Kenali 14 Struktur Sel Hewan Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Fungsinya!

Sel adalah bagian terkecil yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup, salah satunya pada hewan. Bisa dibilang, sel adalah tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Di dalam sel, terdapat subunit khusus yang memiliki fungsi tertentu sekaligus menjadi strukturnya (organel). Lantas, seperti apa struktur sel hewan? Yuk, simak artikel ini!

14 Struktur Sel Hewan serta Fungsi dan Cirinya.

Di bawah ini adalah struktur-struktur sel pada hewan beserta fungsi dan ciri-cirinya, antara lain:

1. Badan Golgi

Badan Golgi merupakan organel polimorfik yang tersusun dari membran berbentuk pipih. Jumlahnya beragam, bisa satu bahkan ratusan untuk tiap sel. Ciri-ciri badan Golgi adalah lempeng kantong-kantong atau sisternanya dikelilingi oleh membran tunggal dengan lebar bervariasi.

Fungsi utama Badan Golgi dalam sel hewan yakni sebagai organ sekresi. Sebab, Badan Golgi mengeluarkan zat  yang masih dibutuhkan dan membentuk enzim yang belum aktif. 

Badan Golgi juga memiliki peran dalam memproses protein untuk disebarkan keseluruh tubuh dan sebagai perantara protein dari Retikulum Endoplasma ke luar sel.

2. Lisosom

Struktur sel hewan berikutnya adalah Lisosom. Lisosom merupakan organel sel yang menyerupai kantong/bola yang dibungkus oleh selaput atau membrane tunggal. Ukurannya sekitar 500 nm dan berisi 40-50 zat enzim. Ciri-ciri lain organel sel ini dibentuk oleh kompleks Golgi dan mengandung enzim hidrolitik.

Fungsi dari Lisosom adalah untuk mencerna zat makanan dari fagositosis dan pinositosis. Selain itu, ia juga menghancurkan organel sel yang telah rusak atau tua. Lisosom juga berfungsi menghancurkan zat yang memiliki sifat karsinogen.

3. Membran Sel

Membran sel merupakan lapisan terluar sel yang mengelilingi isi sitoplasma dan nukleoplasma. Membran sel ini memisahkan sel individu dan kompartemen selular. Mereka mengatur transportasi molekul dan bersifat dinamis, yakni terus menerus dibentuk dan didegradasi.

Untuk hewan, membrane sel berfungsi untuk mengatur keluar masuknya nutrisi dan mineral. Selain itu, ia juga menjadi pelindung sel dan menjadi tempat reaksi kimia. Membran sel juga berperan penting dalam menerima rangsangan dari luar.

4. Mikrofilamen

Struktur sel hewan selanjutnya adalah Mikrofilamen. Mikrofilamen merupakan serat protein sitoskeleton kecil yang memiliki fungsi sebagai jalur untuk pergerakan miosin, yakni pembentuk filament. Ciri-ciri dari mikrofilamen adalah ukurannya yang hanya berdiameter 5-7 nm saja.

Mikrofilamen memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk menahan tegangan (gaya tarik). Selain itu, ia biasanya membentuk jaringan sub membrane plasma untuk mendukung dan mempertahankan bentuk sel. Mikrofilamen juga berperan penting dalam perubahan bentuk sel kontraksi otot.

5. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah struktur sel hewan yang menjadi salah satu komponen sitoplasma. Ia adalah polimer protein tubulin yang tersusun dalam susunan heliks. Ciri-ciri dari mikrotubulus adalah berbentuk tabung panjang dan berongga serta memiliki sifat kaku. Selain itu, diameter luarnya 24 nm dan pada bagian dalam berdiameter 12 nm.

Salah satu fungsi mikrotubulus adalah sebagai rangka dalam sel sitoskeleton. Selain itu, mikrotubulus berfungsi sebagai transportasi seluler (elemen utama yang membentuk silia dan flagel). Bahkan, ia merupakan jaringan struktural dalam sel yang terlibat dalam banyak proses selular, seperti mitosis, sitokinesis, dan vesikuler.

6. Mitokondria

Mitokondria adalah bagian sel eukariotik yang terdapat pada setiap makhluk hidup, termasuk hewan. Organel ini memiliki peran dalam setiap proses organisme, salah satunya respirasi. Respirasi adalah pertukaran gas antara organisme dan lingkungan untuk menciptakan suatu energi.

Ciri-ciri organel ini berbentuk elips dan memiliki dua membran. Ukuran mitokondria sendiri bervariasi, mulai dari 0,3 sampai 40 mikrometer. Selain itu, mitokondria memiliki cairan berupa protein, DNA, ribosom, lemak, dan sirkuler.

Fungsinya adalah menghasilkan energi, membangun bagian tertentu dalam darah dan hormone hewan, membantu proses kematian sel, serta detoksifikasi ammonia.

7. Nukleolus

Struktur sel hewan berikutnya adalah nukleolus. Nukleolus adalah struktur yang cukup menonjol di dalam nukleus yang tidak membelah. Nukleolus bisa dilihat sebagai massa granula berwarna gelap dengan serat-seratnya yang bergabung dengan bagian kromatin.

