Susunan organisasi BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) terbentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia atas dalih dari pihak Jepang. Pembentukan BPUPKI ini punya tujuan saling menguntungkan pada kedua belah pihak, baik itu Indonesia maupun Jepang.
Umpan Jepang atas janji memerdekakan Indonesia, menjadi peluang bangsa Indonesia bangkit dari keterpurukannya. Memang tak mudah, tapi andil dari tokoh BPUPKI patut dihargai atas persiapan kemerdekaan Indonesia. Lalu, siapa saja tokoh yang adalah dalam susunan BPUPKI? Mari simak ulasannya berikut ini!
Daftar ISI
Latar Belakang Pembentukan BPUPKI
Awal mulanya, Jepang punya impian untuk membangun kawasan persemakmuran bersama Asia Timur Raya yang masih dalam kontrol kuasanya. Namun sayangnya, terjadi serangan dadakan dari Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941.
Pada tahun 1942, Jepang sigap melakukan ekspansi di berbagai kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Filipina, bahkan Indonesia. Awalnya, kedatangan Jepang sempat menjadi harapan baru bagi Indonesia, namun seketika langsung sirna atas perlakuan mereka yang seenaknya.
Setelah itu, Jepang ingin menguasai wilayah Australia, namun mengalami serangan telak dari pertempuran laut karang oleh Amerika pada tahun 1942. Lalu, sekitar tahun 1944, mulai terjadi pengeboman sehingga Jepang kehilangan pangkalan laut sebab krisis kabinet. Sehingga wilayah Saipan jatuh ke pihak sekutu.
Selain itu, pasukan Jepang berada di wilayah Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall yang juga kalah telak dengan sekutu. Jadi, seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik telah hancur akibat serangan ekspansi dari pihak sekut. Kekalahan Jepang makin tampak dan membuat mereka getir.
Serangan udara juga terlihat pada wilayah kota Ambon, Manado, Makassar, dan Surabaya. Bahkan pasukan sekutu mulai mendarat pada daerah penghasil minyak, seperti Balikpapan dan Tarakan. Kedudukan pun Jepang mulai terancam di kawasan Asia Pasifik.
Sejarah Terbentuknya BPUPKI
Dalam menghadapi krisis tersebut, Jepang berpikir untuk mengumpulkan orang pribumi guna menambah kekuatan dalam kontrol strategi pertahanan diri dari serangan sekutu. Pemerintahan Jepang berusaha memikat hati bangsa Indonesia melalui janji kemerdekaan atas dalih pimpinan Letnan Jenderal Kumakichi Harada.
Pada tanggal 9 September 1944, bangsa Indonesia boleh menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera bersebelahan dengan bendera Jepang. Padahal, sebelumnya larangan tersebut sangat ketat.
Lalu, pada 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan atas pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai). Tujuannya untuk menyelidiki dan mempersiapkan hal penting terkait persiapan pembentukan negara Indonesia yang merdeka.
Pada tanggal 29 April 1945, secara resmi terbentuknya BPUPKI yang berlangsung di gedung Cuo Sangi In, Jakarta, bertepatan dengan hari lahirnya Kaisar Hirohito. Pembentukan itu memuat susunan organisasi BPUPKI yang ikut andil mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
K.RT Radjiman Wedyodiningrat terpilih menjadi ketua dan wakil ketuanya bernama Ichibangase Yosio dan Suroso. Selain itu, R.P Suroso juga terpilih sebagai Kepala Sekretariat, dibantu oleh Toyohito Masuda dan Pringgodigdo.
Pada dasarnya, pembentukan BPUPKI adalah bentuk simbiosis mutualisme antara pihak Jepang maupun Indonesia. Indonesia menganggap ini sebagai peluang untuk mempersiapkan kemerdekaannya. Sementara bagi Jepang, pembentukan itu hanya untuk memikat hati rakyat dan bisa lebih mengontrol pergerakan kemerdekaan.
