Transmitter: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Contoh

Transmitter adalah perangkat yang sering kali terabaikan tetapi memegang peran sangat penting dalam komunikasi modern yang mana semakin terhubung. Tanpa alat tersebut, sebagian besar teknologi komunikasi yang kita nikmati hari ini seperti televisi hingga perangkat wireless tidak akan mungkin berfungsi dengan baik.

Sebab, sejatinya perangkat pemancar ini merupakan alat pendukung utama proses pengiriman data jarak jauh. Anda bisa memahami semua teori dasar, fungsi, dan prinsip kerjanya dengan membaca artikel di bawah ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Transmitter?

Transmitter atau pemancar adalah sebuah instrumentasi yang memiliki kemampuan menerima sinyal atau data, memproses, dan mengubahnya menjadi arus listrik. Sehingga data bisa terkirim melalui suatu media (wireless atau kabel), walaupun jaraknya jauh.

Dalam bidang komunikasi, transmitter merupakan alat pemancar sinyal seperti gelombang radio. Pemancar mengubah data, suara, tulisan, hingga bahkan gambar menjadi arus listrik, kemudian mengalir melalui kabel telepon hingga bisa terkirim ke penerima.

Sedangkan dalam bidang sensor atau sistem kendali, transmitter adalah alat yang menstandarkan sinyal transduser, sehingga kontroler bisa menerimanya. Baik itu sinyal radio atau telepon, temperatur, tekanan, hingga bahkan kelembapan udara.

Transduser adalah alat pengubah energi fisik (suhu dan tekanan) menjadi listrik. Misalnya, setiap pengukuran sensor 1ºC membuat transduser mengeluarkan output 10 mV (milivolt). Kemudian kontroler akan menerjemahkan output tersebut menjadi nilai suhu 1ºC.

Fungsi Transmitter

Alat pemancar ini menjalankan berbagai fungsi penting, yaitu:

  • Mengirimkan data, sinyal elektrik, atau berbagai macam informasi yang manusia butuhkan.
  • Melengkapi teknologi informasi yang mana dapat mengirimkan gelombang sinyal melalui gelombang radio atau elektromagnetik.
  • Mengirimkan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan kondisi Bumi. Contohnya seperti suhu, kelembapan udara, tinggi air laut, hingga risiko bencana alam.
  • Mengirimkan berbagai data di bidang industri, seperti kelistrikan, pengolahan minyak bumi, kepadatan bahan baku, hingga bahkan data cairan pada produksi makanan atau minuman.

Prinsip Kerja Transmitter

Prinsip Kerja Transmitter
Prinsip Kerja Transmitter | Sumber Gambar: blog.indonetwork.co.id

Pada umumnya, alat pemancar menggunakan dua macam sinyal untuk mentransmisikan data, yaitu sistem pneumatic dan elektronik (electric). Berikut ini penjelasan cara kerja dari masing-masing jenis sinyal:

1. Prinsip Kerja Transmitter Pneumatic

Transmitter pneumatic adalah perangkat transmisi yang menggunakan udara bertekanan sebesar 3 sampai 15 psi (pound-force per square inch) untuk mengirim sinyal ke receiver. Pemancar pneumatic memiliki prinsip kerja mekanis dengan memanfaatkan bagian berikut ini:

a. Sensing Element

Elemen sensing adalah komponen yang bertugas menerima tekanan dari fluida yang diukur. Secara umum, terdapat dua elemen sensing yang beroperasi, yaitu elemen sensing high side dan elemen sensing low side

Tekanan dari kedua elemen tersebut kemudian berguna untuk menggerakkan flapper yang mengendalikan aliran udara keluar. Contoh dari sensing element adalah remote seal diaphragm pada pressure transmitter, RTD (resistance temperature detector) dan thermocouple.

b. Flapper dan Nozzle

Flapper dan nozzle adalah dua komponen kunci dalam pemancar tekanan yang berperan dalam mengubah tekanan menjadi sinyal mekanis dengan range tertentu. Caranya adalah dengan membuka atau menutup udara yang keluar dari nozzle sesuai besar tekanan yang diterima oleh sensing element.

c. Air Relay

Air relay adalah sebuah komponen yang digunakan untuk mengatur aliran udara dalam sistem transmisi tekanan. Tujuan penggunaannya adalah agar keluaran udara bisa terkendali melalui flapper dan nozzle.

d. Span dan Zero Adjuster

Span dan zero adjuster adalah dua komponen penting dalam transmitter tekanan yang memungkinkan pengaturan dan kalibrasi yang tepat agar memberikan hasil pengukuran yang akurat sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Fungsi span dan zero adjuster yaitu untuk menentukan range pada suatu pemancar. 

e. Belows

Belows adalah bagian tabung fleksibel terbuat dari bahan khusus yang dapat melengkung atau mengembang dan mengempis ketika menerima tekanan atau terisi udara. Bagian ini bertugas untuk melawan hasil gaya dari sensing element terhadap flapper, supaya flapper tidak bergerak secara berlebihan.

2. Prinsip Kerja Transmitter Elektronik

Transmitter elektronik adalah transmisi yang menggunakan sinyal elektrik untuk mengirim sinyal. Transmisi ini menggunakan range sebesar 4-20 mA (miliampere) dan 1-5 VDC (volt direct current).

