Pengertian Trakea: Fungsi serta Gangguan Kesehatannya

Trakea termasuk bagian dari organ pernapasan manusia. Bentuknya seperti tabung berukuran besar dan pada dindingnya terdiri dari beberapa lapisan.

Trakea juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memberikan kenyamanan saat proses bernapas. Lalu seperti apa struktur dan fungsinya? Berikut informasinya lengkap dengan beberapa masalah kesehatan yang menyerang organ tersebut.

Pengertian

Trakea merupakan organ pernapasan yang memiliki bentuk tabung serta memanjang seperti huruf F. Letaknya di tengah leher sampai rongga antara paru-paru atau mediastinum. Organ tersebut mempunyai panjang sekitar 11 sentimeter dan lebarnya 2,5 sentimeter.

Trakea merupakan organ yang tersusun dari otot polos serta otot tulang rawan yang bentuknya menyerupai cincin dengan jumlah 16 sampai 22 buah. Selain itu, beberapa bagian dari organ ini antara lain:

  • Selaput lendir, jaringan lembap atau mukosa yang merupakan pelapis tulang rawan dan berbentuk cincin.
  • Trachealis, alat trakea yang berkontraksi ketika mengeluarkan lendir.
  • Silia, bagian yang berperan mendorong lendir yang sudah menyaring zat asing atau kotoran agar keluar dari tenggorokan. Bagian tersebut memiliki bentuk kecil dan menyerupai rambut halus.

Trakea mempunyai sifat yang fleksibel namun sangat kuat. Organ ini juga tergolong saluran pernapasan bawah bersamaan dengan paru-paru, bronkus, alveolus, serta bronkiolus. 

Fungsi

Selain berperan sebagai tempat masuk maupun keluarnya udara atau penyaring masuknya zat/benda asing, trakea masih mempunyai beberapa fungsi lain sebagai berikut.

1. Penyalur Udara Menuju Paru-paru

Fungsi organ ini pada sistem pernapasan yaitu sebagai jalur masuknya udara menuju paru-paru. Organ tersebut menjadi penghubung antara laring dengan bronkus. 

Saat udara masuk, baik lewat hidung maupun mulut, maka sudah tentu akan lewat laring. Setelah itu, udara masuk ke trakea lalu dilanjutkan menuju bronkus. Kemudian, bronkus yang akan menyalurkan udara ke bronkiolus serta alveoli dalam paru-paru.

2. Mencegah agar Zat/Benda Asing Tidak Masuk

Seperti penjelasan sebelumnya, trakea terdiri dari selaput lendir serta rambut halus bernama silia. Kedua bagian tersebut yang akan menangkap zat/benda asing seperti virus, debu, dan bakteri. 

Selain itu, organ ini juga mempunyai katup epiglotis yang akan mencegah masuknya benda asing ke tubuh. Dengan begitu, paru-paru lebih bersih dan kesehatan akan terjaga.

3. Mengontrol Suhu Udara di Dalam Paru-paru

Fungsi lainnya yaitu untuk mengontrol suhu udara dengan cara mendinginkan maupun menghangatkannya saat masuk ke paru-paru. Nanti, udara tersebut akan melalui proses penguapan sehingga suhu udaranya akan sesuai.

4. Memperlancar Sistem Pencernaan

Ternyata, trakea bukan sekadar organ yang berperan penting dalam sistem pernapasan, melainkan juga membantu memperlancar proses pencernaan manusia. Melalui organ tersebut, kerongkongan akan lebih longgar. Ini karena tulang-tulang rawannya fleksibel. Dengan begitu, menelan makanan pun jadi lebih mudah.

5. Membantu Batuk Lebih Lancar

Saat batuk, otot-otot pada organ tersebut akan mengalami kontraksi. Kondisi tersebut mengakibatkan udara menjadi lebih mudah keluar ketika batuk. Pada dasarnya, batuk memang dibutuhkan manusia agar bisa membersihkan saluran pernapasan dari lendir, partikel, dan zat asing.

Struktur

Anda mesti paham struktur bahwa organ pernapasan tersebut mempunyai tubular tulang rawan yang menjadi penghubung antara laring dengan bronkus. Struktur organ tersebut terdiri dari banyak tulang rawan, salah satunya tulang krikoid di pangkal trakea.

Selanjutnya terdapat juga cairan di bagian ujung pada trakea. Lalu, bronkus utama kanan mempunyai sudut curam serta bronkus utama kiri cenderung datar. 

Secara umum, trakea yang dimiliki perempuan memiliki ukuran lebih pendek daripada milik laki-laki. Selain itu, dindingnya juga mempunyai tiga lapisan. Ketiga lapisan tersebut yaitu lapisan dalam, lapisan tengah, serta lapisan luar. Berikut pembahasan selengkapnya.

1. Lapisan Dalam atau Jaringan Mukosa

Lapisan dalam adalah hasil penyusunan sel epitel silindris yang memiliki silia dengan sel goblet. Fungsi lapisan dalam adalah untuk menghasilkan lendir alias mukus yang akan melindungi dinding trakea serta saluran pernapasan baik dari kotoran, bakteri, serta debu.

2. Lapisan Tengah atau Jaringan Otot

Berikutnya ada lapisan tengah pada dindingnya yang juga dinamakan jaringan otot. Lapisan ini berperan sebagai tempat meletakkan tulang rawan serta bentuknya hampir sama dengan huruf C.

