Tari Kipas: Sejarah, Makna, Ciri, Properti, Fungsi, dan Keunikannya

Sebagai salah satu warisan budaya dan simbol keindahan, Tari Kipas merupakan tarian tradisional dari Kabupaten Gowa yang kaya akan makna dan filosofi. Berkat gerakannya yang elegan dan harmonis, tarian ini tidak hanya menjadi bagian tradisi budaya, tetapi juga menghadirkan daya tarik estetika yang mengagumkan.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas tuntas bagaimana sejarah, makna, dan keunikan dari Tari Kipas. Serta bagaimana pesona tari ini terus memikat para penikmat seni di era kontemporer saat ini.

Sejarah Tari Kipas

Tari Kipas merupakan salah satu seni tari tradisional asli Indonesia yang berasal dari Gowa, sebuah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, di kawasan Gowa sendiri, tarian ini memiliki nama Tari Kipas Pakarena.

Sejarahnya, tarian ini merupakan salah satu warisan seni tari dari masa Kerajaan Gowa. Pada masa lalu, kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaan dan menguasai wilayah Sulawesi Selatan selama berabad-abad.

Kata “Pakarena” dalam bahasa setempat berasal dari kata “karena” yang berarti “bermain”. Tarian ini secara resmi merupakan tarian daerah asli masyarakat Gowa yang merupakan bekas wilayah Kerajaan Gowa.

Pada awalnya, pementasan tarian ini hanya bisa dilaksanakan di istana Kerajaan Gowa oleh putri-putri bangsawan. Tarian Kipas Pakarena merupakan pelengkap atau elemen penting dalam upacara adat, perayaan kerajaan, dan berbagai acara lainnya.

Menurut cerita zaman dahulu, tarian ini menggambarkan perpisahan antara penduduk bumi dengan makhluk dari kayangan atau langit. Sebelum perpisahan, makhluk langit akan memberikan ajaran tentang cara hidup yang baik di bumi, seperti pertanian, beternak, dan berburu melalui gerakan tari.

Ritual ini menjadi ungkapan rasa syukur kepada penguasa langit. Dari sinilah tarian ini mulai terkenal dengan nama Tari Kipas. Sebab, gerakannya menggambarkan sifat lembut dan ekspresi perempuan Gowa yang patuh, setia, sopan, dan hormat terhadap lelaki, khususnya suami.

Tarian Kipas terdiri dari 12 bagian yang mana setiap gerakan memiliki makna tersendiri. Misalnya, gerakan duduk yang menandai awal dan akhir pertunjukan, serta gerakan berputar searah jarum jam yang melambangkan siklus hidup manusia.

Pada masa pemerintahan Raja Gowa pada abad ke-16, Tarian Kipas Pakarena merupakan tarian resmi di istana. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi seni tari ini terus berkembang dan mempengaruhi budaya masyarakat Gowa dan sekitarnya.

Hingga saat ini, tari tradisional ini terus diturunkan dari generasi ke generasi. Meskipun Kerajaan Gowa sudah tidak ada, warisan budaya ini tetap masyarakat jaga dan lestarikan.

Makna Tari Kipas 

Tari Kipas
Tari Kipas | Image Source: Saintif

Tari Kipas Pakarena mengandung beberapa konsep yang memiliki makna mendalam. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Menyampaikan pesan tentang karakter yang tenang, reflektif, dan penuh ketenangan. Dalam gerakannya yang lembut, tari ini menciptakan suasana yang mengajak penonton untuk merenung dan menghubungkan diri dengan kedamaian batin.
  • Tarian ini menjelaskan ikatan antara manusia dengan penciptanya. Dalam setiap langkahnya, Tarian Kipas Pakarena mencerminkan kerinduan manusia untuk berhubungan dengan asal-usul dan makna spiritual dalam kehidupan.
  • Gerakan yang rumit dan penuh tantangan pada Tari Kipas Pakarena menggambarkan perjalanan hidup yang sarat dengan persoalan dan rintangan. Setiap gerakan menciptakan narasi tentang bagaimana manusia menghadapi kesulitan dan bagaimana mereka tumbuh melalui perjuangan.
  • Tarian ini juga menampilkan gerakan berputar yang melambangkan siklus alamiah kehidupan manusia, dari kelahiran hingga kematian. Gerakan tarian ini mengajarkan tentang kontinuitas dan perubahan yang tak terelakkan dalam perjalanan hidup.
  • Gerakan mengeper naik dan turun membawa makna sebagai ritme kehidupan yang berfluktuasi. Seperti irama yang terus berubah, gerakan ini mengajarkan tentang fleksibilitas manusia dalam menghadapi variasi pengalaman hidup.

Ciri-ciri Tari Kipas 

Untuk memudahkan Anda dalam mengenal suatu tarian, Anda dapat melihat berdasarkan karakteristiknya yang unik. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dapat Anda lihat dari Tari Kipas Pakarena:

1. Keindahan Gerakan

Gerakan yang ada dalam tarian ini memiliki keindahan yang khas. Gerakan-gerakan ini tidak hanya mengikuti pola tertentu, tetapi juga mengekspresikan kelembutan dan keanggunan.

2. Kelembutan Gerakan Tangan dan Kaki

Tarian ini ditandai oleh gerakan tangan dan kaki yang lembut dan halus. Setiap gerakan yang penari lakukan haruslah lemah lembut, yang mana hal tersebut menambahkan sentuhan keanggunan pada penampilan para penari. 

