Saat ini, masyarakat di seluruh dunia terhubung secara digital, sehingga media massa menjadi bagian penting dari rutinitas harian kita semua. Tapi, pernahkah Anda penasaran adakah teori yang menjawab mengapa Anda memilih konten tertentu untuk dilihat? Jika pernah, maka jawabannya adalah teori Uses and Gratification atau UGT.
Singkatnya, teori ini menjelaskan bahwa Anda memilih media berdasarkan apa yang Anda butuhkan dan apa yang membuat Anda merasa puas. Untuk penjelasan selengkapnya, baca artikel ini sampai selesai, ya!
Daftar ISI
- Pengertian Teori Uses and Gratification
- Sejarah Teori Uses and Gratification
- Asumsi Dasar Teori Uses and Gratification
- 1. Audiens Aktif dan Berorientasi pada Tujuan dalam Penggunaan Media
- 2. Inisiatif Audiens dalam Memadukan Kepuasan Kebutuhan dengan Media
- 3. Media Bersaing dengan Sumber Lainnya untuk Memenuhi Kebutuhan
- 4. Individu Memiliki Pemahaman Tentang Cara Menggunakan Media
- 5. Penilaian Terhadap Isi Media Hanya Bisa Ditetapkan oleh Audiens
- Contoh Teori Uses and Gratification
- Penerapan Teori Uses and Gratification Terhadap Penelitian Media Era BaruÂ
- Sudah Tahu Pentingnya Konsep Teori Used and Gratification?
Pengertian Teori Uses and Gratification
Secara umum, teori Uses and Gratification (UGT) menjelaskan bagaimana cara media memengaruhi individu serta bagaimana orang memanfaatkan media untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka dan merasakan kepuasan ketika kebutuhan tersebut terpenuhi.
Sederhananya, teori ini berfokus pada apa yang Anda lakukan terhadap media daripada apa yang media lakukan pada Anda. Teori Uses and Gratification menggunakan pendekatan yang berpusat pada pengguna dalam berbagai bentuk komunikasi.
Sebut saja pada interaksi antarpribadi, orang menggunakan media sebagai sumber topik diskusi. Fenomena ini sangat berbeda dengan teori Magic Bullet yang menganggap bahwa audiens bersifat pasif.
Melalui ketergantungan terhadap media, para audiens mendapat pengetahuan yang lebih luas tentang dunia di luar lingkungan sekitar mereka. Bahkan, dalam era informasi digital, media memberikan akses tak terbatas ke berita, budaya, sains, dan berbagai topik lainnya.
Sejarah Teori Uses and Gratification
Para peneliti pertama kali memperkenalkan teori Uses and Gratification (UGT) pada tahun 1940-an ketika mereka mulai meneliti alasan mengapa orang memilih untuk mengkonsumsi berbagai jenis media. Peneliti mulai mengamati pola perilaku pendengar radio menggunakan pendekatan teori ini.
Sebelumnya, penelitian lebih berfokus pada topik seperti bagaimana anak-anak menggunakan kartun atau mengapa orang berhenti berlangganan surat kabar. Namun, dengan perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media, fokus penelitian telah berkembang.
Pada tahun 1948, ilmuwan politik Amerika, Harold Lasswell, pertama kali memperkenalkan empat fungsi media dalam pandangan makro-sosiologis. Menurutnya, media memberikan masyarakat dan individu empat fungsi utama, termasuk pengawasan bersama, pembangunan asosiasi, hiburan, serta komunikasi budaya.
Kemudian, pada tahun 1970-an, fokus penelitian bergeser terhadap hasil penggunaan media dan kebutuhan sosial serta psikologis yang dipenuhi oleh media. Akhirnya, pada tahun 1974, ilmuwan Jay Blumler dan sosiolog Elihu Katz bersama-sama menerbitkan makalah yang membentuk kerangka teoritis awal dari teori Uses and Gratification.
Dengan perkembangan teknologi media yang terus berlanjut, pemahaman mengenai motivasi orang dalam memilih media dan kepuasan yang mereka dapatkan dari media semakin penting, dan inilah yang menjadi fokus utama pada teori ini.
Asumsi Dasar Teori Uses and Gratification
Terdapat lima asumsi dasar yang dikemukakan oleh Richard dan Lynn H. Turner dalam buku berjudul “Introducing Communication Theory: Analysis and Application” yang berkaitan dengan teori Uses and Gratification. Berikut ini kelima asumsi dasarnya:
1. Audiens Aktif dan Berorientasi pada Tujuan dalam Penggunaan Media
Asumsi ini menekankan bahwa penonton memiliki beragam tingkat aktivitas ketika mereka menggunakan media dan berusaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui media. Menurut McQuail dan rekan-rekannya, terdapat empat cara untuk mengelompokkan kebutuhan dan kepuasan penonton, yaitu:
- Pengalihan: Kategori kepuasan yang muncul ketika penonton menggunakan media sebagai pelarian dari rutinitas dan masalah sehari-hari.
- Hubungan: Kategori kepuasan yang muncul ketika penonton menggunakan media sebagai pengganti interaksi sosial dengan teman-teman.
- Identitas personal: Kategori kepuasan yang berasal dari penggunaan media yang mencerminkan nilai-nilai individu.
- Pengawasan: Kategori kepuasan yang muncul ketika penonton menggunakan media sebagai sumber informasi yang mereka butuhkan.
2. Inisiatif Audiens dalam Memadukan Kepuasan Kebutuhan dengan Media
Menurut Katz, Blumler, dan Gurevitch, kepuasan yang berkaitan dengan kebutuhan akan berhubungan dengan pilihan media. Pilihan media ada dalam kendali audiens, sehingga pengguna media memiliki kebebasan untuk menentukan dan memilih media yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai contoh, jika Anda menginginkan hiburan, maka Anda pasti akan memilih menonton kartun atau film. Namun, jika Anda ingin memperoleh informasi berita terbaru, maka Anda akan memilih untuk menonton siaran berita.
