Steven Johnson Syndrome: Pengertian, Penyebab, Gejala & Cara Mengobati

Alergi adalah reaksi yang kerap terjadi pada sebagian orang. Timbulnya gejala alergi memang cukup mengganggu namun biasanya tidak sampai fatal. Tapi, tahukah kamu kalau ada alergi yang dapat berisiko fatal dan harus ditangani di rumah sakit? Salah satu alergi yang menyebabkan risiko fatal ini adalah Steven Johnson Syndrome (SJS).

Nama alergi ini mungkin masih terdengar asing di telingamu. Sebetulnya, apa itu SJS? Apa penyebab, gejala, dan cara mengobati reaksi alergi ini? Untuk mengetahuinya, kamu bisa menyimak penjelasan mengenai SJS lewat artikel di bawah ini!

Apa Itu Steven Johnson Syndrome (SJS)?

Steven Johnson Syndrome (SJS) merupakan sekumpulan gejala klinis yang muncul dan terjadi pada kulit dan selaput lendir. Gejala klinis dari reaksi alergi ini bisa muncul karena adanya reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat-obatan tertentu ataupun infeksi.

Biasanya, gejala klinis yang muncul diawali dengan flu. Kemudian, ada gejala lanjutan seperti munculnya ruam yang menyebabkan kulit melepuh dan nekrosis epidermis. Kasus terjadinya reaksi alergi ini mayoritas muncul karena obat-obatan tertentu, yakni sekitar 80% dari total kasus.

SJS merupakan kasus medis yang tergolong kondisi gawat darurat, sehingga penderitanya harus segera mendapatkan penanganan medis sampai rawat inap di rumah sakit. Penyakit ini masuk ke dalam kondisi gawat darurat karena gejala Steven Johnson Syndrome muncul secara akut serta berisiko mengancam jiwa penderitanya.

Penyebab Steven Johnson Syndrome (SJS)

Penyebab Steven Johnson Syndrome
pexels

Seperti yang sudah kita bahas di atas, terdapat sekitar 80% dari total kasus munculnya reaksi alergi ini berkaitan dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Berikut adalah sejumlah obat yang sering dikaitkan dengan kasus reaksi alergi SJS, antara lain:

  • Beberapa jenis obat pereda nyeri (pain killer): piroxicam, naproxen, ataupun meloxicam
  • Obat antivirus: nevirapine
  • Obat asam urat: allopurinol
  • Beberapa jenis obat antibiotik: obat golongan sulfonamida ataupun penicillin
  • Obat anti kejang: carbamazepine, phenytoin, ataupun lamotrigine

Namun, jangan lupakan juga penyebab lain dari reaksi alergi ini. Pasalnya, kasus terjadinya reaksi alergi ini bisa muncul, baik dari infeksi bakteri maupun virus. Adanya kasus penyakit ini karena infeksi virus ataupun bakteri lebih banyak muncul pada anak-anak.

Berikut adalah contoh virus yang bisa menyebabkan reaksi Steven Johnson Syndrome, yaitu:

  • Demam kelenjar
  • HIV
  • Hepatitis A
  • Flu
  • Pneumonia
  • Herpes
  • Gondongan
  • Penyakit Bornholm

Faktor Risiko SJS

Beberapa contoh faktor risiko dari penyakit reaksi alergi ini yaitu:

  • Seseorang yang memiliki kelainan genetik sehingga berisiko tinggi terkena penyakit Steven Johnson Syndrome saat mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Penderita kanker, utamanya kanker darah
  • Memiliki sistem daya tahan tubuh yang lemah. Beberapa kasus yang membuat daya tahan tubuh lemah seperti terserang HIV/AIDS, melakukan transplantasi organ, efek samping dari kemoterapi, ataupun penderita penyakit autoimun.
  • Punya riwayat sebagai penderita SJS ataupun memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kondisi reaksi alergi ini.

Selain mengetahui penyebab, mengetahui faktor risiko dari munculnya penyakit yang satu ini sangat penting untuk kamu ketahui agar kamu bisa mencegah beberapa faktor tersebut dan mengurangi kemungkinan terkena reaksinya. 

Gejala Steven Johnson Syndrome (SJS)

Gejala Steven Johnson Syndrome
pexels

Setelah kamu mengetahui pengertian, penyebab, dan faktor risiko dari reaksi SJS, lalu apa saja contoh gejala saat kondisi ini muncul? Gejala awal atau ciri-ciri yang muncul pada penderita Steven Johnson Syndrome antara lain:

  • Nyeri sendi
  • Mengalami sakit kepala
  • Tubuh merasa lelah
  • Penderita mengalami demam tinggi hingga lebih dari 38oC
  • Batuk
  • Mata terasa perih dan panas
  • Penderita mengeluhkan mulut dan tenggorokan terasa perih

Seiring dengan berkembangnya kondisi reaksi Steven Johnson Syndrome, kemudian muncul beberapa gejala lanjutan seperti:

  • Munculnya ruam kemerahan hingga keunguan pada kulit dan menyebar secara luas
  • Adanya luka lepuh di kulit. Terutama di bagian kelamin, mata, mulut, dan hidung.
  • Timbul rasa perih di kulit
  • Setelah luka lepuh telah terbentuk selama beberapa hari, kulit mengelupas

Kalau kamu perhatikan, gejala awal yang muncul dari reaksi alergi ini mirip seperti flu biasa. Setelah beberapa saat, maka akan muncul gejala lanjutan yang menyerang kulit. Jika kamu atau kerabatmu menunjukkan contoh gejala di atas, segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh penanganan medis secepatnya.

