Sugesti Adalah: Pengertian, Jenis, Faktor, dan Contohnya

Sugesti adalah pengaruh yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Pengaruh tersebut bisa berasal dari internal orang tersebut maupun pihak eksternal. Pengaruh yang positif akan membuat pikiran jadi lebih terbuka sehingga perilaku juga jadi lebih positif. Simak ulasan selengkapnya tentang sugesti di bawah ini!

Apa Itu Sugesti?

Sugesti adalah situasi ketika suatu pihak memberikan pengaruh atau pandangan tertentu kepada pihak lain. Kondisi tersebut menyebabkan pihak yang menerima pengaruh akan memberikan respons tertentu, baik secara sadar maupun tidak sadar. 

Pemberian pengaruh tersebut bisa dalam berbagai bentuk seperti sikap, tindakan, maupun kata-kata. Gambar poster, iklan di spanduk, atau bahkan simbol tertentu juga dapat memberikan pengaruh tertentu kepada seseorang. 

Seseorang yang memiliki kepercayaan berlebih terhadap individu, biasanya sering mudah terpengaruh oleh instruksi orang tersebut. Seperti keyakinan bahwa jimat dari seorang dukun akan memiliki kekuatan khusus meski sejatinya itu tidak benar. 

Namun, pada kenyataannya kepercayaan tersebut berasal dari optimisme yang terjadi karena keyakinan yang muncul akibat pengaruh tertentu. 

Ada dua tipe sugesti, yaitu internal dan eksternal. Sugesti internal atau auto sugesti adalah pengaruh yang diberikan oleh individu terhadap diri mereka sendiri. Jika seseorang mengalami kecemasan, hal ini cenderung memberikan pengaruh negatif pada dirinya sendiri. 

Sebaliknya, ketika seseorang memiliki keyakinan dalam kemampuannya, hal tersebut akan membawa pengaruh yang positif kepada diri mereka. Individu tersebut akan bisa memperkuat keyakinan bahwa mereka mampu mencapai tujuan mereka.

Sementara itu, sugesti eksternal atau hetero sugesti adalah pengaruh yang diberikan oleh orang lain. Seseorang yang mudah terpengaruh atau menerima sugesti disebut sebagai sugestibel, sementara individu yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau memberikan sugesti pada orang lain disebut sugestif.

Ketika seseorang terpengaruh oleh sugesti, fungsi pikiran, perasaan, dan keinginan mereka tidak lagi menjadi fokus utama.

Jenis-Jenis Sugesti

Sugesti terdiri dari beberapa jenis. Penjelasan dari berbagai jenis sugesti adalah sebagai berikut:

1. Crowd Suggestion

Crowd Suggestion
Crowd Suggestion | Sumber: Freepik.com

Crowd suggestion atau sugesti kerumunan adalah penerimaan pengaruh tanpa penalaran yang terjadi karena individu menjadi bagian dalam kelompok tertentu. Contohnya, ketika siswa terlibat dalam perkelahian antar pelajar, hal itu seringkali terjadi karena faktor loyalitas mereka terhadap teman-teman sekelompok.

2. Negative Suggestion

Negative Suggestion
Negative Suggestion | Sumber: Freepik.com

Negative suggestion atau sugesti negatif merupakan upaya untuk memberikan tekanan atau membatasi tindakan individu lain. Sebagai contoh, seorang preman dapat mengancam seorang pedagang untuk memberikan uang setiap harinya.

3. Prestige Suggestion

Prestige Suggestion
Prestige Suggestion | Sumber: Freepik.com

Prestige suggestion atau sugesti prestise terjadi ketika individu menerima pengaruh tertentu karena prestise atau penghormatan terhadap orang yang memberikan pengaruh tersebut. 

Contohnya, ketika tokoh masyarakat yang dihormati menyarankan kepada warganya untuk mematuhi protokol kesehatan selama pandemi. Karena menjadi sosok yang terpandang dan terhormat, banyak orang yang akan mengikuti saran tersebut tanpa melakukan pemikiran yang mendalam.

