Teks Eksplanasi: Pengertian, Tujuan, Struktur, Ciri-Ciri dan Contohnya

Pernahkah kamu membaca artikel atau mendengarkan ceramah tentang suatu topik yang membingungkan dan sulit dipahami? Kemudian, kamu bertanya-tanya mengapa penjelasannya tidak dibuat lebih jelas agar mudah dipahami? Nah, untuk membuatnya lebih jelas, diperlukanlah sebuah teks eksplanasi.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang teks eksplanasi, dimulai dari pengertian, tujuan, struktur, ciri-ciri, serta dilengkapi dengan contoh beserta penjelasannya. Harapannya, kamu akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi ini secara lengkap dan terperinci.

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah salah satu jenis teks yang bertujuan untuk menjelaskan suatu hal atau fenomena tertentu secara terperinci. Dalam teks ini, penulis akan menguraikan secara sistematis tentang suatu hal yang mungkin tidak begitu jelas atau sulit dipahami.

Pengertian teks ini sendiri seringkali dikaitkan dengan istilah eksplanasi atau penjelasan. Eksplanasi berasal dari bahasa Latin “explanare” yang berarti ‘memberikan penjelasan atau penguraian’. 

Oleh karena itu, teks ini biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu konsep, ide, fenomena, atau kejadian yang rumit atau sulit dipahami. Teks ini seringkali digunakan dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Teks ini juga biasanya dilengkapi dengan contoh atau ilustrasi yang dapat membantu dalam memperjelas penjelasan. Dalam pembuatan teks ini, penulis harus memiliki pemahaman yang baik tentang topik yang akan dijelaskan.

Selain itu, penulis juga harus mempertimbangkan audiens atau pembaca yang akan membaca teks tersebut, sehingga penjelasan yang diberikan dapat disesuaikan dengan kemampuan pemahaman pembaca.

Dalam era digital seperti sekarang, teks ini juga dapat diakses secara online dalam berbagai format, seperti artikel, video, atau podcast. Ini memungkinkan orang untuk mempelajari topik yang mereka minati dengan lebih mudah dan efektif.

Karakteristik teks ini adalah adanya fakta, data, dan ilustrasi yang disajikan secara sistematis dan logis. Jadi, pembaca atau pendengar dapat memahami topik dengan lebih baik dan menyeluruh.

Tujuan Teks Eksplanasi

Tujuan utama dari teks eksplanasi adalah untuk memberikan penjelasan yang jelas dan sistematis mengenai suatu fenomena atau peristiwa. Penjelasan tersebut dapat berupa deskripsi, penjelasan, atau interpretasi yang mengungkapkan cara kerja, penyebab, dan akibat dari suatu fenomena atau peristiwa.

Dengan penjelasan tersebut, pembaca dapat memahami secara lebih mendalam mengenai suatu fenomena atau peristiwa, serta mampu membuat analisis yang lebih baik terkait dengan hal tersebut.

Selain itu, tujuan dari teks ini adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca. Informasi yang diberikan dapat membantu pembaca memahami dunia di sekitar mereka dengan lebih baik, serta membantu dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan fenomena atau peristiwa yang dibahas.

Tujuan lain dari teks ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan begitu, pembaca dapat memperluas pengetahuan mereka dan meningkatkan pemahaman mereka tentang dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam konteks pendidikan, tujuan teks ini adalah untuk membantu siswa memahami konsep-konsep ilmiah dan teknis dengan lebih baik. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik dan mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.

Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi terdiri dari beberapa bagian yang harus disusun dengan sistematis dan logis. Berikut ini adalah struktur yang umumnya digunakan:

1. Identifikasi Fenomena

Bagian pertama dari struktur teks eksplanasi adalah identifikasi fenomena, yang merujuk pada penjelasan awal tentang suatu fenomena atau peristiwa alam yang akan dijelaskan di dalam teks. 

