Topik tentang teori psikoanalisis bukan sesuatu yang umum di kalangan masyarakat. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan karena ilmu tersebut merupakan salah satu aliran dalam ilmu psikologi yang pembahasannya cukup terbatas.
Namun, apakah itu berarti orang awam yang tidak berkecimpung dalam area tersebut tidak boleh mempelajarinya? Tentu saja boleh! Penjelasan selengkapnya tentang pengertian hingga contoh dapat kamu simak hingga akhir artikel!
Daftar ISI
Pengertian Teori Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan bagian dari konsep pengembangan kepribadian. Maksudnya? Artinya, setiap manusia memiliki hakikat dan perkembangan dalam fase kehidupan yang dijalani. Teori ini merupakan buah pikiran dari Sigmund Freud – seorang psikolog asal Wina, Australia.
Berbeda dengan para psikolog lain yang menitikberatkan hasil penilaian kondisi mental pasien berdasarkan riset ketat, Sigmund Freud menggunakan parameter berbeda. Metode inilah yang kemudian menghadirkan teori psikoanalisis.
Pada penerapannya, teori ini menitikberatkan pada penalaran deduktif berdasarkan kasus-kasus pasien yang pernah ia tangani sebetulnya. Penilaiannya menjadikan persentase kesadaran seseorang untuk menentukan diagnosa akhir terhadap kondisi mental pasien.
Sigmund Freud berpendapat bahwa sebagian besar kepribadian seseorang terbentuk oleh alam bawah sadar – khususnya pada fase enam tahun pertama kehidupan. Teori yang dikembangkannya menganggap bahwa, perubahan selalu dapat terjadi setiap waktu sehingga hasil penelitiannya bersifat data terbuka atau berubah-ubah.
Struktur dalam Teori Psikoanalisis
Dalam teori psikoanalisis, terdapat struktur-struktur penentu. Adapun penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Struktur Kepribadian
Sigmund Freud memiliki pendapat kalau tingkat kesadaran jiwa dalam kehidupan berbeda-beda? Tingkatan-tingkatan kesadaran tersebut adalah sebagai berikut:
- Sadar (conscious).
- Setengah sadar (pre-conscious).
- Tidak sadar (unconscious).
Tingkatan tersebut menjadi landasan teorinya sampai pada tahun 1920. Sebagaimana paham yang dianut olehnya bahwa pengetahuan tentang psikologi dapat berubah seiring waktu berjalan, landasan strukturalnya berubah pada 1923.
Struktur tingkat kesadaran masih dipergunakan, namun Sigmund Freud menambahkan tiga unsur lain yang dianggap lebih kredibel, yaitu:
- Das Es (the Id).
- Das Ich (the Ego).
- Das Uber Ich (the Super Ego).
Lebih jauh, Sigmund Freud menambahkan tentang detail ketiga struktur teori psikoanalisis tersebut. Meliputi asal, fungsi, aspek, prinsip operasi, dan perlengkapan masing-masing. Penjabaran yang lebih lengkap sebagai berikut:
- Dimensi Asal
- Das Es (the Id) adalah pembawaan.
- Das Ich (the Ego) atau hasil interaksi lingkungan.
- Das Uber Ich (the Superego) adalah hasil internalisasi nilai-nilai dari figure berpengaruh.
- Dimensi Aspek
- Das Es (the Id) adalah sisi biologis.
- Das Ich (the Ego) merupakan sisi psikologis.
- Das Uber Ich (the Superego) tidak lain sisi sosiologis.
- Fungsi
- Das Es (the Id) adalah kemampuan mempertahankan konstansi.
- Das Ich (the Ego) yaitu keterampilan dalam mengarahkan individu pada realita.
- Das Uber Ich (the Superego) merupakan pengendali kedua das sebelumnya terhadap perilaku yang lebih bermoral.
- Unsur Prinsip Operasi
- Das Es (the Id) yaitu prinsip operasi kepuasan.
- Das Ich (the Ego) adalah prinsip operasi realitas.
- Das Uber Ich (the Superego) merupakan prinsip operasi moral.
- Unsur Perlengkapan
- Das Es (the Id) adalah proses refleks dan primer.
- Das Ich (the Ego) merupakan proses sekunder.
- Das Uber Ich (the Superego) yaitu proses konsentrasi dan idealisme.
2. Dinamika Kepribadian
Teori psikoanalisis berikutnya menyinggung tentang dinamika kepribadian alias sumber pendistribusian energi yang didapatkan Das Es, Das Ich, dan Das Uber. Sigmund Freud berpendapat bahwa energi yang terbagi menjadi fisik dan psikis mutlak berasal dari makanan dan minuman yang seseorang konsumsi.