Asumsi teori Uses and Gratification yang satu ini menjelaskan bahwa media dan audiens merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan dari konteks sosial. Keduanya terlibat dalam dinamika masyarakat yang lebih luas, dan hubungan di antara mereka dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam masyarakat tersebut.
4. Individu Memiliki Pemahaman Tentang Cara Menggunakan Media
Asumsi ini menjelaskan bahwa individu memiliki pemahaman yang memadai tentang cara mereka menggunakan media, minat mereka terhadap media, serta motif mereka. Hal ini memberikan pandangan yang lebih jelas kepada peneliti tentang penggunaan media dan audiens.
5. Penilaian Terhadap Isi Media Hanya Bisa Ditetapkan oleh Audiens
Asumsi terakhir menjelaskan bahwa audiens atau masyarakat adalah pihak yang memiliki kemampuan untuk menentukan penggunaan media dalam mencapai tujuan dan menilai konten media. Sebagai contoh, Anda memilih membaca koran karena media itu adalah media satu-satunya yang tersedia di tempat tinggal Anda.
Meskipun begitu, dengan membaca koran tersebut tidak berarti bahwa Anda puas dengan isinya. Bahkan, bisa saja Anda berhenti berlangganan jika ada media lain yang tersedia di tempat tinggal Anda.
Contoh Teori Uses and Gratification
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana individu dapat menggunakan media untuk keuntungan mereka sendiri, sesuai dengan teori Uses and Gratification:
1. Hiburan
Individu menggunakan media untuk tujuan hiburan. Misalkan saja Anda menonton film dan acara TV atau mendengarkan musik untuk bersantai dan melarikan diri dari rutinitas sehari-hari.
2. Interaksi Sosial
Media memberikan peluang untuk membentuk hubungan, berbagi konten dengan orang lain, dan berkomunikasi dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin. Platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memungkinkan Anda untuk tetap terhubung dengan orang yang Anda cintai meskipun berjarak jauh.
3. Pengumpulan Informasi
Pada era digital seperti sekarang, Anda mengandalkan berbagai sumber media untuk memperoleh berita terbaru, baik itu televisi atau platform online. Orang mencari dan menggunakan sumber-sumber tersebut untuk tetap terhubung dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia.
4. Pembentukan Identitas Pribadi
Media bisa menjadi tools yang kuat dalam membantu Anda membentuk identitas. Dengan mengonsumsi berbagai bentuk media, Anda dapat memahami nilai-nilai dan keyakinan diri sendiri sambil menjelajahi minat yang pada akhirnya akan membentuk pemahaman tentang siapa diri Anda.
5. Pelepasan Emosi
Individu memanfaatkan media terkait teori Uses and Gratification untuk melepaskan emosi. Contohnya mendengarkan musik atau menonton film dapat mengurangi stres dan menciptakan rasa bahagia. Jadi, jika Anda merasa sedih, maka Anda dapat menggunakan media untuk membantu memperbaiki mood.
6. Pendidikan
Memanfaatkan media merupakan cara efektif untuk belajar. Misalnya dengan menonton dokumenter informatif, membaca buku, atau bahkan mengikuti kursus online, banyak cara yang tersedia untuk memperluas pengetahuan.
7. Pengaruh
Media memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk opini publik terhadap sesuatu. Iklan, kampanye politik, atau inisiatif dapat Anda gunakan untuk mempengaruhi sikap orang lain melalui penggunaan persuasif media.
Penerapan Teori Uses and Gratification Terhadap Penelitian Media Era BaruÂ
Seperti yang telah Anda pelajari sebelumnya, berkat perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media, fokus penelitian telah berkembang. Teori ini menyelidiki bagaimana individu secara aktif berinteraksi dengan berbagai platform media digital, termasuk media sosial, aplikasi streaming, dan platform berita online.
Selain itu, penggunaan pendekatan yang ada bertujuan untuk mengkaji penggunaan berbagai jenis media baru. Seperti penggunaan ponsel, penggunaan internet, kegiatan microblogging, penggunaan pesan instan, permainan online, akses berita beranimasi, dan konsumsi media hiburan.
Meskipun teori Uses and Gratification digunakan luas dalam penelitian media, teori ini masih mendapat sejumlah kritikan. Sebagai contoh, teori ini mengabaikan pentingnya peran media dalam mempengaruhi individu secara tidak sadar.
Selain itu, meskipun audiens tidak selalu bersikap pasif, mereka juga tidak selalu aktif, dan hal ini tidak diperhitungkan dalam teori ini. Terakhir, beberapa kritikus berpendapat bahwa teori ini terlalu umum untuk dianggap sebagai teori dan lebih tepat sebagai pendekatan dalam penelitian media.
Sudah Tahu Pentingnya Konsep Teori Used and Gratification?
Kesimpulannya, teori Uses and Gratification merupakan konsep penting dalam studi komunikasi karena memberikan wawasan tentang peran media dalam memenuhi kebutuhan individu. Teori ini berpendapat bahwa orang secara aktif mengonsumsi saluran media tertentu untuk memuaskan kebutuhan mereka.
Dalam konteks ini, teori UGT membuat Anda lebih paham bagaimana media mempengaruhi perilaku dan keputusan audiens dalam konsumsi media sehari-hari. Sehingga, secara tidak langsung kondisi ini memberikan wawasan yang berharga dalam merancang konten media yang lebih relevan.