Bumi yang kita tinggali, selalu berputar mengelilingi matahari sebagai pusat perputarannya. Selain Bumi, ternyata ada banyak benda langit yang berputar mengelilingi matahari seperti asteroid, komet, bulan, dan planet lainnya. Semua benda langit dan matahari ini ada dalam suatu sistem yang disebut tata surya.
Nah, untuk menambah wawasan kamu tentang sistem tersebut, kami akan memberikan penjelasan secara lebih detail dan mendalam pada artikel berikut ini, jadi simak baik-baik ya!
Daftar ISI
Pengertian
Tata surya diterjemahkan dari Bahasa Inggris, yakni solar system. Diberi nama matahari, yang berasal dari kata Latin untuk cahaya, matahari dikaitkan dengan pusat perputaran utama yang dikelilingi oleh anggota rotasinya.
Kata sol diambil dari kata berbahasa Latin untuk matahari, singkatnya segala sesuatu yang berhubungan dengan matahari disebut solar energy. Selama perjalanannya, sistem ini berputar di dalam galaksi Bima Sakti dengan kecepatan kurang lebih 515.000 mil per jam.
Serta, dibutuhkan sekitar 230 juta tahun untuk mengelilingi satu galaksi sepenuhnya. Selain matahari, ada juga benda langit di sistem ini yang disebut planet.
Planet adalah benda langit yang tidak memancarkan cahaya atau panas. Planet-planet bergerak secara konstan mengelilingi matahari. Benda langit lain di sistem ini termasuk meteorit, asteroid, komet, bintang, dan galaksi.
Menariknya, sistem ini memiliki delapan planet yang berputar mengelilingi matahari. Proses di mana delapan planet berputar mengelilingi matahari disebut orbit. Setiap planet memiliki masa orbit yang berbeda.
Semakin jauh sebuah planet dari Matahari, semakin lama periode orbit planet tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin dekat planet dari matahari maka semakin cepat periode orbit tersebut.
Teori Pembentukan Tata Surya
Pembentukan tata surya telah menjadi misteri besar bagi para ilmuwan sepanjang sejarah manusia. Sampai saat ini, dikenal 4 teori tentang pembentukan solar system, masing-masing dengan keunikan serta asumsi yang berbeda. Mari simak!
1. Teori Nebula Kant-Laplace
Teori ini diusulkan pertama kali oleh dua orang bernama Immanuel Kant di tahun 1755 serta Pierre de Laplace di tahun 1796. Mereka menjelaskan bahwa awal mula terbentuknya solar system adalah berupa sekumpulan nebula gas kosmik.
a. Immanuel Kant (1755)
Sistem ini terdiri dari awan gas panas yang berputar perlahan. Saat kabut perlahan berputar, kerapatan gas meningkat, membentuk inti di berbagai lokasi. Inti terpanas di tengah kabut pada akhirnya akan menjadi matahari yang bersinar, sedangkan inti di tepi kabut akan mendingin dan menjadi planet.
b. Pierre de Laplace (1796)
Sistem ini terbentuk dari awan gas yang sangat panas dan berputar cepat. Sebagian gas kemudian meletus dan mendingin menjadi planet, dan sebagian lagi terus bersinar membentuk matahari.
2. Teori Planetesimal (1900)
Forest Ray Moulton dan T.C. Chamberlain mengusulkan teori pembentukan tata surya, yakni biasa disebut sebagai Planetisimal. Sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, matahari terbentuk. Menurut teori planet, ada bintang masif yang melintas di dekat Matahari.
Pada jarak dekat, dua gaya gravitasi saling menarik, menciptakan gaya pasang surut di permukaan Matahari. Saat bintang menjauh dari Matahari, pasang surut di permukaan Matahari juga tertarik ke arah bintang, menyebabkan pecahan gas terpisah.
Namun, karena gravitasi matahari yang besar, gas yang terpisah tetap berada di sekitar Matahari. Sebuah laporan mengatakan bahwa puing-puing gas yang dikombinasikan dengan debu, bebatuan, dan materi lainnya membentuk sebuah planet kecil.
Ukuran diameter planet kecil bervariasi dari beberapa kilometer hingga ratusan kilometer. Planet-planet kecil yang terbentuk tetap berada di bawah gravitasi matahari dan kemudian mendingin. Planet membentuk piringan yang terus berputar, yang merupakan awal adanya inti planet.
Inti planet terus berputar, menyebabkan suhu tinggi dan menjaganya tetap dalam keadaan cair. Namun, sebagian besar planetesimal mendingin dan memadat membentuk planet.
Planetesimals membentuk Bumi dan planet lain di solar system. Selain planet, asteroid juga diduga menyusun komet dan semua benda kosmik yang menyusun solar system kita.
3. Teori Big Bang (1920)
Kosmolog Abbe Lemaître pertama kali mengusulkan teori ini dan mengklaim bahwa alam semesta muncul dari massa superatom raksasa yang diisi dengan materi yang tak terhingga. Suhunya kira-kira bisa mendekati antara 10 miliar dan 1 triliun derajat Celcius.
Sekitar 15 miliar tahun yang lalu, sebuah superatom raksasa meledak dan ledakan raksasa itu menyebar dan membentuk awan dan hidrogen. Setelah ratusan tahun, zat hidrogen serta debu lalu membentuk bintang dengan bermacam-macam ukuran.
4. Teori Bintang Kembar (1956)
Astronom Inggris Fred Hoyle Lyttelton mengusulkan teori ini, yakni tata surya dimulai dengan matahari awalnya adalah bintang kembar yang mengorbit satu sama lain.
