Mengembangkan sebuah usaha atau bisnis merupakan hal yang cukup menantang bagi para pengusaha pemula. Selain membutuhkan petunjuk, Anda juga harus memiliki strategi pengembangan usaha sebagai bekal dalam menjalankan usaha nantinya. Sehingga usaha Anda akan berjalan lancar. Yuk, simak strateginya!
9 Strategi Pengembangan Usaha bagi Pemula
Strategi pengembangan usaha merupakan sebuah kiat dan tahapan terperinci yang menjadi rujukan bagi para pengusaha untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat Anda lakukan dalam mengembangan sebuah bisnis.
1. Membangun Kesadaran Merek
Brand awareness atau kesadaran merek merupakan hal yang paling penting dalam menyusun strategi pengembangan bisnis. Ketika merek mulai dikenal oleh banyak orang, maka Anda akan dengan mudah melakukan semua strategi marketing yang telah Anda susun.
Demi membangun kesadaran merek dengan baik, Anda perlu membuat logo menarik dan mudah dikenali target pasar. Selain itu, Anda perlu membuat branding seperti tema warna, nama merek, hingga tema produk. Setelah itu, Anda bisa berlanjut untuk memasuki tahapan marketing.
2. Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan jenis analisis paling mendasar dalam melakukan bisnis. SWOT sendiri memiliki kepanjangan strength, weakness, opportunity, juga threat. Dalam bahasa Indonesia SWOT dikenal dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan juga hambatan.
Analisis SWOT dapat Anda lakukan untuk mengidentifikasi apakah usaha dapat berlanjut, butuh pengembangan, atau justru harus berhenti. Dengan melakukan analisis SWOT pada tahap awal, maka bisnis Anda akan terhindar dari potensi kerugian.
3. Melakukan Inovasi Berkala
Strategi pengembangan usaha selanjutnya adalah melakukan inovasi secara berkala. Inovasi adalah hal yang paling penting dalam mengembangkan bisnis. Karena dengan adanya inovasi, bisnis tidak akan monoton dan membuat target pasar selalu tertarik dengan bisnis.
Anda bisa melakukan inovasi dengan melihat perkembangan trend saat ini. Coba lakukan riset terlebih dahulu tentang apa yang pelanggan butuhkan atau apa yang membuat pelanggan tertarik. Anda juga wajib untuk selalu menjaga kualitas produk yang Anda inovasikan agar konsumen tetap merasa puas dan loyal.
Namun, perlu diingat bahwa inovasi perlu Anda lakukan secara berkala. Artinya, hindari melakukan inovasi secara besar-besaran tetapi tidak memiliki sifat yang berkelanjutan. Sebaiknya inovasi Anda lakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya tiga bulan sekali atau satu tahun sekali.
4. Membangun Relasi
Relasi merupakan hal yang tak kalah penting dalam pengembangan strategi bisnis. Adanya relasi akan membantu perkembangan bisnis Anda dari segi finansial, perluasan target pasar, hingga membantu untuk memenuhi segala kebutuhan bisnis.
Ada banyak sekali hal yang membutuhkan peran relasi dalam mengembangkan bisnis. Misalnya seperti pemasok bahan baku, digital marketing, dan kolaborasi dengan bisnis lainnya. Agar dapat menjalin relasi ini, Anda bisa mengikuti acara komunitas bisnis atau seminar pengembangan bisnis.
5. Menggunakan Teknik Digital Marketing
Digital marketing saat ini menjadi salah satu cara jitu dalam mengembangkan bisnis. Perkembangan teknologi informasi membuat semua orang beralih dari dunia konvensional ke dunia digital. Sehingga, keperluan promosi semakin merambah melalui dunia digital.
Beberapa contoh pemanfaatan teknologi digital untuk marketing adalah iklan melalui saluran televisi, melakukan endorsement dengan influencer terkenal. Serta melakukan promosi berbayar di platform media sosial dan kolaborasi pembuatan konten bersama influencer.
6. Berorientasi pada Konsumen
Strategi pengembangan usaha selanjutnya adalah memiliki orientasi yang tinggi terhadap konsumen. Ini karena, konsumen merupakan pihak yang menggunakan produk atau jasa, sehingga konsumen yang paling mengerti kelemahan dan kelebihan bisnis Anda.
