Seni tari dan budaya di Indonesia sangatlah beragam. Tak heran jika setiap daerah memiliki tarian yang unik dengan karakteristik masing-masing. Banyak sekali jenis tari yang bisa dipelajari, mulai dari tari tradisional hingga tari kreasi.
Tunggu dulu, sudahkah kamu mengenal tari kreasi? Jika belum, yuk, simak pembahasan berikut ini, ya!
Daftar ISI
Mengenal Apa itu Tari Kreasi
Secara umum, tari kreasi merupakan salah satu bentuk pengembangan dari kesenian tradisional dengan sentuhan modern. Tari ini memiliki aturan yang tidak baku, baik dari segi koreografi, pemilihan musik, maupun tata rias. Berbagai pola dikembangkan, baik mengubah atau tetap mempertahankan tarian yang sudah ada.
Bisa dikatakan, tari kreasi adalah jenis tarian baru dengan kebebasan untuk berkreasi membentuk suatu harmoni yang baru. Jenis ini hadir sebagai upaya untuk memudahkan masyarakat menerima pesan yang ingin disampaikan dari tarian tersebut dengan menyesuaikan tren saat ini.
Ciri-ciri Tari Kreasi
Tari kreasi memiliki sejumlah karakteristik atau ciri-ciri tertentu, antara lain:
- Memiliki gerakan tari yang bebas. Gerakannya juga tidak terikat oleh aturan tradisional atau aturan tertentu lainnya.
- Termasuk tari yang mengikuti perkembangan zaman.
- Tarian yang mengekspresikan suatu emosi, baik suka dan cita dengan iringan musik yang modern.
Fungsi Tari Kreasi
Lalu, apa sih fungsi dari tari ini? Tari modern ini memiliki berbagai fungsi, sebagai berikut:
1. Seni Pertunjukan dan Hiburan
Tari kreasi memiliki fungsi utama sebagai sarana pertunjukan untuk menghibur penonton. Tari ini juga bisa digunakan untuk penyambutan atau pembukaan dari acara-acara besar. Maka dari itu, para penari telah melalui proses yang panjang untuk mempersiapkan semua aspek tarian agar berjalan dengan lancar.
2. Penyampaian Pesan Suatu Kisah Budaya Tertentu
Fungsi lain dari tari kreasi adalah sebagai media ekspresi diri. Setiap gerakan tarian tentunya memiliki makna yang ingin disampaikan dari para penari. Begitupun juga dengan budaya yang ditampilkan. Banyak kisah kisah baru yang diangkat ke dalam cerita supaya tetap melestarikan budaya, namun tidak ketinggalan zaman.
Jenis Tari Kreasi
Sebelum membahas mengenai contoh-contoh dari tari kreasi, akan lebih baik jika kamu mengerti apa saja jenis dari tarian ini. Tari kreasi memiliki ciri khas dan keunikan yang berbeda-beda dari setiap daerahnya. Perkembangan pola tari terus dilakukan seiring dengan tuntutan zaman yang ada.
Hingga sampai saat ini, muncullah keragaman seni tari baik di nusantara maupun mancanegara. Beberapa tari masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, namun ada pula yang mengembangkan nya dengan sentuhan modernisasi sepenuhnya.
Maka dari itu, tari kreasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan tari kreasi baru tidak berpola tradisi. Berikut penjelasannya:
1. Tari Kreasi Baru Pola Tradisi
Jenis pertama dari tari kreasi adalah tari kreasi berpolakan tradisi yang merupakan tari yang dilandasi oleh kaidah-kaidah seni. Baik itu dalam segi tata busana, koreografi, musik atau karawitan, tata rias, tata teknik pentasnya, maupun pengambilan cerita.
Makna dan pesan yang disampaikan dalam tari tradisional sebelumnya tidak diubah, akan tetapi menjadi lebih kreatif sehingga sesuai dengan tren masa kini. Para seniman tari kreasi baru juga biasanya tetap mempertahankan penggunaan properti tradisional.
2. Tarian Kreasi Baru yang Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)
Jenis kedua yaitu tari kreasi baru tidak berpola tradisi. Tari ini merupakan kebalikan dari jenis pertama yang berarti tidak memiliki unsur tradisi sama sekali. Semua komponen di dalamnya dikreasikan sebebas mungkin oleh sang koreografer tanpa terikat dengan struktur turu tradisional.