Prinsip kerja perangkat pemancar elektronik hampir sama dengan pneumatic. Hanya saja pemancar elektronik menggunakan prinsip kerja elektrik dengan kabel biasa atau listrik.

Sedangkan pemancar pneumatic menggunakan prinsip kerja mekanis yaitu dengan udara bertekanan. Jadi respon yang lebih cepat adalah pemancar elektronik, bukan pneumatic. Bagian-bagian transmitter elektronik adalah:

  • Sensing element sebagai pengukur besaran.
  • Displayer screen sebagi penampil hasil pengukuran. 
  • Filter current sebagai penerima tegangan input.

Sejumlah pemancar menggunakan tegangan masukan dari sumber daya sebesar 110/220/240 VAC (arus bolak-balik) sebagai masukan dan menghasilkan keluaran sebesar 24 VDC (arus searah) ke sistem pengendali terdistribusi (DCS) serta mengonversi besaran yang diukur menjadi keluaran arus sebesar 4-20 mA ke DCS.

Pemrosesan pada Transmitter

Perangkat Pemroses pada Transmitter
Perangkat Pemroses pada Transmitter | Sumber Gambar: Wikipedia.org

Ada beberapa proses yang terjadi pada transmitter, yaitu:

1. Input atau Sensor

Transformasi data menjadi sinyal listrik sebenarnya dilakukan di luar pemancar melalui penggunaan komponen transduser atau sensor. Sensor mentransformasi suara, tekanan, dan elemen lainnya menjadi sinyal listrik yang kemudian diterima oleh pemancar sebagai sinyal AC yang membawa informasi yang ingin dikirimkan.

2. Modulasi

Proses selanjutnya adalah modulasi, yang melibatkan penggabungan informasi ke dalam sinyal carrier sehingga dapat dipancarkan ke dalam medium terbuka. Data mengenai frekuensi, amplitudo, dan panjang gelombang digunakan untuk mengubah karakteristik sinyal carrier

3. Encoding

Encoding adalah tahap transformasi sinyal listrik menjadi kode biner. Dalam modulasi langsung, pemancar hanya memiliki satu port input, yang berarti ia hanya mengirimkan informasi dari satu kanal. Penerapan encoding memungkinkan transmitter untuk memproses lebih dari satu sumber informasi secara bersamaan.

4. Mixer

Mixer berfungsi untuk menggabungkan dua atau lebih input menjadi satu output. Bagian ini sangat berguna pada pemancar yang memiliki beberapa sumber informasi yang perlu digabungkan. Namun, beberapa pemancar mungkin tidak memerlukan penggunaan perangkat mixer.

5. Amplifier

Sinyal carrier setelah proses modulasi sering kali memiliki frekuensi yang rendah sehingga memerlukan penguatan untuk memastikan bahwa sinyal tersebut dapat dipancarkan dengan baik. Semakin kuat sinyal, semakin jauh jarak yang dapat dicapai. Proses penguatan ini dilakukan menggunakan perangkat amplifier

6. Antena Tuner

Penyesuaian impedansi antara pemancar dan antena diperlukan untuk memastikan pengiriman daya ke antena optimal dan mencegah terjadinya standing waves. Standing waves merupakan kondisi di mana daya dipantulkan kembali dari antena ke pemancar.

Contoh Alat Pemrosesan dari Transmitter

Contoh Alat Transmitter
Contoh Alat Transmitter | Sumber Gambar: Gesainstech.com

Ada beberapa alat yang menjadi contoh pemrosesan pada sebuah pemancar. Untuk lebih jelasnya, berikut daftar alat-alatnya:

1. Mikrofon

Mikrofon memiliki fungsi untuk mengubah suara menjadi sinyal listrik yang lebih kuat. Prosesnya melibatkan pengubahan getaran suara melalui udara menjadi sinyal listrik. Getaran suara yang tertangkap oleh mikrofon kemudian ditransmisikan ke pemancar, di mana sinyal tersebut akan direspon.

2. Amplifier

Amplifier adalah perangkat yang digunakan untuk memperkuat sinyal yang masih lemah menjadi lebih kuat. Bagian amplifier memiliki berbagai jenis tergantung pada kebutuhan spesifiknya. Selain itu, perangkat ini juga dilengkapi dengan tuner, filter audio, dan equalizer.

3. Antena

Antena yang digunakan pada perangkat radio dan televisi berperan penting dalam menangkap sinyal dan memastikan kualitas siaran menjadi jelas. Jenis antena bervariasi, dan pemilihan tergantung pada kesesuaian dengan perangkat elektronik untuk penerimaan siaran.

Baca Juga : Pasteurisasi Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Produknya

Sudah Paham dengan Fungsi Transmitter?

Secara umum, perangkat yang mampu mengirimkan dan mengolah data atau informasi bisa terkategori sebagai transmitter. Hanya saja, sistem kerja dan fungsinya yang berbeda satu sama lain. Dengan adanya pemancar sinyal ini tentu sangat membantu kerja alat-alat elektronik sehingga penggunaannya lebih optimal. Anda bisa mendapatkan perangkat ini dengan membelinya secara online, dengan rentang harga jutaan rupiah. Karena memang perangkat ini berguna untuk kebutuhan komersial besar.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page