Bagian ini biasanya ditempatkan di awal teks dan berfungsi sebagai pengenalan tentang proses atau mekanisme yang menyebabkan terjadinya fenomena alam tersebut.

2. Rangkaian Kejadian

Bagian kedua dari struktur teks eksplanasi adalah rangkaian kejadian, yang menjelaskan tentang sebab dan akibat dari fenomena yang akan dibahas. 

Rangkaian kejadian ini berperan sebagai isi dari teks ini dan dapat disajikan dalam beberapa paragraf yang berisi deskripsi atau penjelasan tentang proses terjadinya fenomena alam tersebut. 

Beberapa orang juga menyebut bagian ini sebagai deretan penjelas karena berisi berbagai penjelasan tentang proses dari fenomena yang dijelaskan.

3. Interpretasi

Bagian ketiga dari teks eksplanasi adalah interpretasi, yang berada di akhir teks dan berfungsi sebagai penutup serta memberikan kesimpulan atau ulasan dari fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya. Interpretasi juga dapat berisi tanggapan atau pernyataan dari penulis mengenai fenomena tersebut.

Dalam pembuatan teks ini, struktur tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penulisan. Namun, struktur tersebut harus disusun secara sistematis dan logis agar pembaca atau pendengar dapat memahami dengan mudah tentang topik yang dijelaskan.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang memiliki beberapa ciri-ciri khas dibanding jenis teks lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-cirinya:

1. Faktual

Sifat faktual mengacu pada kecenderungan teks tersebut untuk memberikan informasi yang berdasarkan pada fakta atau data yang benar. Dalam teks eksplanasi, penulis harus memastikan bahwa semua informasi yang disajikan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan menjaga kefaktualan di dalam teks, pembaca akan dapat memperoleh pemahaman yang benar tentang fenomena atau peristiwa yang dijelaskan, dan dapat menggunakan informasi tersebut dengan tepat. 

Selain itu, kefaktualan juga menjadi hal yang penting karena teks ini sering digunakan sebagai bahan referensi atau pembelajaran, sehingga harus memberikan informasi yang akurat dan benar.

2. Bersifat Keilmuan

Ciri berikutnya adalah bersifat keilmuan. Artinya, teks eksplanasi harus disusun dengan menggunakan bahasa yang ilmiah dan berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu yang terkait dengan topik yang dibahas. 

Dalam teks ini, penulis harus menggunakan istilah-istilah ilmiah yang tepat dan menjelaskan konsep-konsep ilmiah dengan jelas dan akurat. Karena bersifat keilmuan, teks ini dapat memberikan penjelasan yang lebih tepat dan akurat mengenai fenomena atau peristiwa yang dibahas. 

Selain itu, teks yang bersifat keilmuan juga dapat meningkatkan kredibilitas teks tersebut, karena mengandalkan fakta dan informasi yang benar berdasarkan pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Informatif

Ciri berikutnya dari teks eksplanasi adalah bersifat informatif. Artinya, teks ini harus memberikan informasi yang lengkap dan jelas mengenai fenomena atau peristiwa yang dijelaskan. 

Penulis harus memberikan detail yang cukup dan dapat menjelaskan konsep-konsep yang mungkin sulit dipahami secara ringkas dan mudah dimengerti. Karena bersifat informatif, teks ini dapat memberikan pemahaman yang baik kepada pembaca mengenai fenomena atau peristiwa yang dibahas. 

Teks yang informatif juga dapat memberikan pembaca sebuah informasi yang berguna dan dapat membantu pembaca memahami dunia di sekitar mereka dengan lebih baik.

4. Tidak Persuasif

Salah satu ciri teks eksplanasi adalah tidak bersifat persuasif. Hal ini berarti teks tersebut tidak memiliki niat untuk memengaruhi atau meyakinkan pembaca untuk melakukan sesuatu atau mengambil sikap tertentu. 

Teks ini tidak berusaha untuk meyakinkan pembaca untuk mengambil suatu tindakan atau menentukan suatu sikap tertentu, seperti yang biasanya terdapat pada teks persuasif atau teks argumentatif. 