Selain itu, tarian kreasi baru ini tidak mencerminkan simbol dari suatu daerah tertentu. Tarian ini bahkan cenderung lebih kekinian dengan pakaian serta musik yang sangat bebas. Namun, tetap harus memperhatikan etika serta budaya ketimuran yang ada di Indonesia meskipun terbilang pementasannya cukup bebas.
Unsur Utama dalam Seni Tari Kreasi
Tarian kreasi bisa dilakukan secara tunggal, berpasangan, serta berkelompok. Perlu diketahui, jika dalam tari kreasi memiliki dua bentuk unsur, yaitu unsur utama dan unsur pendukung.
Unsur utama menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Terdapat banyak unsur pendukung dalam seni tarian kreasi yang tentunya dapat memberikan keindahan pada setiap gerakannya.
Di bawah ini merupakan unsur utama yang ada di dalam tari kreasi, antara lain sebagai berikut:
1. Unsur Wiraga
Unsur utama dalam seni tarian kreasi yang pertama yaitu unsur wiraga atau raga. Istilah wiraga sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki arti raga atau lebih banyak dikenal sebagai gerakan tari. Unsur ini mempunyai arti jika penari wajib menampilkan gerakan badan, baik itu pada posisi duduk maupun posisi berdiri.
Ketika para penari tari kreasi sedang bergerak, mereka harus mengunjukkan seluruh gerakan tubuh dengan baik. Maka dari itu, ritmis dan dinamis dari setiap tarian sangat seimbang.
Sementara itu, seni tari kreasi memiliki gerak murni dan gerak maknawi. Gerakan murni yaitu suatu tarian yang tidak memiliki maksud tertentu. Sedangkan gerak maknawi merupakan suatu gerakan yang memiliki makna serta tujuan tertentu. Setiap gerakan yang akan dibawakan bisa ditebak oleh para penonton.
2. Unsur Wirama
Unsur kedua dari tarian kreasi adalah unsur wirama atau irama. Dengan demikian, sebuah tari harus bersifat ritmis yang sesuai dengan irama dan alunan musik yang mengiringinya. Musik yang digunakan dalam tarian pun bisa berasal dari iringan langsung yang dibawakan oleh pemusik atau berasal dari rekaman lagu.
Akan tetapi, gerakan tari bisa mengikuti irama selain alunan musik, antara lain irama hentakan kaki, tepukan tangan, ataupun hitungan masuk nyanyian yang dibawakan oleh para penari. Irama ini dapat membawa suasana tari menjadi lebih hidup, dinamis, harmonis, dan sesuai dengan makna tarian yang sedang dibawakan.
3. Unsur Wirasa
Selanjutnya, unsur wirasa atau juga penting dalam tari kreasi. Sebuah tarian harus bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan dalam setiap gerakan. Pesan ini bisa tersampaikan dengan baik melalui gerakan dan ekspresi yang dibawakan oleh para penari.
Bagi seorang penari, penjiwaan serta ekspresi memanglah suatu hal yang begitu penting. Misalnya adalah ketika seorang penari mendapatkan peran dan karakter sebagai perempuan. Penari tersebut dituntut harus bisa luwes dan feminin dengan gerakan yang begitu lemah gemulai serta mimik yang ramah.
Begitupun sebaliknya jika penari mendapatkan peran perkasa. Unsur wirasa juga bisa menyatu dengan irama yang dibawakan saat menari.
Contoh Tari Kreasi Beserta Maknanya
Berikut ini beberapa contoh dari tari kreasi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain:
1. Tari Garuda Nusantara
Tari Garuda Nusantara merupakan sebuah seni tari kreasi tentang burung garuda. Burung ini memiliki simbol persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di tarian ini bisa melihat dari gerakannya bahwa burung garuda adalah burung yang gagah, indah, dan berani.
Busana yang dikenakan juga selayaknya dengan burung garuda yang biasanya berlapis emas, merah, perak, dan hitam. Adapun properti dan aksesoris yang digunakan oleh penari seperti mahkota garuda, sayap, gelang, dan gongseng.
