Seni tari dayak merupakan salah satu warisan budaya yang sudah terkenal hingga kancah dunia. Selain memiliki keindahan dalam gerakan yang penuh makna, aksesoris tradisionalnya juga jadi daya tarik tersendiri.
Walaupun begitu banyak jenis tarian dan gerakannya, sayangnya warga Indonesia sendiri banyak yang lebih tahu dance K-Pop dari pada warisan budaya ini. Nah, agar rasa bangga lebih tertanam, mari pelajari dari artikel berikut ini!
Mengenal Seni Tari Dayak
Menjadi salah satu suku etnis tersohor dengan nama yang sudah menyebar ke seluruh dunia, Dayak memiliki berbagai seni tari yang mempesona. Beberapa bahkan pernah menjadi pertunjukan persembahan di PBB. Berikut adalah penjabrannya:
1. Tari Hudoq

Jenis tarian pertama yang wajib Anda ketahui adalah tari hudoq. Seni tari ini cukup erat hubungannya dengan ritual keagamaan dan wujud rasa syukur warga setempat. Tarian ini berasal dari Dayak Modang dan Bahau yang khas dengan tarian topengnya.
Menurut beberapa literasi lokal, hudoq sendiri merupakan jelmaan dari roh alam yang warga lokal jadikan dewa. Sehingga penggunaan topeng pada seni tari ini merupakan usaha warga lokal untuk terhubung dengan dewa tersebut agar datang untuk memberikan keberkahan pada waktu tertentu.
Dulunya, tarian ini hanya terjadi pada sebuah festival yang bertepatan dengan selesainya waktu menanam padi atau musim panen. Sehingga tarian ini sebagai wujud syukur karena warga dapat mendapatkan hasil panen.
Keunikan dari tari hudoq sendiri adalah penggunaan berbagai topeng,yang cukup beragam. Mulai dari Hudoq Uling (menyerupai manusia) dan juga berbagai jenis Hudoq Urung (berbagai roh dengan wujud hewan seperti siluman pada kepercayaan Jawa).
2. Tari Adat Ajat Temuai Datai

Jenis seni tari Dayak berikutnya adalah persembahan yang umum terjadi untuk memberikan persembahan pada tamu penting yang singgah ke tanah Suku Dayak Iban. Menurut literasi lokal, tarian ini memiliki makna perwujudan rasa syukur kepada YME atas kedatangan tamu penting ke tanah Kalimantan Barat.
Dulunya, hanya tamu dengan status sosial penting saja yang mendapatkan penyambutan dengan tarian ini. Sehingga pelaksanaannya termasuk acara adat yang cukup sakral, khususnya bagi para pahlawan yang membawa pulang kepala musuh dari medan perang.
Hal tersebut bukan lagi hal yang tabu, mengingat dulunya daerah dan suku-suku memang sedang bersitegang. Walaupun untuk saat ini pergelaran tarian adat ini cukup umum untuk beberapa pentas seni dan penyambutan tamu penting saja.
3. Tari Kancet Papatai

Jika sebelumnya ada tari yang mewujudkan rasa syukur, ada juga bentuk tarian perang dan pertahanan diri. Tarian Kancet Papatai ini merupakan salah satu seni warisan budaya, masih kerap muncul pada acara kebudayaan di Provinsi Kalimantan Timur.
Tarian ini mengisahkan kepahlawanan suku Dayak Kenyah dalam memerangi musuhnya. Tiap gerakannya mengisyaratkan kejantanan dan keperkasaan, sehingga biasanya penari adalah dari bagian laki-laki warga setempat. Ada makna tersirat peperangan terjadi untuk mempertahankan martabat dan wilayahnya.
Tarian ini akan membawakan serta musik tradisional dengan lagu khas berjudul Sak Paku. Lengkap dengan iringan alat musik tradisional, yakni Ampe yang akan menjadi ciri khas dari tarian satu ini.
4. Tari Giring-Giring

Tarian satu ini memiliki keeratan makna atas rasa suka cita dari Suku Dayak Maanyan Kalimantan Tengah atas kepulangan pahlawan perang. Sama halnya dengan tarian ajat temuai datai, tari Dayak satu ini juga bertujuan untuk menyambut tamu penting.
Menurut beberapa literatur lokal, sejarah giring-giring berasal dari Suku Dayak Maanyan dan Dayak Lawangan untuk menggambarkan suka cita penyambutan pahlawan perang. Namun, dulunya tarian ini lebih dikenal dengan seni tari nampak.
Kata giring-giring sendiri kemudian warga lokal pilih, karena memiliki makna beriringan untuk menari bersama. Jadi, walaupun acaranya sakral, namun kesan suka citanya masih dapat semua orang rasakan.
5. Tari Gantar