Susunan Organisasi BPUPKI
Mulanya susunan organisasi terdiri dari 67 anggota (60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang). Lantas, siapa anggota susunan organisasi BPUPKI tersebut? Ini uraiannya:
1. Susunan Anggota BPUPKI Sidang Pertama
Berikut adalah rincian susunan awal anggota BPUPKI, meliputi:
- Ir. Soekarno
- Mohammah Hatta
- Ki Hajar Dewantara
- Raden Suleiman Effendi Kusumaatmaja
- Samsi Sastrawidagda
- Sukiman Wiryosanjoyo
- Kanjeng Raden Mas Hario Sosrodiningrat
- KH A Ahmad Sanusi
- KH Wahid Hasyim
- H Agus Salim
- Raden Ashar Sutejo Munandar
- Abdul Kahar Muzakir
- Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo
- Raden Ruseno Suryo Hadikusumo
- KH Abdul Halim Majalengka (Muhammad Syatari)
- KRMT Ario Wuryaningrat
- Ki Bagus Hadikusumo
- KH Mas Mansoer
- KH Masjkur
- Agus Muhsin Dasaad
- Liem Koen Hian
- Mas Aris Mas
- Sutarjo Kartohadikusumo
- AA Maramis
- Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonegoro
- Mas Susanto Tirtoprojo
- Mohammad Yamin
- Raden Ahmad Subarjo
- Raden Hendromartono
- AR Baswedan
- Raden Mas Sartono
- Raden Panji Singgih
- Raden Syamsudin
- Raden Suwandi
- Raden Sastro Mulyono
- Yohanes Latuharhary
- Raden Ayu Maria Ulfah Santoso
- Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangoenpoespito
- Oey Tiang Tjoei
- Oey Tjong Hauw
- Bandoro Pangeran Hario Purubojo
- PF Dahler
- Parada Harahap
- Soepomo
- Pangeran Ario Husein Jayadiningrat
- Raden Jenal Asikin Wijaya Kusuma
- Raden Abdul Kadir
- Raden Abdulrahim Pratalykrama
- Raden Abikusno Cokrosuyoso
- RAA Purbonegoro Sumitro Kolopaking
- Raden Adipati Wiranatakoesoema V
- Raden Mas Margono Joyohadikusumo
- RMTA Suryo
- R Otto Iskandardinataha
- Raden Ruslan Wongsokusumo
- Raden Sudirman
- Raden Sukarjo Wiryopranoto
- Raden Buntaran Martoatmodjo
- Bendoro Pangeran Hario Bintoro
- Tan Eng Hoa
- Matuura Mitutoyo
- Miyano Syozoo
- Tanaka Minoru
- Itagaki Masumitsu
- Masuda Toyohiko
- Ide Teitiroo
- Tokonami Tokuzi
2. Susunan Anggota BPUPKI Sidang Kedua
Pembentukan BPUPKI berlangsung selama dua kali sidang. Pada sidang kedua susunan organisasi BPUPKI mengalami perubahan. Berikut adalah 6 anggota dari Indonesia:
- Abdul Kaffar
- BKPA Suryohamijoyo
- KH Abdul Fatah Hasan
- Raden Asikin Natanegara
- Pangeran Mohammad Noor
- Mas Besar Martokusumo
Hasil Sidang BPUPKI
Setelah mengetahui susunan organisasi BPUPKI, Anda akan mengetahui hasil sidang yang berlangsung dua kali. Tentu saja, hasil sidang mengalami proses kesepakatan panjang dari beberapa pemikiran para tokoh. Berikut penjelasan hasil sidang pertama dan kedua melalui orasi para tokoh penting:
1. Sidang Pertama
Sidang pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945, membahas mengenai perumusan dasar negara Indonesia. Gagasan pemikiran tiga tokoh penting dari susunan organisasi BPUPKI yang akan tersampaikan melalui orasi terkait rumusan 5 prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain:
1. Mohammad Yamin
Pada 29 Mei 1945, sidang berlangsung dari Prof. Mohammad Yamin dalam mengemukakan gagasannya, berupa:
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
- Kesejahteraan Rakyat
2. Prof. Dr. Soepomo
Lalu, berlanjut pada 31 Mei 1945. Atas gagasan pemikiran Prof. Dr. Soepomo mengenai rumusan lima prinsip dasar negara. Ini disebut “Dasar Negara Indonesia Merdeka”, yakni:
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan
- Musyawarah
- Keadilan Sosial
3. Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, masih melanjutkan sidang yang lalu. Di mana Ir. Soekarno menyampaikan pemikiran perihal rumusan lima prinsip dasar negara Indonesia sebut saja “Pancasila”. Ini dia rincian gagasan Soekarno, berupa:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Menurut beberapa gagasan pemikiran tersebut, rumusan 5 prinsip dasar negara sepakat menggunakan gagasan milik Ir. Soekarno berupa Pancasila. Ini menjadi pondasi dan ideologi Indonesia.
2. Sidang Kedua
Sidang kedua BPUPKI menghasilkan rumusan dasar negara dan rancangan Undang-Undang Dasar. Memulai dengan penambahan 6 anggota baru dalam susunan organisasi BPUPKI sebagai badan penyelidik.
Adapun pertemuan tanggal 1 Juni 1945, menghasilkan panitia beranggotakan 8 orang untuk mengidentifikasi usulan BPUPKI, yakni:
- Ir. Soekarno
- Moh. Hatta
- Mr. A. A. Maramis
- Sutardjo
- A Wachid Hasyim
- Ki Bagus Hadikusumo
- Otto Iskandardinata
- Mohammad Yamin
Namun, terjadi perbedaan pendapat, sehingga tanggal 22 Juni 1945 Soekarno mengadakan pertemuan membentuk panitia sembilan. Tujuannya untuk mengatasi perbedaan tersebut.
Ini meliputi Soekarno, Wachid Hasyim, Mr. Maramis, Mr. Soebardjo, Moh. Hatta, Moh. Yamin, Kh Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Tjoko Soejoso, dan Haji Agus Salim.
Sehingga menghasilkan usulan rancangan hukum dasar yang Mohammad Yamin populerkan dengan sebutan Piagam Jakarta. Konsepnya atas dasar kesepakatan dari gagasan alinea keempat. Setelah menyepakati bersama secara resmi BPUPKI dibubarkan.
Baca Juga: Mengenal Daftar Anggota BPUPKI dan Tugas-tugas Pokoknya
Sudah Tahu Bagaimana Susunan Organisasi BPUPKI?
Itulah ulasan mengenai susunan organisasi BPUPKI dan latar belakang pembentukannya, berikut hasil sidang persiapan kemerdekaan Indonesia. Melepas belenggu penjajah tidak mudah, namun para tokoh yang andil dalam sidang BPUPKI telah berperan besar berusaha berjuang mencapai kesepakatan.
Di mana ini peluang untuk memaksimalkan peluang kemerdekaan Indonesia. Mempelajari sejarah BPUPKI menjadi salah satu upaya agar Anda dapat menghargai dan menghormati jasa para pejuang. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan tentang BPUPKI, ya!