Ciri khas dari tarian ini adalah mahkota yang membentuk seperti burung garuda yang berwarna keemasan. Selain itu, tata riasnya yang memadupadankan warna-warna kontras millennial yang menarik. Alis yang tebal lengkap dengan warna lipstik yang merah merona membuat tarian ini semakin memukau dari segi visual.
Tari Garuda Nusantara biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan gerakan-gerakan dan pola lantai yang asimetris. Ini berarti bisa lebih bebas dan bervariasi. Iringan musik pun menggunakan gamelan untuk tetap mempertahankan tradisi.
2. Tari Kupu-Kupu
Selanjutnya ada tari kupu-kupu yang merupakan tari tradisional berasal dari Bali. Tarian ini memiliki tujuan untuk upaya pelestarian pertunjukan seni, pameran, dan peragaan demonstrasi. Menurut sejarah, tari kupu-kupu diciptakan oleh I Wayan Beratha yang merupakan seorang seniman dari Bali pada tahun 1960-an.
Tarian ini termasuk dalam tari kreasi baru yang masih mempertahankan unsur budaya yang kental. Tari ini bukanlah tarian sakral yang hanya bisa digunakan untuk tujuan mistis kebudayaan tertentu, namun juga sebagai media hiburan.
Tari kupu-kupu menggambarkan binatang kupu-kupu berwarna biru tua yang sedang terbang serta hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya. Selain itu, tari ini juga menggambarkan tentang keindahan, kedamaian, dan keeksotisan kupu-kupu.
Perpaduan gerakan lemah gemulai dengan gerak yang dinamis serta menawan yang dibawakan oleh penari tampak seperti kupu-kupu yang sedang terbang. Tak heran jika anak kecil tingkat Sekolah Dasar sudah bisa menghafal gerakan ini yang juga dijadikan untuk belajar budaya tradisional sejak dini.
Biasanya, tarian ini dimainkan oleh lima orang atau lebih penari perempuan. Kostum yang digunakan juga memiliki warna yang cerah dan beragam untuk menciptakan kontras yang berbeda. Beberapa warna yang sering digunakan adalah warna gelap dan terang, seperti hijau tua, biru, dan kuning emas dengan kilauan mahkota.
Dengan demikian, tari kupu-kupu dapat diartikan sebagai tari yang menerima perbedaan dan memberikan kedamaian yang menyeluruh. Dengan kata lain, meski kita berbeda-beda namun tetap bisa hidup dengan damai dan tenteram.
Sebagai tambahan, makna dari dari tari kupu-kupu adalah bermakna kondisi sosial, kebudayaan, keindahan alam, kebudayaan, keragaman, dan keyakinan yang membentuk suatu keharmonisan dalam sebuah gerakan.
Gerakan tari kupu-kupu didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang mengikuti irama gamelan dan kendang. Gerakan yang sederhana namun lincah serta ceria menjadi ciri khas dari tarian ini.
3. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas merupakan sebuah tari kreasi yang cukup terkenal bahkan disebut-sebut sebagai salah satu tari nasional. Seni tari ini berasal dari Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan perpaduan antara budaya Portugis dan Melayu. Serampang Dua Belas telah dipatenkan menjadi ikon kesenian daerah Sumatera Utara.
Sauti, adalah seniman yang menciptakan tarian ini pada tahun 1940. Kata serampang sendiri berarti variasi suara dari karta cerancang. Lalu, dua belas menunjukkan jumlah seluruh gerakan yang terdapat dalam tarian ini.
Secara keseluruhan, Tari Serampang Dua Belas menceritakan tentang kisah percintaan antara pria dan wanita. Tari ini menggambarkan tahap-tahap sepasang kekasih yang saling mencinta hingga menuju pelaminan. Oleh karenanya, tarian ini dibawakan berpasangan, bisa satu hingga dua pasangan sekaligus.
Tari serampang dua belas sejatinya difungsikan sebagai tari pertunjukan yang bisa ditampilkan dalam acara apapun, seperti upacara adat, acara budaya, hiburan, atau acara lainnya. Tarian ini syarat akan nilai-nilai kehidupan yang masih mendalam.
Biasanya, pementasan seni Tari Serampang Dua Belas ditampilkan dalam 12 babak utama yang meliputi tari permulaan, berjalan, pusing, gila, berjalan sipat, goncat-goncet, sebelah kaki, langkah kaki, melonjak, datang mendatangi, rupa-rupa, dan tari sapu tangan.