Jenis tarian Dayak berikutnya sudah tak asing di kancah dunia, yaitu gantar. Tarian ini erat dengan siklus kehidupan dan cocok tanam Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung dari Kalimantan Timur. Dalam beberapa acara, tarian ini juga berfungsi untuk menyambut tamu kehormatan.
Walaupun dalam sejarahnya tarian ini hanya muncul pada upacara adat. Seperti pesta tanam padi, pesta perburuan, dan kepulangan pahlawan perang. Ada juga versi lain yang menggunakan mitos masuarakatm untuk permintaan keselamatan dan keberkahan pada para dewa di negeru Nayu (negeri para dewa).
Uniknya, tarian ini hanya bisa dilakukan oleh para remaja atau para perawan dari suku tersebut dengan 5 hingga 8 orang penari. Selain itu, tarian ini memiliki 3 versi yakni, gatar rayat, kusak, dan juga busai
Gerakan Tari Dayak
Setiap tarian tersebut memiliki keunikan tersendiri, seperti halya beberapa dengan dengan aspek gerakannya. Berikut masing-masing gerakan setiap tari:
1. Tari Hudoq
Dengan mengenakan kostum khusus dari tumbuhan, penari hudoq akan melakukan beberapa gerakan memutar dengan tangan terangkat setinggi bahu dan menepuk ke paha. Sembari kaki yang menghentak kuat kebawah, membuat suara yang keras dalam tiap langkahnya.
Para penari akan bergerak berkelompol dalam sebuah lingkaran dengan kepala mengangguk-angguk dalam tiap gerakannya. Gerakan akan bermula dari satu sudut ke sudut lain, hingga penari memperagakan getaran pada tubuh (tanda kerasukan roh) dan kembali ke tengah dan terduduk (roh kembali ke alam).
2. Tari Adat Ajat Temuai Datai
Tari dayak pada penyambutan tamu ini memiliki beberapa gerakan umum. Mulai dari ngiring temuai yang memandu tamu ke depan Rumah Panjai dengan gerakan khas. Lalu, berlanjut ke Mancung Buloh dengan menebaskan mandau untuk menebas bambu (simbolis terbebas dari rintangan yang tamu hadapi).
Seni tari ini kemudian akan beralih ke Nijak batu yang menunjukkan gerakan tumit menyentuh batu dalam air (simbol tekad kuat dan tingginya martabat tamu). Lalu akan diakhirir dengan tama’ bilik, yakni persilahan tamu ke rumah panjang (bermakna untuk mengusiran roh jahat yang ada pada tamu).
3. Tari Kancet Papatai
Pada gerakan seni tari ini, para penari akan melakukan beberapa peragakan gerakan lincah dan penuh semangat. Dengan memperagakan peperangan antar kedua panglima perang dari masing-masing suku.
Sembari melakukan gerakan berhadapan 1 vs 1, para penari akan melakukan gerakan sinergi khas bela diri setempat. Penari akan sedikit membungkuk, sembari menghentakkan kaki saat melangkah. Pertemuan mandau dan perisai satu sama lain tak terelakkan hingga salah satunya akan menjadi pemenang sembari bersorak.
4. Tari Giring-Giring
Gerakan tari Dayak ini melibatkan tolang totai (ruas bambu) dan tongkat kayu yang terisi bijian jagung. Para penari yang membawanya akan memainkan gemericik tolang totai, dengan menghentakkan dan menggoyangkannya dalam tiap gerakannya.
Awalnya bilah bambu akan dihentakkan ke tanah dengan tangan kiri, sedangkan tolang totai akan digoyangkan sambil menari maju mundur. Dengan ritme yang serentak, gerakan dan goyangan tersebut akan menciptakan alunan suara yang indah dan serasi.
5. Tari Gantar
Karena tari satu ini memiliki beberapa versi, jadi ada sedikit perbedaan dari tiap versi. Namun, beberapa versi sperti kusak dan busai mirip dengan gerakan giring-giring. Penari akan maju mundur berirama, sembari memainkan koreo serta peralatan musik buatan yang dibawakannya.
Sedangkan untuk gerakan rayat para penari akan memutarkan tongkat kayu. Hal tersebut menandakan persembahan pada para dewa yang suku tersebut akui.
Properti Tari Dayak
Dari beberapa gerakan tersebut, setiap tarian memiliki properti yang berbeda. Di antaranya sebagai berikut:
- Hudoq: Topeng dan kostum dari tumbuhan.
- Adat Ajat Temuai Datai: Mandau, perisai dan kostum adat.
- Kancet Papatai: Mandau, kelembit (perisai), pakaian adat lengkap dengan beluko (topi khas), lawung (ikat kepala), besunung (rompi adat) dan juga aksesori adat lainnya (kalung, gelang dan sebagainya).
- Giring-Giring: Tolog totai dan baju adat (dengan seendang dan bulu burung Rrangkok).
- Gantar: Tongkat atau bilah bambu berisi bijian, pakaian adat, mandau.
Mana Tari Dayak yang Jadi Favorit Anda?
Dari penjelasan tersebut kini Anda tahu bahwa suku dayak memiliki ragam kesenian yang memainkan peranan penting dalam warisan budaya Indonesia di kancah dunia. Tentu saja, selain contoh tari di atas, masih ada banyak sekali jenis seni tari lainnya.
Kebanyakan tarian Dayak akan melambangkan suasana atau memiliki tujuan tertentu. Baik suka cita, wujud syukur, maupun penyambutan. Anda juga bisa ikut mempelajari tari-tariannya sebagai wujud pelestarian. Semoga bermanfaat!