Apakah kamu pernah mendapat kewajiban berupa membuat keputusan di tempat kerja? Fenomena ini bukanlah hal yang asing, melainkan suatu fakta yang pasti terjadi kepada seluruh umat manusia. Maka daripada itu, mari baca artikel ini supaya kamu paham apa itu teori pengambilan keputusan.
Daftar ISI
Apa Itu Teori Pengambilan Keputusan?
Sejumlah pakar psikologis sering menyebutkan istilah pengambilan keputusan ini dengan nama “decision-making” dalam Bahasa Inggris. Itu karena kemampuan membuat pilihan adalah serangkaian tindakan yang harus manusia lakukan untuk menuntaskan masalah di kehidupan sehari-hari.
Teori decision-making ini menelaah bagaimana manusia berperilaku ketika mereka menemui rintangan dalam hidup mereka. Ada pula beberapa faktor penentu kebijakan yang teori ini teliti, baik yang bersifat internal seperti pengetahuan maupun eksternal seperti lingkungan kerja.
Pengertian Menurut Para Ahli
Beberapa ahli dalam bidang sosial dan kebudayaan memiliki pendapat mereka sendiri mengenai teori pengambilan keputusan ini. Kamu bisa menemukan contoh pendapat para ahli tersebut di bagian berikut ini.
Pertama, ada seorang ahli bernama Charles Lindblom yang berargumen jika manusia seringkali mengambil pilihan yang kurang tepat dalam menuntaskan masalah. Oleh sebab itu, kita perlu mengambil keputusan berdasarkan data yang logis dan informasi yang akurat agar solusinya tepat sasaran.
Kedua, Harold dan O’donnel menyebutkan perilaku pemilihan keputusan ini sebagai tindakan memilih alternatif dalam merencanakan suatu tindakan. Jika tidak ada sumber informasi terpercaya, maka keputusan tak dapat kita buat, dan rencana tak bisa kita jalankan.
Terakhir, ada lagi pendapat dari Suharnan, yang menyatakan jika decision-making itu terjadi apabila seorang manusia berhadapan dengan situasi yang menyulitkan. Pada situasi yang penuh ketidakpastian itu, kita dituntut untuk memeriksa berbagai macam kemungkinan sebelum membuat keputusan.
Jenis-Jenis Teori Pengambilan Keputusan
Apakah kamu tahu bahwa teori sosial ini sebetulnya tidak terdiri dari satu jenis saja? Ada sekitar lima teori berbeda yang menjelaskan tentang perilaku manusia dalam membuat keputusan. Ada teori yang mengedepankan pola pikir objektif, namun ada juga yang memakai pola pikir subjektif.
1. Rasional Komprehensif
Pertama, ada Teori Rasional Komprehensif yang fokus utamanya yaitu mencari sasaran pemecahan masalah sebagai pedoman dalam mengambil keputusan. Ada pula faktor-faktor lain yang perlu mendapat perhatian, misalnya biaya, manfaat, dan relasi antara masalah dengan tujuan organisasi.
Teori ini juga menyarankan kita untuk mencari sebanyak mungkin alternatif solusi, lalu kita bandingkan mereka antara satu sama lain. Jika ada solusi yang memberikan lebih banyak manfaat ketimbang kerugian, maka solusi itulah yang sebaiknya kita putuskan.
2. Inkremental
Dalam Bahasa Inggris, kata “incremental” mengandung arti suatu tindakan atau kegiatan yang terjadi secara bertahap, satu demi satu. Maka daripada itu, kita bisa menyimpulkan jika Teori Inkremental ialah bentuk penentuan pilihan yang harus terjadi secara bertahap dan sangat rinci.
Teori pengambilan keputusan ini mewajibkan kita untuk menganalisis masalah secara logis dan objektif. Dari situ, kita akan mampu menyusun pemecahan masalah yang tersusun rapi. Bukan hanya itu, Teori Inkremental ini juga menghendaki penentuan pilihan yang fleksibel dan transparan.
3. Organisasional
Selanjutnya, ada teori pengambilan keputusan yang ketiga yaitu Organisasional, yang mengutamakan prosedur operasional pada suatu organisasi atau SOP. Adanya SOP atau prosedur standar ini dapat meluruskan penyelesaian masalah dalam perusahaan dan mencegah tumpang tindih wewenang.
Pada Teori Organisasional, biasanya ketua organisasi akan memberikan perintah kepada sejumlah wakil dari bidang atau departemen di bawahnya. Para utusan ini akan mendapat kewajiban untuk menganalisis masalah yang organisasi hadapi, lalu mencari solusi terbaik untuk masalah itu.
