proposal adalah mendapatkan bantuan sponsor atau donatur dari pihak terkait.

3. Memperoleh Tawaran Kerjasama

Beberapa instansi atau perusahaan biasanya akan membuat proposal kepada instansi lainnya. Adapun tujuan proposal adalah untuk mendapatkan penawaran kerja sama dengan perusahaan sasaran. 

Sistematika Proposal dan Contohnya

Berikut adalah struktur umum atau sistematika yang dapat Anda gunakan dalam menyusun sebuah proposal terbaik:

1. Sistematika Latar Belakang Proposal

Bagian pertama dalam membuat proposal adalah bagian latar belakang. Pada bagian ini, biasanya Anda harus menjelaskan alasan dari penelitian atau kegiatan yang akan Anda lakukan. 

Misalnya, Anda akan melakukan penelitian tentang HIV pada remaja. Maka, di bagian latar belakang, Anda bisa menjelaskan status HIV dan mengapa penelitian HIV penting untuk Anda lakukan. Berikut ini contoh penulisan latar belakang pada proposal:

latar belakang dan tujuan
Berita 99

2. Masalah dan Tujuan

Struktur proposal berikutnya yang tidak boleh Anda lewatkan adalah merumuskan masalah dan tujuan. Bagian ini penting sebagai salah satu bahan pertimbangan pembaca nantinya apakah penelitian Anda perlu dilakukan atau tidak. 

Dalam membuat tujuan dan masalah, sebaiknya Anda rincikan secara lebih spesifik. Selain itu, pemilihan kata yang Anda gunakan juga sebaiknya rasional dengan kalimat yang persuasif agar pembaca tertarik dengan penelitian atau kegiatan Anda. 

Berikut ini contoh penulisan bagian masalah dan tujuan pada proposal:

rumusan masalah
Scribd

3. Ruang Lingkup Kegiatan

Sistematika dari proposal selanjutnya yaitu memuat ruang lingkup kegiatan. Pada bagian ini, Anda bisa menjelaskan batasan dari kegiatan atau penelitian tersebut. 

Hal ini penting untuk membuat penelitian Anda lebih fokus pada topik yang ada dan tidak menghabiskan waktu atau biaya penelitian nantinya. Berikut ini contoh penulisan bagian ruang lingkup kegiatan pada proposal:

ruang lingkup
Slideshare

4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis

Struktur proposal juga terdiri dari kerangka teoritis dan hipotesis. Adapun pada bagian ini Anda bisa menjelaskan mengenai teori atau penelitian terdahulu terkait dengan aktivitas penelitian yang akan Anda lakukan. Dalam penulisan kerangka teori, sebaiknya jangan sampai melenceng dari tujuan penelitian.

Berikut ini contoh penulisan bagian kerangka teori dan hipotesis pada proposal:

kerangka teori
Academia

5. Sistematika Metode Proposal

Metode merupakan bagian dari proposal yang biasanya berisi bagaimana langkah-langkah pengumpulan data, analisis data, dan sejenisnya. Bagian ini sangatlah penting agar Anda dapat menentukan apakah proposal tersebut diterima atau tidak oleh pembaca. 

Dalam menjabarkan metode, sebaiknya Anda melakukannya secara rinci dan detail sehingga pembaca mengerti apa saja yang akan Anda lakukan. Selain itu, bagian ini juga bisa membantu untuk memperkirakan berapa biaya yang akan Anda keluarkan untuk penelitian. 

Berikut ini contoh penulisan bagian metode pada proposal:

metode
Slideshare

6. Pelaksanaan Kegiatan

Dalam proposal, Anda juga harus melaksanakan setiap tahapan pelaksanaan kegiatan. Anda harus mencantumkan siapa saja yang terlibat dalam penelitian pada bagian ini. Bahkan jika perlu, Anda bisa meletakkan posisi setiap pihak yang terlibat.

Berikut ini contoh penulisan bagian pelaksanaan kegiatan pada proposal:

pelaksanaan kegiatan
Academia

7. Fasilitas

Sistematika proposal selanjutnya yaitu menjelaskan fasilitas penelitian. Bagian ini berisi apa saja fasilitas yang Anda butuhkan dalam melaksanakan kegiatan secara menyeluruh dan lengkap. Misalnya, apabila Anda akan menggunakan kursi, meja ataupun ruangan tertentu, maka sebaiknya Anda tulis semuanya dengan jelas.

