Indonesia memiliki keanekaragaman seni budaya salah satunya seni tarian. kamu mungkin tidak asing dengan tari bungong jeumpa bukan? Ya, tarian ini menjadi tarian pembuka acara di beberapa pentas seni. Tarian tersebut juga memiliki sejarah, fungsi, makna, keunikan, dan properti tarian tersendiri.
Kekhasan tarian ini yang bernuansa islam sangat menarik para wisatawan mancanegara. Jadi,tidak heran jika tarian ini menjadi ikon pembuka acara festival sea games. Tari tradisional ini juga mempunyai sejarah yang cukup panjang. Kamu harus baca artikel ini hingga akhir agar semakin mengetahuinya.
Daftar ISI
Sejarah Tari Bungong Jeumpa
Seni tari di Indonesia memang sangat beragam jenisnya, salah satunya adalah tari bungong jeumpa. Tarian ini berasal dari Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Dataran yang bernuansa islam sehingga mendapat panggilan serambi Mekkah.
Dalam bahasa Indonesia, bungong jeumpa disebut dengan bunga cempaka. Bunga ini banyak tumbuh di dataran Aceh. Bunga ini mempunyai corak warna yang beragam dan bau yang harum. Jadi, tidak heran jika bunga cempaka menjadi simbol keindahan daerah Aceh.
Selain itu, bunga cempaka juga menjadi representasi dari tarian bungong jeumpa. Menurut sejarahnya, tarian ini sudah ada sejak lama yaitu zaman Kerajaan Aceh.
Dahulu, tarian ini menjadi awal pertunjukkan saat pelantikan raja-raja besar. Para raja percaya bahwa tarian ini dapat mendatangkan rezeki yang berlimpah untuk kerajaan.
Akhirnya, pada masa itu masyarakat percaya dan menjadikan tarian tersebut sebagai adat istiadat bahkan ritual untuk mencari rezeki. Hingga saat ini tarian bungong jeumpa menjadi tarian yang turun-temurun dari nenek moyang sehingga wajib kamu sebagai penerus bangsa melestarikan tarian tersebut.
Sejak abad ke-7, lagu bungong jeumpa sudah muncul dan populer. Lagu ini memberikan ragam gerakan pada tari ini. Gerakan tersebut mengalami perkembangan modifikasi oleh seniman Aceh supaya menjadi lebih indah sesuai dengan lantunan lagunya.
Sekarang tarian ini tidak menjadi ritual untuk mendatangkan rezeki, namun tetap menjadi kebanggaan masyarakat Aceh.
6 Fungsi dan Makna Tari Bungong Jeumpa
Tarian bungong jeumpa menjadi gambaran semangat masyarakat dan keindahan Aceh. Keindahan tersebut terpancar dari eloknya bunga cempaka yang menjadi simbol daerah tersebut. Berikut adalah 6 fungsi dan makna tari bungong jeumpa, yaitu:
1. Mencerminkan Perilaku Masyarakat Aceh
Pertama, fungsi tari ini akan mengisahkan bagaimana keadaan, cara perilaku masyarakatnya, dan kehidupan sosial di daerah Aceh. Cerita kehidupan tersebut akan tergambar dari gerakan serta lantunan lagu dari tarian tersebut.
Selain itu, cerita dari tarian ini menggambarkan bahwa warga Aceh sangat kental sekali dengan nuansa islam. Eloknya gerakan menggambarkan bahwa mereka sangat santun dan mencintai keindahan alam.
2. Sebagai Pembuka Acara Penting
Selanjutnya, tarian bungong jeumpa digunakan sebagai pembuka upacara adat, peresmian raja dan pertunjukan seni karena tari ini menjadi tradisi bagi masyarakat setempat. Pertunjukan seni mulai acara khitanan, pernikahan, hingga acara lainnya.
3. Sarana untuk Promosi Daerah
Bungong jeumpa menjadi sarana untuk mempromosikan daerah Aceh. Promosi ini bermaksud mengundang para wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara untuk berkunjung dan menikmati keindahan Aceh. Promosi ini juga menjadi perantara untuk melestarikan budaya Indonesia.
4. Tarian yang Sakral dan Suci
Dari ketiga fungsi tersebut, tarian ini memiliki makna yang dapat kamu ambil hikmahnya. Tarian ini menjadi awal mula pertunjukkan seni jadi tarian ini sangat sakral dan suci karena menjadi perwujudan indahnya daerah Aceh serta keadaan masyarakatnya.
Fungsi tarian sebagai sarana promosi wisata juga menjadi sarana hiburan para warga baik warga negara maupun mancanegara. Maka dari itu banyak pengunjung yang hadir dan menunggu pertunjukan tarian ini.
6. Simbol Kekayaan Flora yang Indah
Keelokan dan keindahan Aceh juga dapat terpancar dari tarian ini. Makna yang terkandung dalam bunga cempaka menyimbolkan flora yang terdapat di daerah itu.
Selain itu, yang memancarkan keindahan ini menjadi kebanggaan masyarakat sehingga banyak warga Aceh gemar mengoleksi bunga cempaka. Tidak hanya itu, tari ini juga memiliki keunikan tersendiri.