Bagaimana Jika SJS Tidak Segera Ditangani?

Apa yang terjadi jika penderita Steven Johnson Syndrome tidak memperoleh perawatan medis segera di rumah sakit? Penderita reaksi alergi SJS yang tidak segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit berisiko mengalami sejumlah komplikasi yang akan memperburuk kondisinya. Sejumlah komplikasi tersebut antara lain:

  • Penderita mengalami sepsis atau infeksi aliran darah
  • Peradangan organ dalam. Beberapa contohnya yaitu hepatitis, miokarditis, nefritis, pneumonia, dan striktur esofagus
  • Dehidrasi
  • Kerusakan paru-paru yang berisiko dapat menyebabkan gagal nafas
  • Peradangan pada mata. Hal ini berisiko merusak mata hingga menyebabkan penderita mengalami kebutaan
  • Penderita mengalami selulitis atau infeksi bakteri di kulit
  • Mengalami kerusakan kulit yang permanen. Beberapa contohnya seperti kuku yang tidak bisa tumbuh normal lagi, perubahan warna, bekas luka yang ada pada kulit membuat rambut rontok, kulit tertarik dan mengerut, hingga munculnya benjolan
  • Penderita mengalami nekrolisis epidermal toksik (NET). Tanda dari NET adalah dengan semakin parahnya ruam kulit

Pengobatan Steven Johnson Syndrome (SJS)

Pengobatan Steven Johnson Syndrome
e-journal.unair

Saat penderita reaksi alergi ini telah tiba di rumah sakit, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan apakah benar seseorang mengalami Steven Johnson Syndrome. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Biopsi atau pengambilan jaringan. Sampel jaringan kulit atau lapisan mukosa akan diambil dari tubuh untuk diperiksa. Pemeriksaan biopsi merupakan metode yang paling spesifik untuk mendiagnosis apakah seseorang mengalami reaksi alergi ini atau tidak
  • Tes darah untuk mendeteksi apakah ada infeksi bakteri atau virus
  • Foto rontgen dada untuk mendeteksi apakah penderita memiliki riwayat pneumonia atau paru-paru basah

Selain sejumlah tes di atas, dokter juga akan mencari tahu riwayat konsumsi obat-obatan.

Jika seseorang benar mengalami Steven Johnson Syndrome dan penyebabnya adalah  obat-obatan, dokter akan menyarankan pasien untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut.

Kemudian, dokter akan memberikan beberapa obat untuk meredakan gejala reaksi alergi ini pada pasien, seperti:

  • Obat anti radang untuk mengurangi peradangan
  • Antibiotik untuk pasien yang mengalami reaksi alergi SJS karena infeksi
  • Obat pereda rasa nyeri untuk mengurangi rasa perih

Selain itu, tindakan medis lain juga akan diberikan pada pasien demi mempercepat kesembuhannya, seperti:

  • Mengompres luka pada kulit untuk meredakan nyeri lepuh
  • Memberikan kebutuhan gizi dan cairan melalui selang makan. Penderita reaksi alergi ini membutuhkan zat gizi dan kalori yang lebih banyak untuk proses penyembuhannya
  • Memberikan obat tetes mata jika itu diperlukan

Biasanya, kulit baru akan tumbuh beberapa hari setelah gejala reaksi alergi SJS pada kulit telah mereda. Namun, ada juga proses penyembuhannya berlangsung hingga beberapa bulan pada kasus Steven Johnson Syndrome yang parah.

Cara Mencegah SJS

Menghindari konsumsi obat-obatan yang dikaitkan dengan terjadinya kasus Steven Johnson Syndrome bisa kamu lakukan untuk mencegah penyakit ini muncul. Apalagi, ketika ada anggota keluargamu yang punya riwayat terkena reaksi alergi SJS sebelumnya, alangkah lebih baik lagi kamu berkonsultasi dengan dokter terkait hal ini.

Kamu juga bisa menjalankan tes alergi agar bisa mengetahui apakah kamu cocok dengan obat-obatan tersebut atau tidak. Tes alergi ini bisa kamu lakukan di rumah sakit terdekat yang ada di wilayahmu

Menjalani pola hidup sehat juga sama pentingnya untuk menurunkan risiko terkena infeksi virus ataupun bakteri yang menyebabkan terjadinya reaksi alergi SJS. Jadi, jika pola hidup kamu sudah baik dengan mengonsumsi makanan yang sehat, maka kamu tidak akan mudah terserang infeksi virus.

Atasi SJS dengan Penanganan Medis Segera!

Steven Johnson Syndrome merupakan reaksi yang dapat mengancam jiwa penderitanya. Sehingga, mengetahui apa saja ciri-ciri awal dan lanjutannya adalah hal yang sangat penting agar penderita bisa memperoleh penanganan segera dari pihak dokter di rumah sakit.

Agar kamu bisa mencegah terjadinya reaksi alergi SJS, sebaiknya lakukan tes alergi supaya kamu bisa tahu jika ada alergi obat-obatan tertentu. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga bisa membantumu dalam menurunkan risiko terkena infeksi bakteri ataupun virus yang menyebabkan Sindrom Steven Johnson.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page