Secara umum, penelitian merupakan sebuah kegiatan untuk memahami, mendalami, dan mengkaji sebuah fenomena dengan metode yang terstruktur dan empiris. Sehingga, dalam prosesnya harus menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat.
Dalam pengumpulan data, teknik yang peneliti tentukan menjadi penting karena akan sangat berpengaruh terhadap data dan hasil penelitian. Nah, untuk mempersiapkannya juga harus mempertimbangkan beberapa hal seperti variabel penelitian dan segala aspek yang terlibat di dalamnya. Simak untuk memahami jenis-jenisnya!
Daftar ISI
Pengertian Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, banyak sekali faktor dan elemen-elemen yang saling memengaruhi satu sama lain. Salah satunya adalah bagaimana seorang peneliti menentukan teknik untuk mendapatkan sebuah data yang penelitian butuhkan. Karena ada beberapa teknik yang dapat peneliti gunakan sesuai dengan data yang ingin dihasilkan.
Jika melihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknik adalah sebuah metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Sedangkan pengumpulan berarti sebuah proses, cara, atau perbuatan mengumpulkan. Lalu, data berarti keterangan atau bahan yang bisa menjadi dasar kajian berupa analisis dan kesimpulan.
Kesimpulannya, teknik pengumpulan data merupakan cara yang akan peneliti pilih dan gunakan untuk mendapatkan informasi dan mengumpulkan fakta-fakta yang ada di lapangan. Sebelum melakukan penelitian, biasanya peneliti sudah memiliki hipotesis, yaitu dugaan yang muncul berdasarkan teori yang peneliti gunakan.
Agar dapat membuktikan sebuah hipotesis secara empiris, teknik pengumpulan memerlukan langkah yang strategis dan sistematis untuk mendapatkan data valid. Teknik di dalamnya ada bermacam-macam, bisa dengan pengumpulan informasi melalui pengamatan, angket, tes, wawancara, dan lain sebagainya.
Pengumpulan data ini akan menyesuaikan dengan variabel yang ada pada hipotesis. Prosesnya dilakukan terhadap sampel yang sudah peneliti tentukan sebelumnya. Data merupakan sesuatu yang belum memiliki makna bagi penerimanya dan masih membutuhkan pengkajian lebih lanjut.
Bentuk data juga bisa bisa berupa gambar, huruf, angka, suara, simbol, bahkan suatu kondisi yang dapat membantu peneliti dalam menentukan hasil nantinya.
Jenis Teknik Pengumpulan Data
Ada bermacam-macam metode yang bisa digunakan dalam pengumpulan data sebuah penelitian. Penerapan metode pengumpulan data ini bisa secara sendiri-sendiri atau bisa juga dengan menerapkan dua metode sekaligus. Beberapa jenis metode pengumpulan data, yaitu:
1. Kuisioner (Angket)
Teknik pengumpulan data dalam penelitian satu ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh responden. Pelaksanaannya sendiri lebih sering secara tertulis. Teknik ini umumnya menjadi lebih sulit karena memiliki jumlah responden yang cukup besar atau tersebar di tempat berbeda-beda.
Penerapan kuesioner atau angket bertujuan untuk mengetahui persepsi atau pola kebiasaan suatu populasi berdasarkan responden. Sebelum menyebar kuesioner, pertanyaan-pertanyaan di dalamnya juga harus peneliti kaji lebih mendalam.
Tujuannya agar bisa menjadi alat ukur yang reliabel karena membutuhkan skala yang jelas. Khususnya dalam pengukuran, penggunaan bahasa juga mudah orang lain pahami, serta jawaban yang bisa berupa jawaban terbuka maupun tertutup.
Kelebihan dan Kekurangan Kuesioner
Kelebihannya dari teknik ini adalah responden dapat mengisi sendiri pertanyaan yang tersedia dan tidak lagi memerlukan wawancara. Teknik ini juga tidak memakan banyak biaya dan waktu. Selain itu, responden akan lebih leluasa dan tidak ada pengaruh eksternal dari pihak peneliti secara langsung.
Sedangkan kekurangannya adalah kurang fleksibel. Peneliti tidak bisa melihat langsung ekspresi dan reaksi responden saat menjawab pertanyaan yang ada. Ketika menggunakan teknik ini, peneliti juga tidak dapat mengontrol suasana lingkungan yang mendukung saat responden mengisi jawaban.
2. Wawancara
Ini adalah salah satu teknik pengumpulan data populer dan sering peneliti gunakan. Wawancara bertujuan untuk menggali perspektif secara subjektif dari para responden dalam penelitian. Sebelumnya, peneliti harus menyiapkan poin-poin pertanyaan. Sama dengan kuesioner, pertanyaan wawancara harus melalui uji kemampuan lebih dulu.
Tujuannya agar peneliti bisa mendapatkan data yang sesuai dengan yang mereka butuhkan. Karena teknik ini memungkinkan untuk berinteraksi langsung dengan responden, peneliti akan lebih mudah menjelaskan pertanyaan yang sekiranya belum bisa responden pahami.
