Setiap orang di dunia ini tentunya tidak bisa hidup sendiri, sehingga perlu adanya sosialisasi, atau bisa kita sebut juga dengan pemasyarakatan. Pemasyarakatan ini sangat penting dilakukan agar mempermudah interaksi antar manusia. Jika kamu masih belum paham, berikut penjelasan lebih dalam mengenai pemasyarakatan.
Daftar ISI
Apa Itu Sosialisasi?
Sebelum ke penjelasan lainnya, ketahui dahulu pengertiannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sosialisasi adalah suatu proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan memahami kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya.
Dalam artian lain, pemasyarakatan merupakan proses belajar dan mengajar untuk berperilaku di masyarakat. Adapun beberapa pengertian pemasyarakatan yang dikemukakan oleh para ahli antara lain:
1. Charlotte Buhler
Menurut Charlotte Buhler, pemasyarakatan merupakan proses belajar dan menyesuaikan diri dalam membantu memahami cara hidup dan berpikir di masyarakat. Selain itu, pemasyarakatan bertujuan agar anggota masyarakat bisa berperan dan berfungsi di dalamnya.
2. Soedjono Dirdjosisworo
Menurut Soedjono Dirdjosisworo, sosialisasi atau pemasyarakatan memiliki tiga arti, yaitu:
- Kebiasaan, artinya dalam bersosialisasi, setiap manusia mempelajari kebiasaan, sikap, nilai, tingkah laku, dan ide-ide di lingkungan hidupnya.
- Proses belajar, artinya sebuah proses akomodasi manusia untuk mengubah motivasi, menahan, dan mengambil kebudayaan di lingkungannya.
- Sifat dan kecakapan, artinya proses pemasyarakatan mengajarkan manusia untuk merancang dan mengembangkan dari semua sifat dan kecakapan sebagai kesatuan dalam diri seseorang.
3. Edward S. Greenberg
Menurut Edward S. Greenberg, sosialisasi atau pemasyarakatan merupakan suatu proses perubahan seseorang ingin diterima atau bisa sesuai dengan keinginan dari pihak di sekitarnya. Sehingga, tujuannya agar dapat ikut berpartisipasi secara aktif sebagai anggota masyarakat.
4. Peter L. Berger
Menurut Peter L. Berger, pemasyarakatan merupakan suatu proses belajar seorang anak untuk menjadi anggota yang dapat berpartisipasi dalam masyarakat.
5. Robert M. Z. Lawang
Menurut Robert M. Z. Lawang, sosialisasi atau pemasyarakatan merupakan tahapan mempelajari dan memahami nilai, norma, peran, dan aturan lainnya demi berpartisipasi dalam kehidupan sosial secara efektif.
6. Martin Gibson
Menurut Martin Gibson, pemasyarakatan merupakan kegiatan mewujudkan dan menghubungkan dari masyarakat untuk tujuan individu atau masyarakat itu sendiri. Sehingga pengertian yang diucapkan Martin Gibson terlihat bahwa individu bersosialisasi memiliki dua kepentingan, yaitu diri sendiri dan masyarakat.
7. Bruce J. Cohen
Menurut Bruce J. Cohen, sosialisasi merupakan tahapan manusia untuk mempelajari nilai dan norma yang ada di masyarakat. Lalu, tujuan dari mempelajari hal itu agar bisa menjadi bagian dalam masyarakat.
8. Karel J. Veegar
Menurut Karel J. Veegar, pemasyarakatan merupakan sebuah proses belajar dan mengajar. Dalam pernyataan tersebut, dapat dilihat saat orang tua yang mendidik anaknya supaya mentaati tata krama dan berperilaku sopan santun.
Tujuan Sosialisasi
Penjelasan berikutnya yaitu tujuan dari adanya pemasyarakatan yang terdiri dari:
- Menyelaraskan perilaku seseorang dengan nilai, norma, dan aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.
- Sebagai upaya mempersiapkan individu dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang akan terjadi di masyarakat.
- Membentuk seseorang menjadi anggota masyarakat yang dapat mandiri, produktif, dan bertanggung jawab.
Fungsi Sosialisasi
Setelah kamu memahami tujuannya, selanjutnya kita akan membahas mengenai fungsi dari pemasyarakatan, yaitu:
1. Mendidik Seseorang
Adanya pemasyarakatan ini bisa membuat seseorang lebih memahami bagaimana hidup di masyarakat. Selain itu, dapat membantu mereka memahami norma dan aturan yang berlaku serta membantu dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan sosialnya.
2. Menanamkan Nilai-Nilai Sosial
Nantinya sosialisasi dapat membantu individu untuk menanamkan nilai-nilai sosial. Lalu, nilai-nilai sosial tersebut seperti etika, moral, dan perilaku yang diterima dari masyarakat untuk membentuk identitas individu.
3. Mengontrol Perilaku
Adapun fungsi pemasyarakatan berikutnya yaitu membantu mengontrol perilaku individu. Nantinya mereka akan diperkenalkan dengan norma dan aturan yang berasal dari masyarakat.
4. Mengembangkan Kemampuan Sosial
Dalam sosialisasi, secara tidak langsung akan mengembangkan kemampuan sosial seseorang. Adapun caranya dengan memperkenalkan mereka dengan norma interaksi sosial dan membantunya untuk mengembangkan kemampuan berinteraksinya.
5. Menciptakan Hubungan Sosial
Fungsi selanjutnya yaitu dapat menciptakan hubungan sosial dari individu kepada lingkungannya. Nantinya mereka akan memahami bagaimana hidup dalam keberagaman dan perbedaan sosial di masyarakat.