Letak lapisan tengah ini yaitu di posterior yang juga sebagai tempat bertemunya trakea dan esofagus. Lapisan ini juga dikelilingi tulang yang berbentuk cincin dan berada di jaringan yang terdiri dari otot polos.

Fungsi lapisan tengah yaitu membantu memperlancar pernapasan, mengontrol refleks batuk, serta tersedak. Anda juga akan menemukan struktur yang saling keterkaitan melindungi kedua ujung cincin sehingga selalu dalam kondisi optimal.

3. Lapisan Terluar Adventitia

Selanjutnya ada lapisan paling luar yang merupakan hasil penyusunan dari jaringan ikat. Di bagian tersebut, Anda juga bisa menemukan pembuluh darah, jaringan saraf, serta jaringan lemak. 

Akan tetapi, ada pendapat yang mengatakan terdapat empat lapisan pada dinding trakea. Lapisan yang keempat tersebut yaitu lapisan submukosa yang ada setelah lapisan mukosa. Ini merupakan sebuah lapisan yang memiliki jaringan ikat terpisah dari epitel mukosa.

Gangguan pada Trakea

Kira-kira apa saja masalah kesehatan yang terjadi pada trakea? Berikut informasinya.

1. Penyempitan Trakea

Siapa yang menyangka bahwa trakea sangat penting untuk sistem pernapasan tersebut ternyata berpotensi mengalami penyempitan. Kondisi penyempitan ini memang sangat mungkin terjadi.

Penyempitan tersebut dalam istilah medis bernama stenosis trakea, gangguan yang terjadi karena terdapat jaringan mengalami luka di organ pernapasan tersebut.

2. Tracheitis

Tracheitis merupakan infeksi yang berdampak pada terganggunya fungsi trakea serta mengakibatkan gejala-gejala yang tidak diinginkan, misalnya kesulitan bernapas, batuk, hingga demam. Infeksi tersebut juga terjadi karena bakteri dan umumnya menyerang anak-anak.

3. Penyumbatan Trakea

Selain mengalami penyempitan, gangguan lainnya yaitu penyumbatan. Kondisi ini terjadi akibat masuknya benda asing ke tubuh. Misalnya zat kimia, makanan, maupun benda-benda asing lainnya.

Penyumbatan pada organ pernapasan ini mengakibatkan aliran udara terhambat. Akibatnya, seseorang akan mengalami kesulitan untuk bernapas.

4. Trakeomalasia

Masalah berikutnya adalah trakeomalasia, sebuah kondisi yang mengakibatkan trakea sangat lunak dan akhirnya penderitanya mengalami kesulitan bernapas. Trakeomalasia adalah penyakit yang terjadi karena infeksi akibat kebiasaan merokok. Dalam beberapa kasus, penyakit ini merupakan kondisi sejak lahir.

5. Kanker Trakea

Gangguan atau penyakit selanjutnya yaitu kanker. Mendengar kata kanker tentu membuat semua orang langsung beranggapan bahwa penyakit tersebut sangat berbahaya. 

Memang masih jarang ada penderita yang mengalami penyakit ini. Akan tetapi, kanker trakea tetap menjadi ancaman sangat serius yang benar-benar harus semua orang waspadai. 

Para penderita biasanya akan mengalami gangguan pernapasan, misalnya sesak napas, batuk, maupun napas berbunyi. Bukan hanya itu, penderitanya juga mengalami batuk darah serta sulit untuk menelan. 

Jika Anda mengalami masalah tersebut, maka segeralah untuk mengonsultasikan kesehatan Anda ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan tindakan-tindakan medis berikut ini:

  • Bronkoskopi, memasukkan kamera yang dipasang di tabung kecil menuju trakea.
  • MRI atau CT Scan.
  • Rontgen dada.

6. TEF

Gangguan berikutnya yaitu TEF atau fistula trakea-esofagus. TEF adalah sebuah penyakit yang umum terjadi karena bawaan sejak lahir. Penyakit ini terjadi karena adanya sambungan abnormal (fistula) antara pipa trakea dan pipa esofagus. 

Secara normal, kedua pipa tersebut letaknya terpisah satu dengan yang lain. Namun bagi mereka yang mengalami penyakit TEF, pipa trakea dan esofagus malah menyambung karena disebabkan pertumbuhan jaringan yang tidak normal. 

Jika ada bayi yang menderita TEF dan mengonsumsi ASI, maka cairan berpotensi masuk ke penghubung dari kedua pipa tersebut. Akibatnya ASI akan masuk ke paru-paru dan jika ini terjadi, penderitanya berpotensi mengalami masalah kesehatan lain, salah satunya yaitu pneumonia. 

Selain itu, bayi yang menderita penyakit ini mempunyai peluang hidup relatif kecil. Untuk itu, sangat penting mengonsultasikan kondisi TEF ini ke dokter sehingga dokter dapat segera melakukan penanganan.

Saat memeriksakan ke dokter, biasanya dokter akan melakukan tindakan berupa operasi. Tujuan operasi tersebut yaitu memperbaiki bentuk dari esofagus sehingga tetap terpisah dengan trakea. Akan tetapi, operasi juga tidak bisa langsung dilakukan untuk bayi prematur, menderita pneumonia aspirasi, dan mengalami cacat bawaan lainnya.

Kesimpulan

Singkatnya, trakea memiliki peran yang sangat penting bukan hanya untuk sistem pernapasan melainkan sistem pencernaan. Jika mengalami gangguan pada organ pernapasan tersebut, segera periksakan ke ahlinya agar tidak semakin parah.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page