STP Marketing: Pengertian, Fungsi, Jenis, Strategi, serta Contohnya

Pemasaran menjadi elemen penting ketika menjalankan suatu bisnis. Salah satu strategi yang dapat kamu pakai demi meningkatkan efektivitas dari pemasaran itu sendiri yaitu STP marketing. 

Apa itu STP marketing? Bagaimana strategi beserta contohnya? Simak penjelasan selengkapnya!

Pengertian

Model STP merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat membantu menganalisis penawaran produk sekaligus cara mengomunikasikan manfaat dan nilai produk tersebut kepada kelompok tertentu.

Akronim STP merujuk pada segmenting, targeting, dan positioning yang menentukan area bisnis mana yang akan dioperasikan. Sesuai namanya, STP marketing mencakup tiga langkah, yaitu mengidentifikasi segmen, menganalisis target pasar, dan menentukan posisi yang tepat untuk menjalankan bisnis.

Selain itu, strategi STP juga dapat menjadi langkah yang bagus untuk membangun brand, kredibilitas bisnis, serta menentukan perencanaan marketing yang akan kamu jalankan.

Fungsi

Fungsi dari STP marketing adalah membantu bisnis menemukan cara untuk mengidentifikasi target pasar yang tepat dan menjangkaunya melalui proses yang strategis. 

Model ini juga dapat membantu bisnis memahami pelanggan mereka dengan lebih baik, mencari tahu apa yang mereka inginkan, dan mengembangkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi untuk segmen target mereka.

Selain itu, strategi ini juga dapat membantu bisnis dalam hal: 

1. Menemukan Segmen yang Paling Menguntungkan

Proses STP membantu bisnis menemukan segmen pasar yang paling menguntungkan dari semua segmen potensial. Ya, bisnis dapat mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan setiap segmen dan merancang produk atau layanan mereka agar sesuai dengan kebutuhan.

2. Mengembangkan Produk yang Tepat untuk Audiens yang Tepat

Proses pemasaran STP membantu bisnis untuk mengidentifikasi produk yang tepat untuk audiensi yang tepat. Hal ini juga memungkinkan bisnis untuk lebih memahami target audiens mereka dan menciptakan produk yang mereka butuhkan dan inginkan.

3. Menghasilkan Positioning yang Lebih Baik 

Proses ini menghasilkan posisi produk yang tepat di pasar. Hal ini karena bisnis dapat mengidentifikasi target audiens yang tepat dan memahami kebutuhan dan keinginannya, sehingga membantu bisnis memposisikan produk dengan tepat.

4. Membantu Mengembangkan Bauran Pemasaran yang Optimal 

Proses STP membantu bisnis mengembangkan bauran produk, tempat, harga, dan promosi yang optimal berdasarkan kebutuhan dan keinginan target audiens mereka.

Tahapan

Nah, supaya produk menyasar pada target yang sesuai, kamu perlu mengetahui tahapan dari STP itu sendiri yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut.

1. Segmenting

Segmenting atau segmentasi adalah tahap di mana kamu membagi audiens berdasarkan kriteria dan ciri-ciri tertentu. 

Terdapat beberapa jenis segmentasi yang bisa kamu gunakan sebagai tolok ukur, yaitu:

  • Demografis: membagi audiens berdasarkan usia, gender, ras, pendidikan, pekerjaan, hingga kewarganegaraan.
  • Geografis: membagi audiens berdasarkan letak geografis, seperti kota, provinsi, hingga negara.
  • Psikografis: membagi audiens berdasarkan identitas, misalnya gaya hidup, kepribadian, hobi, hingga minat.
  • Perilaku: membagi audiens berdasarkan aksi yang mereka lakukan ketika transaksi suatu produk.

Keempat jenis ini dapat kamu jadikan acuan saat menentukan segmentasi pasar untuk suatu bisnis. 

2. Targeting

Setelah membuat segmentasi, maka kamu harus menargetkan mana segmen yang paling tepat sekaligus merencanakan kegiatan pemasarannya.

Targeting dalam STP marketing dapat kamu pertimbangkan dari beberapa faktor, seperti:

a. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan aspek penting yang perlu kamu pertimbangkan saat menentukan target pasar. Pastinya bisnis menginginkan keuntungan agar tetap beroperasi. Oleh sebab itu, pastikan kamu dapat menentukan segmentasi yang tepat dan sesuai dengan target profitnya.

b. Pertumbuhan

Suatu bisnis tentunya harus mempunyai proyeksi pertumbuhan (growth) yang jelas dan terencana hingga beberapa periode ke depan. Oleh sebab itu, tentukan bagaimana hasil yang akan kamu dapatkan usai menerapkan strategi STP tersebut. 

c. Keterjangkauan

Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan bagaimana kamu akan mempromosikan produk dan membuatnya mudah dijangkau oleh pembeli. 

3. Positioning

Tahapan selanjutnya yaitu positioning, yaitu cara untuk menciptakan citra atau identitas yang unik dan berbeda di benak target pasar untuk brand atau produk.

Simpelnya, positioning membuat pelanggan melihat brand atau produk tertentu dengan cara yang unik dengan mengasosiasikan emosi, sifat, perasaan, dan sentimen terhadap brand atau produk tersebut. Asosiasi inilah yang membuat brand atau produk menjadi unik dan berbeda dari para pesaingnya.