6. Membangun Identitas Sosial
Fungsi terakhir sosialisasi atau pemasyarakatan yaitu bisa membangun identitas sosial. Kemudian untuk membangun identitas sosial tersebut, mereka akan memahami tradisi dan budaya masyarakat. Selain itu, bisa membantu seseorang untuk memahami identitas dan perilaku mereka di masyarakat.
Proses Sosialisasi
Penjelasan berikutnya mengenai proses-proses sosialisasi. Lalu, dalam proses tersebut terbagi menjadi tiga jenis proses, seperti pendewasaan diri, enkulturasi, dan internalisasi nilai-nilai yang akan dijabarkan berikut ini.
1. Pendewasaan Diri
Perlu kamu ketahui bahwa pendewasaan diri adalah sebuah proses ketika seseorang mencari dan menemukan peran serta status sosial yang sesuai keinginannya. Nantinya pendewasaan diri akan muncul dari pengalaman yang menguji kreativitas dan kemampuan.
Sehingga pendewasaan diri dapat membantu seseorang untuk mengembangkan prestasi dan potensinya. Contoh pendewasaan diri yaitu seorang anak yang sedang mencari jati dirinya. Kemudian, dia melakukan berbagai kegiatan seperti berkarya, berorganisasi, dan lainnya untuk mencari apa yang sesuai dengannya.
2. Enkulturasi
Proses sosialisasi selanjutnya yaitu enkulturasi yang artinya proses ketika seseorang menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat tempat dia tinggal. Nantinya enkulturasi terjadi melalui interaksi sosial dengan anggota masyarakat di sekitar.
Kemudian, enkulturasi dapat juga membantu seseorang dalam memahami aturan, norma, dan harapan yang ada di masyarakat. Contoh enkulturasi yaitu ketika terdapat pendatang yang tinggal di daerah baru. Maka dia harus menyesuaikan bahasa, adat istiadat, dan kebiasaan agar bisa hidup harmonis.
3. Internalisasi Nilai-Nilai
Internalisasi nilai-nilai adalah sebuah proses ketika seseorang menerima dan memahami nilai-nilai kebudayaan masyarakat sebagai bagian dari dirinya. Kemudian, munculnya internalisasi nilai-nilai tersebut melalui beberapa cara, yaitu:
- Imitasi, artinya cara yang digunakan untuk meniru perilaku individu lain yang telah menjadi panutan.
- Pelaziman, artinya cara untuk memberikan rangsangan dan balasan terhadap perilaku seseorang.
- Internalisasi, artinya cara untuk menjadikan nilai-nilai kebudayaan masyarakat sebagai bagian dari kepribadian seseorang.
- Identifikasi, artinya cara mengasumsikan diri menjadi orang yang diakui sebagai kawan atau idola.
Tahapan Sosialisasi
Penjelasan terakhir yaitu mengenai tahapan dari pemasyarakatan yang terdiri dari 4 tahap, yaitu preparatory stage, play stage, game stage, dan generalized other.
1. Preparatory Stage
Pada tahap preparatory stage, seseorang akan mulai belajar untuk memahami dan mengenali lingkungan tempat tinggalnya. Kemudian, agen yang berperan penting dalam membentuk tahap ini yaitu keluarga.
Lalu, pertama kali tahap ini dimulai pada saat anak usia balita, yang nantinya orang tua akan memperkenalkannya dengan bahasa sehari-hari dan mengajarkan cara berkomunikasi dengan sekitarnya.
Akan tetapi, pada tahap ini, anak baru bisa menirukan perkataan orang tuanya tanpa mengetahui makna dan maksud dari kata-kata tersebut.
2. Play Stage
Pada tahap sosialisasi ini, anak sudah mulai belajar untuk memahami peran dan statusnya. Selain itu, anak juga akan melihat dan meniru peran-peran orang lain yang ada di sekitarnya.
Kemudian, anak akan mempelajari sikap dan perilaku sesuai dengan apa yang orang lain harapkan kepada dirinya. Lalu, ketika anak berada di rumah, ia akan mempelajari sikap dan perilaku sehari-hari orang tuanya. Namun, ketika di luar, anak bisa melakukan interaksi sosial dengan teman-temannya.
3. Game Stage
Pada tahap ini, anak sudah siap dan sanggup untuk bertindak. Kemudian, pada tahap game stage, kemampuan anak dalam berinteraksi semakin meningkat. Tidak hanya itu, anak mulai bisa menjalankan perannya dalam bermasyarakat.
Nantinya, anak sudah semakin sadar dengan nilai dan norma yang ada dari masyarakat. Kemudian dengan kesadaran tersebut akan membuat anak berusaha tidak melanggar norma dan nilai budaya.
4. Generalized Other
Pada tahap ini, orang tersebut sudah termasuk dalam kategori usia dewasa. Kemudian, intensitas interaksi yang semakin tinggi membuat seseorang semakin sadar mengenai peran, hak, dan kewajibannya dalam bermasyarakat. Sehingga, orang yang telah dewasa akan memiliki sikap tanggung jawab dan tenggang rasa.
Baca Juga : Integrasi Sosial: Pengertian, Syarat, Bentuk, Faktor, dan Contohnya
Sudah Tahu Mengenai Sosialisasi?
Itulah beberapa penjelasan mengenai sosialisasi atau pemasyarakatan dari pengertian hingga tahapannya. Sehingga dari pembahasan di atas, pastinya kamu sudah tahu bahwa kehidupan bersosial akan terus berlangsung tidak melihat kapan dan di mana.