Fungsi nukleolus yakni mensintesis berbagai jenis molekul RNA yang memiliki fungsi dalam proses pembentukan sub unit ribosom. Selain itu, nukleolus juga menghasilkan protein bagi hewan. Nukleolus juga berperan dalam mengatur proses metabolisme nutrisi.

8. Nukleoplasma

Nukleoplasma atau karioplasma merupakan cairan kental di dalam inti sel (nukleus) yang terkandung banyak zat, seperti protein, mineral, DNA dan RNA. Ciri-ciri dari sel ini adalah bertekstur padat di dalam nukleus. Selain itu, terdapat serat kromatin padat di dalamnya.

Fungsi dari nukleoplasma adalah sebagai tempat untuk mengolah bermacam-macam enzim serta menjaga bentuk dan struktur inti sel. Selain itu, nukleoplasma bertanggung jawab untuk membawa informasi genetika pada makhluk hidup, termasuk hewan.

9. Nukleus

Nukleus atau inti sel adalah organel yang mengatur sekaligus mengendalikan aktivitas sel pada hewan. Organel ini mengandung materi genetik berupa DNA lurus-panjang. Inti sel terbentuk oleh dua lapisan lipoprotein. Selain itu, terdapat pori-pori yang berinteraksi dengan hialoplasma. Organel ini juga dapat ditemukan pada sel eukariotik. 

Fungsi dari nukleus adalah menyimpan informasi genetik hewan, karena kromatin di dalamnya terlilit dengan DNA dan tersimpan dalam nukleoplasma. Selain itu, nukleus memproduksi ribosom, yakni organel sel yang menjadi tempat perakitan protein. Nukleus juga berperan dalam pembentukan protein dan mengontrol pertumbuhan sel.

10. Peroksisom

Struktur sel hewan lainnya adalah Peroksisom. Peroksisom merupakan vesikel kecil, yakni organel terikat membran tunggal yang berada di dalam sel eukariotik. Disebut peroksisom, karena organel ini bisa menghasilkan hidrogen peroksida. Ciri-ciri peroksisom antara lain mengandung sekitar 50 enzim.

Fungsi utama peroksisom adalah terlibat dalam metabolisme lipid dan pemrosesan spesies oksigen reaktif. Struktur ini memangkas asam lemak panjang menjadi lebih pendek.  Fungsi lainnya adalah terlibat dalam berbagai proses oksidatif dan menurunkan oksigen dalam sel.

11. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma atau RE adalah organel menyerupai benang-benang pada bagian inti sel. Organel ini dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Lebih lanjut, RE memiliki ciri-ciri ditempeli dan juga tidak ditempeli ribosom, tersusun atas sisterna dan tubulus, serta berfungsi sebagai sintesis lipid dan protein.

RE berfungsi untuk membentuk, memproses, dan mengirimkan protein ke bagian sel yang membutuhkan. RE bisa ditemukan pada setiap bagian tubuh, seperti tulang, kulit, rambut, dan otot.

12. Ribosom

Ribosom adalah struktur sel hewan atau organel berikutnya. Organel ini memiliki ukuran yang kecil, tetapi padat dan berada dalam sel. Ribosom juga menjadi komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Ciri-ciri dari ribosom adalah berdiameter 20 nm. Selain itu, organel ini terdiri dari RNA (65 %) dan proten (35%).

Ribosom berperan dalam proses sintesis, organel ini menerjemahkan mRNA yang akan berubah menjadi protein secara efektif. Selain itu, organel ini dapat melakukan translasi pada proses pembentukan protein.

13. Sentriol 

Sentriol adalah organel berbentuk silinder yang tersusun dari mikrotubulus. Letaknya di dalam sel eukariotik dan bisa ditemukan di semua sel hewan. Sentriol biasanya terdiri dari sembilan sel mikrotubulus triplet.

Fungsi dari sentriol adalah membentuk tiang mitosis yang ada di sel-sel hewan tinggi. Selain itu, sentriol dapat membentuk sentriol baru, meskipun tanpa DNA. Sentriol juga membantu dalam pembelahan sel dan membentuk filament aksial.

14. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang dilindungi oleh membran sel dan memiliki bentuk seperti cairan. Sitoplasma tersusun oleh air, protein, lemak, mineral, vitamin, dan karbohidrat. Fungsi dari sitoplasma adalah sebagai tempat untuk menyimpan zat kimia sel.

Zat kimia sel ini penting bagi metabolisme sel, seperti enzim, ion-ion, protein, dan lemak. Selain itu, sitoplasma juga menjadi tempat pada proses metabolism dan sintesis. Sitoplasma juga berperan dalam melarutkan segala senyawa dan protein di dalam sel dan menjadi pembantu pergerakan sel, dari satu bagian ke bagian lainnya.

Sudah Mengerti Struktur Sel Hewan?

Itulah penjelasan mengenai struktur sel yang ada pada makhluk hidup, khususnya hewan. Ternyata, sel hewan terdiri dari beberapa macam organel. Meski struktur di atas terdapat pada hewan, tetapi beberapa diantaranya memiliki karakteristik yang sama dengan manusia serta tumbuhan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page