Selain itu, bagian penulisan fasilitas juga akan membantu dalam mengkalkulasikan biaya yang Anda perlukan. Sebab, setiap fasilitas yang Anda gunakan tentunya tidak gratis sehingga akan sangat membantu dalam pembuatan anggaran nantinya.

Berikut ini contoh penulisan bagian fasilitas pada proposal:

fasilitas
Scribd

8. Keuntungan dan Kerugian

Dalam proposal, Anda juga perlu meletakkan keuntungan dan kerugian dari penelitian atau kegiatan yang Anda lakukan. Bagian ini tidak hanya berguna sebagai informasi untuk pembaca, tetapi juga untuk menarik minat sponsorship tujuan proposal.

Untuk itulah, dalam membuat bagian ini, sebaiknya Anda buat semenarik mungkin sehingga pembaca tertarik untuk mendukung kegiatan Anda. Berikut ini contoh penulisan bagian keuntungan dan kerugian pada proposal:

kelebihan dan kekurangan
Scribd

9. Lama Waktu Kegiatan

Dalam pembuatan proposal formal, sebaiknya Anda menuliskan durasi penelitian atau acara. Bagian ini cukup penting agar pembaca proposal percaya dengan apa yang Anda lakukan tersebut.

Selain itu, dalam membuat durasi, akan lebih baik jika Anda juga meletakkan setiap tahapan atau bagian acara dari kegiatan. Sehingga, Anda dapat membuat susunan proposal yang lebih rapi dan pihak tujuan yakin untuk bekerja sama atau memberikan sponsor pada acara atau penelitian Anda. 

Berikut ini contoh penulisan bagian lama waktu kegiatan pada proposal:

lama waktu penelitian
Tedieka

10. Anggaran Dana

Jika tujuan Anda membuat proposal adalah untuk mendapatkan dana, maka struktur anggaran dana adalah bagian yang tidak boleh Anda lewatkan. Berkat bagian anggaran dana, pembaca akan tahu berapa banyak dana yang Anda butuhkan dan seberapa banyak mereka akan memberikan sokongan dana. 

Untuk itulah, sebaiknya Anda menjelaskan secara lengkap mengenai jenis anggaran dan jumlahnya pada bagian ini. Bila perlu, berikan rincian sedetail mungkin agar pembaca yakin dengan anggaran tersebut. 

Namun, tentunya setiap anggaran yang Anda masukkan haruslah sesuai dengan acara atau kegiatan yang akan Anda lakukan. Menentukan anggaran yang tidak sesuai hanya akan membuat pihak sponsorship berpikir ulang untuk mendanai acara Anda. 

Berikut ini contoh penulisan bagian anggaran dana pada proposal:

anggaran dana
Scribd

11. Sistematika Daftar Pustaka Proposal

Bagian daftar pustaka adalah sistematika penulisan proposal terakhir yang juga harus Anda perhatikan. Bahkan untuk tulisan tidak resmi pun daftar pustaka sangat diperlukan.

Daftar pustaka mencakup semua referensi yang Anda gunakan dalam menulis proposal tersebut. Namun, jika memang dalam menulis proposal ini Anda tidak menggunakan sumber dari manapun, maka Anda tidak perlu menuliskan bagian daftar pustaka. 

Biasanya, daftar pustaka selalu ada pada proposal penelitian. Hal ini karena metode dan bagian latar belakang proposal penelitian lebih banyak menggunakan referensi dari penelitian sebelumnya. 

Tanpa meletakkan daftar pustaka, maka setiap kata yang Anda tulis dari sumber lain akan menjadi plagiat. Kegiatan plagiat memiliki larangan dan hukumnya sendiri, jadi sebaiknya tidak Anda lakukan. Berikut ini contoh penulisan bagian daftar proposal pada proposal:

contoh daftar pustaka 2
Berita 99

Sudah Tahu Bagaimana Sistematika Proposal yang Baik?

Itulah beberapa sistematika yang sebaiknya Anda masukkan saat menyusun proposal. Setiap struktur tersebut memiliki kekuatannya masing-masing untuk proposal jika Anda ingin pembaca atau pihak tujuan menyetujui proposal Anda. Jadi sebaiknya Anda buat sebaik dan sejelas mungkin, ya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page