Apa itu Surat Utang Negara? Pegertian, Manfaat, Jenis, & Contohnya

Di masa kini, banyak sekali cara untuk melakukan sebuah investasi baik kepada swasta atau negara. Surat utang negara adalah salah satu metode yang bisa Anda gunakan. Namun, apa yang dimaksud dengan surat utang negara itu sendiri? Simak artikel ini untuk mengetahui pengertian, manfaat, jenis, dan juga contohnya!

Apa Itu Surat Utang?

Sebelum mengetahui pengertian dari surat utang negara, Anda dapat mengetahui apa itu surat utang atau yang kerap kali memiliki sebutan obligasi.

Obligasi sendiri merupakan sebuah instrumen investasi yang sudah diakui oleh Bursa Efek Indonesia. Surat utang biasanya diterbitkan oleh satu pihak yang sedang membutuhkan modal atau uang dari para investor. Investor yang setuju untuk membeli surat utang dari pihak pertama tentu akan mendapat imbalan tersendiri.

Imbalan tersebut berupa suku bunga pada periode tertentu yang sudah disetujui oleh kedua pihak. Nantinya, pihak penerbit surat utang harus melunasi pokok utang pada jangka waktu yang sudah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Pengertian Surat Utang Negara

Sama seperti obligasi, surat utang negara adalah sebuah sertifikat berisi permintaan utang yang diterbitkan oleh negara, khususnya pemerintah pusat. Surat utang ini memiliki tujuan utama untuk membiayai kebutuhan dari pemerintah, terutama dari segi budgeting

Meski pemerintah sudah memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang direncanakan jauh-jauh hari, namun ada kalanya APBN tersebut menjadi defisit. Di sinilah surat utang negara berguna untuk menambal defisit tersebut. 

Selain memiliki sebutan SUN, nama lain dari surat ini adalah surat berharga negara (SBN). Tidak hanya untuk membiayai defisit APBN, penerbitan surat utang ini juga memiliki beberapa tujuan. Seperti untuk menutup kekurangan kas dalam jangka waktu pendek, maupun untuk mengelola apa yang namanya portofolio utang negara.

Pengelolaan portofolio utang negara dalam surat utang ini adalah sebuah aktivitas untuk menerbitkan dan membayarkan utang negara secara teratur agar tidak melewati jatuh tempo pembayaran. Lewat portofolio yang baik, pemerintah dapat memperoleh kepercayaan investor secara lebih baik.

SUN dapat diterbitkan oleh pemerintah pusat tepat setelah mereka mendapat persetujuan dari DPR yang disahkan dalam struktur pengesahan APBN. Serta setelah DPR melakukan konsultasi dengan Bank Indonesia.

Manfaat Surat Utang Negara Bagi Pembeli

Jika menilik dari sudut pandang pemerintah, surat utang negara adalah surat yang berguna untuk mengatasi defisit anggaran dan kekurangan kas. Namun, apa manfaatnya bagi orang membelinya? Berikut ini adalah beberapa manfaat membeli surat utang negara bagi para investor yang tertarik:

1. Investasi dengan Risiko Minimal

Salah satu hal yang sering dikhawatirkan dari sebuah investasi tentu saja adalah kepastian dari investasi itu sendiri.

Ada kalanya investasi yang memiliki iming-iming hasil balik besar justru merupakan sebuah tindak penipuan. Misalnya seperti binary trading atau koperasi bodong yang sudah memakan banyak korban atau mungkin investasi dalam bentuk saham. 

Memang saham di masa kini merupakan investasi dengan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi. Namun, investasi dalam bentuk saham bisa saja memiliki tingkat risiko yang juga tinggi. Hal tersebut terjadi karena ketidakpastian nilai saham di bursa efek atau di pasar saham.

Dalam surat utang negara, Anda tidak perlu khawatir untuk memikirkan risiko dari dua skenario di atas. Pasalnya, surat utang negara adalah salah satu bentuk investasi yang pasti akan kembali modal. Tentu saja, dengan risiko yang kecil investor dapat memperluas portofolio mereka tanpa harus merasa khawatir.

