Indonesia merupakan negara unik dengan populasi yang beragam, baik dari segi budaya maupun agama. Hingga saat ini, terdapat enam agama yang telah diakui negara, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Masing-masing tentunya memiliki tempat ibadah agama di Indonesia.
Dalam lingkungan yang begitu beragam, tempat ibadah telah menjadi tempat yang penting dalam membentuk identitas dan nilai-nilai masyarakat. Setiap tempat ibadah tentu memiliki ciri khasnya masing-masing. Temukan informasi selengkapnya di bawah ini!
Daftar ISI
6 Tempat Ibadah Agama di Indonesia
Agama telah menjadi elemen kepercayaan kepada Sang Pencipta. Nah, untuk menjalankan kewajiban beragama, tentu saja tempat ibadah sangatlah penting sebagai sarana keagamaan. Berikut ini adalah daftar tempat ibadah agama di Indonesia:
1. Masjid (Islam)
Tempat Ibadah Agama di Indonesia Masjid | Sumber gambar: Wikimedia.com
Sekitar 87,2 persen populasi di Indonesia mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim. Kondisi tersebut menjadikan Islam sebagai agama terbesar di Indonesia. Sejak Islam pertama kali datang di Indonesia sekitar abad ke-13, agama ini telah memainkan peran utama dalam sejarah Indonesia.
Tempat ibadah agama di Indonesia untuk umat Islam adalah masjid. Tempat ibadah masjid merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat sujud manusia kepada Sang Pencipta Allah SWT.
Masjid juga berguna sebagai tempat berkumpulnya umat Islam untuk melakukan shalat lima waktu (subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya), shalat jumat, shalat hari raya, maupun shalat sunnah lainnya. Kegunaan lain dari masjid adalah sebagai tempat berdzikir, membaca Al Qur’an, pengajian, i’tikaf, bahkan kegiatan sosial.
Saat bulan Ramadhan tiba, tempat ibadah agama di Indonesia ini akan selalu ramai untuk kegiatan tadarus dan juga untuk kegiatan buka puasa bersama. Ini adalah waktu yang istimewa di mana umat Islam berkumpul untuk meningkatkan ibadah dan saling mendukung dalam semangat kebersamaan.
Salah satu ciri khas identik dari masjid adalah desain interior yang terpenuhi dengan kaligrafi atau seni tulisan indah di dinding ataupun mimbar tempat pendakwah menyampaikan ceramah. Beda halnya masjid yang berukuran kecil, di Indonesia atau beberapa daerah menyebutnya dengan musholla, surau, atau langgar.
Masjid pertama di Indonesia adalah Masjid Saka Tunggal Baitussalam yang terletak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pembangunan masjid tersebut didirikan oleh Kyai Mustholih pada tahun 1288 Masehi, yaitu pada zaman Kesultanan Mataram Kuno.
Kemudian, masjid terbesar di Indonesia saat ini adalah Masjid Istiqlal. Lokasinya berada di Jakarta Pusat yang mana dibangun pada tahun 1978. Masjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur modern dengan kapasitas 200.000 jamaah, sehingga menjadikan masjid ini termasuk masjid yang terbesar se-Asia Tenggara.
Masjid bersejarah di Indonesia lainnya yang harus Anda ketahui adalah Masjid Raya Baiturrahman (Banda Aceh), Masjid Agung Al-Mashun (Medan), dan Masjid Agung Syekh Burhanuddin (Padang). Selain itu, ada juga Masjid Agung (Banten), Masjid Agung Kauman (Yogyakarta), dan Masjid Jami Manarul Huda (Kudus).
2. Gereja (Kristen Protestan)
Kristen Protestan merupakan agama terbesar kedua di Indonesia, di mana persentasenya sebanyak 6,9% dari populasi penduduk Indonesia. Keberadaan Kristen Protestan di Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan pada keragaman budaya dan agama negara ini.
Pada abad ke 16, terjadi Reformasi Protestan yang diprakarsai oleh Martin Luther, yang mana bertujuan mereformasi hal-hal yang dianggap keliru atau tidak sesuai terhadap ajaran Katolik Roma. Kristen Protestan pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh Belanda pada awal abad 17 di Maluku.