Setidaknya terdapat tiga jenis pendekatan umum untuk penentuan positioning, yaitu:

  • Symbolic positioning: pemosisian berdasarkan citra, identitas, atau gaya hidup pelanggan. 
  • Functional positioning: pemosisian berdasarkan manfaat produk atau nilai yang diberikan kepada pelanggan. 
  • Experimental positioning: pemosisian berfokus pada pengalaman pelanggan dan hubungan emosional dengan produk tersebut.

StrategI

Menerapkan strategi STP dapat membantu bisnis mendapatkan pijakan yang lebih kuat pada target pasar mereka. Berikut strategi pemasaran dengan menggunakan STP marketing.

1. Tentukan Pasar

Menentukan pasar yakni merinci berapa banyak audiens yang ada di seluruh pasar, siapa yang dapat menjadi pelanggan kamu, dan berapa banyak dari mereka yang dapat kamu jangkau.

2. Segmentasi Audiens

Tentukan segmentasi audiens berdasarkan lokasi, demografi, perilaku, minat, dan lain sebagainya.

3. Kembangkan Profil Segmen yang Paling Menarik

Identifikasi segmen mana yang paling cocok untuk kampanye pemasaran. Evaluasi seberapa layak setiap segmen secara komersial, dan pilih opsi yang paling menjanjikan.

4. Mengevaluasi Persaingan

Cobalah untuk mengkaji bagaimana produk bisnis kamu jika dibandingkan dengan kompetitor. Apakah mereka melakukannya lebih baik dari kamu? Berikan solusi untuk mengisi celah di pasar sehingga audiens memiliki alasan kuat untuk terlibat dengan produk kamu.

5. Buat Strategi Pemosisian

Posisikan solusi Anda dengan penempatan simbolis, fungsional, atau berdasarkan pengalaman. Kamu juga bisa menempatkan bisnis berdasarkan harga, persaingan, atau prestise.

Contoh Kasus STP Marketing

Pendekatan STP telah banyak implementasinya oleh brand global. Meski begitu, nyatanya setiap perusahaan menggunakan kerangka kerja STP secara berbeda, Berikut contoh brand yang menggunakan strategi ini: 

1. McDonald’s

McDonald’s adalah salah satu brand restoran cepat saji terbesar di dunia. Perusahaan ini menggunakan model STP marketing untuk menjangkau target pasar keluarga dan anak-anak yang mencari makanan cepat saji dan terjangkau.

Segmenting: McDonald’s menyegmentasi pasar berdasarkan usia, pendapatan, jenis kelamin, gaya hidup, dan lokasi.

Targeting: menargetkan keluarga dan anak-anak yang mencari makanan cepat saji dan terjangkau.

Positioning: McDonald’s memposisikan dirinya sebagai restoran cepat saji yang cocok untuk keluarga yang sedang bepergian. McDonald’s menyajikan produk “Happy Meal” untuk menarik perhatian anak-anak dan berbagai promosi lainnya untuk menarik perhatian keluarga.

2. iPhone

iPhone rilis pada 2007 dan dengan cepat menjadi salah satu smartphone paling populer di pasaran. Perusahaan Apple menggunakan model STP marketing untuk memasarkan produk iPhone mereka sebagai berikut.

Segmenting: Apple menyegmentasikan pasar smartphone berdasarkan pendapatan, gaya hidup, dan usia.

Targeting: brand ini memutuskan untuk menargetkan konsumen menengah keatas yang mencari smartphone canggih dan bergaya.

Positioning: Apple memposisikan iPhone sebagai smartphone premium yang hanya orang-orang tertentu saja yang punya. Brand ini juga memposisikan iPhone sebagai simbol status.

3. Nike

Nike merupakan salah satu brand olahraga terpopuler dunia yang pastinya tidak asing lagi. Perusahaan ini menggunakan model pemasaran STP untuk menjangkau target pasarnya yaitu para atlet dan penggemar olahraga.

Segmenting: Nike menyegmentasikan pasar berdasarkan minat olahraga, usia, jenis kelamin, dan gaya hidup.

Targeting: Menargetkan dua segmen, yaitu atlet profesional dan individu yang sporty.

Positioning: Nike memposisikan dirinya sebagai brand olahraga yang memahami kebutuhan para atlet dan penggemar olahraga dengan menyediakan produk berkualitas tinggi dan inovatif. 

Sudah Paham Apa itu STP Marketing?

Dalam pemasaran modern, eksperimen akan menghasilkan peningkatan hasil pemasaran guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang pelanggan potensial suatu bisnis.

Mengetahui model pemasaran STP akan membantu kamu untuk mengidentifikasinya, serta tentu ini dapat membantu bisnis untuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih efektif dan kampanye yang menghasilkan konversi pada tingkat yang lebih tinggi.

Saat kamu memulai menerapkan strategi ini, tentukan pasar dan segmentasikan audiens kamu. Dari situ, kamu perlu memilih segmen terbaik untuk kampanye, mengevaluasi pesaing, memposisikan bisnis secara strategis, serta tentukan bauran pemasarannya.

Intinya, menemukan segmen yang paling menguntungkan dan memposisikan produk bisnis kamu di pasaran agar sesuai dengan kebutuhan segmen tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page