2. Terhindar dari Fluktuasi Pasar

Masih bicara soal minimalisme sebuah risiko, surat berharga negara merupakan salah satu jenis atau bentuk investasi yang cukup aman dari fluktuasi pasar.

Agar dapat menghindari kehilangan modal atau capital loss, seorang investor dapat menahan penjualan surat berharga negara mereka. Tujuannya adalah agar dapat mencapai jatuh tempo untuk memastikan suku bunga yang lebih pasti.

3. Dijamin Keamanannya Oleh Negara

Karena diterbitkan oleh pemerintah pusat, maka tidak heran jika surat utang negara adalah sebuah jenis investasi yang juga diatur dalam undang-undang. Tepatnya dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 mengenai Surat Utang Negara.

Terdapat beberapa hal yang diatur dalam undang-undang terkait dengan surat berharga negara. Seperti pengelolaan surat berharga, kewenangan dan kewajiban dari surat berharga negara, maupun akuntabilitas. Serta transparansi dan ketentuan pidana dari pelanggaran pelaksanaan transaksi surat berharga negara.

Bicara soal pelaksanaan transaksi surat berharga negara, pihak yang berhak mengelola surat berharga negara adalah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU). Ini adalah badan lembaga pemerintah yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan.

Karena sudah aman dan terjamin, tentu saja Anda jadi tidak perlu cemas untuk berinvestasi melalui surat berharga negara.

4. Pajak Bunga SUN Lebih Rendah daripada Bunga Deposito

Layaknya semua hal yang terkait pendapatan di Indonesia, melakukan investasi dengan membeli surat berharga negara ternyata juga memiliki nilai pajaknya tersendiri. Namun, kupon surat berharga negara adalah bunga yang memiliki nilai pajak yang relatif lebih rendah daripada rekening deposito.

Seperti yang Anda ketahui, menabung di bank deposito juga dapat menghasilkan pendapatan yang berupa bunga. Namun, bunga bersih baru bisa Anda dapatkan setelah membayar pajak sebesar 20% banyaknya.

Sedangkan untuk surat berharga negara, Anda hanya perlu membayarkan sebesar 10% untuk bisa mendapatkan kupon atau bunga dari investasi tersebut. Mengapa bisa demikian?

Hal tersebut ternyata dilakukan oleh pemerintah untuk membuat calon pembeli maupun investor lebih berminat dalam berinvestasi ke surat berharga negara.

5. Suku Bunga yang Jauh Lebih Tinggi

Salah satu hal yang cukup menggiurkan dari adanya surat utang negara adalah imbal hasil atau yang kerap kali memiliki nama lain suku bunga atau kupon. Berbeda dengan suku bunga deposito yang tidak begitu besar dan cenderung stagnan, SUN atau SBN ternyata hadir dengan suku bunga yang jauh lebih tinggi. 

Sebagai contoh, suku bunga deposito yang 3,5% per tahun kalah dengan suku kupon SR018-T3 yang berada di angka 6,25%. Serta masih kalah dengan SR018-T5 yang berada di angka 6,40% dalam per tahunnya.

Jika diproyeksikan dalam bentuk modal. Maka, misalnya Anda membeli surat berharga negara SR018-T5 sebesar Rp50.000.000. Nantinya, Anda akan mendapat untung sebesar Rp2.880.000,00 dalam satu tahun ke depan. Sedangkan, untuk deposito bunga Anda hanya mendapat untuk kotor sebesar Rp1.400.000,00.

Ditambah dengan pajak yang lebih rendah, tentu saja keuntungan yang Anda dapatkan dari investasi surat berharga negara juga jauh lebih besar.

6. Berkontribusi untuk Pembangunan Negara

Melaksanakan bakti untuk negara bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dari segi pembangunan. Mungkin Anda lebih sering mendengar soal membayar pajak, namun membeli surat berharga negara juga tidak kalah baiknya.

