10 Tari Tradisional Bali, Kecak Jadi Salah Satu Ciri Khas Bali

Bali adalah tempat yang sudah sangat terkenal akan keindahan alamnya. Hal ini membuat banyak wisatawan internasional yang rela jauh datang ke Bali hanya untuk menikmatinya. Namun, Bali tidak hanya soal keindahan alam saja. Tari tradisional Bali juga punya magnet tersendiri di mata wisatawan lokal maupun internasional.

Selain keindahan alam, Bali juga terkenal akan kekayaan budaya dan tradisinya. Salah satu warisan budaya Bali tersebut yaitu tari-tariannya. Tari tradisional yang berasal dari Bali punya history dan lekat dengan hidup keseharian masyarakat Bali itu sendiri. Apa saja tarian tradisional Bali yang paling terkenal?

10 Tari Tradisional Bali, Apa Saja?

Berikut adalah sepuluh contoh tarian tradisional Bali yang siap memikat siapapun yang menontonnya:

1. Legong

Legong
Legong | Image Source: nationalgeographic.grid.id

Tari Legong merupakan contoh tari tradisional Bali yang pertama. Pentas tarian ini awalnya hanya untuk acara keagamaan Hindu. Namun, sekarang Tari Legong dipentaskan saat terdapat upacara adat ataupun menyambut wisatawan dan orang penting yang berkunjung ke Bali.

Kalau kita lihat dari gerakannya, Tari Legong bisa dikatakan sebagai tarian yang cukup kompleks dengan instrumen musik gamelan yang menyertainya. Nama Legong sendiri muncul dari dua kata yaitu “leg” dan “gong”. Kata “leg” mempunyai arti gerakan tari yang lentur serta luwes dan “gong” yang mempunyai arti gamelan. 

Sehingga, “Legong” memiliki arti yaitu gerakan tari yang berikatan dengan iringan gamelan. Gamelan yang mengiringi Tari Legong yaitu Gamelan Semar Pagulingan. Ada sejarah unik yang mengiringi munculnya Tari Legong. Ide Tari Legong lahir dari seorang pangeran yang berasal dari Sukawati, Gianyar.

Diceritakan pangeran mengalami sakit keras lalu bermimpi melihat dua gadis sedang menari dengan gemulai dan ada gamelan yang mengiringi tarian tersebut. Setelah pangeran sembuh dari sakit, ia menuangkan mimpi tersebut ke repertoarnya lengkap dengan gamelannya.

2. Kecak

Kecak
Kecak | Image Source: Pegipegi

Selain Tari Legong, Tari Kecak juga merupakan salah satu tarian asal Bali. Bahkan, tari tradisional Bali ini eksistensinya sangat terkenal hingga dunia mancanegara. Pencipta Tari Kecak adalah seorang seniman yang bernama Wayan Limbak.

Pada awalnya, pertunjukan Tari Kecak hanya bisa mentas di Desa Bona, Kabupaten Gianyar. Hingga pada tahun 1930, Tari Kecak akhirnya diperkenalkan hingga ke dunia internasional. Pementasan Tari Kecak melibatkan 50 hingga 150 penari.

Tari Kecak punya makna yang cukup mendalam yaitu ungkapan rasa percaya pada kemahakuasaan Tuhan. Makna ini sudah tercermin di awal dan di akhir tarian yaitu selalu disertai dengan ritual doa. Selain itu, tercermin juga pada adegan Rama meminta bantuan pada Dewata untuk mengalahkan Rahwana.

Jalan cerita yang menjadi inspirasi dari tari Kecak berasal dari kisah epos klasik Ramayana yaitu perjuangan Rama untuk menyelamatkan Shinta.

Pertunjukkan tari Kecak diawali dengan masuknya para penari dan membentuk formasi lingkaran dengan posisi badan bersila. Kemudian, pertunjukkan berlanjut dengan masuknya penari yang memerankan cerita Ramayana. Penari yang memerankan cerita ini akan berada di posisi tengah dari lingkaran.