Tempat ibadah agama di Indonesia untuk umat Kristen Protestan adalah gereja. Gereja tertua di Asia adalah Gereja Negara Hindia Belanda (de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie atau Indische Kerk) yang sekarang menjadi Gereja Protestan Indonesia (GPI).
Gereja merupakan sarana untuk umat Kristen berkomunikasi dengan Tuhan. Ibadah di gereja antara lain kebaktian, misa, ibadah minggu, ibadah perjamuan kudus, ibadah penghiburan, dan ibadah lainnya.
Adapun tempat ibadah agama di Indonesia untuk umat Kristen Protestan yang paling terkenal di Indonesia adalah Gereja Protestan di Maluku dan Gereja Protestan di Ternate dan Tidore. Lalu, juga ada Gereja Protestan di Sulawesi Utara, Gereja Protestan Injili di Minahasa, dan Gereja Protestan di Sangir Talaud.
3. Gereja (Kristen Katolik)
Persentase umat beragama Kristen Katolik di Indonesia sebanyak 3,06% dari jumlah penduduk Indonesia. Ada 1 provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, yaitu Nusa Tenggara Timur sebanyak 55% dari jumlah penduduknya. Adapun tempat ibadah agama di Indonesia untuk umat Katolik yaitu gereja.
Gereja Katolik merupakan bagian dari kesatuan gereja Katolik Roma di bawah kepemimpinan Paus sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik. Ini juga sebagai pembeda antara gereja Kristen Protestan dan Katolik.
Adapun tempat ibadah agama di Indonesia untuk umat Katolik adalah Gereja Katolik Kepanjen (Surabaya), Gereja Tua Sikka Maumere, Gereja Katedral Santo Petrus (Bandung), Gereja Santo Paulus, dan Gereja Katedral (Jakarta).
4. Pura (Hindu)
Tempat ibadah pura merupakan tempat suci peribadatan umat beragama Hindu. Mayoritas umat Hindu di Indonesia terkonsentrasi di Bali, dengan persentase penganut agama tersebut sebanyak 1,69% dari jumlah penduduk Indonesia.
Tempat ibadah agama di Indonesia berupa pura berfungsi sebagai tempat untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sebuah pura, banyak terdapat benda sakral seperti arca, prasasti, lingga, dan purana pura yang juga merupakan salah satu kekuatan kebudayaan Bali dalam bidang keagamaan.
Hingga saat ini, umat Hindu mengenal empat jenis utama pura, yaitu:
- Pura Kawitan, berguna untuk umat yang memiliki kesamaan keluarga.
- Kahyangan Desa, berguna untuk umat yang berada di desa pemukiman Hindu.
- Pura Swagina, berguna untuk umat yang memiliki kesamaan profesi.
- Pura Kahyangan Jagat, berfungsi untuk penggunaan umum dengan tidak membeda-bedakan asal keluarga, desa, dan profesi.
Keempat jenis pura tersebut berguna untuk beberapa kegiatan keagamaan umat Hindu, mulai dari:
- Puja Trisandhiya yaitu kegiatan wajib pemujaan yang harus dilaksanakan tiga kali sehari.
- Puja Suryasewana yaitu kegiatan wajib pemujaan khusus pemimpin agama.
- Yajna adalah kegiatan pemberian ikhlas kepada siapa saja.
- Perayaan Purnama dan Tilem yang masing-masing dilaksanakan setiap tanggal 15 dan 30 berdasarkan penanggalan Jawa.
- Pasraman yaitu kegiatan pemberian pelajaran agama Hindu bagi siswa sekolah.
- Perayaan hari keagamaan seperti Hari Raya Nyepi, Galungan, Kuningan, Pagerwesi, dan Saraswati.
Dalam sejarah yang ada, pura tertua di Bali adalah Pura Lempuyang Luhur, yang mana terletak di bagian timur Pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Karangasem. Banyak masyarakat setempat percaya bahwa tempat ibadah agama di Indonesia tersebut sudah ada dari zaman pra Hindu-Buddha.