Kelebihan dan Kekurangan Wawancara
Kelebihan dalam teknik ini adalah memudahkan peneliti dalam memeriksa langsung kebenaran dari jawaban responden. Bisa dengan mengajukan pertanyaan pembanding, melihat ekspresi wajah, atau dari bahasa tubuh. Penggunaan wawancara juga dapat berperan apabila responden mengalami kendala dalam membaca dan menulis.
Teknik ini memang dapat memudahkan dalam beberapa aspek, namun dari segi pengeluaran akan membutuhkan biaya cukup besar. Terutama untuk ongkos perjalanan dan menyediakan uang harian untuk mengumpulkan data.
Selain itu, wawancara memiliki peluang membuat orang merasa tidak nyaman. Bahkan membuat objek merasakan tekanan dari eksternal karena harus berinteraksi langsung dengan pewawancara.
3. Studi Pustaka (Dokumen)
Teknik pengumpulan data dokumen atau studi pustaka merupakan jenis yang mempelajari dan mengkaji dokumen untuk mengumpulkan informasi dan data. Teknik ini tidak ditujukan secara langsung kepada subjek dalam penelitian.
Studi pustaka bisa memperkuat latar belakang penelitian dan memungkinkan untuk mempelajari dan mendalami penelitian yang sudah pernah ada sebelumnya.
Nah, dokumen yang bisa peneliti gunakan terbagi menjadi dua. Meliputi dokumen primer yang tulisannya langsung dari seseorang yang mengalami suatu peristiwa, seperti autobiografi. Kedua adalah dokumen sekunder, yaitu tulisan berdasarkan dari laporan atau cerita orang lain, seperti biografi.
Kelebihan dan Kekurangan Studi Pustaka
Kelebihan utama studi pustaka adalah peneliti bisa memperoleh informasi yang lebih beragam tentang topik penelitian. Sumber informasi bisa dari berbagai sumber dengan akses cukup beragam. Contohnya perpustakaan, jurnal ilmiah, data yang tersedia secara online, atau sumber tulisan lain.
Namun, kelemahan dari teknik ini adalah membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, peneliti harus menyeleksi, mencari, dan membaca literatur yang luas. Risiko bias juga tinggi karena sumber-sumber yang ada bisa jadi mengandung ketidaksesuaian informasi.
4. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan teknik melalui pengamatan secara langsung. Dalam hal ini, peneliti memiliki posisi sebagai pengamat atau seseorang yang ada di luar lingkaran objek penelitian. Selama prosesnya, peneliti dapat menggunakan rekaman maupun catatan untuk bisa mencatat informasi yang ada di lapangan.
Ini termasuk teknik pengumpulan data yang mudah dan penggunaannya lebih sering digunakan saat melakukan survei. Sebelum melakukan teknik ini, peneliti harus menentukan pedoman observasi terlebih dahulu. Ini akan membantu untuk lebih fokus terhadap permasalahan dan peristiwa yang ingin diamati.
Kelebihan dan Kekurangan Observasi
Kelebihannya observasi adalah peneliti bisa memperoleh data secara aktual dari responden. Serta bisa mengetahui keabsahan alat ukur secara langsung. Sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan waktu lebih lama untuk menunggu momen sesuai kebutuhan data.
Contoh Teknik Pengumpulan Data
Ketika sedang ada sensus penduduk dari golongan ibu dan anak di Kelurahan A, pegawai kelurahan mengambil data penduduk dari ketua RT dan ketua RW. Ini bertujuan untuk mengetahui jumlah keseluruhan ibu dan anak dalam satu kartu keluarga di kelurahan A. Di mana nantinya berguna sebagai data primer.
Contoh lainnya adalah saat mahasiswa membutuhkan data untuk mendukung skripsi. Di mana dirinya melakukan penelitian yang berhubungan dengan aktivitas gen Z di media sosial. Akhirnya, si mahasiswa membuat kuesioner dan menyebarkannya secara online. Hingga nantinya dia bisa mendapatkan tanggapan dari responden terkait.
Baca Juga : Data Science: Pengertian, Sejarah, Manfaat, dan Penerapannya
Sudah Mengerti Apa itu Teknik Pengumpulan Data?
Karena teknik pengumpulan data cukup bersgam, peneliti bisa leluasa memilih teknik mana yang paling sesuai dengan data yang ingin mereka dapatkan. Namun, mereka tetap harus menentukan batasan dan pedoman agar proses pengambilan data memiliki acuan yang jelas.
Dalam tahapannya peneliti harus menyiapkan pertanyaan dan juga mengetahui karakter responden dengan baik. Kriteria dari responden juga harus jelas agar hasil penelitian lebih akurat. Misalnya dengan penentuan umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lainnya. Apakah kamu sudah pernah menggunakan salah satu teknik di atas?