Setiap ada pergantian adegan, penari yang duduk tersebut akan menyerukan “cak cak cak cak cak ke cak” yang menjadi asal muasal dari nama tarian ini. Selain itu, gamelan mengiringi Tari Kecak yang membuat pertunjukkan tari ini makin hidup dan memukau.

3. Pendet

Pendet
Pendet | Image Source: Indonesiakaya

Tari Pendet adalah contoh lain dari tari tradisional Bali yang tidak kalah terkenalnya dengan Tari Kecak. Tarian ini sangat terkenal pada masa 1970 an hingga 1980 an. Sejarahnya, pertunjukkan Tari Pendet diadakan pada saat upacara keagamaan (piodalan) yang berlangsung di Pura ataupun tempat suci keluarga di Bali. 

Tarian ini merupakan ekspresi dari rasa penyambutan, penghormatan, dan ungkapan rasa bersyukur terhadap dewa yang berstana di Pura selama upacara keagamaan berlangsung.

Pentas Tari Pendet dilakukan di halaman Pura. Tarian ini juga ada iringan gamelan gong kebyar dan gamelan gong semar yang menyertainya. Penari mengenakan pakaian tradisional Bali dan membawa bokor yang berisi bunga, makanan sehari-hari, dan kepingan uang.

Seiring berkembangnya zaman dan kebutuhan akan hiburan, tarian ini mengalami pengembangan hingga menjadi Tari Pendet yang kita kenal hingga sekarang. 

Bahkan, Tari Pendet juga sempat mengalami pengembangan di tangan seniman yang bernama I Wayan Beratha agar bisa mentas secara massal hingga 800 orang. Pengembangan Tari Pendet berlangsung dalam rangka memperkenalkan tarian ini di upacara pembukaan Asian Games di Jakarta pada tahun 1962.

4. Panji Semirang

Panji Semirang
Panji Semirang | Image Source: Tatkala.co

Tari Panji Semirang merupakan tarian yang berfungsi baik sebagai tari hiburan ataupun pada acara tertentu seperti upacara keagamaan. Ternyata, tarian ini menyimpan cerita yang cukup menarik untuk kita simak.

Tari tradisional Bali ini menceritakan tentang seorang putri dari Kerajaan Kediri yang bernama Galuh Candrakirana yang menjalin hubungan asmara dengan putra Raja Jenggala yang bernama Galuh Inu Kertapati.

Putri Galuh melakukan pengembaraan dan menyamar menjadi seorang laki-laki dengan nama samaran Raden Panji demi bertemu dengan Galuh Inu Kertapati yang merupakan kekasih hatinya.

5. Barong

Barong
Barong | Image Source: Airport.id

Satu tarian yang masuk kategori tari tradisional Bali adalah tari Barong. Pementasan tarian ini dilakukan oleh dua orang laki-laki dan menggunakan topeng. Masing-masing akan memainkan bagian kepala dari Barong dan bagian ekor Barong. 

Tarian ini memiliki cerita di balik tiap gerakannya. Cerita yang terkandung yaitu pertempuran antara kebaikan melawan kejahatan. Barong sebagai penggambaran dari kebaikan dan Rangda (musuh bebuyutan Barong) sebagai wujud dari perbuatan jahat.

Orang Bali memiliki kepercayaan bahwa Barong memiliki bentuk yang mirip dengan singa dan berpihak pada kebaikan. Sedangkan Rangda memiliki penggambaran sebagai ratu iblis.

6. Topeng Sidakarya

Topeng Sidakarya
Topeng Sidakarya | Image Source: Antara News Bali

Tari Topeng Sidakarya merupakan tarian yang berasal dari Bali dan tidak bisa lepas dari upacara keagamaan. Masyarakat Bali percaya bahwa tujuan dari pementasan Tari Topeng Sidakarya adalah agar upacara yang berlangsung bisa terselenggara dengan lancar.