3. Musik Pengiring yang Khas 

Tarian Kipas Pakarena selalu diiringi oleh musik pengiring yang terdiri dari alat musik tiup dan gendang. Musik ini memberikan ritme yang mendukung gerakan tarian dan menciptakan suasana yang sesuai.

4. Penggunaan Kipas Sebagai Properti

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari Tari Kipas Pakarena adalah penggunaan kipas oleh penari. Kipas selalu ada dalam tangan penari selama pertunjukan, dan gerakan kipas tersebut juga harus mengikuti irama tarian.

Properti Tari Kipas

Properti dalam tarian Tari Kipas merupakan elemen yang tak terpisahkan, dan hal tersebut menjadi bagian penting dalam pertunjukan. Berikut ini daftar properti yang harus penari bawa saat menarikan tarian khas Gowa ini:

1. Alat Kipas

Alat Kipas
Alat Kipas | Image Source: Oentung

Kipas yang digunakan dalam Tari Kipas adalah jenis kipas lipat berukuran besar. Setiap penari membawa dua kipas, satu di tangan kanan dan satu lagi di tangan kiri. Umumnya, alat kipas tersebut memiliki warna cerah, seperti putih, merah, kuning, atau oranye.

2. Gelang Khas

Gelang Khas
Gelang Khas | Image Source: Selasar

Aksesoris khas Tari Kipas adalah gelang khas Sulawesi. Gelang ini juga sering menjadi properti dalam tarian dari daerah lain. Biasanya, gelang tarian ini memiliki warna emas dengan ukiran yang serupa.

3. Kalung

Kalung
Kalung | Image Source: Selasar

Penari juga mengenakan kalung emas kuning dengan hiasan mutiara berwarna-warni di bagian dalamnya. Kalung dan perhiasan lainnya berfungsi untuk menambah keanggunan penari.

4. Lipa’ Saqbe

Lipa’ Saqbe
Lipa’ Saqbe | Image Source: Oemah Etnik

Lipa’ Saqbe merupakan kain tenun Mandar yang terbuat dari sutra. Kain Lipa’ Saqbe dapat berfungsi sebagai sarung dan memiliki corak khas Sulawesi.

5. Selendang (Sampur)

Selendang (Sampur)
Selendang (Sampur) | Image Source: Carousell

“Sampur” adalah istilah lain untuk selendang. Selendang adalah aksesori yang sangat cocok untuk penari wanita dan sesuai untuk berbagai jenis tarian adat.

6. Kostum

Kostum
Kostum | Image Source: Riverspace

Pakaian adat dari Gowa menjadi pakaian umum dalam Tarian Kipas Pakarena. Kostum Bodo khas Gowa ini dilengkapi dengan aksesori lengkap. Desainnya longgar dengan tambahan kain khas Sulawesi Selatan yang melingkar.

Pakaian Tari Kipas memiliki ciri khasnya sendiri, membedakannya dari pakaian tari adat lainnya seperti Tari Sajojo, Tari Reog, dan lain-lain. Ada juga konde untuk memperindah rambut.

Fungsi Tari Kipas

Tari Kipas Pakarena memiliki tujuan khusus. Pelaksanaan tarian ini pada dasarnya adalah bagian dari acara adat atau hiburan seperti:

  • Untuk upacara ritual, karena tarian ini awalnya terkait dengan kisah antara penduduk bumi dan langit yang memiliki tujuan sebagai ungkapan rasa terima kasih.
  • Sejak zaman kerajaan Gowa, Tari Kipas merupakan tarian pengiring raja, bahkan hingga saat ini.
  • Bagi penduduk dari luar Sulawesi, Tarian Kipas Pakarena juga berfungsi sebagai sarana hiburan. Kegiatan ini juga menarik minat wisatawan dari berbagai negara dan meningkatkan popularitas tarian Indonesia.
  • Pada masa lalu, masyarakat Gowa menjadikan Tarian Kipas sebagai simbol rasa syukur saat panen melimpah di ladang mereka.

Keunikan Tari Kipas

Anda harus mengerti bahwa dalam Tari Kipas Pakarena terdapat banyak unsur unik yang meningkatkan daya tariknya di mata masyarakat Indonesia. Tarian ini adalah warisan dari Kerajaan Gowa yang pada masa lalu meraih kejayaan dan menguasai Sulawesi selama berabad-abad. 

Walaupun kerajaan itu telah berakhir, masyarakat tetap menjaga dan melestarikan tarian ini. Hal itu karena erat kaitannya dengan mitos atau cerita rakyat dari generasi ke generasi. 

Tarian tradisional ini selalu mengisahkan makhluk dari alam gaib, yang dulunya berinteraksi dengan manusia di bumi. Sebelum perpisahan, makhluk gaib ini memberi pengajaran tentang pertanian, berburu, beternak, dan bahkan gerakan tari ritual kepada manusia.

Sudah Paham Keunikan Tari Kipas dari Sulawesi Selatan?

Saat ini Anda telah memahami dengan lebih dalam tentang keunikan Tari Kipas dari Gowa. Dari warisan Kerajaan Gowa hingga mitos perpisahan yang terkandung dalam gerakannya, tarian ini menggambarkan lebih dari sekadar gerakan fisik. 

Kelembutan, keanggunan, dan makna mendalam dari setiap gerakan menjadikan tarian ini sebagai suatu kekayaan budaya yang tak ternilai. Melalui pertunjukan tari, harapannya Anda dapat mengenang dan menghargai warisan budaya yang masih lestari dan berkembang dalam masyarakat Gowa dan sekitarnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page