Selain itu, gerakan tari ini cukup khas dan beraviariasi. Gerakannya meliputi gerakan melompat, berputar, berjalan kecil, memainkan sapu-sapu, dan lain sebagainya. Adapun musik yang dipakai adalah musik tradisional melayu, seperti kecapi, rebana, dan lain lain. Sedangkan lagu pengiringnya berjudul Pulau Sari.
Kostum yang dikenakan oleh penari adalah pakaian adat khas Melayu pesisir pantai timur. Penari wanita memakai baju lengan panjang dan kain panjang pada bagian bawah. Ia juga memakai aksesoris, antara lain penutup dada, hiasan kepala, dan aksesoris yang dipakai di pinggang.
Sedangkan busana yang digunakan oleh penari pria berupa kemeja lengan panjang dan celana panjang. Dilengkapi dengan atribut seperti peci dan kain yang dikenakan di pinggang hingga paha. Penggunaan kostum ini bisa menyesuaikan dengan kreasi lainnya, namun tetap menampilkan tradisi Melayu.
Setiap babak dari tarian ini menampilkan kisah percintaan romantisme antara pasangan dalam menghadapi rintangan dan cobaan untuk menuju ke jenjang pernikahan. Pertunjukan tari ini begitu indah dan mengharukan dalam seketika.
4. Tari Merak
Contoh lain dari tari kreasi baru adalah Tari Merak yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Tari Merak diciptakan pada tahun 1950-an oleh seniman dan koreografer tari asal Sunda yang bernama Raden Tjetje Somantri.
Dikutip dari laman warisan budaya.kemendikbud.go.id, Tari Merak disebut sebagai warisan kekayaan budaya dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020. Sejak diciptakan, tari ini telah tampil di berbagai acara besar, seperti Konferensi Asia Afrika 1955, pertunjukan di Hotel Orient, Bandung, dan sambutan kehadiran Voroshilov tahun 1957.
Seperti namanya, pertunjukan Tari Merak memiliki gerakan-gerakan indah burung merak. Setiap gerakannya mengekspresikan kehidupan burung merak yang dipenuhi dengan rasa kagum terhadap keindahan burung merak yang bebas.
Salah satu gerakan indah yang ditampilkan adalah gerakan burung merak jantan yang memperlihatkan keindahan bulu ekornya. Setiap penari memiliki peranan masing-masing, yaitu sebagai merak betina dan merak jantan.
Tari Merak ini biasa ditampilkan menggunakan busana yang sangat mewah, eksotis, estetik, serta komposisi kinestetiknya. Ciri khasnya adalah busana yang motifnya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak. Lebih indah lagi, para penari menggunakan sepasang sayap yang dipasang di belakang badan.
Gambaran merak akan lebih jelas lagi dengan mahkota yang dipasang pada kepala setiap penari. Itulah mengapa Tari Merak memiliki daya pikat tersendiri bagi siapapun yang menontonnya.
Selanjutnya, Tari Merak biasa ditampilkan secara rampak yang terdiri dari tiga penari atau lebih yang masing-masing memerankan merak betina atau merak jantan. Iringan musik gending berjudul Macan Ucul menjadi pelengkap tarian ini.
5. Tari Nguri
Tari Nguri tergolong juga sebuah tari kreasi baru yang berasal dari Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini adalah tarian yang berawal dari tradisi nguri yang dilakukan oleh masyarakat Sumbawa pada zaman dahulu. Saat itu, tarian ini ditujukan untuk persembahan kepada raja untuk memberikan dukungan dan semangat.
Tari Nguri sejatinya adalah tari tradisional yang bertahan hingga kini. Berbagai gerakan sudah mengalami pembaharuan dengan tidak menghilangkan tradisi yang melekat dalam tarian ini. Bisa dikatakan Tari Nguri berkembang secara pesat dan terus dilestarikan hingga sekarang.
Saat ini, Tari Nguri sering ditampilkan dalam pertunjukan adat atau acara resmi dalam penyambutan tamu-tamu penting. Bahkan, tari ini juga menjadi tarian utama yang wajib dibawakan oleh penari.