Tercatat pula bahwa pura terbesar di Bali yaitu Pura Agung Besakih yang terletak di sebelah barat daya lereng Gunung Agung. Dalam kompleks Pura Besakih, terdapat struktur teras piramid, tahta batu, dan menhir (batu panjang yang didirikan tegak).
Selain Pura Lempuyang Luhur dan Pura Agung Besakih, pura lain yang terkenal dan sakral di Bali antara lain Pura Uluwatu (Badung) dan Pura Ulun Danau Beratan (Tabanan). Lalu Pura Tanah Lot (Tabanan), Pura Tirta Empul (Gianyar), Pura Taman Ayun (Badung), Pura Goa Lawah (Klungkung), dan Pura Goa Gajah (Gianyar).
5. Vihara (Buddha)
Sebagai agama tertua di dunia, ibadah agama Buddha memiliki tempat ibadah utama berupa vihara. Asal muasal tempat ibadah vihara ini berasal dari bahasa India kuno yang memiliki arti sebagai tempat tinggal atau tempat untuk melakukan pelayanan kebaktian.
Vihara menjadi tempat ibadah agama di Indonesia yang terdiri dari dhammasala, uposathagara, kuthi, dan bhavana sabha. Dalam sebuah vihara, Anda akan menemukan ruang meditasi, aula pertemuan, lokasi persembahan, dan kamar tidur untuk para biksu.
Adapun tempat ibadah agama di Indonesia untuk umat Buddha adalah Vihara Talang (Cirebon), Vihara Avalokitesvara (Serang), dan Vihara Hok Tek Ceng Sin (Jepara). Lalu Vihara Dewi Welas Asih (Cirebon), Vihara Hok Tek Bio (Bogor), dan Vihara Dharma Suci (Jakarta).
6. Kelenteng (Konghucu)
Terakhir, agama yang telah diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia adalah Konghucu. Tempat ibadah agama di Indonesia untuk umat Konghucu adalah kelenteng. Tidak hanya berguna sebagai tempat beribadah, kelenteng juga berguna untuk berbagai kegiatan keagamaan.
Ciri khas dari kelenteng adalah arsitektur bangunannya yang bercorak khas budaya Tionghoa serta terdiri dari beberapa ruangan dan halaman. Ruangan utama kelenteng biasanya berisi altar dan patung dewa-dewi atau leluhur yang disembah oleh para penganut agama Konghucu ini.
Selain itu, dupa dan tempat persembahan juga akan Anda temukan di ruangan utama tersebut. Saat perayaan Tahun Baru Imlek, hari raya agama Konghucu atau perayaan kebudayaan Tionghoa lainnya, tentu akan terselenggara pada kelenteng.
Kemudian, tempat ibadah agama di Indonesia ini juga berguna sebagai tempat untuk kegiatan seperti pertunjukan seni, kursus bahasa Tionghoa, kegiatan amal, bahkan sebagai tempat pertemuan atau diskusi.
Beberapa kelenteng yang terkenal dan bersejerah di Indonesia adalah Kelenteng Hong Tiek Hian (Surabaya), Kelenteng Sam Poo Kong (Semarang), dan Kelenteng Tay Kak Sie (Semarang). Lalu Kelenteng Tek Hay Kiong (Tegal), Kelenteng Kwan Sing Bio (Tuban), dan Kelenteng Chandra Nadi (Palembang).
Baca Juga : 6 Agama yang Diakui di Indonesia: Kitab Suci & Hari Besarnya
Sudah Tahu Apa Saja Tempat Ibadah Agama di Indonesia?
Sebagai pengamalan Pancasila pada sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, semua tempat ibadah agama di Indonesia menjadi bukti bahwa negara menghargai keberagaman dalam beragama. Pemerintah telah menjamin semua warga dalam kebebasan menganut keyakinan dan agama sesuai keinginan pribadi.
Sehingga, kebebasan beragama berhasil tertuang dalam Pasal 28 E ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya”. Sangat indah, bukan?
Terdapat berbagai jenis tempat ibadah berdasarkan masing-masing agama. Masing-masing tempat tersebut tidak hanya berguna sebagai berbagai kegiatan keagamaan, tetapi juga kegiatan lain hingga sebagai tempat belajar maupun berdiskusi. Jadi, mari kita jaga keberadaannya setiap saat!