Teks persuasif atau argumentatif biasanya memiliki tujuan untuk meyakinkan atau memengaruhi pembaca agar mengikuti pandangan atau ide tertentu yang diusung oleh penulis.

Dalam teksnya, penulis seharusnya tidak memasukkan pendapat pribadi atau pandangan subyektif yang dapat memengaruhi interpretasi atau pemahaman pembaca terhadap suatu fenomena atau peristiwa alam yang dijelaskan. 

Sebaliknya, penulis seharusnya menggunakan bahasa yang obyektif dan terukur, serta memperhatikan kebenaran fakta dan data yang digunakan untuk mendukung penjelasannya. Dengan begitu, pembaca dapat memahami secara objektif tentang fenomena atau peristiwa yang dijelaskan.

5. Membahas Hal-hal yang Bersifat Umum

Yang terakhir, teks eksplanasi adalah teks yang dapat memberikan penjelasan mengenai peristiwa atau fenomena yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam teks ini, pembaca akan diberikan pemahaman tentang proses terjadinya suatu peristiwa, mulai dari sebab hingga akibat yang muncul. 

Dengan begitu, teks ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar dan alam secara umum. 

Oleh karena itu, pembelajaran teks seperti ini juga penting untuk diajarkan di lingkungan pendidikan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat tentang fenomena-fenomena yang ada di sekitar kehidupan mereka.

Itulah beberapa ciri-ciri teks eksplanasi secara rinci. Dengan memahami ciri-cirinya, pembaca dapat lebih mudah mengidentifikasi dan memahami isi dari teks tersebut.

Contoh Teks Eksplanasi

Untuk lebih memahami tentang teks eksplanasi dan strukturnya, simak contoh teksnya berikut ini:

Proses Terjadinya Hujan

  • Identifikasi Fenomena

Hujan adalah proses alam yang terjadi ketika uap air dari permukaan bumi mengalami kondensasi di atmosfer dan turun ke bumi dalam bentuk air hujan. 

Proses terjadinya hujan dimulai ketika matahari memanaskan permukaan bumi sehingga air di permukaan bumi seperti sungai, danau, laut, dan tanah menguap dan naik ke atmosfer sebagai uap air.

  • Rangkaian Kejadian

Ketika uap air tersebut mencapai ketinggian tertentu, suhunya akan menurun dan uap air akan mengalami kondensasi menjadi butir-butir air kecil yang membentuk awan. 

Awan ini kemudian terus berkembang hingga mencapai titik jenuh, di mana butir-butir air akan saling bertabrakan dan membentuk tetesan air yang lebih besar.

Tetes-tetes air tersebut kemudian akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Proses turunnya hujan ke bumi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti suhu, tekanan udara, kelembapan udara, dan topografi permukaan bumi.

  • Interpretasi

Dalam proses terjadinya hujan, terdapat beberapa istilah yang penting untuk dipahami, seperti hujan asam, hujan es, dan hujan salju. 

Hujan asam terjadi ketika udara tercemar oleh polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang berasal dari aktivitas manusia, sedangkan hujan es terjadi ketika tetesan air membeku sebelum jatuh ke bumi. 

Yang terakhir, hujan salju terjadi ketika tetesan air membeku di atmosfer dan jatuh ke bumi dalam bentuk kristal salju.

Dengan memahami proses terjadinya hujan dan berbagai istilah yang terkait, kita dapat lebih memahami tentang fenomena alam yang sering dialami dan penting untuk menjaga kelestariannya.

Kesimpulan 

Dalam kesimpulannya, teks eksplanasi adalah jenis teks yang bertujuan untuk memberikan penjelasan secara terperinci tentang suatu hal atau fenomena tertentu. Dalam pembuatan teks ini, penulis harus memperhatikan kejelasan dan pemahaman, serta audiens yang akan membaca teks tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page