Ketika membeli surat berharga negara, maka Anda ikut andil dalam melaksanakan pembangunan negara yang lebih sejahtera kedepannya. Namun, berbeda dengan pajak, membeli surat berharga negara adalah salah satu bentuk kontribusi yang juga dapat menimbulkan keuntungan pribadi bagi Anda.

Jadi, tidak salah jika banyak orang memilih surat berharga negara sebagai sarana kontribusi dan investasi mereka.

Jenis Surat Utang Negara

Tergolong dalam suatu obligasi, surat utang negara adalah sebuah investasi yang memiliki beberapa jenis tergantung dari bunga maupun pihak yang menerbitkan atau jenis kepemilikan. Berikut ini adalah sebagian kecil dari berbagai jenis surat berharga negara yang sedang beredar dan contohnya:

1. Surat Perbendaharaan Negara

Surat Perbendaharaan Negara (SPN) merupakan jenis surat berharga berupa pengakuan utang. Di mana pembayarannya dijamin dari segi pokok maupun bunga oleh Negara Republik Indonesia.

Meski diterbitkan oleh Indonesia, namun surat perbendaharaan negara adalah sebuah jenis dokumen yang bisa dalam bentuk mata uang rupiah maupun valuta asing. Sedangkan untuk pembayarannya sendiri, bunga surat perbendaharaan akan dibayarkan dalam jangka waktu sampai dengan 12 bulan secara diskonto.

Arti “diskonto” dalam surat utang negara adalah pembayaran bunga yang tergambar dalam selisih antara harga pada saat penerbitan surat berharga dan nilai nominal yang diterima pada saat jatuh tempo.

Singkatnya, pembayaran bunga secara diskonto akan dilakukan dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan namun secara berkala. Sebagai contoh adalah 1 bulan, 3 bulan, maupun 6 bulan sekali.

Beberapa contoh surat perbendaharaan negara adalah SPNS05092023, SPNS08082023, dan SPNS11072023.

2. Obligasi Negara

Obligasi Negara merupakan sebuah jenis surat berharga negara yang diperjualbelikan dengan jenis bunga berbeda-beda. Berbeda dengan surat perbendaharaan negara yang pembayaran bunganya hanya secara teratur atau diskonto, obligasi negara menyediakan opsi diskonto maupun ritel.

Ritel yang dimaksud di sini sendiri merupakan sebuah metode investasi di mana surat berharga negara kurang lebih menjadi sama dengan saham. Surat berharga yang sudah Anda beli bisa Anda jual di pasar sekunder dengan harga tertentu yang menurut Anda cocok. Jadi, tidak ada pembayaran secara teratur dari pemerintah.

Obligasi negara yang secara ritel terdiri dari Obligasi Republik Indonesia dan Sukuk Ritel. Sedangkan obligasi negara secara diskonto adalah Saving Bonds Retail.

3. Obligasi Republik Indonesia

ORI atau Obligasi Republik Indonesia adalah sebuah surat utang negara yang dapat diperjualbelikan lewat mitra distribusi pasar. Tujuan dari penerbitan Obligasi Republik Indonesia adalah untuk melibatkan masyarakat Indonesia atau investor individual agar dapat secara langsung memiliki dan aktif dalam perdagangan obligasi negara.

Contoh dari ORI sendiri adalah ORI022 yang memiliki kupon sebesar 5,95% per tahun.

4. Sukuk Ritel

Sama seperti Obligasi Republik Indonesia, Sukuk Ritel merupakan salah satu jenis surat berharga negara yang bersifat ritel. Bedanya, sukuk ritel berpegang pada prinsip syariah yang tidak memiliki sifat maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), maupun riba (usury).

Salah satu contoh sukuk ritel adalah SR018 yang memiliki sistem long coupon.

Sudah Paham dengan Apa itu Surat Utang Negara?

Berikut tadi adalah pembahasan lengkap mengenai surat berharga negara, mulai dari pengertian, manfaat, maupun jenis, dan beberapa macam contohnya. Semoga dengan artikel ini, Anda jadi lebih paham bahwa surat utang negara adalah salah satu bentuk investasi yang aman dan cukup menjanjikan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page