Sementara itu, Tari Nguri juga memiliki komponen properti yang sangat penting di setiap pertunjukannya. Salah satunya adalah kostum penari yang harus mengenakan baju khas NTB. Kostum ini berfungsi sebagai penutup badan sekaligus untuk penambah nilai estetika.
Bagian atas baju berukuran sedikit besar dengan lengan yang pendek. Kemudian untuk bagian bawahnya memakai kain yang panjang. Terdapat rok pendek yang dibutuhkan untuk bagian luar kain yang sudah dikenakan tersebut. Meskipun begitu, kostum ini tetap terlihat menarik.
Komponen properti lain yang wajib dipakai oleh penari adalah gelungan rambut. Tampilan rambut tentunya termasuk aspek terpenting yang harus ada dalam setiap pertunjukan tari. Selain memberikan kesan rapi, gelungan rambut ini ditata dengan lebih rapi dan lebih baik.
Terdapat juga hiasan mahkota yang wajib dipasang untuk tampilan yang jauh lebih mengesankan. Aksesoris pun juga perlu dikenakan, seperti anting, kalung, dan gelang agar tampilan lebih cantik.
Gerakan tarian ini diiringi dengan musik tradisional seperti gong dengan ukuran besar, genang atau gendang, serunai, dan rebana kebo yang berukuran besar. Terdapat iringan musik lainnya seperti santong serek, yaitu bambu yang dipadukan dengan komponen besi serta serunai pelampong yang memiliki bentuk seperti gambang.
Yang menarik dari Tari Nguri yaitu gerakannya yang penuh akan makna dengan mengutamakan nilai-nilai kesopanan dan keramahan. Gerakan dasar dari Tari Nguri meliputi gerak nyema, gerak linting sere, batanak, jempit tope, dan hunte begitik. Setiap pola gerakan disusun secara rapi dan terkonsep dengan baik.
Tidak berhenti sampai disini saja, Tari Nguri bisa dikreasikan satu dengan yang lain dengan struktur gerak dan posisi penari yang akan jauh lebih beragam. Struktur tarian ini sangat rapi ,agar tampilan lebih menarik dan bisa dinikmati untuk semua kalangan.
6. Tari Banjar Kemuning
Contoh tari kreasi baru lainnya yang menarik dibahas adalah Tari Banjar Kemuning. Tari ini berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur yang diciptakan oleh Agustinus, S.Sn, seorang seniman yang juga mengajar mata pelajaran seni budaya.
Secara garis besar, tarian ini menggambarkan para istri nelayan yang tegar dan kuat menghadapi pahitnya kehidupan. Tari ini melambangkan kehidupan dari masyarakat pesisir dengan alur cerita yang menarik dan beragam.
Tari Banjar Kemuning dipentaskan dalam berbagai macam pertunjukkan. Keunikan gerakan tarian ini terletak pada gerakan yang cepat dan dinamis. Terdapat juga gerakan selendang yang berulang-ulang untuk menunjukkan bahwa tarian ini memiliki makna yang kuat sekaligus menimbulkan kesan yang unik bagi para penonton.
Dengan durasi kurang lebih 10 menit, Tari Banjar Kemuning memiliki daya pikat tersendiri. Penari menggunakan atribut yang didominasi warna-warna seperti kuning, biru, dan ungu. Warna tersebut melambangkan kelembutan sekaligus kekuatan.
Berbagai properti juga digunakan, meliputi hiasan kaki dengan bulatan-bulatan besar yang melambangkang kesan kuat serta aksesoris kepala seperti kembang goyang, mahkota, atau cunduk mentul. Begitupun juga dengan riasan wajah yang melambangkan kesederhanaan dari warga Banjar Kemuning.
Selanjutnya, Tari Banjar Kemuning memiliki pola lantai yang indah. Penari dapat mengikuti garis yang sudah ada dalam formasi individu maupun bersamaan. Garis lurus ini melambangkan hubungan antar sesama masyarakat yang sejajar dan kompak. Dengan pola ini, penari berdiri secara sejajar membentuk garis lurus.
Ciri khas dari Tari Banjar Kemuning terdapat pada gerakan selendang yang dikibaskan berulang kali untuk menggambarkan keindahan. Semua aspek disatukan antara badan, kaki, serta tangan dengan gerakan pencak yang kuat. Gerakan ini mendominasi tarian ini dan membuat penonton berdecak kagum.
