Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kegiatan jual beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Tetapi, suatu negara juga masih membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Maka dari itu, perekonomian membutuhkan teori perdagangan internasional.
Perdagangan internasional digunakan untuk menunjang keperluan masyarakat yang belum dapat dipenuhi oleh negaranya. Oleh karena itu, perdagangan internasional membutuhkan kerja sama antar negara agar prosesnya dapat memberikan manfaat untuk kedua negara atau lebih.
Daftar ISI
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan jual beli barang ataupun jasa yang melibatkan antara dua negara atau lebih untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan bagi berbagai pihak atau negara dengan kerja sama yang terkait. Perdagangan internasional ini sering kita sebut sebagai ekspor dan impor.
Teori Perdagangan Internasional
Penjelasan mengenai teori perdagangan internasional sendiri yaitu konsep atau sistem yang digunakan untuk menjabarkan langkah serta pemikiran mengenai pemanfaatan kegiatan perdagangan antar negara.
Teori tersebut juga menjelaskan tentang dampak dari perdagangan internasional beserta alasan yang membuat negara terkait melakukan kerja sama dan dampaknya bagi perekonomian global.
Terdapat beberapa jenis teori perdagangan internasional yang menjelaskan mulai dari pola hingga dampaknya. Berikut jenis-jenisnya:
1. Teori Keunggulan Mutlak atau Absolut
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith yang menjelaskan bahwa suatu negara akan mengalami peningkatan kekayaan ekonomi apabila dapat menghasilkan dan memproduksi jasa atau barang yang lebih berlimpah dibandingkan negara lain, serta memiliki biaya yang rendah dalam proses produksinya.
Dengan demikian, suatu negara akan memiliki keunggulan mutlak apabila dapat memproduksi sesuatu yang tidak dapat diproduksi oleh negara lainnya.
2. Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori penting dalam perdagangan internasional. Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo yang menyatakan bahwa, negara mengutamakan produksi barang atau jasa yang mereka hasilkan dan produksi dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan negara lain.
Teori ini akan tetap diterapkan apabila negara dengan keunggulan mutlak dapat memanfaatkan keunggulan komparatif demi mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi untuk perekonomian negaranya.
3. Teori Siklus Hidup Produk
Teori siklus hidup produk menjelaskan bahwa produk mengalami siklus hidup mulai dari tahap produksi domestik, ekspor, dan impor apabila negara lain ingin memproduksinya dengan lebih efisien.
Produk yang diproduksi di negara tertentu akan dikembangkan di negaranya dan diekspor ke negara lain pada tahap awal siklus. Setelah itu, negara lain akan mulai mengembangkan kemampuan produksi mandiri dan memproduksi produk di negaranya sendiri.
4. Teori Pendukung Faktor
Teori ini mengacu pada perbedaan sumber daya dan produksi antar negara, sehingga akan mengutamakan manfaat faktor produksi yang relatif melimpah di negara terkait.
5. Teori Pertukaran Modal
Dalam teori ini dijelaskan bahwa suatu negara akan mengekspor produk dengan pemanfaatan modal yang melimpah dan mengimpor produk yang modalnya cenderung kurang tersedia di negaranya. Sehingga, teori ini mengutamakan pentingnya aliran modal internasional dalam pola perdagangan.
6. Teori Perdagangan Intra-Industri
Teori perdagangan intra-industri menjabarkan tentang jual beli antar negara dengan bertukar produk sejenis. Teori ini dapat diterapkan ketika kedua negara atau lebih memiliki tingkat minat yang berbeda, seperti pada perbedaan minat konsumen, spesialisasi, skala ekonomi, dan inovasi oleh masing-masing produk.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut faktor pendorong teori perdagangan internasional bagi suatu negara:
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Kondisi dan sumber daya alam yang berbeda di setiap negara menyebabkan adanya rasa saling membutuhkan antara satu negara dengan negara yang lain. Kebutuhan tersebut dapat diatasi dengan adanya perdagangan internasional.
2. Kebutuhan untuk Memperluas Pasar
Perluasan pasar ke luar negeri membuat produk dikenal lebih luas lagi dalam kancah internasional yang dapat menaikkan keuntungan perusahaan. Hal tersebut juga menguntungkan negara karena dapat menaikkan pendapatan negara dan produk dikenal secara internasional.