Dari contoh di atas, kita tahu bahwa sugesti adalah hal yang dinilai sangat ajaib. Entah bagaimana kita bisa ikut terpengaruh untuk mengerjakan suatu tindakan meski kelihatannya kita masih punya pilihan untuk tidak melakukannya.

Faktor-Faktor Sugesti

Sugesti adalah hal yang juga bisa terjadi karena sejumlah faktor. Faktor-faktor yang memainkan peran penting dalam sugesti adalah sebagai berikut:

1. Hambatan dan Kapasitas Berpikir

Ketika kondisi fisik dan mental seseorang mengalami gangguan atau kelemahan, mereka cenderung lebih mudah menerima saran atau pengaruh yang dianggap dapat membantu mengatasi masalah mereka. 

Untuk memudahkan proses sugesti, butuh pemahaman yang cerdas tentang kelemahan orang yang akan menerima pengaruh tersebut. Selain itu, individu dengan kapasitas berpikir yang terbatas juga lebih rentan menerima pengaruh tertentu.

2. Pikiran yang Tidak Fokus

Pikiran yang tidak fokus atau terpecah-pecah juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi efektivitas sugesti. Saat seseorang memiliki banyak pikiran dan kurang fokus, mereka lebih rentan untuk menerima pengaruh tertentu.

3. Penggunaan Kewibawaan

Faktor ini mengacu pada pengaruh dari seorang individu yang telah diakui kredibilitasnya oleh orang yang telah tersugesti. Sebagai contoh, ketika seorang kepala sekolah yang terkenal disiplin memberikan nasihat tentang kedisiplinan, maka nasihat tersebut akan lebih mudah diterima.

4. Keyakinan Diri

Setiap individu memiliki keyakinan dan sikap tertentu terhadap norma dan panduan perilaku. Proses sugesti akan berhasil jika berjalan ke arah yang sesuai dengan keyakinan individu. Dengan demikian, para individu akan lebih mudah menerima pengaruh tersebut.

5. Faktor Mayoritas

Jika sebuah norma atau pedoman diterima oleh mayoritas dalam kelompok, maka para individu lainnya juga akan lebih mudah menerima norma tersebut. Oleh karena itu, pengaruh yang sesuai dengan norma mayoritas memiliki risiko penolakan yang lebih kecil.

Cara Pemberian Sugesti

Ketika memberikan sugesti kepada orang lain, seseorang biasanya menggunakan berbagai alat seperti ekspresi mata, suara, gambar, atau pernyataan yang biasanya digunakan untuk memberikan pengaruh tertentu. 

Sugesti adalah pengaruh yang juga bisa kamu sampaikan dalam berbagai metode, seperti memberikan pujian atau merayu individu yang akan menjadi target. Mencoba menakuti seseorang, atau bahkan mengungkapkan kelemahan mereka juga merupakan cara yang bisa kamu gunakan untuk memberikan pengaruh tertentu.

Umumnya, cara pemberian sugesti adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan Langsung

Dalam pendekatan ini, sugesti adalah tindakan mempengaruhi orang lain yang diberikan secara langsung dengan tujuan untuk merangsang respons cepat dari individu yang menerima pengaruh tersebut.

2. Pendekatan Tidak Langsung

Pendekatan sugesti yang tidak bersifat langsung melibatkan proses mental yang berfokus pada pembentukan asosiasi. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi secara langsung.

Contoh Bentuk Sugesti Positif

Setelah memahami apa itu sugesti. berikut adalah beberapa contoh sugesti positif yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Yakin atas Kekuatan dan Kehendak Tuhan

Terkadang, seseorang telah berusaha sekuat tenaga dan mempersiapkan diri secara cermat, tetapi hasilnya mungkin tidak sesuai dengan harapan. Misalnya, seseorang yang telah belajar dan giat berlatih soal-soal ujian, namun masih belum berhasil dalam pelaksanaannya.