3. Mekanisme Pertahanan Ego
Struktur terakhir dalam pakem pemahaman psikologi satu ini, yaitu ego defence mechanism. Maksudnya adalah strategi yang menekan pengaruh Das Ich dan Das Uber Ich. Mengapa demikian? Sebab keduanya mengakibatkan tekanan dan kecemasan pada seseorang.
Tahapan Perkembangan Kepribadian Berdasarkan Psikoanalisis
Apakah kamu sudah memahami tentang struktur-struktur yang menjadi elemen utama dalam penyusunan teori psikoanalisis Sigmund Freud ini? Berikutnya, yang perlu kamu ketahui adalah tahapan perkembangan sesuai pemahaman teori tersebut, yaitu:
- 0 – 1 tahun: oral stage atau fase oral.
- 1 – 3 tahun: anal stage atau fase anal.
- 3 – 5 tahun: phallic stage atau fase falik.
- 5 – 12 tahun: laten stage atau fase laten.
- 12 tahun – dewasa: genital stage atau fase genital.
Sebagaimana sebelumnya telah dibahas bahwa Freud memperkenalkan teori di mana fase 6 tahun pertama dalam kehidupan yang membentuk kepribadian dasar seseorang. Selanjutnya, hanya berupa pengembangan dan penghalusan karakter serta sensitivitas terhadap rangsangan.
Contoh Penerapan Teori Psikoanalisis
Supaya kamu lebih memahami tentang teori psikologi Sigmund Freud ini, ada beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut di antaranya:
1. Kasus Pelajar Menarik Diri dari Pergaulan
Di sekolah, mudah sekali menemukan seorang murid yang tidak memiliki ketertarikan atau bahkan tampak takut bergaul dengan kawan-kawannya. Beberapa kemungkinan pemicunya, yaitu:
- Memiliki kecenderungan introvert yang kuat.
- Mempunyai trauma psikologis yang menghasilkan ketakutan untuk bergaul dengan kawan-kawannya.
Melalui pendekatan psikoanalisis oleh guru konseling atau tenaga profesional, kemudian diketahui bahwa murid terkait mengalami trauma kehilangan. Ibunya telah meninggal sehingga terbentuk suatu pemikiran di alam bawah sadarnya bahwa semua orang akan meninggalkannya.
Mekanisme pertahanan egonya kemudian membentuk suatu benteng untuk tidak mengenal orang lain agar tidak merasakan kehilangan kembali. Hal itu membuatnya merasa lebih aman karena tidak perlu merasa sedih jika salah satu kawannya kemudian pergi.
2. Sikap Tantrum Seorang Anak pada Orang Tua
Contoh berikutnya dari penerapan teori psikoanalisis adalah tantrum atau amarah yang ditunjukkan seorang anak kepada orang tuanya. Biasanya terjadi ketika keinginan mereka tidak terpenuhi.
Sikap tersebut terpicu oleh Das Ich dan Das Uber Ich akibat pola didik orang tua yang sebelumnya selalu menuruti keinginannya. Sehingga terbentuk suatu pakem pada anak tersebut bahwa apapun yang diinginkan, maka orang tua harus mengabulkan.
Ketika orang tua menyadari kesalahan tersebut dan mulai membatasi keinginan sang anak, tantrum menjadi pilihan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan dan perlawanan. Bila orang tua akhirnya mengalah, anak akan tumbuh menjadi seorang yang egosentrik hingga narsistik.
Sudah Memahami Apa itu Teori Psikoanalisis?
Itulah ulasan seputar teori psikologi Sigmund Freud. Pada dasarnya, teori psikoanalisis mendapatkan banyak tentangan dari para ahli psikologi lain. Terutama sumber penilaian Freud yang bersifat tidak menetap sehingga dapat berubah-ubah. Banyak sekali ahli psikologi yang mempertentangkan hal tersebut.
Ini memang tidak mengejutkan. Sebab, jika suatu pakem dalam ilmu pengetahuan tidak mempunyai kekuatan tetap, dikhawatirkan akan mudah diubah dan menyesatkan. Meskipun demikian, teori Sigmund Freud tetap efektif dan relatable dari masa ke masa.
Banyak penerapan ilmu pengembangan kepribadian yang satu ini, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perlu mengingat bahwa penilaian mutlak hanya boleh diberikan para ahli dan bukan asal melakukan diagnosa hanya karena memahami dasar ilmunya. Semoga bermanfaat!