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
Perdagangan internasional diperlukan untuk meningkatkan pendapatan negara. Selain itu, perusahaan juga dapat lebih mudah melakukan perluasan pasar ke luar negeri dan meraup lebih banyak keuntungan. Tak sampai disitu, nantinya pajak dari ekspor impor barang juga akan masuk ke dalam kas negara.
4. Hubungan Diplomatik antar Negara
Kesepakatan ekonomi internasional terbentuk karena adanya hubungan diplomatik antar negara yang telah terjalin. Hubungan diplomatik yang baik antar negara menyebabkan perdagangan internasional berjalan dengan lancar.
Selain dapat menjalankan kerja sama di bidang ekonomi, hubungan diplomatik juga dapat digunakan untuk kerja sama di bidang lainnya seperti sosial, budaya, dan pariwisata.
5. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Meningkatnya sumber daya manusia dalam perdagangan khususnya di perdagangan internasional merupakan suatu hal yang penting. Pasalnya, peningkatan sumber daya dapat mempengaruhi kualitas kerja yang signifikan, apalagi dalam skala yang lebih luas.
Oleh karena itu, produk atau jasa yang dihasilkan pun akan dapat bersaing dengan negara lainnya.
Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memiliki peran penting bagi perekonomian negara. Dampaknya yang memberikan keuntungan besar bagi suatu negara membuat kegiatan perdagangan internasional ini diunggulkan untuk peningkatan ekonomi. Berikut manfaat perdagangan internasional yang perlu Anda ketahui.
1. Terjalin Hubungan yang Baik antar Negara
Perdagangan internasional menjadikan hubungan antar negara membaik karena adanya rasa saling membutuhkan antara satu sama lain. Selain itu, kemungkinan untuk menjalin kerja sama di sektor lain seperti pariwisata, politik, dan budaya akan sangat besar.
2. Terciptanya Spesialisasi
Manfaat perdagangan internasional lainnya adalah terdapat produk-produk yang hanya diproduksi pada negara tertentu yang menyebabkan negara lain harus impor barang tersebut. Hal itu menjadikan negara tersebut mempunyai spesialisasi pada produk tertentu.
3. Kemajuan Teknologi
Tidak semua negara memiliki teknologi yang mumpuni untuk memproduksi suatu produk. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi dari negara lain yang dapat membantu proses produksi. Tidak heran jika perdagangan internasional dapat membantu suatu negara menjadi lebih maju di bidang teknologi.
4. Memperluas Pasar
Pengusaha dapat memperluas pasar melalui perdagangan internasional. Pasalnya, konsumen tidak hanya di negara sendiri tetapi dapat tersebar di negara-negara lain melalui proses ekspor impor.
5. Mendapatkan Barang yang Tidak Diproduksi di Negara Sendiri
Melalui perdagangan internasional, pengusaha bisa mendapatkan bahan baku dari negara lain. Kelangkaan bahan baku atau naiknya bahan baku dalam negeri dapat diatasi dengan impor sehingga dapat menekan biaya produksi.
Dari berbagai teori, faktor pendorong, serta manfaat perdagangan internasional yang dijabarkan di atas, dapat kita ketahui apabila kegiatan ini sangat memberi dampak yang signifikan bagi negara yang melakukan kerja sama terkait.
Maka dari itu, sedikit banyak kita harus meningkatkan kualitas produksi di bidang tertentu yang masih dianggap kurang, agar dapat menerapkan teori yang lebih efisien dan dapat bermanfaat bagi perekonomian negara sendiri maupun negara lain.
Kesimpulan
Perdagangan internasional dapat membantu kemajuan perekonomian suatu negara maupun kedua negara yang melakukan kerja sama. Selain itu juga dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi oleh negaranya sendiri.
Maka dari itu, tercipta teori perdagangan internasional adalah untuk mengetahui pola dan dampaknya baik bagi negaranya sendiri dan perekonomian global.
Dari berbagai teori yang telah dijelaskan, terdapat berbagai dampak dan manfaat bagi negara yang menerapkannya yakni, dapat menjalin hubungan yang baik antar negara, tercipta spesialisasi produk tertentu, memajukan teknologi, memperluas pasar, serta mendapatkan barang yang tidak dapat diproduksi oleh negara sendiri.