Tetapi bintang lain tiba-tiba melintas dan bertabrakan dengan salah satu bintang kembar tersebut, dan bintang itu menjadi potongan kecil, terus berputar, dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari.
Teori Orbit Planet (1609)
Johannes Kepler menjelaskan tiga hukum gerak planet yang dikenal sebagai Hukum Kepler, yaitu:
- Hukum pertama, semua planet bergerak dalam orbit yang mengelilingi matahari, dengan posisi matahari berada pada area titik fokus.
- Hukum kedua, garis yang menghubungkan planet dan matahari melintasi wilayah yang sama di waktu yang sama juga. Ini berarti bahwa planet-planet bergerak lebih cepat saat berada lebih dekat ke Matahari dan lebih lambat saat berada lebih jauh.
- Hukum ketiga, waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu revolusi sebanding dengan jarak rata-rata planet dari Matahari.
Anggota dan Periode Rotasi
Berikut ini beberapa anggota tata surya yang perlu kamu tahu:
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya di alam semesta sekaligus yang terbesar dalam ukuran dibandingkan dengan planet lain di sekitarnya. Diameter Matahari sekitar 1.392.684 km, yaitu sekitar 109 kali diameter Bumi.
Matahari juga dikenal sebagai bintang tunggal, karena radiasinya tidak pernah padam. Matahari berotasi selama 27 hari untuk mencapai satu kali putaran terhadap sumbunya.
2. Planet
Berikut ini kami jelaskan juga anggota solar system yang disebut planet, terdiri dari:
a. Merkurius
Mengelilingi Matahari setiap 88 hari. Tetapi Merkurius berputar sangat lambat pada porosnya, berputar sekali setiap 58,6 hari, atau hanya dua pertiga dari periode orbitnya.
b. Venus
Berotasi selama 243 hari dan periode orbit 225 hari.
c. Bumi
Periode rotasi 23,9 jam dan periode revolusi adalah 365,25 hari. Bumi memiliki satelit alami yakni bulan.
d. Mars
Dibutuhkan 24,6 jam untuk berotasi. Mars mengorbit Matahari dalam 687 hari atau 1,9 tahun.
d. Jupiter
Waktu yang diperlukan Jupiter untuk berputar pada porosnya sendiri (periode rotasi) adalah 9,9 jam. Di sisi lain, Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun untuk mengelilingi matahari dalam satu revolusi (periode orbit).
e. Saturnus
Saturnus memiliki periode rotasi 10,4 jam dan periode revolusi 29,5 tahun.
f. Uranus
Dibutuhkan 17,1 jam bagi Uranus untuk membuat satu rotasi pada porosnya. Untuk revolusinya, Uranus membutuhkan waktu 84 tahun untuk mengorbit Matahari.
g. Neptunus
Dibutuhkan 15,3 jam bagi Neptunus untuk berputar mengelilingi porosnya. Di sisi lain, dibutuhkan 165 tahun bagi Neptunus untuk mengorbit Matahari.
3. Asteroid
Anggota lain yang memiliki gerak yang sama dengan planet, terutama mengelilingi Matahari dengan arah rotasi yang sama. Jutaan asteroid berkumpul untuk membentuk sabuk raksasa.
4. Komet
Tersusun dari es dan debu, benda ini dapat menguap membentuk kepala dan ekor gas, itulah sebabnya banyak orang menyebut komet sebagai bintang berekor.
5. Satelit
Satelit juga merupakan benda langit yang berputar mengelilingi tata surya matahari, dan mereka tidak memancarkan cahayanya sendiri, tetapi memantulkan cahaya, contoh satelit alami yakni bulan.
6. Meteoroid
Meteoroid adalah benda langit yang bergerak melalui ruang angkasa dan biasanya merupakan sisa debu dan zat lain yang tidak digunakan selama pembentukannya.
Saat meteoroid memasuki atmosfer bumi, ia menjadi meteorit atau nova. Meteor biasanya menyala karena gesekan dengan atmosfer dan menghilang meninggalkan cahaya terang di langit malam.
7. Kuiper Belt Object (KBO)
Kuiper Belt Object (KBO) adalah objek yang terletak di luar orbit Neptunus. KBO sendiri terdiri dari dua benda langit, yakni komet dan asteroid yang tersisa dari pembentukan solar system itu sendiri.
KBO adalah sumber utama komet periodik yang terlihat dari Bumi. Pluto awalnya dianggap sebagai planet, namun kemudian diklasifikasikan sebagai planet kerdil.
8. Planetesimal
Planetesimal adalah benda langit dengan ukuran mulai dari beberapa kilometer hingga beberapa ribu kilometer yang terbentuk dari awan debu dan gas selama proses pembentukan tata surya. Benda ini dipercaya sebagai bahan dasar pembentukan planet.
Karena adanya proses gravitasi, Planetesimal bergabung membentuk sebuah protoplanet, yang selanjutnya berevolusi menjadi planet. Proses ini membutuhkan waktu selama jutaan tahun dan merupakan proses penting terbentuknya solar system.
Sudah Paham Apa Itu Tata Surya, Teori Serta Anggotanya?
Tata surya memberikan banyak sekali ilmu bagi manusia untuk memahami keberadaan serta perannya di sebuah alam semesta ini. Oleh karena itu, teruslah mengeksplorasi agar terus meningkatkan pemahaman kita semua tentang benda langit di sekitar kita.