Pelayanan maksimal kepada konsumen merupakan salah satu cara untuk mendekatkan bisnis pada konsumen. Selain itu, Anda juga perlu melakukan survei untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap bisnis. Lakukan survei secara langsung dengan wawancara atau tidak langsung dengan pengamatan saksama.
Apabila terdapat komplain yang diutarakan konsumen pada bisnis, hendaknya Anda menanggapi dengan baik dan tenang. Jelaskan perlahan permasalahan yang ada, lalu berikan solusi atas permasalahan tersebut. Meminta maaf merupakan cara efektif untuk meningkatkan performa bisnis apabila terdapat komplain.
7. Melakukan Analisis Kompetitor
Selain konsumen dan rekanan, ada satu pihak lagi yang sangat penting dalam membuat strategi pengembangan bisnis. Pihak tersebut merupakan kompetitor. Kompetitor sendiri adalah badan usaha atau orang lain yang menjalankan bisnis sejenis dengan yang Anda jalankan.
Adanya kompetitor ini akan menjadi tantangan tersendiri, karena umumnya kompetitor akan memiliki target pasar yang sama dengan Anda. Oleh karena itu, Anda harus melakukan analisis terhadap kompetitor secara terperinci dan mendetail.
Analisa kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh kompetitor. Selanjutnya, Anda dapat menghubungkan analisa tersebut dengan analisa SWOT yang telah Anda lakukan pada bisnis sebelumnya. Kelemahan yang dimiliki oleh kompetitor bisa menjadi kekuatan bisnis Anda jika dapat mengelolanya dengan baik.
8. Memilih Lokasi Bisnis yang Tepat
Lokasi pengembangan bisnis merupakan hal yang tak kalah penting. Pemilihan lokasi akan sangat menentukan apakah bisnis Anda akan dikenali banyak orang atau tidak. Anda juga dapat mempertimbangkan pemilihan lokasi berdasarkan jenis bisnis yang Anda kelola.
Misalnya, bisnis food and beverage lebih baik memilih tempat yang dekat dengan pusat kepadatan. Sedangkan bisnis wisata lebih baik memilih tempat yang sunyi dan memiliki pemandangan indah. Namun, secara umum Anda harus memilih tempat yang memiliki akses mudah.
Untuk bisnis fnb dan retail, pastikan Anda mengembangkan bisnis di lokasi yang memiliki tempat parkir cukup luas dan terletak di tepi jalan raya. Ini akan memudahkan orang untuk mengenali bisnis Anda. Hindari memilih tempat di persimpangan jalan karena akan menyulitkan konsumen.
9. Memilih Sumber Daya yang Tepat
Strategi pengembangan usaha terakhir adalah pemilihan sumber daya yang tepat. Sumber daya yang menjadi konsentrasi tersendiri adalah sumber daya manusia. Tentu, dalam mengembangkan bisnis Anda tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan karyawan.
Pemilihan atau rekrutmen karyawan adalah hal yang perlu Anda perhatikan. Pastikan Anda memilih karyawan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang Anda butuhkan. Oleh karena itu, penting adanya untuk melihat curriculum vitae dari calon karyawan tersebut.
Setelah mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi yang Anda inginkan, hendaknya Anda memberikan pelatihan khusus sebelum karyawan tersebut terjun ke lapangan. Ini karena setiap tempat kerja akan memiliki standar berbeda meski melakukan pekerjaan yang sama.
Siap untuk Membuat Strategi Pengembangan Usaha?
Sekian ulasan mengenai beberapa strategi pengembangan yang dapat Anda lakukan untuk memulai dan memajukan bisnis yang sedang Anda kelola. Cara-cara di atas akan menjadi langkah tepat jika Anda eksekusi dengan baik dan benar.
Selain menggunakan strategi pengembangan di atas, perlu adanya mentor yang lebih mengerti dan memahami tentang bisnis guna menuntun Anda untuk memajukan bisnis. Karenanya, Anda perlu menbangun relasi untuk mencari mentor yang ahli tersebut. Persiapan modal yang cukup juga wajib Anda perhatikan, ya!