Bumi menjadi satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup. Namun, pernahkah terlintas dipikiran kamu, bagaimana sebenarnya bumi itu terbentuk? Ternyata, ada berbagai teori pembentukan bumi yang dikembangkan oleh para ilmuwan. Mari simak di bawah ini!
Daftar ISI
Teori Pembentukan Bumi
Teori pembentukan bumi merupakan buah pikiran para ilmuwan mengenai penjelasan asal usul bagaimana bumi terbentuk. Sebagai satu-satunya planet yang memiliki kehidupan, tentu hal ini akan menarik untuk dikulik.
Melakukan berbagai pengamatan, para ilmuwan mencoba untuk mendapatkan jawaban atas hipotesis mereka terkait pembentukan bumi. Maka itu, lahirlah berbagai macam teori mengenai hal ini.
Jenis Teori Pembentukan Bumi
Melansir berbagai sumber, berikut penjelasan lengkap beragam teori terbentuknya bumi berdasarkan gejala alam, serta penelitian dan kajian yang ilmuwan atau ahli lakukan:
1. Teori Planetesimal
Seorang ahli geologi asal Amerika, T.C Chamberlain dan ahli astronomi, Forest Ray menjelaskan teori pembentukan bumi, yakni menurut mereka, matahari terbentuk lebih dulu sebagai pusat peredaran dengan massa gas yang cukup besar. Kemudian ada bintang, melintas dengan kecepatan maksimum dan mengelilingi sekitar matahari.
Hal tersebut membuat adanya tarikan antara partikel gas matahari dengan bintang. Sebagian massa gas tertahan mengelilingi matahari akibat gaya gravitasi, sedangkan yang lainnya terlempar jauh ke luar lintasan. Massa gas yang mengelilingi matahari ini akhirnya mengalami pendinginan, lalu terbentuklah sebuah planetesimal atau cincin.
Dari cincin ini terjadi lagi gaya tarik menarik yang besar pada massa gas. Akibat hal tersebut, cincin tadi berubah menjadi padat. Hingga akhirnya membentuk planet-planet, dan salah satunya ada bumi.
2. Teori Nebula
Teori Nebula merupakan teori pembentukan bumi yang digagas oleh Immanuel Kant dan Pierre Marquis de Laplace. Keduanya beranggapan bahwa ada suatu bintang yang terpancar membentuk kabut raksasa atau nebula dengan suhu yang tidak begitu panas.
Nebula sendiri merupakan sebutan bagi awan antarbintang, yang komponennya terdiri atas gas, debu, serta plasma.
Inilah awal dimana matahari yang terus berputar, hingga mengakibatkan daya energinya semakin melemah.
Kabut asap pun jadi mengkerut, yang menyebabkan perputarannya menjadi sangat cepat dan menimbulkan gaya sentrifugal. Putaran yang terjadi mengakibatkan beberapa bagian matahari terlempar dan ikut mengelilingi matahari.
Kemudian, bagian yang terlempar pun semakin mengkerut dan menjadi padat, lalu membentuk planet-planet yang mengitari matahari, yang salah satunya adalah bumi.
Fakta tambahan, sekitar lima miliar tahun lalu, karena gravitasi, nebula terus berputar dan menjadi semakin pipih. Selain itu, matahari juga mengalami fusi dan planet yang terlempar sebelumnya mulai memisahkan diri.
3. Teori Pasang Surut Gas
Teori pembentukan bumi selanjutnya di cetuskan oleh James Jeans dan Harold Jeffrey pada tahun 1918. Menurut keduanya, pembentukan bumi diawali dari bintang besar yang mendekati matahari, kemudian terjadi pasang surut pada matahari berupa gas.
Setelah pasang surut terjadi, matahari mengeluarkan gelombang besar yang disebabkan gaya tarik bintang. Gelombang berubah menjadi lidah pijar, lalu terjadi perapatan gas dan membuat banyak pecahan hingga menjadi planet-planet (termasuk bumi) yang kemudian bergerak mengelilingi matahari.
4. Teori Bintang Kembar
Teori pembentukan bumi ini dicetuskan oleh ahli astronomi, Raymond Arthur Lyttelton. Hasil pengamatannya, bintang kembar merupakan bagian paling kecil dari galaksi.
Kemudian, salah satu bintang dalam galaksi meledak, sehingga banyak materialnya yang terlempar jauh. Sedangkan bintang yang lain tidak mengalami ledakan, karena ada gaya gravitasi.
Sebaran material akibat ledakan tadi mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak ini adalah matahari. Lalu, yang bentuknya pecahan yang mengelilinginya dikenal sebagai planet dan salah satunya bumi.
5. Teori Ledakan Besar
Teori pembentukan bumi ledakan besar atau yang dikenal dengan Big Bang Theory, menjadi salah satu yang paling fenomenal di kalangan ilmuwan. Teori ini menyatakan bahwa bumi telah terbentuk sejak puluhan miliar tahun yang lalu, berawal dari sebuah gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros.