Apakah kamu tahu upacara Ngaben? Ngaben adalah salah satu upacara terkenal di Bali dan merupakan ritual upacara kematian. Upacara ini wajib dilakukan ketika ada sanak famili yang meninggal dunia. Nah, Tari Topeng Sidakarya sering dipentaskan di rangkaian upacara Ngaben tersebut. Topeng Sidakarya ditarikan oleh 1 orang laki-laki.

7. Rejang

Rejang
Rejang | Image Source: Nusa Bali

Selain Tari Topeng Sidakarya, ada juga tari tradisional Bali yang pementasannya sangat identik dengan upacara keagamaan. Tarian tersebut yaitu Tari Rejang. Tarian ini sering kamu temukan di rangkaian upacara keagamaan yang berlangsung di Pura ataupun tempat ibadah umat Hindu di rumah.

Tari Rejang sendiri punya beberapa macam bentuk seperti Rejang Legong, Rejang Lilit, Rejang Renteng, Rejang Bengkol, Rejang Dewa, dan lain sebagainya. Tarian ini dipentaskan oleh beberapa perempuan dengan formasi berbaris dan melingkar.

Tari Rejang diduga sudah ada sejak zaman Bali Kuno karena gerakan tarinya yang tergolong sangat sederhana.

8. Baris

Baris
Baris | Image Source: Indonesiakaya

Tari Baris merupakan tari tradisional Bali yang awalnya mentas di ritual atau upacara. Namun, saat ini pementasan Tari Baris juga punya tujuan sebagai tari hiburan.

Gerakan di dalam tari Baris memperlihatkan para penari yang bergerak selayaknya para prajurit yang berperang dengan gagah berani. Pementasan tarian ini juga beriringan dengan suara musik gamelan. Membuat suasana yang terbawa dari tarian ini makin hidup.

Tari Baris memperlihatkan keberanian, kepemimpinan, dan ketangguhan dari seorang pria. Masyarakat Bali diduga sudah mengenal tarian ini sejak zaman dahulu, tepatnya di abad ke-16 Masehi.

9. Trunajaya

Trunajaya
Trunajaya | Image Source: Suara Nusantara

Tari Trunajaya adalah salah satu contoh tari tradisional Bali yang cukup terkenal. Nama Trunajaya sendiri berakar dari kata “Truna” yang berarti pemuda di dalam bahasa Bali. Tarian ini menceritakan seorang pemuda yang jatuh cinta dan ingin memikat seorang wanita pujaan hatinya.

Cerita tersebut tergambarkan dengan baik di setiap gerakan tarian ini. Penari akan membelalakkan matanya sekaligus melakukan gerakan tari yang tegas.

10. Sanghyang Dedari

Sanghyang Dedari
Sanghyang Dedari | Image Source: Nusa Bali

Tari Sanghyang Dedari juga merupakan tari tradisional Bali. Ada satu hal unik mengenai tarian ini. Tari Sanghyang Dedari adalah tarian yang dibawakan oleh penari yang berada dalam kondisi kesurupan. 

Tidak seperti banyak tarian tradisional Bali lainnya, Tari Sanghyang Dedari tidak tampil di depan umum. Menarikan Tari Sanghyang Dedari bertujuan untuk melindungi wilayah atau desa dari bencana alam ataupun penyakit.

Keunikan Tari Sanghyang Dedari tidak hanya sampai situ saja. Tidak ada iringan musik atau gamelan yang menyertai tarian ini. Tarian Sanghyang Dedari hanya diiringi oleh suara dari orang-orang yang menyanyikan lagu persembahan untuk dewa.

Tari Tradisional Bali: Bukti Kekayaan Budaya Indonesia

Tarian tradisional Bali tidak akan pernah lepas dari keseharian dan identitas masyarakat Bali. Sebetulnya, masih ada banyak lagi contoh tarian tradisional Bali yang tidak kalah unik dan menarik.Tari tradisional Bali tidak hanya memikat mata bagi wisatawan lokal namun juga wisatawan dari seluruh dunia. Hal ini adalah bukti bagaimana kaya dan indahnya tarian Bali yang sekaligus menjadi warisan budaya Indonesia.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page