4. Pengamatan Terpadu
Kemudian ada lagi teori bernama Pengamatan Terpadu, yang menggabungkan Teori Rasional Komprehensif dan Teori Inkremental demi menemukan solusi terbaik. Dalam teori ini, pemberian arahan dasar kepada para pencari solusi ialah fokus utama untuk menemukan keputusan yang paling tepat.
Kita dapat menyatakan teori ini sebagai teori kompromi, sebab teori ini mengutamakan pencarian “jalan tengah” bagi semua pihak yang berkepentingan. Bagaimana caranya harus ada sebuah keputusan yang mampu menguntungkan semua pihak, jangan sampai ada pihak yang merasa dianak-tirikan.
5. Agenda Politik
Di nomor lima, ada sebuah teori pengambilan keputusan bernama Agenda Politik, yang berbasis aksi tawar-menawar kepada orang lain. Perlu kamu ketahui bahwa teori ini tidak benar-benar berkaitan dengan partai politik.
Dalam Teori Agenda Politik, seringkali individu pengambil keputusan akan bertindak secara subjektif. Artinya, dia akan mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan kelompok atau organisasi. Si pembuat keputusan akan sering berpindah golongan demi mendapatkan kemenangan.
Sesuai dengan namanya, teori decision-making ini pasti melibatkan agenda pribadi si pembuat keputusan ketimbang pola pikir objektif. Data hasil riset, informasi yang relevan, serta suara mayoritas dapat dia abaikan selama tujuannya tercapai.
Hal-Hal Penting dalam Mengambil Keputusan
Apapun teori pengambilan keputusan yang kamu percayai, kamu sebaiknya tidak gegabah dalam membuat suatu pilihan dalam hidup atau pekerjaan. Ada banyak sekali hal-hal penting yang patut kamu pertimbangkan setiap kali kamu hendak mengambil suatu keputusan, antara lain:
- Mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah yang kamu hadapi.
- Melakukan penelitian supaya kamu bisa melihat aneka pilihan solusi.
- Meminta saran dari pihak-pihak yang juga ikut terlibat dalam proses ini.
- Bergerak cepat dan tidak mengulur-ulur waktu tanpa alasan yang logis.
- Berpikir kritis demi menemukan solusi yang paling tepat.
- Menggunakan hasil evaluasi kinerja sebelumnya agar mendapat gambaran.
- Pertimbangkan semua opsi keputusan untuk tahu manfaat dan risikonya.
Contoh Penerapan Teori Pengambilan Keputusan
Di bawah ini adalah dua contoh skenario yang dapat terjadi di dunia nyata pada waktu seseorang akan membuat pilihan atau keputusan. Contoh penerapan tersebut bisa kamu jadikan sebagai pelajaran tentang apa yang sebaiknya kamu lakukan jika berhadapan dengan situasi seperti ini.
1. Bidang Bisnis
Teori decision-making ini dapat kita lihat penerapannya pada bidang bisnis, contohnya ialah di sebuah perusahaan telepon pintar. Pada saat itu, perusahaan tersebut sedang membuat rencana untuk memproduksi gawai paling baru.
Sekarang, produk gawai seperti apa yang sedang populer di masyarakat, apakah itu smartphone atau tablet? Smartphone cenderung disukai oleh khalayak umum, tetapi tablet memiliki pangsa pasar yang lebih besar di ranah perkantoran.
Perusahaan pun melakukan riset pasar untuk mengumpulkan data dan mengetahui mana pangsa pasar yang lebih baik. Setelah riset selesai, perusahaan menemukan jika produk tablet sanggup bersaing melawan smartphone biasa di pasaran, sehingga produksi tablet menjadi pilihan mereka.
2. Bidang Sosial
Contoh penerapan decision-making yang kedua adalah pada ranah sosial, misalnya pada organisasi karang taruna di sebuah RW. Pada suatu hari, kelompok karang taruna ini berniat untuk melakukan acara sosial di lingkungan mereka.
Pertanyaannya yaitu, aktivitas sosial apa yang sekiranya lebih penduduk di sekeliling mereka sukai, apakah bazaar atau pergelaran seni? Bazaar dapat menggerakkan ekonomi rakyat setempat, namun pergelaran seni bisa menjadi sarana melestarikan seni dan budaya warga lokal.
Para anggota karang taruna pun berdiskusi dengan ketua RW mereka, dan kemudian memilih untuk mengadakan bazaar. Alasannya, bazaar bisa membantu pertumbuhan industri UMKM dan mengenalkan produk dalam negeri kepada rakyat.
Sudah Paham Definisi Teori Pengambilan Keputusan?
Setiap orang pasti harus membuat berbagai macam keputusan dalam hidup mereka, termasuk juga kamu. Siapkah kamu dalam mengambil keputusan dalam segala jenis aktivitas di kehidupan sehari-hari? Ingatlah untuk selalu menimbang manfaat dan risiko pada semua pilihan di tanganmu.