Putaran pada poros membuat bagian yang ringan terlempar keluar angkasa dan membentuk piring cakram. Hingga suatu waktu, cakram yang mengandung kabut dan gas ini meledak.
Ledakan besar ini membentuk galaksi beserta nebula-nebula. Selama kurang lebih 4,6 miliar tahun, nebula membeku dan berubah menjadi galaksi, termasuk Galaksi Bima Sakti. Bagian dari galaksi kemudian mengalami kondensasi, lalu membentuk planet, salah satunya bumi.
6. Teori Kuiper
Teori pembentukan bumi ini dikemukakan oleh Gerard P. Kuiper tahun 1944, maka itu dinamakan Teori Kuiper. Gerald menjelaskan, bahwa mulanya ada nebula besar seperti piringan cakram. Pada pusat piringan, dinamakan sebagai protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar disebut protoplanet.
Selain itu, terdapat unsur-unsur ringan lainnya, seperti hidrogen dan helium. Akibat unsur hidrogen, protomatahari yang merupakan pusat piringan menjadi panas, sedangkan protoplanet menjadi sangat dingin karena adanya helium.
Lalu, unsur ringan itu menguap dan menggumpal menjadi planet-planet, yang salah satunya bumi.
7. Teori Whipple
Sebagai penutup, ada teori pembentukan bumi Whipple, dikemukakan oleh ahli astronomi asal Amerika, Fred L. Whipple. Beliau mengemukakan, pada tata surya terdapat gas, kabut, serta debu yang mengandung nitrogen dan berotasi membentuk piringan.
Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan berakhir menjadi gumpalan padat. Sedangkan kabut kemudian hilang menguap ke angkasa. Gumpalan tadi saling bertabrakan yang kemudian membentuk planet-planet.
Proses Pembentukan Muka Bumi
Jika tadi teori pembentukan bumi, maka sekarang akan dibahas bagaimana permukaan bumi dapat terbentuk. Kondisi bumi yang kita kenal sekarang memiliki beberapa lapisan dan tempat tinggal kita sekarang adalah lapisan terluar bumi, yang berarti masih terdapat lapisan lainnya di bawah sana.
Pembentukan muka bumi bisa dibilang sebagai proses geologis. Proses ini terdiri dari dua model, yaitu:
1. Proses Eksogen
Proses pembentukan muka bumi yang pertama, yakni terpengaruh oleh proses eksogen, yang merupakan tenaga pembentuk bumi dengan sifat merombak, namun juga membangun serta memperbaiki. Proses ini terjadi di lapisan litosfer.
Nantinya, lapisan litosfer akan mengalami perombakan atau pengikisan oleh tenaga eksogen, seperti sedimentasi, pelapukan, dan juga pengikisan.
Proses ini bermula dari sebuah gumpalan tanah yang kemudian hancur oleh pelapukan. Lalu, gletser, air, maupun elemen lainnya mengangkut dan mengikis hasil pelapukan tersebut.
Selanjutnya, terjadilah sedimentasi atau pengendapan, sehingga terbentuklah hamparan batuan yang semula kasar menjadi halus.
Bentuk muka bumi yang terjadi akibat proses eksogen adalah lembah, jurang, air terjun, dan potheles (lubang-lubang di dasar sungai).
2. Proses Endogen
Selanjutnya proses dari dalam atau endogen, yang terjadi akibat terdapat energi panas pada kerak dan bumi. Energi panas ini timbul karena disintegrasi pada unsur radioaktif mantel bumi.
Proses ini juga memiliki sifat yang membangun atau biasa orang sebut juga dengan tenaga konstruktif. Selain itu, karena adanya energi panas dari kerak bumi, proses ini tentunya terpengaruh oleh aktivitas magma.
Dengan karakteristik ini, bentuk bumi yang terbangun umumnya tidak rata. Daerah yang semula rata atau datar, akibat proses endogen bisa menjadi bukit atau pegunungan, dan gunung. Maka itu, jika terjadi aktivitas vulkanisme dari gunung api, gempa tektonik, hingga tsunami, salah satunya adalah akibat dari tenaga endogen.
Sudah Lebih Paham Teori Pembentukan Bumi?
Bumi yang kita tinggali ini membutuhkan waktu hingga puluhan miliaran tahun lamanya hingga terbentuk dan menjadi hunian seluruh makhluk hidup di dalamnya.
Info tersebut bersumber dari berbagai teori pembentukan bumi, mulai dari teori nebula, bintang kembar, hingga teori yang paling populer, yakni Big Bang Theory. Inti dari semua teori tersebut adalah bumi terbentuk akibat fenomena alam itu sendiri, yakni memadatnya gas atau material hingga menjadi planet.
Selanjutnya, terdapat proses pembentukan muka bumi berikut fenomena di dalamnya yang menciptakan berbagai bentang alam atau interior bumi, seperti gunung, lembah, dan air terjun.