Wajar jika seseorang merasa sulit menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya. Namun, ketika individu tersebut mendekatkan diri kepada Tuhan, maka mereka akan merasa ada kekuatan yang membimbing mereka. 

2. Semua Hal Terjadi Karena Sebab Tertentu

Mengapa seseorang makan? Karena mereka merasa lapar. Ini adalah contoh sederhana dari hubungan sebab-akibat yang berada di bawah kendali individu. Tetapi, apa yang terjadi jika kendali ada di tangan Tuhan? Terkadang, sulit bagi seseorang untuk memahami kehendak Tuhan atas kehidupan mereka. 

Hal yang sama berlaku juga untuk semua pengalaman dalam hidup seseorang. Semua hal pasti terjadi karena alasan tertentu. Hanya kadang-kadang, seseorang tidak dapat langsung memahami alasan itu.

3. Pasti Ada Jalan Keluar untuk Setiap Masalah

Seperti siang dan malam yang selalu ada pasangannya, setiap masalah pasti memiliki solusinya. Namun, penting bagi seseorang untuk berusaha mencari dan menemukan solusi tersebut. 

Sebagaimana ketika seseorang siswa merasa lapar, mereka harus pergi ke kantin sekolah dan makan sesuatu untuk menghilangkan rasa lapar. Sebaliknya, jika orang tersebut hanya duduk-duduk dan mengeluh tentang lapar tanpa tindakan, perasaan lapar itu tidak akan hilang.

4. Setiap Individu Memiliki Nilai yang Berarti

Ketika mengalami kegalauan pada masa remaja atau menghadapi krisis pada kehidupan menuju dewasa, seseorang mungkin merasa kebingungan dan kehilangan arah. 

Seseorang juga bisa dengan mudah merasa tidak berharga dan tidak berguna. Bagaimana cara mengatasi perasaan tersebut? Salah satu caranya adalah dengan kembali pada nilai-nilai agama untuk menemukan makna dalam diri orang itu sendiri. 

Selain itu, seseorang juga dapat mencari dukungan dari orang-orang di sekitar mereka. Terutama dari keluarga yang akan selalu menerima dan mendukung mereka, apapun keadaannya.

Tidak peduli apapun cara dan alasan yang dipilih untuk bertahan, seseorang harus percaya bahwa mereka memiliki nilai yang berarti. Walaupun itu mungkin tampak sepele, setiap individu tetap berarti dan memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat. Jadi, jangan mudah menyerah pada diri sendiri.

5. Setiap Tindakan Memiliki Konsekuensi yang Harus Dihadapi

Di bawah situasi yang tidak menguntungkan, mungkin seseorang memiliki banyak alasan untuk merasa kecewa. Tetapi mereka perlu menyadari bahwa setiap tindakan yang mereka lakukan akan berdampak pada diri mereka sendiri suatu saat nanti.

Jadi, dalam keadaan seburuk apapun, seorang individu tetap harus berusaha untuk berlaku baik, agar nantinya mereka bisa merasakan hal-hal baik kembali kepada mereka. 

Sebagai contoh, ketika seseorang merasa tidak puas dengan hasil ujian, lebih baik mereka tetap tenang dan menjaga diri daripada melepaskan kemarahan dengan cara marah-marah atau berperilaku kasar yang bisa menyakiti orang lain.

Baca Juga: Trigger adalah Bahasa Gaul yang Sering Didengar, Ini Maksudnya!

Sudah Tahu Apa Itu Sugesti?

Sugesti adalah pengaruh yang bisa kamu gunakan untuk membantu mengatasi situasi sulit sehingga tidak mudah menyerah pada keadaan. Selain itu, sugesti adalah tindakan yang bisa membuat pikiran kamu akan jadi lebih terbuka sehingga perilaku kamu jadi lebih positif. Jadi, sudah temukan sugesti yang cocok untuk diri kamu sendiri?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page