Makna dari gerakan yang ditampilkan dari Tari Banjar Kemuning adalah penyampaian pesan bahwa para wanita di Sidoarjo memiliki sisi ketangguhan serta sifat tegas juga. Selain itu, fungsi dari tari ini adalah melambangkan ekspresi dan menceritakan kisah yang juga merupakan pengenalan kebudayaan.
7. Ballroom Dance
Ballroom Dance merupakan tari kreasi baru non tradisi yang bisa dinikmati secara sosial dan kompetitif oleh semua kalangan. Ini adalah serangkaian tarian berpasangan yang tidak terikat oleh suatu tradisi tertentu.
Tarian ini dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari Modern Ballroom dan Latin American Dance. Modern Ballroom mencakup tarian seperti waltz, tango, slow foxtrot, dan quickstep. Sedangkan Latin America Dance meliputi tarian rumba, samba, cha-cha-cha, dan jive.
Tarian Ballroom memiliki nilai karya dan seni yang amat tinggi. Tak heran jika tarian ini sering digunakan sebagai kompetisi antar negara dan ditampilkan di stasiun-stasiun televisi mancanegara.
8. Break Dance
Nama lain dari tarian ini adalah tarian breaking, boying, atau b-girling. Pada awalnya, tarian untuk muncul pertama kali di jalanan sekitar tahun 1970-an oleh anak-anak African-American. Tarian ini banyak ditampilkan di bagian selatan Kota New York.
Break dance juga disebut sebagai salah satu bentuk tari kreasi yang terus mengalami perubahan. Gerakan yang menonjol dari tarian ini adalah gaya fleksibilitas yang modern dengan musik kekinian. Break dance sangat populer di kalangan anak muda karena gerakan ini lebih mengedepankan kelihaian, keahlian, dan kemampuan.
9. Hip-hop Dance
Tari kreasi non tradisi lainnya adalah Hip-hop dance. Istilah hip-hop cukup akrab di telinga. Tarian ini diperkirakan mulai dikenal sekitar tahun 1970-an oleh masyarakat Latin Amerika dan Afro-Amerika. Elemen tarian ini meliputi MCing (rapping), DJing, Breakdance, dan Graffiti.
Hip-hop dance sama sekali tidak ada unsur budaya. Hip-hop berkaitan erat dengan tarian dan musik disko. Tari hip-hop dianggap sebagai cara untuk menikmati musik dengan tarian yang energik dan akrobatik. Berbagai kreasi juga diciptakan untuk menampilkan tarian hip-hop yang semakin kekinian.
Tarian ini mengalami perkembangan dari masa ke masa dengan perpaduan musik dan gerakan yang dinamis serta penuh dengan kreativitas. Oleh karena itu, tari hip-hop cepat tersebar hingga ke penjuru dunia.
Sementara itu, budaya hip-hop juga memiliki pengaruh pada industri fashion. Para fashion designer pun terus mengasah ide untuk menciptakan karya yang segar dan keren.
10. Moonwalk Dance
Siapa yang tidak mengenal Michael Jackson? Penyanyi asal dari Amerika ini sering sekali melakukan tarian yang disebut dengan moonwalk dance. Tarian ini populer ketika dilakukan oleh Michael pada konser Billie Jean pada 1983.
Tarian moonwalk merupakan teknik tarian yang memberi ilusi bahwa sang penari terlihat sedang ditarik ketika berusaha berjalan. Ciri khasnya adalah gerakan patah-patah yang energik.
Fakta menariknya adalah gerakan moonwalk tidak diciptakan oleh manusia. Ada burung Amerika Tengah yang disebut manakin bertopi merah yang melakukan gerakan serupa dalam tarian kawinnya. Tarian inilah yang menjadi inspirasi dari moonwalk dance.
Tarian ini sudah digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak kecil hingga dewasa. Bahkan, moonwalk dance sering digunakan sebagai kompetisi tari.
Tari Kreasi Mana yang Ingin Kamu Pelajari?
Nah, itulah tadi beberapa contoh tari kreasi beserta maknanya yang dikemas baik secara tradisional maupun modern. Tarian tersebut selalu dilestarikan hingga sekarang agar generasi muda tetap mengetahui ragam budaya seni di daerahnya.