Baca Juga : Pola Lantai Tari Piring serta Lagu, Gerakan & Propertinya
6 Keunikan Tari Bungong Jeumpa
Mungkin pasti masih bertanya-tanya alasan dari tari bungong jeumpa tetap ada hingga saat ini. Salah satu alasannya adalah karena tarian ini memiliki keunikan dalam ragam gerakannya. Berikut beberapa keunikan yang tercermin dari gerakan, properti, dan juga lagu pengiringnya, yaitu:
1. Gerak Pancat
Keunikan yang pertama dapat tercermin dari setiap gerak tariannya. Gerakan pancat berupa gerakan berdiri dan dan menautkan kedua tangan di depan dada seolah olah sedang bertapa.
Gerakan ini sangat unik dibandingkan dengan gerakan bertapa lainnya yang biasanya duduk. Penari akan maju mundur ke kanan dan ke kiri mengikuti tempo lagunya.
2. Gerak mandhak
Selanjutnya, ada gerakan mandhak yang juga unik karena para penari akan melakukan gerakan secara bergantian dan berkebalikan. Penari akan menggerakkan tangan dengan tangan kiri diatas lalu tangan kanan ditautkan di depan dada.
3. Gerak lutut
Gerakan pada lutut ini termasuk gerakan yang unik sekali, penari akan membuat lingkaran seperti bulan menggunakan tangannya. Selain itu, penari juga harus menggerakan kakinya di tempat.
4. Gerak Pandeleng
Gerakan pandeleng mengharuskan penari memegang bahu kiri dengan tangan kanan begitu juga sebaliknya untuk bahu kanan. Penari juga harus mengatur sorotan matanya. Maka dari itu, penari wajib konsentrasi saat gerakan ini mulai.
5. Konde
Penari memakai konde di kepala. Pada tarian ini para penari perempuan diwajibkan menggunakan konde di kepala lalu diberi hiasan bunga. Keunikan ini menjadi ciri khas yang membedakan tarian bungong jeumpa dengan tarian lainnya.
6. Lagu Bungong Jeumpa
Tarian ini menggunakan lagu yang berjudul “Bungong Jeumpa” untuk mengiringi gerakannya. Lagu ini dilantunkan oleh para penari dengan merdu. Penari wajib dapat bernyanyi apabila memainkan tarian ini.
Dengan adanya lagu pengiring tersebut, maka tarian menjadi semakin meriah dan menghasilkan perpaduan suara antara gerakan dan nyanyian yang indah. Maka, tidak mengherankan jika tarian ini sangat populer hingga ke tingkat internasional.
3 Properti Tari Bungong Jeumpa
Kostum atau pakaian penari bungong jeumpa juga termasuk keunikan dari tarian ini. Beberapa kostum yang harus kamu siapkan antara lain, yaitu baju atasan, celana bawahan, ikat kepala, dan konde sebagai aksesoris. Berikut penjelasan mengenai kostum bungong jeumpa, yaitu:
1. Baju Atasan
Penari akan mengenakan baju atasan seperti baju kurung yang terbuat dari kain katun. Baju atasan nantinya dimasukkan ke dalam bawahan. Motif dari baju ini indah sekali, terdapat motif bunga yang cantik.
Warna baju ini biasanya berwarna merah atau hijau dan tambahan hiasan bordir berwarna emas di leher, dada, dan pergelangan tangan.
Dengan warna yang cukup menyala dan mencolok ini, akan menghasilkan tarian yang indah terlebih saat gerakan para penari saling berlawanan.
2. Celana Bawahan
Pada tarian ini, penari mengenakan celana panjang hitam yang mendapat tambahan aksesoris tambahan yaitu kain songket yang melingkar di bagian pinggang sepanjang lutut.
Gerakannya yang cukup cepat dan beragam menjadikan celana pilihan bawahan yang tepat. Jika menggunakan rok ataupun kain, maka para penari akan kesulitan untuk bergerak.
3. Ikat Kepala atau Konde
Keunikan dari tari ini juga terletak pada properti yang digunakan yaitu konde. Para penari perempuan wajib memakai hijab berwarna hitam, kemudian penari akan menambahkan konde di bagian belakang kepala.
Konde tersebut terhiasi berbagai macam bunga sebagai aksesorisnya. Hal ini yang menyebabkan bungong jeumpa bernuansa Islam. Meski begitu, tarian ini bisa dinikmati oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja, tidak terbatas pada agama Islam saja.
Tertarik dengan Tari Bungong Jeumpa?
Nah, itu tadi penjelasan tentang tari bungong jeumpa. Apakah kamu paham sekarang bagaimana sejarah, perkembangan, keunikan, fungsi, dan properti dari tarian ini? Semoga dengan membaca artikel ini, kamu semakin mengenal dengan keberagaman tarian Indonesia beserta fungsi dan maknanya.
Di samping itu, harapannya bacaan ini tidak hanya sekadar menambah wawasan kamu tentang tarian adat dari daerah Aceh ini. Lebih dari itu, semoga kamu bisa ikut melestarikannya dengan menghargai para penari dan semua pihak yang mendalami tarian bungong jeumpa.